Anda di halaman 1dari 20

Search

 HOME
 MAKALAH
 ASURANSI
 HUKUM PIDANA
 HUKUM PERDATA
 HUKUM ADMINISTRASI
 INFO UNIK
 CATATAN
Home » Makalah » ASUHAN KEPERAWATAN GANGREN AKIBAT DIABETES MELLITUS

ASUHAN KEPERAWATAN GANGREN AKIBAT


DIABETES MELLITUS
Labels: Makalah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan kedokteran yang detrmukan pada dewasa ini adalah penyakit
degeneratif diantaranya diabetes Mellitus. Hal ini atas dasar bahwa sistem metabolik memegang
peran penting dalam kelangsungan hidup manusia terutama dalam hal pencukupan kadar glukosa
dalam darah/suplai insulin dalam tubuh manusia. (Gray Gill : 1991).
Penyakit gangguan metabolik merupakan penyakit yang menahun dengan komplikasi
yang baru akan terlihat setelah 15 – 20 tahun kemudian. Dan gejala yang akan timbul dari
penyakit diabetes mellitus ini mudah terkena infeksi. Keadaan ini yang ditandai dengan
terjadinya perluasan selulitis sehingga menimbulkan vesikula/gula yang hemoragit sehingga
dengan cepat jaringan kulit menutup mengalami nikrosis dan dalam beberapa hari kemudian
proses tersebut akan cepat meluas.
Sehubungan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus pada pasien
dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.P DENGAN GANGREN AKIBAT
DIABETES MELLITUS DIGEDUNG AGATE RSU dr. SLAMET GARUT”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis marnpu menerapkan proses keperawatan kepada klien dengan gangren pada
daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus di gedung Agate RSU dr. Slamet Garut.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan karya tulis ini adalah agar penulis dapat:
a. Mampu melaksankan pengkajian terhadap klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan
akibat diabetes mellitus
b. Mampu merumuskan rnasalah dan diagnosa keperawatan yang timbul dan mungkin timbul pada
klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
c. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien sesuai
dengan prioritas masalah yang bertujuan membantu mengatasi atau mengurangi masalah klien
berdasarkan rasionalisasinya
d. Mampu menerapkun rencana tindakan keperawatan dalam tindakan yang nyata sesuai dengan
masalah yang diprioritaskan pada salah seorang klien dengan gangren pada daerah telapak kaki
kanan akibat diabetes mellitus
e. Mampu menilai hasil dari pencrapan asuhan keperawatan yang telah dilakukan dalam
memenulii kebutuhan klien
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangren pada daerah
telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus dalam bentuk karya tulis.

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode dengan
pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulaa data yang digunakan adalah :
1. Wawancara
Tanya jawab yang digunakan khususnya kepada klien dan keluarga mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi saat ini. Riwayat kesehatan sekarang dan riwayat
kesehatan keluarga. Disamping itu wawancara dilakukan kepada tim kesehatan lainnya, guna
menunjang data yang telah didapatkan.
2. Observasi
Yang dilakukan pada saat observasi, diantaranya tanda-tanda vital, keadaan umum,
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga diperoleh data yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan dan keperawatan pada klien.
3. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
4. Studi Dokumenter
Data yang didapatkan olch penulis diantaranya berasal dari dokumen klien dan keluarganya
di ruangan, baik tentang masalah kesehatan, maupun tentang masalah keperawatannya.
5. Studi Pustaka
Menggunakan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah baik tentang penyakit maupun
keperawatannya.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS


Berisi konsep dasar yang meliputi pengertian, Anatomi Fisiologi Pankreas, etiologi,
patofisiologi, klasifikasi, penatalaksanaan dan dampak penyakit terhadap kebutuhan dasar
manusia, serta proses keperawatan secara teoritis pada pasien yang gangren akibat Diabetes
Mellitus.

BAB III TINJAUAN KASUS


Berisi pelaksanaan asuhan kepcrawatan yang dilaksanakan secara nyata di lapangan mulai dari
tahap pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara kasus yang nyata dengan teori yang ada dalam proses
pemberian asuhan keperawatan.

BA B V KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi tentang kesimpulan penulis setelah mclaksanakan kegiatan asuhan keperawatan dan saran
untuk berbagai pihak untuk perbaikan yang selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi
Diabetes mellitus dalah keadaan hipoglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik
akibat hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
pembuluh darah disertai lesi pada membran bsalir dalam pemeriksaan dengan microscope
elektron.

B. Etiologi
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (IDDM)/Diabetes Mellitus Tergantung Insulin
(DMTI) disebabkan oleh distruksi sel  pulau langerhans akibat proses autoimun sedangkan Non
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (NIDDM)/Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin
(DMTTI)disebabkan kegagalan relatif sel dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah
turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer untuk
memperlambat produksi glukosa dalam hati. Sel  tidak mengembang, resistensi insulin ini
sepenuhnya artinya terjadi defisiensi relatif insulin, ketidak mampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa
bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel mengalami desensitifitas terhadap
glukosa.

C. Fatofisiologi
Diabete mellitus tipe I dan dapat pula timbul paa klien dengan diabetes tipe II dapat
diperlihatkan rentang gejala dan ringan, gejala tidak spesifik sampai koma. Semua ini ditandai
pucat  piloereksi  takikardi  kususfilus  semutan sekitar mulut  diplopia  sakit
kepala  koma. semua ini dapat mengakibatkan hipoglikemi.
Individu umumnya tidak rentan terhadap perkembangan kefoasidosis diabetik tetapi
beresiko terhadap hipoglikemi, hiperasmolar non kefosis  terjadi tanda-tanda klasik :
a. Poli uria
b. Poli dipsia
c. Poli fagia

D. Manifestasi Klinis
Diagnosa diabetes mellitus awalnya difikirkan dengan adanya gejala khas berupa poli
fagia, poli uria, polidipsia, lemas dan berat badan menurun gejala lain yang mungkin dikeluhkan
pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur danimpotensi pada pria serta pruritas vulva pada
wanita.

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada klp dengan resiko tinggi untuk diabetes
mellitus , yaitu klp dengan usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat
keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan berat badan bayi > 4000 gr riwayat
diabetes mellitus pada kehamilan disepidemia
F. Komplikasi
1. Akut
a. Koma hipoglikemi
b. Keto asidosis
c. Koma hiper esmolar non ketosik
2. Kronik
a. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah
tepi, pembuluh darah otak
b. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retronopati
c. Neuropati diabetik
d. Rentan infeksi, seperti tuberkullosis paru, genggipins dan infeksi saluran kemih
e. Kaki diabetik

G. Penatalaksanaan
Dalam jangka pendek pelaksanaan diabetes mellitus bertujuan untuk menghilangkan
keluhan gejala diabetes mellitus. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah
kadar glukosa lipid dan insulin. Untuk mempermudahkan tercapainya tujuan tersebut kegiatan
dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan
mandiri, untuk pasien berumur 60 tahun keatas sasaran glukosa darah lebih tinggi dari biasa
(puasa < 150 mg/dl dan sesudah makan < 200 mg/dl).
Kerangka ukuran pelaksanaan diabetes mellitus adalah perencanaan makan, latihan
jasmani, obat hipoglikemik dan penyuluhan.

H. Proses Keperawatan Dengan Pasien Diabetes Mellitus


1. Pengkajian
a. Biodata
Biodata klien : nama, jenis kelamin, agama, penfifikan, pekerjaan, No. CM, tanggal masuk, tanggal pengkajian.
Biodata penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, gama dan hubungannya dengan
klien
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya pada klien ganggren akibat diabetes mellitus yaitu nyeri pada daerah luka gangren,
sering BAK, selalu lapar dan haus
2. Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan lanjutan dari keluhan utama biasanya tergantung dari ganas/tidaknya. Rasa sakit akan
bertambah bila klien banyak aktifitas, bila klien istirahat maka rasa nyeri akan berkurang
3. Riwayat kesehatan dahulu
Merupakan faktor pencetus menuju predisposisi dari penyakit klien yang sekarang sedang
diderita oleh klien
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga biasanya ada yang menderita penyakit yang sama.
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Dari keadaan inikita dapat mgetahui keadaan klien secara umum, apabila klien sakit ringan,
sedang, berat.
2. Tanda-tanda vital
Dapat ditemukan peningkatan sistem … denyut nadi dan disritmia
3. Sistem kardiovaskuler
Didapatkan dari palpasi dan disritmia
4. Sistem respirasi
Pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan
5. Sistem penglihatan
Biasanya penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kronik
6. Sistem integumen
Pada pasien diabetes mellitus biasanya terdapat luka-luka basah, rambut halus, polidipsia
7. Sistem neurosensor
Kadang didapatkan insomnia, konjngtiva merah
8. Sistem muskuloskeletal
Biasanya karena luka sudah menyebar maka dilakukan amputasi

d. Kebutuhan aktifitas sehari-hari


Klien biasanya mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehri-hari karena adanya
kelemahan
e. Data Psikologis
Klien biasanya merasa cemas karena takut akan bertambah besar dan takut tidak akan
disembuhkan
f. Data sosial
Adanya perubahan peran fungsi klien dan keluarga maupun lingkungan

2. Diagnosa keperawatan
o Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuri dehidrasi
o Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan ketidak seimbangan insulin dan aktifitas
o Kurang pengetahuan tentang keterampilan dan informasi perawtan diri

3. Perencanaan dan evaluasi


Sasaran utama termasuk pencapaian keseimbangan cairan dan elektrolit, kontrol optimal glukosa
darah, pemulihan kembali berat badan yang turun, kemampuan untuk melakukan keterampilan
diabetes dasar (bertahan untuk hidup) dan aktifitas perawatan diri, penurunan ansietas dan tidak
terdapatnya komplikasi.

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Klien
Nama : Ny.P
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Tarogong kidul – Garut
Suku Bangsa : sunda
No. CM : 835274
Tanggal masuk : 19-12-2004
Tanggal pengkajian : 10-01-2005

b. Biodata Penanggung Jawab


Nama : Tn. I
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : tarogong kidul – Garut
Suku Bangsa : Sunda
Hubungan dg Klien : Suami

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada telapak kai kanan dan terdapat nanh pada lukanya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
± 5 hari sebelum masuk RS kaki klien tertusuk paku ketika klien memindahkan bambu di
kebunya. Pada awalnya luka klien hanya di tepuk-tepuk menggunakan baju dan hanya
dibersihkan oleh air hangat saja dan didiamkan selama 1 malam pada keesokan harinya luka
pada kaki klien bertambah besar dan membusuk, klien hanya diperiksa ke mantri terdekat. Klien
pergi ke mantri selama 3 hari tetapi luka klien brtambah parah dan klien dirujuk ke RSU untuk
dirawat. Pada saat pengkajian luka pada kaki klien masih basah dan klien mengatakan nyeri
tersebut sering dirasakan oleh klien apabila klien melakukan pergerakan/banyak bergerak dan
nyeri berkurang apabila klien beristirahat.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa dia belum pernah mengalami penyakit seperti yang dideritanya ini,
tetapi klien telah lama mengalami penyakit diabetes mellitus sejak lama dan hanya sekarang
klien mengalami luka akibat diabetes mellitus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan klien keluarganya dan klien ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit diabetes mellitus yaiut kak kandungnya sendiri. Kakanya sudah sejak lama mengalami
penyakit diabetes mellitus tetapi dia sering kontrol ke poli penyakit dalam dan tidak pernah
mengalami luka akibat diabetes mellitus. Di keluarganya juga tidak ada yang mengalami
penyakit menular

II. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Penampilan : Lemah
Tanda-Tanda Vital : T = 140/90 mmHg
P = 84 x/menit
R = 24 x/menit
S = 36,8c
2. Integumen
a. Rambut dan Kulit Kepala
Warna : Hitam
Tekstur : halus
Penyebaran : Merata
Keadaan : tampak pendek dan lurus
Kebersihan : tidak tampak adanya kotoran
b. Kulit
Warna : Sawo matang
Tekstur : Halus
Kelembaban : Lembab
Turgor : Dapat kembali dalam ± 2 detik setelah dicubit
Kebersihan : Terdapat luka gangguan di telapak kaki, luka tampak kotor
c. Kuku
Warna : Transparan
Bentuk : Cembung 160
Keadekuatan : Dapat kembali dalam ± detik setelah ditekan
Teksttur : Halus
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
d. Kepala
Bentuk : Bulat lonjong
Posisi : Tegak lurus dengan bahu
Keadaan : Tidak tampak adanya benjolan dan lesi
Kebersihan : tidak nampak adanya kotoran
3. Mata
Kesimetrisan :Tampak simetris antara mata kiri dan kanan
Sclera : Putih kemerahan
Konjunctiva : Putih porslen
Ketajaman penglihatan : Dapat membaca papan nama perawat dari jarak ± 50 cm
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
4. Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara telinga kiri dan kanan
Warna : Sama dengan kulit muka
Fungsi Pendengaran : Dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak ± 50 cm
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
5. Hidung
Kesimetrisan : Simetris antara lubang hidung kiri dan kanan
Tekstur : Halus
Fungsi Penciuman : Dapat membedakan bau obat dengan the
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
6. Mulut
a. Bibir
Warna : Merah muda
Tekstur : Halus
Mukosa : Lembab
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
b. Gigi
Warna : Putih kekuningan
Caries : Tidak tampak adanya caries
Jumlah : 32 buah
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
c. Lidah
Warna : Merah muda
Fungsi Penegecapan : Dapat membedakan asam (jeruk) manis (teh manis) dan pahit dengan
obat
Tekstur : Kasar
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
7. Leher
Posisi : Tegak lurus dengan bahu
KGB : Tidak tampak pembesaran
JVP : Tidak tampak peninggian
Thyroid : Tidak tampak pembesaran
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
8. Dada
Kesimetrisan : Simetris antara dada kiri dan kanan
Bunyi jantung : Vesikuler
Bunyi Paru : Reguler
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
9. Abdomen
Tekstur : Halus
Bentuk : Datar
Bising Usus : 10 x/menit
Kebersihan : tidak tampak adanya kotoran
10. Ekstremitas
Atas : tangan kanan terpasang infus dan tangan kiri dapat digerakan kesegala arah
Bawah : Kaki kiri dapat digerakan kesegala arah dan kaki kanan tampak sulit digerakan
karena adanya luka gangren di telapak kaki
11. Genetika
Tidak terkaji.
III. Pola Aktifitas Sehari-Hari

NO Jenis Pengkajian Di Rumah Di Rumah Sakit


A. Pola Nutrisi
1. Makan
Frekuensi 5 x/hari 3 x/hari
Jenis Nasi, lauk pauk, sayur BN DM
Porsi 1 porsi habis 1 porsi
Cara mandiri mandiri
Keluhan - sering terasa lapar
2. Minum
Frekuensi
Jenis 8-9 gelas/ hari 7-8 gelas/hari
Cara air teh air putih
Keluhan madiri mandiri
- sering terasa haus
B. Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi 1 x/hari x/hari
Konsistensi ½ padat ½ padat
Warna kuning kecoklatan kuning kecoklatan
Bau kahs faeces khas faeces
Cara mandiri dengan bantuan
Keluhan - kesulitan BAB karena kaki
klien sulit digerakan
2. BAK
frekuensi 4-5 x/hari
warna ± 5-6 x/hari
kuning jernih kuning jernih
bau khas amoniak
cara khas amoniak
mandiri dengan bantuan
keluhan klien mengeluh sering
-
kencing
C. Pola Istirahat tidur
1.Malam ± 7 jam/hari ± 6-7 jam/hari
2. Siang ± 2 jam/ hari ± 1jam/hari

D. Personal Hygiene
Mandi 2 x/hari 1 x/hari
Gosok Gigi 2 x/hari 1 x/hari
Ganti pakaian 2 x/hari 1 x/hari
Cara mandiri dengan bantuan
Keluhan - -

IV. Data Psikologis, Sosial Dan Spiritual


1. Data Psikologis
Ekspresi tampak cemas dengan keadaan penyakitnya dan klien sering bertanya-tanya tentang
penyakitnya
2. Data Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan pasien lain dengan orang yang menjenguknya, keluarga,
perawat dan tim kesehatan lainnya terbukti klien dapat mengungkapkan keluhannya
3. Data Spiritual
Klien beragama Islam sering sering terlihat sedang berdo’a/shalat walaupun sambil berbaring

V. Data Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hb 11,0 gr/dl L : 14-18 P : 12-16 gr/dl
Leukosit 20 410 /mm3 5000 – 10000 /mm3
LED 84/125 L : <15 P : < 20 mm/jam
Trombosit 237,000 /mm3 150,000-350,000 /mm3
Hematokrit 22% L : 40-50 % P : 35-45 %
Kadar gula puasa 200 mg/dl 70-100 mg/dl
Ureum 33 mg/dl 20-40 mg/dl
Creatitin 0,9 mg/dl 0,1-1,1 mg/dl
SGOT /Asat 31 u/lt L : 10-34 P : 10-31 u/lt
SGPT/Asat 30 u/lt L : 9-36 P : 9-46 u/lt

Therapy
Infus RL : 20 tts/menit
Ceropid : 2 x 1 gr
Metropusin : 3 x 500 gr
Pronalges : 3 x 1 amp
Fladex : 3 x 500
Infus NaCl : 1 x ganti balutan
Sagestam : 1 x ganti balutan

VI. ANALISA DATA

No Symptom Etiologi Problem


1 DS : Adanya kematian Gangguan
- Klien mengeluh neyeri pada
jaringan pembusukan  pengeluaran nyaman nyeri
telapak kaki kanan
DO : prastagalmdin  merangsang reseptor
- Tampak adanya luka gangren nyeri mengeluarkan serotin, bradi
- Klien tampak meringis kinin yangmeangsang ujung saraf
kesakitan untuk membawa impuls
nyeri  thalamus  kortek
celebri  persepsi
2 DS : Menegndapnya glukosa dalama pembuluh Gangguan
- Klien mengeluh ada luka darah suplai O2 dan nutrisi ke jaringan integritas kulit
ditelapak kaki sebelah kanan terhambat nekrotik jaringan  gangren
DO :
- Tampak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis
kesakitan

3 DS : Adanya luka  nyeri keterbatasan gerak Gangguan


- Klien mengeluh kakinya sulit ekstremitas bawah  pola aktifitas terganggu aktifitas sehari-
digerakan hari
DO :
- Kaki kanan klien tampak sulit
digerakan karena adanya luka
gangren di telapak kaki
- ADL dibantu

4 DS :
- Klien mengeluh cemas
dengan keadaannya
DO :
- Ekspresi wajah tampak cemas
class="MsoNormal" style="margin-left: 11.35pt; mso-list: l20 level1 lfo24; tab-stops: 11.35pt; text-
align: justify; text-indent: -11.35pt;"> - Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
Kurangnya informasi tentang penyakitnya sehingga klien cemas
Gangguan rasa aman cemas

VII. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengaluh nyeri pada daerah telapak kaki kanan
DO : - Tamapak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan

2. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan adanya gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki sebelah kanan
DO : - Tampak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan

3. Gangguan aktifitas sehari-hari sehubungan dengan adanya kesulitan bergerak yang ditandai
dengan :
DS : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
Do : - Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena ada luka gangren ditelapak kaki
- ADL dibantu
4. Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya yang
ditandai dengan ;
DS : Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
Do : - Ekspresi tampak cemas
- Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya

PROSES KEPERAWATAN

Nama : Ny.

P No.

CM : 835274

Umur : 25

tahun

Dx : Diabetes Mellitus

Jenis kelamin :

Perempuan Ruang

: Agate

No. DIAGNOSA PERENCANAAN


KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan rasa nyaman nyerio Kaji tingkat nyeri klien dengan skalao Dengan mengkaji tingkat nyeri klien, maka kita T
sehubungan dengan adanya teratasi dalam ± 4 minggu dengan 0-5 akan mengetahui sebarapa besar nyeri yang M
luka gangren yang ditandai perawatan dengan kriteria : o Memberikan therapy pronalges 3 x 1 klien rasakan sehingga dapat mempermudah
dengan : o Tidak tampak adanya luka ampul IM untuk melakukan tindakan selanjutnya k
DS : Klien mengaluh nyeri Dalam waktu ± 3 mungguo Atur posisi tidur klien senyamano Analgetik dapat menghambat stimulus nyeri n
pada daerah telapak kaki perawatan gangguan rasa mungkin ehingga respon nyeri dapat berkurang 0
kanan nyaman nyeri teratasi dengan o Dengan mengatur posisi yang nyaman 1
DO: - Tampak adanya luka kriteria : diharapkan nyeri akan sedikit berkurang 2
gangren o Klien tidak mengeluh nyeri 3
- Klien tampak meringis lagi 4
kesakitan o Klien tidak meringis 5

P
M
a

P
M
m
2 Gangguan integritas kulit Gangguan integritas kulito Bersihkan luka klien setiap hario Dengan dibersihkannya luka setiap hari T
sehubungan dengan adanya teratasi dalam waktu 1 dengan NaCl + sagestam menjaga agar luka tidak terkontaminasi oleh M
gangren yang ditandai dengan minggu perawatan dengano Berikan therapy kuman sehingga tidak terjadi infeksi
: kriteria :  Ceropid : 2 x 1 gr o Dengan memberikan therapy maka akan s
DS : Klien mengeluh adao  Metroposin : 3 x 500 br
Klien tidak mengeluh nyeri mempercepat penyembuhan luka k
luka ditelapak kaki sebelah dan tidak meringis lagi
kanan o Tidak ada luka +
DO: - Tampak adanya luka
gangren
P
- Klien tampak meringis
No. DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5
kesakitan M
 Ce
M
I

3 Gangguan aktifitas sehari-hari Gangguan aktifitas teratasio Ubah posisi badan klien o Dengan mengubah posisi tidur 1 jam 1x, maka T
sehubungan dengan adanya dalam waktu ± 3 mingguo Latih klien dalam melakukan akan dapat mencegah terjadibya decubitus M
kesulitan bergerak yang perawatan dengan kriteria : pergerakan sedikit demi sedikit o Diharapkan dengan melatih sedikit demi sedikit
ditandai dengan : o Kaki klien dapat digerakan maka klien dengan sendirinya dapat P
DS : Klien mengeluh dengan bebas melakukan aktifitas M
kakinya sulit digerakan o ADL dapat mandiri, yaitu p
Do : - Kaki kanan klien Klien dapat mandi sendiri
 BAK dan BAB dengan sendiri
tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak  Mengganti pakaian sendiri
kaki
- ADL dibantu

4 Gangguan rasa aman cemas Gangguan aman cemas o Jelaskan pada klien tentang keadaano Dengan diberikannya penjelasan maka klien T
sehubungan dengan teratasi dalam waktu ± 2 jam penyakitnya akan menegerti dan rasa cemaspun akan hilang M
kurangnya informasi tentang perawatan dengan kriteria : o Yakinkan pada klien kalauo Dengan meyakinkan pada klien bahwa
penyakitnya yang ditandaio Klien tak mengeluh cemas penyakitnya akan sembuh penyakitnya akan sembuh maka diharapkan te
dengan ; o Ekspresi tampak tenang klien akan semakin yakin kalau penyakitnya p
DS : Klien mengeluho Klien tidak bertanya tentang akan sembuh
cemas dengan keadaannya penyakitnya
Do : - Ekspresi tampak P
cemas M
- Klien selalu bertanya-tanya p
tentang penyakitnya

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. P No. CM : 835274


Umur : 25 tahun Ruang : Agate
Jenis Kelamin : Perempuan Dx : DM

No Tanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana


1 11 Januari 2005 S: Klien mengeluh nyeri pada daerah telapak kaki Penulis
1
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A : Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
 Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
 Berikan therapi pronalges 3 x 1 amp/IM
 Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
 Mengkaji tingkat nyeri klien sengan skala nyeri
 Memberikan therapy pronalges 1 amp/IM
 Mengatur posisi tidur klien senyaman mungkin
E.:
 Klien masih mengeluh nyeri
 Luka gangren masih ada
 Klien tampak meringis

2 S : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki kanan Penulis


2
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis

A : Gangguan integritas kulit


P:
 Bersihkan luka dengan NaCl + sagestan
 Berikan therapy ceropid 2 x 1 gr dan metropusin 2
x 500 ml
I:
 Membersihkan luka dengan kompres luka NaCl
+sagestan
 Memberikan therpy Certopid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E:
Masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya

3 Penulis
3S:
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
 Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka ganggren ditelapk kaki
 ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
 Ubah posisi tidur klien setiap 1jam sekali
 Latih klien falam melakukan pergerakan
sedikit demi sedikit
I:
 Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Melatih klien dalam melakukan pwrgerakan
sedikit demi sedikit
E:
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan karena
sakit
 ADL dibantu
4 S: Penulis
4
 Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
O:
 Eksprei tampak cemas
 Klien selalu bertanya tentang penykitnya
A:
 Ganguan rasa aman cemas
P:
 Jelaskan pada klien tentang keadan penyakitnya
 Yakinkan pada klien kalau penyakitnya akan
sembuh
I:
 Menjelaskan pada klien tentang keadaan
penyakitnya
 Meyakinkan pada klien bahwa penyakitnya akan
sembuh
E:
 Klien tidak mengeluh cemas lagi
 Klien tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya
 Ekspresi klien tampak tenang

1 12 Januari 2005 S: Penulis


1
 Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
 Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
 Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp
 Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
 Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat
4 : mengerikan
5 : nyeri seberat-beratnya
 memberikan therapy pronalges 1 amp/IM
 mengatur posisi tidur klien senyaman
mungkin
E:
 Klien masih mengeluh nyeri
 Luka gangren masih ada
 Klien tampak meringis
2 Penulis
2
S:
 Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A:
 Gangguan integritas kulit
P:
 Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan
 Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr
 Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I:
 Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan
 Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya

3 S: Penulis
3
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
 Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki
 ADL dibantu
A:
 Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
 Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I:
 Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikit
E : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena
sakit
ADL dibantu
3 13 janauari 2005 S: Penulis
1
 Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
 Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
 Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp
 Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
 Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat

S: Penulis
2
 Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A:
 Gangguan integritas kulit
P:
 Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan
 Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr
 Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I:
 Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan
 Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya

S: Penulis
3
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
 Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki
 ADL dibantu
A:
 Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
 Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I:
 Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikit
E : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena
sakit
ADL dibantu

Anda mungkin juga menyukai