Anda di halaman 1dari 8

1.

Gelas kimia

Gelas kimia merupakan salah satu alat yang digunakan di kebanyakan laboratorium
terutama laboratorium EOR. Alat ini mempunya funsgi Untuk mengukur volume
larutan ataupun bahan yang tak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dan
digunakan sebagai wadah untuk menyimpan serta membuat larutan.

2. Magnetic stirrer

Magnetic Stirrer merupakan suatu alat yang digunakan untuk pengadukan cairan
kimia yang menggunakan putaran medan magnet untuk memutar stir bars sehingga
membantu proses homogenisasi. Seperti namanya, alat ini tidak dapat dilepaskan
dengan magnetic bar yang berfungsi untuk melakukan pengadukan tersebut.
Pemilihan dari magnetic bar ini juga harus diperhatikan. Jangan terlalu kecil tetapi
juga jangan terlalu besar. Alat ini juga dapat diatur temperaturnya sehingga saat
mengaduk dapat juga memanaskan larutan.
3. Fann VG Meter

Rheometer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur cara aliran
cairan, suspensi atau slurry sebagai respons terhadap gaya yang diterapkan. Ini
digunakan untuk cairan yang tidak dapat didefinisikan oleh nilai tunggal viskositas
dan oleh karena itu memerlukan lebih banyak parameter yang harus diatur dan diukur
daripada kasus untuk viskometer. Ini mengukur reologi cairan.
Cara menggunakannya:
1. masukan cairan kedalam gelas
2. setarakan gelas dengan pengaduk agar pas
3. tentukan RPM yang diinginkan, bisa teta600, teta300, teta200, teta100, teta6
dan teta3
4. sesuaikan speed selection nob (berbeda taip RPM)
5. press on
6. baca nila idari dial reading
Dari data data diatas dapat ditentukan plastic viscosity, yield point dan apparent
viscosity

4. Viscometer oswald

Penetapan viskometer ini dilakukan dengan jalan mengukur waktu yang diperlukan
untuk mengalirnya cairan dalam pipa kapiler dari garis a ke garis b. Namun, jika
pengukuran indeks viskositas suatu cairan dilakukan dengan menggunakan
viskometer pipa kapiler ini, alat yang digunakan lebih rumit dan hanya dapat
digunakan jika kita bekerja dalam laboratorium.
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah
tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh
berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu cairan
(misalnya 10 cm3, bergantung pada ukuran viscometer) dipipet kedalam viscometer.
Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai permukaan
cairan lebih tinggi daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan turun ketika
permukaan cairan turun melewati batas a, stopwatch mulai dinyalakan dan ketika
cairan melewati tanda batas b, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang dibutuhkan
cairan untuk melalui jarak antara a dan b dapat ditentukan.

5. Kaca Arloji
Gelas Arloji atau kaca Arloji atau Cawan Arloji atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
Watch Glasses merupakan sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas atau
lempeng kaca berbentuk lengkung seperti piring dengan permukaan cekung kedalam.
Gelas arloji terbuat dari kaca bening yang tembus pandang.

Fungsi Kaca Arloji antara lain adalah:


1. Sebagai penutup untuk labu dan gelas beker,
2. Tempat untuk menimbang bahan kimia,
3. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
4. Tempat menahan sampel kecil untuk pengamatan di bawah mikroskop berdaya
rendah
5. Untuk menguapkan cairan dari sampel
6. Untuk membuat lensa es atau cairan lain
6. Pressure Gauge

Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas atau
liquid) dalam tabung tertutup. Satuan dari alat ukur tekanan ini berupa psi (pound per
square inch), psf (pound per square foot), mmHg (millimeter of mercury), inHg (inch
of mercury), bar, ataupun atm (atmosphere).
Pressure gauge dipasang untuk mengukur tekanan udara dan gas di tabung gas dan
tempat lainnya.

7. Heating Drying Oven


Berguna untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium, selain fungsi-
fungsi diatas oven biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas
laboratorium,zat-zat kimia maupun pelarut organik, dapat pula digunakan untuk
mengukur kadar air.

Cara kerja:
1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan
rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying
oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat
dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu
ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke
nol .
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam
oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali
peralatan laboratorium dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.

8. Stream Pump
Stream Pump ialah alat yang digunakan untuk menginjeksikan fluida dengan selang
plastic berukuran tertentu dengan bantuan alat yg bekerja dengan hukum fisika.

Cara kerja stream pump ialah pada awalnya nyalakan tombol on pada alat Stream
Pump, lalu masukkan selang dengan ukuran tertentu kedalam alatnya dan kemudian
alat tersebut dinyalakan, sehingga fluida dapat mengalir melalui selang tersebut.

9. Gelas Ukur
Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur berupa zat cair dan lebih
teliti dibandngkan gelas kimia.
Gambar alat :
10. Timbangan

Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak zat
yang akan digunakan.
Gambar alat :

11.Tensio meter dunoy


Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menghitung tegangan antar muka.

Gambar alat :

Gambar Ring :
CONTOH PEMBUATAN BAHAN DAN PENGUJIAN ALAT :
1. Dalam pembuatan brine (air formasi)
- NaCl

Pembuatan brine, Cth pembuat 10.000 ppm


- NaCl 10 gram
- Aquadest 1 liter

Cara pembuatan :
- Siapkan bahan NaCl dan aquadest.
- Lalu NaCl ditimbang menggunakan timbangan sebanyak 10 gram.
- Dan aquadest diukur menggunakan gelas kimia sebanyak 1 liter.
- Campur NaCl dengan aquadest didalam wadah sambil diaduk
menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan 300 rpm – 500 rpm
kurang lebih selama 5 menit dan harus sama dengan sample brine yang
lain nya.

2. Pengujian kestabilan emulsi


Bahan :
- Brine
- Paraffin
- Surfaktan

Cara pembuatan :
- Siapkan oven dengan suhu 60 derjat (rata-rata suhu reservoir).
- Masukkan brine dan surfaktan yang telah dicampur sebanyak 2 ml
kedalam pipet. hoog menggunakan pipet tetes.
- Masukkan paraffin sebanyak 2 ml.
- Lalu dikocok sampai larutan tercampur.
- Sample ditutup dan dimasukkan kedalam oven dengan waktu 0 jam, 30
jam, 1 jam, 2 jam, 24 jam, 48 jam, 14 hari, 21 hari, dan 30 hari.
- Setelah beberapa hari didalam oven, akan dilihat presentase emulsi setiap
berapa penurunan dan sampai stabil.
- Lalu dianalisa bentuk emulsi yang terbentuk seperti apa (fasa atas, fasa
bawah dan fasa tengah).

Emulsi : fluida yang memiliki 2 sistem, tercampur antara brine, surfaktan


dan paraffin (oil).
3 bentuk emulsi untuk melihat karakteristik surfaktan :
 Fasa atas (winsor 2) : emulsi mengendap di oil / water in oil,
surfaktan berada diatas karena surfaktan lebih mengikat minyak
yang disebut persentase emulsi.
 Fasa bawah (winsor 1) : emulsi yang mengendap dibawah / oil
in water.
 Fasa tengah (winsor 3) : emulsi berada di bawah dan diatas,
karena factor dispersinya stabil, antara berikatan dengan minyak
dan air.

3. Penentuan tegangan permukaan


- Siapkan 20 ml larutan yang akan diuji.
- Masukkan larutan kedalam wadah alat tersebut.
- Letakkan ring tepat diatas permukaan larutan didalam wadah dengan cara
memutar torsi untuk menaikkan dan menurunkan ring yang tepat berada
ditengah-tengah antara garis hitam dan garis putih.
- Lalu lihat nilai tegangan permukaan.
- Dilakukan sebanyak 3 kali.

Anda mungkin juga menyukai