Anda di halaman 1dari 2

ASSESMEN NYERI

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman

1/2
RS UGM
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Direktur Utama
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Prof. dr. Arif Faisal, Sp Rad (K), DHSM
NIP.194810251977031003
Pengertian Asssesmen nyeri adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa sakit
/ nyeri pada pasien di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS
UGM), yang terdiri atas assesmen nyeri awal dan assesmen nyeri
ulang.
Assesmen nyeri awal adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa
sakit / nyeri pada pasien saat pasien dilayani pertama kali di rawat
jalan maupun di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Assesmen nyeri ulang adalah suatu tindakan melakukan penilaian
ulang rasa sakit / nyeri pada pasien dengan keluhan nyeri, baik di
rawat jalan, IGD, rawat inap, maupun rawat khusus sampai pasien
terbebas dari rasa sakit / nyeri.
Assesmen nyeri ulang dilakukan secara periodik megikuti shift sesuai
dengan sifat, karakteristik nyeri dan obat-obatan yang digunakan.
Tujuan 1. Semua pasien di RS UGM dilakukan assesmen nyeri
2. Semua pasien nyeri dilakukan pengelolaan nyeri sesuai panduan
manajemen nyeri.
Kebijakan Keputusan Direktur Utama RS UGM Tentang Kebijakan Penanganan
Nyeri di RS UGM.
Kompetensi Dokter, perawat, rekam medis
Prosedur 1. Dokter atau perawat melakukan assesmen awal terhadap nyeri
pada semua pasien yang periksa di RS UGM
2. Penilaian rasa sakit / nyeri dilakukan dengan menggunakan
pengkajian yang sesuai untuk masing-masing pasien:
a. NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) untuk neonates
b. FLACC (Face, Legs, Activity, Cry, and Consolability)
untuk anak usia < 3 tahun atau anak dengan gangguan
kognitif atau untuk pasien-pasien anak yang tidak dapat
dinilai dengan skala ini.
c. Wong Baker FACES Pain Scale untuk pasien dewasa dan
anak > 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas
nyerinya dengan angka
d. VAS ( Visual Analog Scale) untuk pasien dewasa dan anak
ASSESMEN NYERI

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman

2/2
RS UGM
Prosedur e. > 8 tahun, dengan skala 0-10 dimana 0 tidak nyeri dan 10
sangat nyei, pasien diminta mengekspresikan rasa
nyerinya.
f. Comfort Scale untuk menilai derajat sedasi pada anak dan
dewasa dengan terapi sedasi, dirawat di ruang rawat
intensif / kamar operasi / ruang rawat inap yang tidak
dapat dinilai menggunakan Visual Analog Scale atau Wong
Baker FACES Pain Scale.
3. Dokter atau perawat melakukan tindakan / intervensi sesuai
dengan derajat nyeri yang diderita pasien.
4. Asesmen ulang dapat dilakukan: setiap shift, untuk pemberian
obat secara oral dievaluasi setelah 2jam, obat secara intra
muskuler dievaluasi setelah 30 menit, obat secara intra vena
dievaluasi setelah 15 menit, setelah pasien menjalani prosedur
menyakitkan dievalusi pada pre-durante-post tindakan, sebelum
transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari RS UGM.
5. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-
obatan intra vena.
6. Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1
jam setelah pemberian obat nyeri.
7. Hasil asesmen nyeri di dokumentasikan dalam rekam medis pada
form catatan terintegrasi, monitoring terpadu, dan indikator
mutu klinik.
8. Hasil asesmen nyeri diinformasikan kepada pasien / keluarga dan
didokumentasikan dalam rekam medis.
Unit Terkait Semua unit kerja rawat jalan dan rawat inap

Anda mungkin juga menyukai