Anda di halaman 1dari 38

PROGRAM MANAGEMENT RISIKO INSTALASI

CSSD DAN LAUNDRY

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Risiko bahaya diInstalasi CSSD dan Laundry rumah sakit yang
disebabkan oleh faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi/ergonomi dan
psikologi dapat menyebabkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja bagi
pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat disekitar lingkungan rumah
sakit. Pekerja rumah sakit memiliki resiko kerja yang lebih tinggi
dibanding pekerja industri lain sehingga resiko bahaya tersebut harus
dikendalikan.
Rumah sakit mempunyai risiko penyakit infeksi dan juga terdapat
beberapa risiko bahaya yang memepengaruhi kondisi di Rumah sakit,
salah satunya di Instalasi CSSD dan Unit laundry. Pada proses pekerjaan
di Instalasi CSSD dan laundry terdapat potensial bahaya dan disarankan
petugas menggunakan pelindung diri yang terdiri dari :
a. Topi
b. Masker
c. Pelindung mata ( Google )
d. Pakaian panjang
e. Apron
f. Sepatu Boot
g. Sarung tangan panjang

Salah satu upaya pengendalian adalah dengan melakukan


sosialisasi kepada seluruh pekerja rumah sakit tentang resiko bahaya
tersebut sehingga seluruh pekerja mampu mengenal risiko bahaya
tersebut.
BAB II
TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

Tujuan Umum:

1. Melakukan identifikasi dan mengurangi cedera serta mengisolasikan


terhadap keselamatan pasien Rumah Sakit secara keseluruhan.
2. pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, yang dilaksanakan oleh semua
departemen/unit di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, meliputi kualitas pelayanan, serta kesehatan dan keselamatan
kerja.

Tujuan Khusus:

1. CSSD dan Laundry mampu melakukan identifikasi risiko


2. CSSD dan Laundry mampu membuat prioritas risiko
3. CSSD dan Laundry mampu melaporkan risiko
4. CSSD dan Laundry mampu menurunkan angka kejadian infeksi di
rumah sakit.
5. CSSD dan Laundry mampu mengupayakan membangun kesadaran akan
nilai keselamatan pasien.
6. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.
BAB III
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Identifikasi Risiko CSSD dan Laundry

Area Risiko
A AKSES RUMAH SAKIT
1 Ruangan belum standar
2 Belum mempunyai mesin indikator BI steam yang cepat
3 Belum mempunyai mesin drying cabinet
4 Tranport pengangkut linen kotor masih kurang
5 Selasar rumah sakit belum lengkap
6 Mesin cuci masih mengunakan yang lama ( Tabung )
7 Rol mesin strika sudah terkelupas
8 Mesin belum dikalibrasi

B KECELAKAAN
1 Tertusuk jarum
2 Tersiram air panas
3 Tersengat listrik
4 paparan bahaya bahan chemical
3 Paparan bahaya radiasi zat EO dan H2O2
4 Terpeleset
5 Kejatuhan benda/alat instrument

C STAF
1 Staf masih kurang trampil
2 Kurang pengawasan dari Ka instalasi
3 Kurang teliti dalam penerimaan dan pengesetan barang instrumen
Masih sering benda tajam ( Jarum dll) terkirim ke CSSD dan
4 laundry
4 Tidak ada pengawasan ketersediaan tandon air
D FINANSIAL
1 Masih belum efektif dalam perhitungan cost

E KEAMANAN
1 Pencurian
2 Lingkungan tidak aman
B. Prioritas Resiko

Daftar Resiko
CSSD
NO RINCIAN RESIKO PENYEBAB DAMPAK Likelihood KONSEKUENSI SCOR PENGENDALIAN PENGENDALIAN
PEKERJAAN (Kemungkinan) AWAL BERIKUTNYA

Pelayan
1 Menerima Instrumen Kurangnya terganggu 3 2 6 SPO penerimaan Sosialisasi dan
instrumen kepatuhan
kotor hilang SPO barang monitoring SPO
Ceklist serah
terima
barang
SPO pencucian Sosialisasi dan
Kebutuhan
instrumen
2 Mencuci Instrumen Kurangnya untuk 3 2 6 instrumen monitoring SPO
instrumen kepatuhan pelayanan
kotor tertukar SPO berkurang Ceklist serah
sehingga
pelayanan barang
terganggu
Tertusuk INOS di Kordinasi dengan
benda Kurangnya petugas 2 2 4 SPO tertusuk PPI
kepatuhan apabila ada
tajam SPO benda tajam kejadian
tertusuk jarum

Merusak
Kesalahan Kurangnya instrumen 3 2 6 SPO pemakaian
Keracunan
kepatuhan dan iritasi
pencampuran SPO pada desinfektan
desinfektan petugas
Keracunan
Terpapar dan iritasi SPO terpapar
bahan Kurangnya pada 2 2 4 bahan
kepatuhan
kimia SPO petugas kimia
SDM yang 1. Beban 1. Kesalahan
2 proses tersedia kerja yang setting 1. Pelatihan 1. Pengajuan
pengemasan saat ini untuk belum peningkatan pelatihan ke
dan proses sesuai alat kualitas kasubag
2. Masih
sterilisasi ada staf
sterilisasi mengerja yang 2. Kesalahan SDM Diklit
kan
pekerjaan belum 2. Supervisi ka.
yang memenuhi pemberian 2. Evaluasi hasil Inst
melebihi kompetensi
beban kerja secara indikator implementasi
sehingga
dengan atau praktek. 3. Kesalahan pelatihan
tanpa
disadari facking
3. Belum 3. Pemberian 3. Pengajuan
semua staf
menurun mendapat makanan makanan
kualitas pelatihan 4. Kesalahan 4 3 12 tambahan tambahan
kinerjanya. pelabelan utk pegawai diadakan setiap
5. Kesalahan bulan
pegoperasian
mesin
6. Respon
time
tidak tercapai
7. Alat hilang
Proses Tandon air Operasional
4 sterilisasi habis Kurangnya mesin steril cek list tandon air
terganggu
evaluasi dan sehingga secara rutin dan
menyebabkan koordinasi
pemantauan kerusakan dengan
alat dan
proses
sterilisasi 3 4 12 IPSRS
tertunda yang
menyebabkan
terganggunya
proses
Pelayanan
Kesetrum Petugas Cidera pada SPO
aliran kurang petugas penanganan
terkena arus
listrik hati-hati 2 2 4 listrik

Kerusakan mengganggu
mesin Kurangnya pelayanan SPO kerusakan
penjadwalan mesin
service
secara 3 3 9
berkala
Terpapar Kurang Cidera pada
benda tertibnya petugas 2 2 4 Monitoring SPO pemakaian
pemakaian
panas APD pemakaian APD APD
Kerusakan
Kesalahan barang yang SPO
5 Proses dalam Kurangnya di penyimpanan Ceklist
Distribusi kepatuhan simpan dan
alat penyimpanan SPO menghambat 2 3 6 alat steril penyimpanan
barang pelayanan barang steril
Menganggu Ceklist serah
Kesalahan Kurangnya pelayanan 2 2 4 SPO distribusi terima
kepatuhan
distribusi SPO alat steril barang pada saat
pendistribusian
Daftar Resiko
Laundry

NO RINCIAN RESIKO BAHAYA Likelihood KONSEKUENSI SCOR PENGENDALIAN PENGENDALIAN

PEKERJAAN (Kemungkinan) YANG ADA BERIKUTNYA

1. SPO
1 Mendorong Bakteri pada Terhadap pasien: pemakaian 1. Monitoring

linen dengan pegangan 1. Terkena kuman APD pemakaian APD


Mycobacterium
troli troli tuberculosis

2. Virus Hepatitis
2. SPO
3. Virus HIV 3 3 9 pembersihan 2. Sosialisasi
troly linen
Terhadap Petugas: infeksius pemakaian APD

1. Terkena kuman
Mycobacterium
tuberculosis

2. Virus Hepatitis

3. Virus HIV

2 Membuka pintu Tangan Terhapat petugas: 1. Monitoring

Troli terjepit 1. Memar pada tangan pemakaian APD


2. Dapat menimbulkan
patah 2 2 4 2. Monitoring

pada tangan pengunaan Troly


3. SPO
Pengunaan

Troly
Terhadap pasien dan 1.SPO
3 Pemilahan linen Bakteri pada petugas pengumpulan 1. Monitoring
dan
infeksius dan linen kotor 1. Terkena kuman pengangkutan pemilahan linen
Mycobacterium
non infeksius tuberculosis linen kotor non infeksius

2. Virus Hepatitis 3 3 9 2. SPO pemilahan


linen infeksius
3. Virus HIV dan

non infeksius
1. SPO
4 Pencucian linen ● Bakteri Terhadap pasien: Pencucian 1. Monitoring

Kotor infekisuis pada linen 1. Terkena kuman linen kotor pemakaian APD
dan non Mycobacterium
infeksius kotor tuberculosis Infeksius 2. Monitoring

2. Virus Hepatitis 3 3 9 dan non infeksius pencucan linen

3. Virus HIV infeksius

Terhadap petugas: 3. Monitoring


1. Terkena kuman pencucian linen
Mycobacterium
tuberculosis non infeksius

2. Virus Hepatitis

3. Virus HIV
Kordinasi dengan
● Tertusuk Kurangnya SPO tertusuk PPI
apabila ada
jarum kepatuhan SPO 3 3 9 benda tajam kejadian

tertusuk jarum

1. SPO terkena
●Tersengat 1.Luka bakar di tempat listrik

listrik tersengat aliran listrik 2. Monitoring


2. Kaku pada otot
ditempat 2 2 4 pengunaan listrik

yang tersengat listrik

●Terhirup 1. Iritasi dan gatal 1. Monitoring 1. Monitoring


pengunaan
bahan kimia pada kulit chemical pengunaan

2. Mata menjadi buram 4 3 12 pencucian. chemical

terkena cipratan 2. SPO terhirup


bahan kimia

●Pengunaan penyempitan spektrum SPO pemakaian

bahan fisika pendengaran akibat bising 4 3 12 Ear Plug

1. SPO setrika
8 Penyetrikaan ●Tersengat 1.Luka bakar di tempat dan 1. Monitoring

Linen listrik tersengat aliran listrik pelipatan linen sterika dan


2. Kaku pada otot
ditempat 4 3 12 pelipatan linen

yang tersengat listrik bersih

●Terkena Luka bakar

sterika terkena setrika panas

panas

9 Pendistribusian Terhadap pasien: 1. SPO

linen bersih 1. Terkena kuman Pendistribusian


Mycobacterium
tuberculosis linen bersih
2. Virus Hepatitis
2. SPO
3. Virus HIV pengunaan

Terhadap Petugas: motor roda tiga


Pengangkutan Linen
linen kembali 1. Terkena kuman 2 2 4
terkena 1. Mycobacterium
kotor dan linen bakteri tuberculosis 3. Monitoring
pembersihan
bersih 2. Virus Hepatitis motor

3. Virus HIV roda tiga

10 Kebersihan Bakteri pada Terhadap petugas: 1. SPO cleaning 1. Monitoring


1. Mycobacterium
Ruangan lantai tuberculosis 3 3 9 ruang laundry kebersihan ruang

Laundry 2. Virus Hepatitis laundry

3. Virus HIV
C. Pelaporan Risiko
a. ALUR PELAPORAN IKP KE TIM KPRS DI RUMAH SAKIT
(INTERNAL)
1) Apabila terjadi suatu insiden (KTD/ KNC) di rumah sakit, wajib
segera ditindak lanjuti (dicegah/ ditangani) untuk mengurangi dampak/
akibat yang tidak diharapkan
2) Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insidennya dengan
mengisi formulir laporan insiden pada akhir jam kerja/ shift kepada
atasan langsung (paling lambat 2 x 24 jam), jangan menunda laporan
(formulir: lampiran 2);
3) Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasan
langsung pelapor.
4) Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading
risiko terhadap insiden yang dilaporkan
5) Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang
akan dilakukan sebagai berikut :
Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 1 minggu
Grade hijau : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu
Grade kuning : investigasi komprehensif/ analisis akar masalah/ RCA
oleh tim yang dipilih Tim KP di rumah sakit, waktu
maksimal 45 hari
Grade merah : investigasi komprehensif/ analisis akar masalah/ RCA
oleh tim yang dipilih Tim KP di rumah sakit, waktu
maksimal 45 hari
6) Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS
7) Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan laporan
insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan
(RCA) dengan melakukan regrading
8) Untuk grade kuning/ merah Tim KP di RS bersama dengan Komite
Mutu, Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja (KMKK) akan
melakukan analisis akar masalah/ Root Cause Analysis (RCA)
9) Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS bersama dengan KMKK akan
membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikkan serta
“pembelajaran” berupa petunjuk/ ‘safety alert’ untuk mencegah
kejadian yang sama terulang kembali
10) Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada direksi
11) Rekomendasi untuk ‘perbaikan dan pembelajaran’ diberikan umpan
balik kepada unit kerja terkait
12) Unit kerja membuat analisa dan tren kejadian di satuan kerjanya
masing-masing
13) Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim KP di RS.

b. ALUR PELAPORAN IKP KE KKPRS - KEMENTERIAN KESEHATAN


(EKSTERNAL)
Laporan hasil investigasi sederhana/ analisis akar masalah/ RCA yang
terjadi pada pasien dilaporkan oleh Tim KP di RS bersama dengan KMKK
(internal)/ Pimpinan RS ke KKP-RS sebagai berikut:
1) Akses website KKP-RS yaitu: http//www.yankes.kemkes.go.id;
2) Klik banner Patient Safety;
3) Masukkan username dan password yang sudah diberikan oleh
kementerian kesehatan. Username dan password ini diperoleh setelah
mengajukan permintaan secara resmi ke kementerian kesehatan
melalui email yanmedikwat@gmail.com;
4) Klik entri data;
5) Masukkan data yang sesuai.

D. Manajemen risiko
Manajemen risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari manajemen proses. Manajemen risiko adalah bagian dari proses
kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari mutlidisiplin
keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko adalah proses yang
berjalan terus menerus.

Elemen utama dari proses manajemen risiko,seperti yang terlihat pada


gambar meliputi :

· Identifikasi risiko

Dalam hal ini, risiko dapat dibedakan menjadi risiko potensial (dengan
pendekatan pro-aktif) dan insiden yang sudah terjadi (dengan pendekatan
reaktif / responsif).
Risiko potensial dapat diidentifikasi dari berbagai macam sumber, misalnya:
a. Informasi internal (rapat bagian / koordinasi, audit)
b. Informasi eksternal (sumber dari PPI)
c. Pemeriksaan atau audit eksternal
Risiko atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya
(grading) dengan memperhatikan:
1. Tingkat peluang / frekwensi kejadian (likelihood)
2. Tingkat dampak yang dapat / sudah ditimbulkan (consequence)

Tabel 1.penilaian probabilitas/frekwensi

LEVEL DESKRIPSI
1 0,5 % - extreme unlikely or virtually imposible
Sangat Rendah HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
2 6-20% - Low but not impossible
Rendah JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKINTERJADI
3 21-50 % - fairly likely to occur
Sedang MUNGKIN TERJADI/BISA TERJADI
4 51-80%- more likely to ooccur than not
Tinggi SANGAT MUNGKIN
5 81-100%- almost certainly will occur
sangat Tinggi HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
Tabel 2. Penilaian Consequency ( Konsekuensi )

Level Penjelasan Rincian Indikator


1 Insignifikan Tidak terjadi cedera Terjadinya dampak tetap
(Tidak Kerugian finansial
bermakna ) kecil tidak cedera.
Hanya penyakit atau keluhan
Contoh: Terpapar suhu panas.
Cedera ringan, Seperti : memar, luka sehingga
2 Minor kerugian penanganan
( Rendah ) Finansial sedang cukup dengan P3K.
Contoh: Terinjak troli, tangan terjepit
kejatuhan ember, terpelecet lantai.
Terjadi dampak serius tapi bukan
cedera
Melainkan penyakit dalam tubuh
3 Moderate Cedera sedang perlu seperti
( Menengah ) penanganan medis, diare, gangguan pernafasan sehingga
kerugian finansial
besar membutuhkan penanganan medis,
Contoh: adanya bakteri pada pegangan
troli, bakteri pada linen kotor, terhidup
bahan kimia.
Cedera lebih dari 1
4 Mayor orang Terjadi cedera berat dan menimbulkan
kerugian besar kerugian akibat berkurangnya
( Berat ) gangguan kemampuan
produksi. berproduksi atau bekerja.
Contoh : Patah tulang.
Fatal lebih dari satu terjadinya dampak yang serius yang
5 Catastraphic orang dapat
orang kerugian menyebabkan kematian.
Identifikasi Dampak

KEMUNGKINAN KONSEKUENSI

1 2 3 4 5
Sangat
Rendah Rendah Sedang Berat katastropik
5 1 2 3 4 5
Sangat sering
terjadi
4 2 4 6 8 10
Sering Terjadi
3 3 6 7 12 15

Mungkin Terjadi
2 4 8 9 16 20

Jarang Terjadi
1 5 10 15 20 25
Sangat Jarang
Sekali

Nilai
1- 5 6 - 10 11 - 15 16 -20 21 - 25
Sangat
Rendah Rendah Sedang Berat Katastropik
· Analisis risiko

Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas dan konsekuensi yang


akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan
mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).

· Evaluasi risiko

1. Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih lanjut sesuai
skor dan grading yang didapat dalam analisis.

SKOR RISIKO = DAMPAK X PELUANG

2. Pemeringkatan memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai, dan


meliputi proses berikut :
a. Menilai secara obyektif beratnya / dampak / akibat dan menentukan suatu
skor
b. Menilai secara obyektif kemungkinan / peluang / frekuensi suatu
peristiwa terjadi dan menentukan suatu skor
c. Mengalikan dua parameter untuk memberi skor risiko
3. Penilaian risiko akan dilaksanakan dalam dua tahap.
a. Tahap pertama akan diselesaikan oleh penilai risiko yang terlatih, yang
akan mengidentifikasi bahaya, efek yang mungkin terjadi dan
pemeringkatan risiko.
b. Tahap kedua dari penilaian akan dilakukan oleh Kepala Unit Kerja yang
akan melakukan verifikasi tahap pertama dan membuat suatu rencana
tindakan untuk mengatasi risiko.
E. Investigasi Kejadian KTD
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Suatu insiden yang mengakibatkan cedera pada petugas akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi petugas. Cedera dapat
diakibatkan oleh kesalahan kerja atau bukan kesalahan kerja yang tidak dapat
dicegah.
Dalam pengelolaan risiko / IKP yang masuk dalam kategori hijau dan
kuning, maka tindak lanjut evaluasi dan penyelesaiannya dilakukan dengan
investigasi sederhana, melalui tahapan:
1. Identifikasi insiden dan di-grading
2. Mengumpulkan data dan informasi:
- observasi
- Telaah dokumen
- Wawancara
3. Kronologi kejadian
4. Analisa dan evaluasi sederhana:
a. penyebab langsung:
- individu
- peralatan
- lingkungan tempat kerja
- prosedur kerja
b. penyebab tidak langsung:
- individu
- tempat kerja
5. Rekomendasi: jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang

F. Manajemen terkait tuntutan klaim


Identifikasi risiko adalah usaha mengidentifikasi situasi yang dapat
menyebabkan cedera, tuntutan atau kerugian secara finansial. Identifikasi
akan membantu langkah-langkah yang akan diambil manajemen terhadap
risiko tersebut.
Instrument:
1. Laporan KejadianKejadian(KTD+KNC+Kejadian Sentinel+dan lain-lain)
2. Review Rekam Medik (Penyaringan Kejadian untuk memeriksa dan
mencari penyimpangan-penyimpangan pada praktik dan prosedur)
3. Pengaduan (Complaint) pelanggan
4. Survey/Self Assesment, dan lain-lain
BAB IV

CARA MELAKUKAN KEGIAT AN

CSSD
No Jenis Kegiatan Tujuan sasaran Target Indikator Waktu Biaya Penanggung
Keberhasilan Jawab
Staf CSSD dan Terpenuhi
1 Ceklist Memudahkan staf ruangan 100% kebutuhan Mei Disesuaikan Ka. Instalasi,
dan seluruh
penyimpanan menyusun dan yang mengunakan barang steril di 2018 ruangan
menyimpan alat
barang steril steril barang steril ruangan yang mengunakan
barang steril
Ceklist serah Memudahkan staf Staf CSSD dan Terpenuhi
2 terima cara ruangan 100% kebutuhan Juni Disesuaikan Ka. Instalasi,
barang pada pendistribusikan dan seluruh
saat alat yang mengunakan barang steril di 2018 ruangan
pendistribusian Steril barang steril ruangan yang mengunakan
barang steril
Ruangan rawat Barang tidak
3 Sosialisasi dan Agar barang tidak inap 100% hilang Juli Disesuaikan Ka. Instalasi
sehingga
monev SPO Hilang OK, IGD, HCU pelayanan 2018 CSSD/LAUNDRY
penerimaan Dan Ruang rawat
barang lancar inap
Kotor OK, HCU IGD

Ruangan rawat Barang tidak


4 Ceklist serah Agar barang tidak inap 100% tertukar Juli Disesuaikan Ka. Instalasi
sehingga
terima barang Tertukar OK, IGD, HCU pelayanan 2018 CSSD/LAUNDRY
Dan Ruang rawat
lancar inap
OK, HCU IGD
5 SPO Meningkatkan Staf CSSD dan 100% petugas terhindar Disesuaikan Koordinasi dengan
dari
kewaspadaan kejadian tertusuk
tertusuk benda dalam perawat jarum pokja PPI
tajam Bekerja
Agar alat tidak
6 SPO Staf memahami Staf CSSD dan 100% rusak Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
pemakaian
pemakaian desinfektan dan petugas yang dan cepat korosif 2018 CSSD/LAUNDRY
pada saat memakai
desinfektan perendaman desinfektan
Memahami
7 SPO terpapar pencegahan Staf CSSD dan 100% staf terhindar dari Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
terpapar bahan paparan bahan
bahan kimia kimia dan petugas yang kimia 2018 CSSD/LAUNDRY
memakai bahan dan K3
Kimia
Double cek Set instrumen Pelayanan
8 pada lengkap Staf CSSD 100% diruangan Juli Disesuaikan Ka. Instalasi
saat
penyetinggan
alat lancar 2018 CSSD/LAUNDRY
dan staf CSSD
9 Monitoring Staf memahami Staf CSSD 100% Mesin sterilisasi Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
pengunaan setiap terawat dengan
pengoperasian mesin baik 2018 CSSD/LAUNDRY
mesin
sterilisasi Sterilisasi staf dan IPSRS
cek list tandon Memantau tandom
10 air air Staf CSSD , 100% staf terhindar dari April Disesuaikan Ka. Instalasi
secara rutin berjalan dengan
dan baik management dan arus listrik 2018 CSSD/LAUNDRY
koordinasi
dengan IPSRS staf dan IPSRS
standar cucian
IPSRS
SPO Mengetahui
11 penanganan pertolongan Staf CSSD , 100% Staf mengerti Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
sengatan listrik penanganan
terkena arus listrik management dan terkena 2018 CSSD/LAUNDRY
IPSRS bahan kimia K3 staf dan IPSRS
Memahami tata
12 SPO kerusakan laksana Staf CSSD , 100% Mesin dapat segera Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
diperbaiki dan
mesin kerusakan mesin management dan mesin 2018 CSSD/LAUNDRY
dapat bekerja
IPSRS kembali K3 staf dan IPSRS
Mengetahui Kepatuhan
13 SPO pentingnya Staf CSSD dan 100% pemakaian Juni Disesuaikan Ka. Instalasi,
pemakaian
APD pemakaian APD seluruh Staf RS APD 2018 Staf CSSD
UNIT
LAUNDRY
No Jenis Kegiatan Tujuan sasaran Target Indikator Waktu Biaya Penanggung
Keberhasilan Jawab
Melindungi Seluruh staf
1 Monitoring tubuh yang 100% Seluruh staf taat April Disesuaikan Ka. Instalasi
pemakaian bekerja pada
APD dari potensi daerah memakai APD 2018 CSSD/LAUNDRY
Bahaya yang berisiko PPI
Seluruh staf Terjadinya
2 Sosialisasi Meningkatkan yang 100% peningkatan Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
pemakaian bekerja pada
APD pemahaman daerah pemakaian APD 2018 CSSD/LAUNDRY
Pemakaian APD yang berisiko PPI
SPO
pengunaan Pengangkutan
3 chemical Linen terangkut Staf Laundry 100% linen April Disesuaikan Ka. Instalasi
Tertata baik dan
dengan rapi dan petugas di bersih 2018 CSSD/LAUNDRY
Ruangan rawat
inap
SPO Staf Laundry linen diruangan
4 Pengunaan Memudahkan dan 100% cepat Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
mengangkut petugas
Troly linen ruangan Terpenuhi linen 2018 CSSD/LAUNDRY
Ruangan rawat
5 SPO pemilahan Mengantisipasi inap 100% Terpenuhi linen Disesuaikan Petugas laundry
linen infeksius bersih
dan terjadinya pen OK, IGD diruangan
non infeksius Cemaran
Ruangan rawat Linen infekius
6 Monitoring Memperbaiki inap 100% dan linen Mei Disesuaikan Ka. Instalasi
pemilahan non infeksius
linen sistem pelayanan OK, IGD terpisah 2018 CSSD/LAUNDRY
non infeksius
PPI dan Ka. RRI
7 Monitoring Memperbaiki Staf Laundry 100% Linen infeksius Juni Disesuaikan Ka. Instalasi
pencucian
linen sistem pelayanan dicuci terpisah 2018 CSSD/LAUNDRY
infeksius dan
non PPI
Infeksius
Dapat Staf Laundry Petugas laundry
9 Monitoring mengendalikan dan 100% dan Koordinasi Disesuaikan Staf laundry,
pengunaan listrik dengan staf dapat
listrik benar ruangan yang mengunakan dengan petugas ruangan
mengunakan listrik dengan
listrik benar IPSRS IPSRS
Pemakaian Staf laundry Dapat
10 Monitoring chemical dan 100% menghitung April Disesuaikan Ka. Instalasi,
pengunaan tidak boros dan dengan benar
sesuai Management pemakaian 2018 Staf laundry
Chemical standar cucian Chemical
Memudahkan Terpenuhi
12 Monitoring staf cara Terwujudnya 100% kebutuhan April Disesuaikan Ka. Instalasi,
mengerjakan pelayanan
sterika dan strika dan strika linen di ruangan 2018 Staf laundry
pelipatan linen dan pelipatan
pelipatan linen bersih linen
bersih
Mengetahui Ruangan rawat Terpenuhi
13 SPO pentingnya inap 100% kebutuhan April Disesuaikan Ka. Instalasi,
Pendistribusian pengiriman linen
bersih OK, IGD linen di ruangan 2018 Staf laundry
linen bersih ke ruangan rawat
inap
Monitoring Memuidahkan Ruangan rawat Terpenuhi
14 staf cara inap 100% kebutuhan April Disesuaikan Ka. Instalasi,
Pendistribusian pendistribusikan OK, IGD linen di ruangan 2018 Staf laundry
linen

linen bersih
Memudahkan Ruangan Ruangan
15 Monitoring staf cara laundry 100% laundry bersih April Disesuaikan Ka. Instalasi,
kebersihan kerja kebersihan
ruang ruang dan tertata rapi 2018 Staf laundry
laundry Laundry
BAB V

SASARAN

a. Mendukung tercapainya sasaran kinerja dan sasaran mutu CSSD dan


Laundry secara keseluruhan dan dengan unit kerja lain sesuai jenjang
tanggung jawab masing-masing.
b. Semua risiko signifikan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran
kinerja dapat dikelola dengan baik.
c. Mendorong tercapainya tingkat kesehatan petugas CSSD dan laundry.
d. Terciptanya struktur organisasi manajemen risiko yang sistematis dan
terintegrasi.
e. Terciptanya SDM yang berwawasan dan berbudaya risiko dengan pola
pengembangan yang terencana dan berkesinambungan
f. Tercapainya tingkat kematangan penerapan manajemen risiko.
BAB VI

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan J F M A M J J A S O N D
a e a p e u u g e k o e
n b r r i n l t p t v s
1 Membuat ceklis penyimpanan Ѵ
barang steril.
2 Membuat ceklist serah terima Ѵ
barang pada saat pendistribusian
3 Sosialisasi dan monev SPO Ѵ
penerimaan barang kotor
4 Membuat monitoring serah Ѵ
terima barang kotor
5 Koordinasi SPO tertusuk jarum Ѵ
dengan PPI
6 Membuat SPO pemakaian Ѵ
desinfektan
7 Koordinasi Spo terpapar bahan Ѵ
kimia dengan K3
8 Koordinasi SPO pemakaian Ѵ
APD dengan PPI
9 Membuat SPO pemakaian Ѵ
desinfektan
10 Monitoring pengunaan troly Ѵ
11 Membuat SPO pengunaan Troly Ѵ
12 Membuat SPO pengunaan motor Ѵ
roda tiga
13 Monitoring pembersihan motor Ѵ
roda tiga
BAB VII

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Manajemen Risiko CSSD/laundry ditentukan oleh keberhasilan dalam


melaksanakan misinya yaitu terselenggaranya kegiatan semua daftar risiko di
CSSD/Laundry. Hal ini dapat diukur dengan instrumen akreditasi pelayanan di
CSSD/Laundry. Oleh sebab itu evaluasi dan pemantauan mutu dari mamajemen
risiko perlu dilihat dari sistemnya, yaitu aspek staf dalam melaksanakan
kegiatannya .
Evaluasi dari mamajemen risiko melalui berbagai cara/pendekatan antara lain :
a. Laporan kegiatan bulanan/triwulan/tahunan.
b. Membuat evaluasi kegiatan dan membuat tindak lanjutnya.
PENUTUP

Demikian Program mamajemen risiko CSSD dan Laundry ini dibuat agar.
Keselamatan pasien dan Staf rumah sakit ini dapat terjamin. Diharapkan
partisipasi dari berbagai pihak untuk ikut memberi sumbangan saran, perbaikan
dan penyempurnaan program ini dalam rangka terjaminnya mamajemen risiko
CSSD/Laundry di Rumah sakit dr. Sitanala Tangerang.
Harapan kami, program ini dapat menjadi alat bagi RS dalam upaya
meningkatkan kinerja dan keselamatan kerja staf rumah di Rumah sakit.

Direktur Utama Ka. Instalasi CSSD/Laundry

Dr.Ali muchtar Sp.PK, MARS Karyawati Br. Pinem,SKep,Ners


Nip. 196007191987091001 Nip. 197003141997032001

Anda mungkin juga menyukai