Anda di halaman 1dari 8

“ANTROPOLOGI KESEHATAN”

KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL


DAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

OLEH :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
AMBON
2018
PEMBAHASAN

1. Konsep Antropologi Sosial


a. Pengertian
Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin;
“Antrhopos “ yang berarti “manusia” , dan “Logos” yang berarti “akal”.
Dengan begitu Antropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang
berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan
mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta
kebudayaannya.
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat
manusia sebagai makhluk masyarakat. Perhatian ilmu pengetahuan ini di
tujukan pada sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi, dan nilai –
nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan
hidup lainnya. Di dalam antropologi memang terdapat banyak ilmu yang
membahas tentang manusia, seperti ekologi, biologi, anatomi, psikologi,
dan sebagainya.

Berikut definisi antropologi menurut para ahli :

1) Menurut Ralf dan Harry


Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan semua apa
yang dikerjakan olehnya.
2) Menurut David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingin tahuan tentang umat
manusia yang tidak terbatas.
3) Menurut Zerhun Dodda
Antropologi adalah studi ilmu yang mempelajari tentang manusia.
4) Menurut William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, yang berusaha
menyusun generalalisasi yang bermanfaat tentang manusia dari
perilakunya serta untuk memperoleh pengetahuan yang lengkap
tentang keanekaragaman manusia itu sendiri.

b. Ruang Lingkup

Menurut March Swartz dan David K. Jordan, ruang lingkup


antropologi adalah :

1) Asal muasal hidup manusia dari periode ke periode.


2) Perkembangan struktur fisik dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
3) Bertugas untuk memahami manusia secara utuh.

2. Antropologi Kesehatan
Kajian antropologi kesehatan mengarah pada manusia dan perilaku
seputar masalah kesehatan. Bagaimana perilaku masyarakat yang sampai
saat ini masih bertahan dengan pengobatan tradisional, pelaksanaan
keluarga berencana, pembukaan praktik klinik pengobatan medis, dan
sebagainya.
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-
unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan
kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih
sangat sempit karena antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat
penghayatan masyarakat dan pengaruh unsur budaya saja.
Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat
mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik,
sosial, budaya (1984;76).
Pengertian Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson
merupakan konsep yang tepat karena termasuk dalam pengertian ilmu
antropologi seperti disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut
Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah
kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan
kutub sosial budaya.
Penelitian oleh drg. Yulia Maria dari pascasarjana UI, misalnya yang di
lakukan di daerah manggala, kabupaten Tulang Bawang, provinsi lampung
menunjukkan bahwa terdapat konstribusi yang sangat menentukan antara
seorang dukun beranak dan seorang petugas puskesmas dalam menangani
proses kelahiran seorang anak. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terhadap peran roh yang bersifat gaib di satu pihak yang masih
melekat dan telah di terimanya pemahaman penting kesehatan dan gizi di
lain pihak .
Antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan
masyarakat yang akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka
warna kebudayaan, metode-metode, dan cara untuk mengerti serta
menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan
adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-
budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).

1) Menurut Weaver :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang
menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver,
1968;1)
2) Menurut Hasan dan Prasad :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang
mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaanmanusia (termasuk
sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran
(medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran
(medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-
masalah kesehatan manusia (Hasan dan Prasad, 1959; 21-22)

3) Menurut Hochstrasser :
Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan
karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan
(Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).

4) Menurut Lieban :
Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban
1973, 1034)

5) Menurut Fabrega :
Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:
 Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan
didalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan
kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit dan
penyakit.
 Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan
terhadap pola-pola tingkah laku. (Fabrega, 1972;167)
Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai
Antropologi Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Antropologi Kesehatan mencakup:
1. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam
masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku
manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan
penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut.
2. Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang bertujuan
memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar
tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan kesehatan,
serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan
meningkatkan kesehatan yang lebih baik.

3. Sumbangan Antropologi Terhadap Ilmu Kesehatan


Menurut Foster dan Anderson ada empat hal utama yang dapat
disumbangkan oleh antropologi terhadap ilmu kesehatan yaitu :

a. Perspektif Antropologi
Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi ilmu
kesehatan (a) Pendekatan Holistik, pendekatan ini memahami gejala
sebagai suatu sistem. Pendekatan ini dimana suatu pranata tidak dapat
dipelajari sendiri-sendiri lepas dari hubungannya dengan pranata lain
dalam keseluruhan sistem. (b) Relativisme Budaya, Standar penilaian
budaya itu relative, suatu aktivitas budaya yang oleh pendukungnya
dinilai baik, pantas dilakukan mungkin saja nilainya tidak baik dan tidak
pantas bagi masyarakat lainnya.
b. Perubahan: Proses dan Persepsi (Perubahan Terencana)
Suatu perubahan terencana akan berhasil apabila perencanan
program bertolak dari konsep budaya. Bertolak dari itu, perencanaan
program pembaharuan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku
kesehatan tidak hanya memfokuskan diri pada hal yang tampak, tetapi
seharusnya pada aspek psiko-budaya.

c. Metodologi Penelitian
Ahli antropologi menawarkan suatu metose penelitian yang longgar
tetapi efektif untuk menggali serangkaian masalah teoretik dan praktis
yang dihadapi dalam berbagai program kesehatan.
d. Premis
Premis atau asumsi atau dalil yang mendasari atau dijadikan
pedoman individu atau kelompok dalam memilih alternatif tindakan.
Premis-premis tersebut memainkan peranan dalam menentukan tindakan
individu dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2008. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:


Foster/Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan, Jakarta: Grafiti.
Joyomartono, Mulyono, 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang:
Unnes Press.

http://sosbud.kompasiana.com/2014/04/17/definisi-tujuan-dan-ruang-lingkup-
antropologi-648444.html

Anda mungkin juga menyukai