Anda di halaman 1dari 3

Istilah Liberal Arts berasal dari kata “artes liberales” yang sering digunakan di

Eropa pada abad pertengahan. Ini bukan berarti sama dengan “seni” yang
dipahami pada zaman sekarang, namun lebih mengacu pada cabang ilmu
pengetahuan yang diajarkan di sekolah pada waktu itu.

Liberal arts adalah sebutan bagi kelompok ilmu yang dianggap sebagai ilmu-
ilmu yang penting untuk dipelajari setiap orang, tidak memandang jurusan.
Pelajaran-pelajaran liberal arts berbeda dengan pendidikan teknis atau
keprofesian dimana seseorang mempelajari keahlian khusus untuk
melakukan suatu pekerjaan.

Liberal arts mementingkan kemampuan berpikir kritis. Pelajaran-pelajaran


yang termasuk dalam liberal arts adalah pelajaran-pelajaran ilmu budaya
dasar/humanities (seni, bahasa, sejarah, filosofi), ilmu sosial (seperti
sosiologi, geografi, komunikasi, politik, psikologi), dan ilmu sains (seperti
fisika, biologi). Liberal arts tidak mencakup pelajaran-pelajaran professional
seperti bisnis atau engineering/teknik.

Secara sederhana liberal arts education berarti mempelajari berbagai bidang


ilmu yang berbeda sekaligus.

Tujuan Liberal Arts:


– Untuk mengembangkan kekuatan intelektual;
Intelektual adalah kekuatan berpikir dari mengetahui sesuatu yang belum
diketahui. Mencari sesuatu yang belum diketahui secara lebih lanjut dapat
disebut dengan mencari kebenaran. Jadi membangun kekuatan inteletual
adalah menjadikan kekuatan pikiran yang menggambarkan potensi dan bakat
manusia yang dapat digerakkan oleh kemampuan berpikir, baik yang disadari
maupun tidak disadari, untuk mencari terus tentang kebenaran.

– Untuk membuat manusia literate (melek) dalam arti luas.


Literate disini bukan hanya dalam arti melek aksara dan angka, tetapi melek
dalah segi intelektual, moral dan spiritual. Melek intelektual diartikan sebagai
manusia yang dapat mencari kebenaran (pengetahuan), melek Moral
merupakan kemampuan untuk bersikap, berperilaku, bertindak,
bertingkahlaku berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, nasihat dan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
– Untuk memberikan pendidikan secara menyeluruh;
Dalam pendidikan dalam pendekatan praksis, lebih menekankan pada produk
dari sebuah subjek/mata pelajaran, namun dalam liberal arts, pendidikan
dilaksanakan secara menyeluruh tanpa kotak-kotak jurusan/studi.

– Liberal Arts bukan digunakan untuk mencari nafkah, namun untuk


mempelajari pengetahuan.
Konsep liberal arts sebenarnya menekankan pada pengetahuan adalah untuk
pengetahuan.

Learner (peserta didik) Liberal Arts.

Peserta didik harus bebas ; peserta didik pada liberal art harus bebas
(merdeka), jika mereka budak, mereka harus dibebaskan. Bebas arti kedua
adalah mereka harus berfikiran merdeka. Keluar dari tekanan yang
membelenggu (politik, pemerintahan, rasial dsb)

Terjadi Dialog, Secara alamiah manusia itu bebas, dan secara alamiah pula
manusia itu memiliki sifat sosial, supaya berkembang sepenuhnya sebagai
“binatang sosial” maka manusia harus berperanserta dalam kehidupan sosial.
Syarat berperanserta dalam kehidupan sosial adanya dialog.

Demokratis dan komunikasi ; komunikasi didasari atas landasan hakikat


manusia (bebas). Para peserta didik harus terjadi komunikasi, mereka tidak
perlu “sepakat”, tetapi harus mampu “saling memahami”, tidak peduli apakah
mereka mencapai “kesamaan” ataukan “perbedaan pendapat”.

Renaissance person ; Seseorang yang terampil pada beberapa keahlian.


Contoh : Leonardo da Vinci adalah Renaissance Man. Dia berpengetahuan
tidak hanya tentang seni, tetapi juga tentang ilmu pengetahuan, anatomi, dan
ia menemukan (inventiona) beberapa hal yang.

Peserta didik selalu belajar ; Tindakan belajar tidak akan berhenti selama
manusia masih hidup, kecuali bila kemampuan belajarnya layu karena tidak ia
gunakan. Memberi peserta didik kebiasaan-kebiasaan, gagasan-gagasan dan
teknik-teknik yang mereka perlukan untuk meneruskan “mendidik diri mereka
sendiri” dengan kata lain “long life education”
Peserta didik harus meningkatkan harkat dan martabat manusia ; konsep
bahwa manusia merupakan “binatang” yang “rasional” yang berusaha
meningkatkan harkat dan martabatnya melalui penggunaan dan
penyempurnaan nalarnya melalui pengetahuan. Peserta didik mengetahui
apa yang baik untuk manusia.

Aristoteles berkata “Bukanlah kepemilikan, tetapi hasrat hasrat-hasrat


manusialah yang harus disetarakan, dan ini mustahil keculai bila mereka
punya pendidikan yang memadai menurut keadaan”.

Peserta didik mendapatkan pemahaman konseptual dan teoritis ; peserta


didik memiliki hasrat untuk mendapatkan pemahaman konseptual dan teoritis,
tidak pada tataran prakxis.
Dapat disimpulkan bahwa liberal arts memiliki tujuan untuk memberi
pengetahuan umum agar para peserta didik memiliki dasar pengetahuan kuat
yang akan menjadi bekal kepada mereka dalam dunia kerja dan dalam
menempuh karier profesional atau karier ilmiah yang lebih tinggi.

Pendidikan liberal art juga mencakup keseluruhan dimensi kemanusiaan


secara utuh, yakni manusia sebagai mahluk yang menalar, berinteraksi dan
berkembang, dan menciptakan individu yang bebas, mandiri, dan
bertanggung jawab.
Pendidikan dalam seni liberal tidak diarahkan pada sebuah hasil (produk),
tetapi untuk membangun kemampuan manusia dimana dapat diubah sebagai
upaya intelektual termasuk berpikir kritis dan kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif secara lisan, maupun secara tertulis.

Manfaat Liberal Arts:


 Kamu bisa mempelajari topik-topik unik yang tidak termasuk kedalam
kurikulum jurusan biasa.
 Kamu bisa belajar bersama mahasiswa yang berbeda jurusan, sehingga
mendapatkan banyak sudut pandang yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai