A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Materi Pembelajaran
- Pengertian Pengangguran
- Jenis Pengangguran dan penyebabnya
- Dampak pengangguran
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kedua (3JP)
Indikator :
- Menjelaskan pengertian pengangguran
- Menggolongkan jenis pengangguran dan penyebabnya
- Menjelaskan dampak negatif pengangguran dan cara mengatasi masalah pengangguran di
Indonesia
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Salam, berdoa setelah itu memeriksa kehadiran peserta didik dan memberi sedikit motivasi
kepada peserta didik agar menumbuhkan minat dalam belajar
2) Apersepsi: bertanya jawab tentang materi sebelumnya ketenagakerjaan, upaya
meningkatkan kualitas tenaga kerja dan sistem upah
3) Menyampaikan inti dari tujuan pembelajaran hari ini
b. Kegiatan Inti
Mengamati:
Memperlihatkan slide power point dan video yang berkaitan dengan Pengangguran
Menanya:
1) Memberi kesempatan dan menstimulan peserta didik agar mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan Pengangguran
2) Guru menambahkan pertanyaan yang belum dituliskan oleh peserta didik
Mengumpulkan informasi:
2
1) Membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok diskusi
2) Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mencari informasi secara mandiri tentang materi
pengangguran, untuk menjawab pertanyaan yang tertulis di papan tulis
3) Setiap kelompok diminta untuk memperagakan peran (role playing) untuk memberikan
contoh jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya
Pembagian Kelompok :
• Kelompok 1, memainkan peran sebagai contoh pengangguran friksional dan
konjungtural/siklikal
• Kelompok 2, memainkan peran sebagai contoh pengangguran musiman dan struktural
• Kelompok 3, memainkan peran sebagai contoh pengangguran teknologi dan deflasioner
• Kelompok 4, memainkan peran sebagai contoh pengangguran voluntary dan pengangguran
terbuka
Mengasosiasi:
1) Peserta didik berdiskusi secara kelompok untuk mencari informasi tentang pengangguran,
jenis pengangguran serta penyebabnya
2) Peserta didik berdiskusi untuk menentukan setiap anggota kelompok akan berperan
bagaimana dan sebagai siapa
Mengkomunikasikan :
1) Semua anggota kelompok maju ke depan kelas untuk memperagakan tugas untuk
memberikan contoh jenis pengangguran
2) Setelah selesai berperan, peserta didik diminta untuk menjelaskan jenis pengangguran apa
yang telah diperankan tersebut
c. Kegiatan Penutup
1) Setelah mengetahui tentang pengertian pengangguran, jenis pengangguran, dampak
pengangguran dan usaha mengatasi pengangguran, guru bersama peserta didik menjawab
pertanyaan yang dituliskan di papan tulis
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk menulis dan merangkum pertanyaan yang diajukan
serta menuliskan jawaban atas pertanyaan tersebut dalam buku catatan masing-masing
peserta didik
3) Pengisian lembar penilaian teman sejawat yang harus diisi oleh peserta didik
4) Menutup pertemuan dengan berdoa setelah itu menguncapkan salam penutup
E. Teknik Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Pengamatan Selama Kegiatan Pembelajaran
b. Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Instrumen
1.2.1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan A1, A2
pembelajaran
1.2.2. Bersyukur ketika memperoleh kenikmatan A3
3
2. Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Pengamatan Selama Kegiatan Pembelajaran
b. Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Instrumen
2.2.1. Jujur dalam bertutur kata maupun mengerjakan A1
tugas
2.2.2. Menyelesaikan tugas tepat waktu A2
2.2.3. Menghargai dan menghormati sesama A3, A4
2.2.4. Kerjasama dalam melaksanakan kegiatan diskusi A5
kelompok
2.2.5. Berani dalam mengeluarkan gagasan A6
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Penugasan
b. Instrumen : Soal Penugasan Individu
c. Kisi-kisi :
4. Sikap Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar observasi
c. Kisi-kisi :
Butir
No Aspek yang diamati
Instrumen
1. Presentasi hasil diskusi 3
4
Semarang, Agustus 2016
Kepala SMA Kesatrian 1 Semarang, Guru Mata Pelajaran,
5
Lampiran
1. Materi Pembelajaran
Pertemuan ketiga
PENGANGGURAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social lainnya.
Statistik pengangguran
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita
suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit,
dilakukan oleh lebih banyak orang. Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk
menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan
untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja.
Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal)
untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang
diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.
Jenis pengangguran
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Pengangguran terselubung (disguised unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Pengangguran setengah menganggur (under unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Penyebab pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-
masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan.
Ada beberapa sebab yang menimbulkan pengangguran yaitu sebagai berikut.
1. Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran karena
meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan
kerja.
2. Ketidak berhasilan sektor industri. Pola investasi yang ada cenderung padat modal
menyebabkan semakin kecil terjadinya penyerapan tenaga kerja.
3. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.
4. Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara. Krisis ekonomi pada
pertengahan tahun 1997 juga menyebabkan terjadinya pengangguran sebanyak 15,4 juta
orang.
5. Pajak penghasilan(PPn) yang tinggi (progresif) akan membuat orang cenderung mengurangi
jam kerja.
6. Perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh keterampilan dan pendidikan dari
para pencari kerja.
7. Tidak ada kecocokkan upah, karena tidak semua perusahaan mampu dan bersedia
mempekerjakan seorang pelamar dengan tingkat upah yang diminta pelamar.
8. Tidak memiliki kemauan wirausaha. Orang yang tidak punya kemauan kerja tidak akan
berusaha menciptakan lapangan kerja sehingga ia harus menunggu uluran tangan dari orang
lain.
9. Adanya diskriminasi ras, gender, orang cacat mengakibatkan timbulnya pengangguran
.
7
Akibat pengangguran
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi antara lain adalah sebagai berikut :
Sumber-sumber ekonomi yang produktif, artinya kemampuan untuk meningkatkan usaha
dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang sudah ada.
Pendapatan nasional atau produksi nasional artinya jumlah nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha, yang nantinya dapat mempengaruhi pendapat perkapita.
Tingkat konsumsi potensial artinya memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting untuk
didahulukan, sehingga dapat mengatur penggunaan dana yang ada.
8
Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi
formasi yang ada.
Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri
untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari pulau yang
berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta mengoptimalkan sumber
kekayaan alam yang ada.
9
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2013 – 2015
2013 2014 2015
No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT, 2005–2013
Tingkat Partisipasi Tingkat
Angkatan
Bekerja Pengangguran Angkatan Kerja - Pengangguran
Kerja
Tahun TPAK Terbuka – TPT
10
min 103.97 93.72 7.17 66.16 5.92
11
Media
12
1. Instrumen Penilaian Pertemuan Pertama
1. Penilaian Sikap Spiritual
a. Lembar PengamatanSikap Spiritual Harian
Nama Peserta Aspek yang Diamati
No.
Didik A1 A2 A3
1.
2.
3.
4.
...
d. Kriteria Penilaianrekapitulasi:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
13
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66
14
Lampiran
Nama
Total
No. Peserta Nilai
A1 A2 A3 A4 A5 Skor A6 Skor
Didik Skor
Skor Skor Skor Skor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
...
Lampiran
2. Penilaian Pengetahuan
a. Soal 1 Tugas Individu
Soal
PILIHAN GANDA
2. Seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada
permintaan kerja, yang berada dalam usia 15 – 64 tahun disebut dengan …
a. Tenaga Kerja
b. Angkatan Kerja
c. Pekerja
d. Pekerjaan
e. Partisipasi Kerja
3. Radit adalah lulusan baru dari SMA Ksatrian yang sekarang ini berusia 18tahun dan ingin
mencari pekerjaan, maka Radit termasuk kedalam
a. Pengangguran terselubung
b. Lapangan Kerja
c. Angkatan Kerja
d. Tenaga Kerja
e. Pekerja
6. Orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak adalah ....
a. Pencari kerja
b. Voluntary
c. Pengangguran
d. Dewan Konstitusi
e. Pekerjaan
7. Pak Anton adalah serang pegawai yang bekerja sebagai sales di PT. Gudang Garam Tbk., namun
Pak Anton merasa kurang senag menjalani pekerjaan saat ini sehingga 1 minggu yang lau keluar
dari pekerjaannya tersebut dan ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Pak Anton termasuk
kedalam….
a. Pengangguran Friksional
b. Pengangguran Struktural
c. Pengangguran Konjungtor
d. Pengangguran Teknologi
e. Pengangguran Musiman
8. Pak Haji Muhidin adalah orang yang memang tidak mau bekerja dengan alasan dia sudah punya
50 pintu kamar kos, dan masih punya 33 hektar tanah yang akan dijual sedikit demi sedikt untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya, maka Pak Haji Muhidin termasuk kedalam golongan ….
a. Pengangguran Siklikal
b. Pengangguran Potensial
c. Pengangguran Voluntary
d. Pengangguran Friksional
e. Pengangguran Musiman
9. Pak Ariyanto adalah tukang kayu yang hanya bekerja sekitar 5 jam perhari, pak Ariyanto
termasuk ke dalam ….
a. Pengangguran Tetap
b. Setengah Menganggur
c. Pengangguran Diskriminan
d. Pengangguran Terselubung
e. Pengangguran Terbuka
10.
1. Penurunan pendapatan perkapita.
2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3. Menambah pendapatan Negara
4. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
5. Mengurangi jumlah kemiskinan
Yang merupakan akibat dari tingginya pengangguran di suatu Negara adalah …
a. 1, 2, 3
b. 2, 4, 5
c. 3, 4, 5
d. 1, 2, 4
e. 1, 4, 5
ESSAY
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. C
4. D
5. C
6. C
7. A
8. C
9. B
10. D
17
Uraian
1. Pengangguran adalah Angkatan kerja (15th – 64th) yang belum mendapat kesempatan bekerja,
tetapi sedang mencari pekerjaan atau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin memperoleh pekerjaan
2.
Pengangguran terselubung (disguised unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Pengangguran setengah menganggur (under unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
3. Bagi perekonomian negara
Bagi masyarakat
18
Cara mengatasi pengangguran siklis
Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
Meningkatkan daya beli masyarakat
b. Kriteria Penilaian
Pedoman penskoran :
Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal
19
3. Penilaian Keterampilan
Kriteria Penskoran
Aspek Skor
No. yang
81 – 100 66 – 80 51 – 65 < 50
dinilai
1. Kelayakan Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian
penyajian presentasi presentasi presentasi kurang presentasi
lengkap dan lengkap tapi lengkap dan tidak lengkap
akurat
kurang akurat kurang akurat dan tidak
akurat
Pedoman Penilaian
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 100 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
20
21