Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan protein ?
2. Bagaimana pengertian dan proses isolasi dan pemurnian protein ?
3. Apa manfaat isolasi dan pemurnian protein ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari protein.
2. Untuk mengetahui pengertian dan proses isolaso dan pemurnian protein.
3. Untuk mengetahu manfaat isolasi dan pemurnian protein.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Protein

A. Pengertian Protein

Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama.
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia.
Oleh karena selitu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam
makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.
Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik, karena adanya enzim, suatu
protein yang berfungasi sebagai biokatalis. Kita memperoleh protein dari makanan yang
berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal darihewandisebut protein hewani,
sedangkan yang berasaldaritumbuhandisebut protein nabati.

Beberapamakanansumber protein ialahdaging, telur, susu, ikan, beras, kacang,


kedelai, gandum, jagung, danbuah-buahan. Tumbuhanmembentukprotendari CO2, H2O,
dansenyawa Nitrogen. Hewan yang memakantumbuhanmengubah protein nabatimenjadi
protein hewani. Disampingdigunakanuntukpembentukansel-seltubuh, protein
jugadapatdigunakansebagaisumber energy
apabilatubuhkitakekurangankarbohidratdanlemak. Komposisi rata-rata unsure kimia yang
terdapatpada protein ialahsebagaiberikut: karbon 50%, Hidrogen 7%, Oksigen 23%,
Nitrogen 16%, Belerang 0-3%, danFosfor 0-3%. Denganpedomanpadakadar nitrogen
sebesar 16%, dapatdilakukanpenentuankandungan protein dalamsuatubahanmakanan.

Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5.000
sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein akan
menghasilkan asam-asam amino. Ada protein yang mudah larut dalam air tetapi juga ada
yang sukar larut dalam air. Rambut dan kuku adalah suatu protein yang tidak larut dalam
air dan tidak mudah bereaksi, sedangkan protein yang terdapat dalam air dan mudah
bereaksi.

B. Karakteristik Protein
1. Protein ikan bersifat tidak stabil dan mempunyai sifat dapat berubah (denaturasi)
dengan berubahnya kondisi lingkungan.
2. Apabila larutan protein tersebut diasamkan hingga mencapai pH 4,5 – 5 maka
akan terjadi pengendapan atau salting out.
3. Sebaliknya apabila dipanaskan seperti dalam pemasakan atau penggorengan ,
protein ikan menggumpal atau terkoagulasi.
4. Protein juga dapat mengalami denaturasi apabila dilakukan pengurangan
kandungan air, baik selama pengeringan maupun pembekuan.
5. Protein otot sebagaian besar dalam bentuk koloid, baik berupa sol maupun gel.

C. Struktur Protein

D. Sifat-Sifat Protein
1. Ionisasi
Protein yang larutdalam air akanmembentuk ion yang
mempunyaimuatanpositifdan negative. Dalamsuasanaasammolekul protein
akanmembentuk ion positif, sedangkandalamsuasanabasaakanmembentuk ion
negative.
2. Denaturasi
Beberapajenis protein sangatpekaterhadapperubahanlingkungannya.Suatu
protein mempunyaiartibagitubuhapabila protein tersebut di
dalamtubuhdapatmelakukanaktivitasbiokimiawinya yang
menunjangkebutuhanhidup.
Aktivitasinibanyaktergantungpadastrukturdankonformasimolekul protein berubah,
misalnyaolehperubahansuhu,
Phataukarenaterjadinyasuatureaksidengansenyawalain,ion-ion
logam,makaaktivitasbiokimiawinyaakanberkurang.
Perubahankonformasialamiahmenjadisuatukonformasi yang
tidakmenentumerupakansuatu proses yang disebutdenaturasi. Proses
denaturasiinikadang-kadangdapatberlangsungsecarareversible,kadang-
kadangtidak.Penggumpalan protein biasanyadidahuluioleh proses denaturasi yang
berlangsungdenganbaikpadatitikisolistrik protein tersebut.Protein
akanmengalamikoagulasiapabiladipanaskanpadasuhu 50 ataulebih.
3. Viskositas
Viskositasadalahtahanan yang timbulalehadanyagesekanantaramolekul-
molekul di dalamzatcair yang mengalir.Suatularutan protein dalam air
mempunyaiviskositasataukekentalan yang relative lebihbesardaripadaviskositas
air sebagaipelarutnya.
Padaumumnyaviskositassuatularutantidakditentukanataudiukursecara absolute,
tetapiditentukanviskositasrelatif,
yaitudibandingkanterhadapviskositaszatcairtertentu.Alat yang
digunakanuntukmenentukanviskositasiniialah viscometer Oswald.
Pengukuranviskositasdenganalatinididasarkanpadakecepatanaliransuatuzatcair
ataularutanmelaluipipatertentu.Serumdarahmisalnya, mempunyaikecepatanaliran
yang lebihlambatdibandingkandengankecepatanaliran air.
Apabilaviskositas air diberihargasatu, makaviskositas serum
darahmempunyaihargakira-kiraantara 1,5sampai 2,0. Viskositaslarutan protein
tergantungpadajenis protein, bentukmolekul,
konsentrasisertalarutan.Viskositasberbandinglurusdengankonsentrasitetapiberband
ingterbalikdengansuhu.Larutansuatu protein yang
bentukmolekulnyapanjangmempunyaiviskositaslebihbesardaripadalarutansuatu
protein yang berbentukbulat.Padatitikisolistrikviskositaslarutan protein
mempunyaihargaterkecil.
4. Kritalisasi
Banyak protein yang telahdapatdiperolehdalambentuk Kristal.
Meskipundemikian proses kristalisasiuntukberbagaijenis protein tidakselalusama,
artinyaada yang denganmudahdapatterkristalisasi, tetapiada pula yang
sukar.Beberapaenzimantara pepsin, tripsin, katalase, dan urease
telahdapatdiperolehdalambentuk Kristal.
Albumin pada serum atautelursukardikristalkan. Proses kristalisasi protein
seringdilakukandenganjalanpenambahangaramammoniumsulfatatauNaClpadalarut
andenganpengaturan pH padatitikisolistriknya. Kadang-kadangdilakukan pula
penambahanasetonatau alcohol dalamjumlahtertentu.
Padadasarnyasemuausaha yang
dilakukanitudimaksudkanuntukmenurunkankelarutan protein
danternyatapadatitikisolistrikkelarutan protein paling kecil,
sehinggamudahdapatdikristalkandenganbaik.
5. System koloid
Padatahun 1861 Thomas Graham membagizat-zatkimiadalamduakategori,
yaituzat yang dapatmenembusmembranataukertasperkamendanzat yang
tidakdapatmenembusmembran. Olehkarena yang mudahmenembus membrane
adalahzat yang dapatmengkristal, makagolonganinidisebutkristaloid,
sedangkangolongan lain yang tidakdapatmenembus membrane disbutkoloid.
Pengertiankoloidpadawaktu ii
lebihbanyakdihubungkandenganbesarnyamolekulataupadabobotmolekul yang
besar.
Molekul yang besarataumolekulmakroapabiladilarutkandalam air
mempunyaisifatkoloid, yaitutidakdapatmenembus membrane ataukertasperkamen,
tetapitidakcukupbesarsehiggatidakdapatmengendapsecaraalami. System
koloidadalah system yang heterogen, terdiriatasduafase, yaitupartikelkeci yang
terdispersidan medium ataupelarutnya.
Padaumumnyapartielkoloidmempunyaiukuranantara 1 milimikaro-100
milimikro, namunbatasinitidakselalutetap, mungkinlebihbesar.
Bobotmolekulbeberapa protein
telahditentukanberdasarkankecepatanpengendapandenganmenggunakanultrasentri
fuga yang mempunyaikecepatanputarkira-kira 60.000 putaran per menit.

2.2 Isolasi dan Pemurnian Protein

A. Pengertian isolasi protein


Isolasi protein adalah suatu cara memisahkan protein dari makromolekul yang
lain atau memisahkan protein dari protein yang lain yang tidak diinginkan. Secara
sederhana, proses dari solasi protein konsepnya sama dengan isolasi DNA, hanya saja
isolasi protein menggunakan buffer lysis untuk melisiskan sel.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi isolasi protein


 Suhu
 pH
 Radiasi
 Pelarut organik
 Ion logam
 Enzim-enzim
 Perlakuan mekanis
 Penambahan garam

C. Metode penghancuran (lisis) sel


Metode penghancuran sel memiliki dua metode yaitu dengan metode mekanik dan
metode kimiawi.
1. Metode mekanik
 Penggerusan
Untuk memecah dinding sel dan memperluas permukaan sampel agar
dapat mempermudah proses ekstraksi sehingga interaksi antara sampel dan
pelarut akan semakin luas
2. Metode kimiawi
 Penambahan larutan buffer
Penambahan buffer ekstrak selama penggerusan bertujuan untuk
mempertahankan agar kondisi kompoen sel tetap optimum seperti keadaan
yang sebenarnya dan tidak mengalami perubahan.
 Detergen
Penambahan detergen selama penggerusan bertujuan untuk memecah
membran sel yang penyusun utamanya fosfolipid sehingga akan terjadi reaksi
saponifikasi antara fosfolipid dan detergen pada sel. Detrgen dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Detergen ionik: dapat memecah interaksi protein-protein.
b. Deretgen nonionik: dapat memecah unteraksi lipid-lipid dan interaksi
lipid-protein
 Kelotor
Penambahan kelotor selama penggerusan bertujuan untuk menghilangkan
ion-ion aktivator enzim protease. Misalkan EDTA dapat berperan sebagai
chelating agent dalam isolasi protein. EDTA dapat mengkelat ion Ca2+ yang
dapat berperan sebagai aktivator enzim protease.
 Inhibitor protease
Enzim protease adalah enzim yang dapat memutuskan ikatan peptida
antara asam amino satu dengan asam amino yang lain. Pada sel hewan,
enzimprotease berasal dari lisosom. Sedangkan pada sel tumbuhan enzim
protease berasal dari vakuola. Untuk mencegah proses pemutusan ikatan
peptida pada protein, yaitu dengan cara: isolasi protein temperatur rendah
(4oC) dan penambahan inhibitor seperti EDTA.

D. Sentrifuge

Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis


molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih
berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di
atas. Teknik sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama
mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi, contohnya 2500 rpm (rotation
per minute) atau 3000 rpm.
E. Pemurnian Protein

Pemurnian protein adalah serangkaian proses yang yang dimaksudkan untuk


mengisolasi satu jenis protein dari campuran kompleks. Pemurnian protein sangat
penting untuk karakterisasi struktur, fungsi dan interaksi dari suatu protein. Bahan
awal biasanya adalah jaringan biologis atau budaya mikroba. Berbagai langkah dalam
proses pemurnian dapat bebas protein dari matriks yang batas-batas itu, memisahkan
protein dan bagian non-protein campuran, dan akhirnya memisahkan protein yang
diinginkan dari semua protein lainnya. Langkah Pemisahan dapat mengeksploitasi
perbedaan (misalnya) protein ukuran, sifat fisika-kimia, afinitas mengikat dan
aktivitas biologis.

F. Teknik Pemurnian Protein


1. Dialysis
Dialysis merupakan proses yang memisahkan molekul berdasarkan ukurannya,
melalui membran semi-permeabel dengan diameter pori-pori lebih kecil daripada
dimense makromolekul. Air, garam, fragmen protein, serta molekul lain yang
lebih kecil dari lubang pori akan lolos, sedangkan protein yang berukuran besar
akan menetap.

2. Kromatografi
 Gel filtrasi
Pemisahan berdasarkan ukuran.
 Pertukaran ion
Kromatografi pertukaran ion adalah salah satu teknik pemurnian
senyawa spesifik di dalam larutan campuran. Prinsip utama dalam metode
ini didasarkan pada interaksi muatan positif dan negatif antara molekul
spesifik dengan matriks yang barada di dalam kolom kromatograf.
Pemisahan berdasarkan muatan.

 Afinitas
Pemisahan berdasarkan ineraksi ikatan biologis

 Gel elektroforesis
Sodium dodecyl sulfate polyyacrylamide gel electrophoresis (SDS-
PAGE), pemisahan berdasarkan pada berat molekul.

 Isoelectric focusing
Protein memiliki titik isoelektrik yang berbeda, gel disiapkan dengan
gradien pH sejajar dengan gradien medan listrik.
2.3 Manfaat Isolasi dan Pemurnian Protein
1. Untuk mempelajari fungsi protein
2. Untuk menganalisis sifat fisika protein
3. Untuk menentukan urutan penyusun
4. Aplikasi dibidang industry

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia.
Olehkarenaselitumerupakanpembentuktubuhkita, maka protein yang
terdapatdalammakananberfungsisebagaizatutamadalampembentukandanpertumbuhantubu
h. Proses kimiadalamtubuhdapatberlangsungdenganbaik, karenaadanyaenzim, suatu
protein yang berfungasisebagaibiokatalis. Kita memperoleh protein darimakanan yang
berasaldarihewanatautumbuhan. Protein yang berasaldarihewandisebut protein hewani,
sedangkan yang berasaldaritumbuhandisebut protein nabati.
3.2

Anda mungkin juga menyukai