Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sistem saraf merupakan sistem fungsional dan struktural yang paling terorganisasi
dan paling kompleks. Sistem ini mempengaruhi fungsi tubuh, baik secara
fisiologis maupun psikologis (Joyce M.Black, 2014).
Fungsi utama sistem saraf (Ross and Wilson, 2011) :
1. Mendeteksi dan berespon terhadap perubahan yang terjadi di dalam dan luar
tubuh.
2. Mengendalikan aspek penting fungsi tubuh bersama kelenjar endokrin.
3. Mempertahankan homeostatis.
sumber : http://neuroscience.wikia.com/wiki/Neuron
Sinapsis merupakan hal penting bagi fungsi saraf. Struktur ini merupakan suatu
celah kecil antara neuron dengan target. Pesan berjalan disepanjang neuron
mencapai sinaps dan harus dihantarkan menyebrang dengan meloncat ke neuron
berikutnya. Terdapat dua macam sinaps berdasarkan media perantara yaitu :
1. Sinaps elektrik
Impuls saraf elektrik dari dua sel menyebrang melalui suatu celah yang
sangat kecil (yang disebut gap junction atau neksus) dari sel presinaps ke
sel postsinaps. Tipe sinaps ini ditemukan pada sel otot polos dan sel otot
jantung.
2. Sinaps kimiawi
Substansi kimia yang disebut dengan neurotransmitter dilepas pada celah
antara dua neuron dan menyampaikan pesan ke neuron selanjutnya (Joyce
M. Black, 2014). Neurotransmitter di otak dan medulla spinalis meliputi
noradrenalin (norepineprin), adrenalin (epineprin), dopamine, histamine,
serotonin, asam aminobutirat gama (GABA) dan asetillolin (Ross and
Wilson, 2011).
Sumber : https://www.earthslab.com/physiology/nervous-tissue/
C. SUSUNAN SARAF
Susunan saraf terdiri dari susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer. Susunan
saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Susunan saraf tepi terdiri dari
Susunan saraf somatik (saraf kranial dan saraf spinalis) dan Susunan saraf
autonom (susunan saraf simpatis dan susunan saraf parasimpatis).
D. MENINGEN
Otak dan medulla spinalis dilindungi oleh 3 selaput otak :
1. Durameter
Durameter serebral terdiri atas dua lalpis jaringan fibrosa padat. Durameter
merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras yang berasal dari
jaringan ikat tebal dan kuat. Di antara durameter dan selaput arakhnoid
terdapat ruang yang disebut subdural (Rose and Wilson, 2011).
2. Arakhnoid
Arakhnoid merupakan lapisan jaringan fibrosa yang terletak di antara dura
dan piameter. Antara durameter dan arakhnoid, dipisahkan oleh ruang
subdural, sedangkan antara arakhnoid dan piameter, dipisahkan oleh ruang
subaraknoid yang mengandung cairan serebrospinal (Rose and Wilson, 2011).
3. Piameter
piameter merupakan lapisan tipis jaringan ikat yang mengandung banyak
pembuluh darah. Piameter melekat pada otak dan berlanjut menyelubungi
medulla spinalis (Rose and Wilson, 2011)
Sumber : http://katumbu.blogspot.com/2012/09/lapisan-otak-meningen.html
Sumber : http://www.cancerhelps.com/tumor-otak.htm
a. Medulla spinalis
Medulla spinalis merupakan bagian sistem saraf pusat yang berbentuk
siliner dan panjang yang terdapat di saluran vertebra serta dikelilingi oleh
meningen dan cairan serebrospinal. Medulla spinalis merupakan jaringan
saraf yang menghubungkan antara otak dan bagian tubuh lain. Medulla
spinalis terdiri atas saraf-saraf spinalis, saraf ini berfungsi menyampaikan
impuls dari otak ke berbagai organ dan jaringan yang turun melalui
medulla spinalis (Ross and Wilson, 2011).
sumber : http://anatomybatch17.blogspot.com/2011/09/saraf-sistem-
saraf-periferi-pns.html
2) Saraf kranial
Terdapat 12 pasang saraf kranial yang berasal dari nuklei di permukaan
inferior otak, sebagian saraf sensori, sebagian saraf motorik, dan sebagian
saraf campuran. Saraf tersebut adalah sebagai berikut :
NAMA FUNGSI TIPE
I Olfaktorius Olfaksi (penghirup) Sensorik
II Optikus Penglihatan Sensorik
III Okulomotorius Gerakan mata ekstraokular Motorik
Pengangkatan kelopak mata
Konstriksi pupil Parasimpatis
IV Troklearis Gerakan mata ektraokular Sensorik
V Trigeminus
Bag oftalmikus Sensasi somatik kornea, membran mukosa Sensorik
nasal, wajah
Bag maksilaris Sensari somatik wajah, rongga mulut, 2/3 Sensorik
anterior lidah, gigi Sensorik,
Bag mandibularis Sensasi somatik bagian bawah wajah, motorik
mastikasi (mengunyah)
VI Abdusens Gerakan mata lateral Motorik
VII Fasialis Ekspresi wajah Sensorik
Motorik
VIII Vestibulokoklearis
Vestibularis Keseimbangan Sensorik
Koklearis Pendengaran Sensorik
IX Glosofaringeus Pengecap, 1/3 posterior lidah, sensasi Sensorik,
faringeal, menelan motorik
X Vagus Sensasi faring, laring, telinga luar Sensorik
Menelan Motorik
Aktivitas sistem saraf parasimpatis visera
abdomen dan torak.
XI Asesorius spinalis Gerakan leher dan bahu Motorik
XII Hipoglosus Gerakan lidah Motorik
Sumber : Joyce M.Black, 2014
Sumber : http://askep33.com/2016/02/06/12-saraf-kranial-dan-
fungsinya/
Sumber : http://anfis-mariapoppy.blogspot.com/2012/11/sistem-saraf-
autonom.html
1) Sistem saraf simpatik
Neuron menyampaikan implus dari hipotalamus, formasi retikuler,
dan medulla oblongata ke organ efektor dan jaringan. Neuron pertama
memiliki badan sel di otak dan seratnya memanjang ke medulla
spnalis. Neuron pra- dan post- ganglion kemudian mengkonduksi
impuls simpatik ke organ efektor.
a). Neuron pre-ganglion
Neuron ini memiliki badan sel di kolum lateral substansi grisea
yang berada di antara vertebra toraksikal ke-1 serta lumbal ke-2
dan ke -3. Serat saraf sel ini keluar dari medulla spinalis melalui
ujung anterior berakhir di sinaps ganglia baik di rantai lateral
ganglia simpatik atau melalui ganglia pre-vertebrata. Asetilkolin
merupakan neurotransmitter di ganglia simpatik (Ross and Wilson,
2011).
b). Neuron post-ganglion
Neuron ini memiliki badan sel di ganglion dan bermuara di organ
atau jaringan yang dipersyarafi. Noradrenalin (norepinefrin)
biasanya neurotransmitter di organ efektor simpatik. Struktur ini
dipersyarafi oleh neuron post-ganglion, yang biasanya memiliki
asetilkolin sebagai neurotransmitter. Oleh karena itu, struktur ini
memiliki efek saraf simpatik dan parasimpatik (Ross and Wilson,
2011).
c). Ganglia simpatik
Ganglia simpatik terdiri atas rantai lateral ganglia simpatik dan
ganglia pre-vertebra. Rantai lateral ganglia simpatik merupakan
rantai ganglia yang memanjang dari servikal atas hingga sacrum.
Ganglia melekat satu sama lain oleh serat saraf. Neuron pre-
ganglion yang muncul dari medulla spinalis dapat membentuk
sinaps dengan badan sel neuron post-ganglion di vertebra yang
sama atau neuron ini dapat naik atau turun di rantai melalui satu
ganglia atau lebih sebelum bersinpas. Neuron post-ganglion
kemudian memanjang ke mata. Susunan ganglia memungkinkan
eksitasi saraf pada banyak ruas vertebra dengan sangat cepat,
memberikan respon simpatik yang cepat dan luas (Ross and
Wilson, 2011).
d).Ganglia pre-vertebra
Terdapat tiga ganglia pre-vertebrata yang berada di rongga
abdomen yang berdekatan dengan asal arteri : ganglion seliaka,
mesentrik superior, dan mesentrik inferior. Serat ssimpatik pre-
ganglion melalui rantai lateral untuk mencapai ganglia ini (Ross
and Wilson, 2011).
2) Sistem saraf parasimpatik
Dua neuron (pre-ganglion dan post-ganglion) terlibat dalam
penghantaran impuls dari sumber neuron ke organ efektor.
Neurotransmitter pada kedua sinpas adalah asetilkolin.
a).Neuron pre-ganglion
Neuron pre-ganglion di saraf parasimpatik berukuran lebih panjang
daripada saraf simpatik dan memiliki badan sel di otak dan medulla
spinalis. Neuron ini berasal dari saraf cranial III. VII, IX, dan X
yang muncul dari nuclei di otak tengah dan batang otak, dan ujung
saraf ini berada di luar otak. Badan sel yang kleuar dari sacrum
berada di kolum lateral substansi grisea pada ujung distal medulla
spinalis. Serat ini keluar meninggalkan medula spinalis di ruas ke-
2, 3, dan 4 serta bersinpas dengan neuron post-ganglion di dinding
organ pelvis ini (Ross and Wilson, 2011).
b).Neuron post-ganglion
Neuron ini berukuran sangat pendek dan memiliki badan sel di
ganglion atau lebih sering berada di dinding organ yang dipersarafi
(Ross and Wilson, 2011).
ANATOMI DAN FISIOLOGI VASKULER
1. ARTERI
a. Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang
membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan
fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem
sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup.
b. Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis.
c. Mempunyai dinding yang tebal.
d. Mempunyai jariangan yang elastis.
e. Cabang dari arteri disebut Arteriole yang selanjutnya menjadi kapiler.
f. Macam macam arteri pada system persyarafan ;
- Arteri Vertebralis
- Arteri basilaris
- Arteri carotis interna
2. VENA
a. Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. ...
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung
lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang
kaya oksigen.
b. Membawa darah kotor (sisa metabolisme dan CO2).
c. Mempunyai dinding yang tipis.
d. Jaringan yang kuat elastis.
e. Macam macam vena pada sistem persyarafan
- Vv.cerebrales superficialis (v.cerebri externa)
- Vv.cerebrales profunda (v.cerebri interna)
f. Cabang v. cerebri externa : v. cerebri superior, v. cerebri media,
v.cerebri anterior& v. basilaris
g. V. cerebri externa terdapat di rongga sub arachnoid
h. Cabang v. cerebri interna : v. terminalis & v. choroidea
i. V.terminalis & v.choroidea bergabung embentuk v.serebri magna
3. KAPILER
a. Disebut juga pembuluh rambut.
b. Terdiri dari sel – sel endotel.
c. Diameter kira – kira 0,008 mm
4. FUNGSI KAPILER
a. Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
b. Tempat terjadinya pertukaran zat –zat antara darah dan cairan jaringan
c. Mengambil hasil – hasil dari kelenjar
d. Menyerap zat makanan yang terdapat di usus.
e. Menyaring darah yang terdapat di ginjal.
6. PEMBULUH DARAH
a. Perbedaan Vena dan arteri
b. Fungsi Sirkulasi
a) ARTERI
Mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, untuk ini arteri
mempunyai dinding
Yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri.
b) ARTERIOLA
Cabang kecil dari arteri. Berfungsi sebagai kendali darah yang dikeluarkan
kedalam kapiler. Arteriol mempunyai dinding otot yang kuat, mampu
menutup arteriol dan melakukan dilatasi beberapa kali lipat.
c) KAPILER
Untuk pertukaran cairan, zat makanan elektrolit, hormon dan bahan
lainnya antara darah dan cairan intrastisial.
d) VENULA
Mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap, bergabung menjadi
vena yang semakin besar
e) VENA
Saluran penampung dan penyangkut darah dari jaringan kembali ke
jantung , karena tekanan pada sistem vena sangat rendah .
KONSEP DASAR PENINGKATAN INTRA CRANIAL (TIK)
1. DEFINISI
Tekanan Intrakranial/Intracranial Pressure(TIK/ICP) adalah hasil dari sejumlah
jaringan otak;volume darah intrakranial dan cairan seerebrospinal di dalam
tengkorak pada satu kesatuan waktu.
Komponen Kranial
Masa otak (±1400 gr)
Darah/Pembuluh Darah (±75 ml)
Cairan serebrospinal (±75 ml)
Dalam keadaan normal rongga tengkorak dewasa merupakan suatu ruang yang
dalam keadaan normal memiliki tekanan yang konstan.Tekanan intrakranial
dikatakan normal apabila volume dan tekanan ketiga komponen (otak,darah,cairan
serebrospinal) biasanya dalam keadaan ekuilibrium dan menghasilkan tekanan
intrakranial (TIK/ICP). TIK umumnya diukur pada lateral ventricles.
Normal ICP/TIK : 10 to 20 mm Hg (Hickey,2003)
5 – 15 mm Hg (Lewis, et al, 2011)
10 -15 mm Hg (Satyanegara,2010)
3. DOKTRIN MONROE-KELLIE
Komponen / struktur di intrakranial :
- Brain parenchyma : 80 %
- Cerebrospinal fluid : 10 %
- Blood : 10 %
Doktrin Monroe-Kellie :
- Volume Intracranial adalah konstan
- Tengkorak tidak dapat melebar dan menyusut
- Setiap penambahan Volume salah satu komponen di intrakranial pada
tahap awal akan dikompensasi oleh 2 komponen lain. Misalnya pada
edema serebri akan di kompensasi dengan pengurangan cairan
serebrospinal melalui pengurangan produksi, percepatan absorbsi atau
mekanisme pintas atau dengan pengurangan jumlah darah yang beredar
dengan vasokontriksi pembuluh darah serebral.Pada tahap lanjut
mekanisme seperti ini tidak akan mampu lagi melakukan kompensasi
sehingga tekanan intrakranial akan meningkat dalam waktu yang cepat.
PATOFISIOLOGI
Bicara Patofisiologi TIK tidak terlepas dari hipotesis Monroe-kellie yang
menyatakan bahwa karena keterbatasan ruang ini untuk ekspansi di dalam
tengkorak,adanya peningkatan salah satu komponen ini akan menyebabakan
perubahan pada volume yang lain dengan mengubah posisi atau menggeser CSS,
meninggkatkan absorsi CSS, atau menurunkan volume darah serebral. Tanpa
adanya perubahan pada komponen lainnya maka tekanan intrakranial akan naik.
Dekompensasi
Keadaan ini dimulai dengan tidak efektifnya kemampuan otak untuk
mengkompensasi peningkatan tekanan dalam keadaan volume yang
terbatas
Pada fase ini menunjukan perubahan status mental dan TTV ; bradikardi,
tekanan denyut nadi dan perubahan pernafasan.
Pada titik ini terjadi herniasi batang otak dan sumbatan aliran darah
serebral jika intervensi pengobatan tidak dilakukan.
Herniasi terjadi bila bagian jaringan otak bergeser dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah Berdampak pada
terganggunya aliran darah,menyebabkan hipoksia serebral dan kematian
otak.
KOMPLIKASI PTIK
Herniasi batang otak
Diabetes insipidus
Sindrom ketidaktepatan hormon anti diuretik (SIADH).