4 PDF
4 PDF
BAB IV
PENDEKATAN PERANCANGAN PROYEK
1. Pemilihan Lokasi
a) Dasar Pertimbangan Pemilihan Lokasi
Dalam pemilihan Lokasi tapak, perancangan dan perencanaan
Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) kelas menengah ke
bawah yang akan dibangun, perioritasutama pemilihan lokasi
perencanaan ditujukan pada Daerah-daerah yang mempunyai
kesesuaian dengan rencana umum tata ruang kota dan ketataan
lingkungan daerah tingkat I Jayapura berdasarkan criteria pemilihan
lokasi.
Adapun beberapa pertimbangan lokasi antara lain :
1) Sesuai dengan Rencana Induk Kota.
2) Berada pada area pusat kota sehingga dapat menjangkau
kebutuhan akan tempat tinggal bagi masyarakat kelas menegah
kebawah yang masih belum memiliki tempat tinggal yang layak.
3) Berda pada daerah (Zone) pelayanan jasa, perdagangan, hiburan,
pendidikan, peribadatan dan permukiman.
4) Factor kemudahan pencapaian baik dari seluruh jaringan
transportasi kota, pejalan kaki dan transportasi kendaraan umum
dan pribadi.
5) Luasan tapak yang cukup menampung semua kegiatan.
6) Struktur dan kondisi tanah yang memadai serta memungkinkan
untuk mendukung bangunan yang akan didirikan dalam hal ini
adalah RUSUNAWA untuk kelas menengah bawah di Jayapura.
7) Tersedia sarana utilitas kota (Listrik, air bersih, telepon dan
drainase).
97
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
98
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
JAYAPURA
Kelurahan Entrop
KETERANGAN;
A. PETA PROVINSI PAPUA
B. PETA WILAYAH KOTA JAYAPURA
C. PETA PEMBAGIAN WILAYAH DISTRIK JAYAPURA SELATAN
99
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Kelurahan Entrop
PETA DISTRIK
JAYAPURA SELATAN
SITE TERPILIH
KETERANGAN;
C. PETA PEMBAGIAN WILAYAH DISTRIK JAYAPURA SELATAN
D. PETA DISTRIK JAYAPURA SELATAN
E. PETA LOKASI SITE (KELUARAHAN ENTROP JAYAPURA)
F. SITE TERPILIH
100
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
KOTA JAYAPURA
Kelurahan Entrop
Keterangan Gambar ;
A. Peta Provinsi Papua B. Peta Kota Jayapura
C. Peta Distrik Jayapura Selatan D. Peta Kelurahan Entrop
E. Peta Lokasi Site Jln. Raya Abepura F. Lokasi Tapak
101
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
2. Pemilihan Tapak
Dalam pemilihan lokasi tapak Rusunawa di Kota Jayapura, Kondisi
fisik tapak site yangterletak di Distrik Jayapura Selatan Jln. Raya
Abepura – Entrop adalah sebagai berikut :
a) Batas Administrasi :
Sebelah Utara : Jalan Walikota
Sebelah Timur : Jalan Raya Abepura, Jayapura Trade Center &
Polsek Jayapura Selatan
Sebelah Selatan : Terminal Penumpang – Entrop
Sebelah Barat : Gereja Kristen Kalam Kudus, Bank BPR,
Adira Finace, dan Toko kelontongan
SITE
Adira Finance
BANK BPR
Jln. Raya Abepura
102
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
103
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
BANK BPR
Polsekta
PapuaTrade Center Jayapura Selatan
PTC Waterpark
104
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Sangat Baik
Keterangan:
105
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
b) Analisa Entrance
Jln. Walikota
106
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
107
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
108
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
109
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
e) Analisa Kebisingan
Faktor kebisingan merupakan salah satu faktor yang harus di
perhatikan dalam perancangan, karena dapat mempengaruhi
peletakan massa bangunan dan zoning pada tapak, sumber kebisingan
tapak bersumber dari bangunan dan Jalur lalulintas disekitar view
sebagai berikut;
Sedang
Tinggi
Tinggi
Treminal Entrop
Rendah
Gambar 4.5 Tingkan kebisingan
Sumber : Hasil analisis, 2012
Sedang
Rendah
Keterangan :
A. Jalur kenderaan satu arah dengan tingkat kebisingan cukup tinggi
B. Jalur pintu masuk dan keluar di sisi depan dan blakang Terminal
penumpang entrop dengan tingkat kebisingan tinggi
C. Jalur kenderaan satu arah dengan tingkat kebisingan sedang
D. Blok Banguan Gerja, Adira finace dan Bank BPR, mengurangi
tingkat tapak.
110
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
111
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
B. Program Ruang
1. Pelaku dan Kegiatan
a) Pelaku
Analisis pelaku dan aktivitas pada perancangan rumah susun
sederhana ini digolongkan berdasarkan klasifikasi fungsi bangunan
serta jenis penggunanya. Pengguna dalam rumah susun dibagi atas
dua kelompok, kelompok pengguna tersebut antara lain:
1) Pengguna Utama (fungsi primer), Kegiatan utama bangunan
sebagai hunian tempat tinggal, sehingga pengguna utama adalah
penghuni rusunawa
2) Pengguna Pendukung (fungsi sekunder dan tersier) Pengguna
pendukung sangat berperan dalam terlaksananya kegiatan utama,
yakni pengelola yang merupakan pengatur dalam hal keberadaan
rumah susun . Dalam hal ini pengelolah bertugas pengawas
penggunaan bagian bersama (benda bersama dan tanah bersama)
serta melakukan pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikan
keadaan satuan rumahsusun.
Dari hasil pengelompokan di atas, jenis aktivitas dan pengguna
dapat diketahui untuk memperoleh kebutuhan ruang yang diperlukan.
Analisis aktivitas ini kelompokkan menurut fungsi, yaitu berdasarkan
fungsi primer, sekunder dan tersier. Adapun table pengguna
berdasarkan fungsisebagai berikut :
112
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
113
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
1) Aktifitas Penghuni
Berangkat Bekerja
Jalankaki Kegiatan dalam rumah:
Berkendara Menerimatamu
Keperluansantai
Istirahat
Kegiatan luar rumah: Makan &minum
Berkumpul,mengobrol Keperluanmetabolisme
Kerja bakti,rapat
Olahraga,senam
Sholat, pengajian
DATANG Parkir
114
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
2) Aktifitas Pengelola
DATANG
Ruang masing-masing;
Membuat program kegiatan
Pulang Membuat laporan kegiatan
Melaporkan kegiatan
Parkir Istirahat
Lavatory
ENTRANCE
Kegiatan luar kantor:
Mengawasi lingkungan dan
kegiatan
Memelihara
Memeriksa
Memberikan Penyuluhan
Berdiskusi dengan Penghuni
115
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
116
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Tipe 30 & 36
Jumlah
Jenis Ruang Standar Luas Ruang
Ruang
2
Ruang Tidur 1 1 6,5 m 6,5 m2
Ruang Tidur 2 1 4 m2 4 m2
Ruang Tamu 1 5 m2 6 m2
Ruang Keluarga dan Ruang
Makan 1 7,5 m2 11,5 m2
Ruang Dapur 1 4 m2
KM/WC 1 1,5 m2 2 m2
Balkon 1 1,5 m2 2 m2
Total 36
(sumber; Analisa Penulis, 2018)
117
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
118
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Berikut adalah ulistrasi pola jenis ruang dan besarannya dalam tiap
unit hunian rumah susun;
a) Kamar Tidur
Luas ruang kamar tidur dapat mengambil ukuran dasar terkecil,
yaitu tempat tidur Karena privasi merupakan elemen budaya dan
kebiasaan yang umum dalam masyarakat lokal, maka ruang tidur
ditutup/ menjadi ruang tertutup yang berdiri sendiri. Ukuran minim
untuk dewasa adalah 80 x 180 dan untuk anak anak sebesar 70.
119
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
c) Dapur
Keberadaan dapur dalam unit huni harus benar benar
diperhatikan mengingat besaran total unit huni yang minimal. Hal ini
berkaitan dengan penghawaan, pencahayaan, kebersihan, aliran udara
dan estetika ruang. Letak dapur memungkinkan pembersihan yang
mudah, tidak mengganggu penghawaan, kelembaban maupun suhu
ruang. Besaran flow dapur adalah 1,2 meter dari titik perabotan, dan
membutuhkan space kurang lebih 60 cm dar dinding untuk perabotan
itu sendiri. Luasan dapur minimal dapat dihitung, yaitu (1,2 + 0,6) x 1
meter = 1.8 m2.
120
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
d) Kamar Mandi/ WC
Kamar mandi dalam rumah susun bisa mejadi satu dengan
unit huni maupun terpisah dan berperan sebagai MCK umum. Jika
unit huni berukuran besar, maka kamar mandi bisa di letakan di
dalam unit hunian dan menjadi kamar mandi dan WC pribadi. Namun
jikan unit hunian berukuran kecil kamar mandi/ WC berada diluar unit
hunian, dalam satu komplek rusun. Ukuran kamar mandipun tentunya
menjadi berbeda.
121
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
122
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
2) Besaran Ruang
Besaran ruang berdasarkan teori tentang sarana prasarana rumah
susun dan dilakukan pendekatan terhadap fasilitas lingkungan oleh BPS
Provinsi Papua, maka daya tampung rusunawa yang ditujukan bagi
penduduk atau masyarakat berpenghasilan rendah meliputi: unit couple
atau keluarga yaitu tipe 30 dan 36, dengan 4-blok massa bangunanan,
Sedangkan massa pendukung yaitu untuk unit musholla, gedung
serbaguna, klinik, kantor pengelola dan pos keamanan.
Tabel 4.7. Analisa Fasilitas Fungsi Sekunder
123
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
124
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Unit Rusun
Serbaguna
Pengelola
Lapangan
UnitToko
Koperasi
Mushola
Gedung
Kantor
Taman
Parkir
Ruang
Klinik
Unit Couple &
Keluarga
Mushola
Gedung
Serbaguna
Klinik
Koperasi
Kantor
Pengelola
Lapangan
Taman
Parkir
(Sumber: Hasil Analisis,2017)
R.Tidur
Dapur
Teras
Gudang
R.Tamu
Toilet
Panty
Teras
R.CS
Ruang
Teras
R. Tamu
R. Customer Service
R. Administrasi
Pantry
Gudang
Toilet
(Sumber: Hasil Analisis,2017)
125
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Gudang
Keterangan Tabel:
Teras
Ruang
Hall
: Berhubungan Langsung
Teras : Berhubungan
Hall Tidak Langsung
Gudang
: Tidak Ada Hubungan
(Sumber: Hasil Analisis,2017)
R.Administrasi
R.Periksa
R.tunggu
Ruang
Gudang
Apotek
Toilet
Teras
Teras
R. tunggu
R. Periksa
R. Administrasi
Apotek
Gudang
Toilet
(Sumber: Hasil Analisis,2017)
KM/WC
R.Sholat
Serambi
Mimbar
Gudang
Ruang
Serambi
R. Wudhu
R. Sholat
Mimbar
KM/WC
R. Takmir
Gudang
(Sumber: Hasil Analisis,2017)
Toilet
Teras
126
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
3. Persyaratan Ruang
Pada hasil pengamatan studi banding serta beberapa teori dan
literature, analisis karakteristik dan persyaratan rauang dilakuakan untuk
memperoleh tingkat kenyamanan pengguna ruang. Analisis persyaratan
ruang meliputi pencahayaan, peghawaan, aksebilitas, view, dan akustik
serta sifat dan kapasitas ruang yang dibutuhkan. Jenis ruang yang
tersedia akan disesuaikan dengan jenis aktivitasnya sehingga karakter
kebutuhan ruang akan muncul dengan baik.
127
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
128
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
2. Gubahan Massa
a) Tata Massa
Tata massa adalah peletakan massa bangunan majemuk pada
suatu tapak yang di tata berdasarkan zona. Untuk menunjang tata
letak massa harus dibuat berdasarkan zonasi dan alur sirkulasi yang
saling terkait. Massa sebagai elemen tapak dapat disusun dari
beragam bentuk bangunan baik secara individual maupun kelompok.
Gambar; Penataan Massa Bangunan
a. Penataan massa bangunan b. Penataan dengan order relasi 90o
yang acak
129
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
b) Gubahan Massa
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum,
2007 persyaratan penampilan bangunan gedung, yakni:
1) Bentuk denah bangunan gedung rusun bertingkat tinggi sedapat
mungkin simetris dan sederhana, guna mengantisipasi kerusakan
yang diakibatkan oleh gempa.
2) Dalam hal denah bangunan gedung berbentuk I, H, L, atau U,
atau panjang lebih dari 50 m, maka harus dilakukan pemisahan
struktur atau delatasi untuk mencegah terjadinya kerusakan
akibat gempa atau penurunan tanah.
3) Denah bangunan gedung berbentuk sentris (bujur sangkar, segi
banyak, atau lingkaran) lebih baik daripada denah bangunan yang
berbentuk memanjang dalam mengantisipasi terjadinya
kerusakan akibatgempa.
4) Atap bangunan gedung harus dibuat dari konstruksi dan bahan
yang ringan untuk mengurangi intensitas kerusakan akibat
gempa.
Pemisahan Struktur
Pemisahan Struktur
130
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
1. 1) Bentuk H
131
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
masa yang terbagi Empat massa, disusun secara secara vertikal dan
horisontal untuk menciptakan ruang komunal di tengah blok yang
bersifat lebih semi privat. Perletakkan dibagi menjadi 4 blok yang
dipisahkan oleh open space, dan meeting point di antara 4 blok
banguanan beserta Bangunan Fasilitas Penunjang
P. Keluar
P. Masuk
Parkir
Pengunjung
P. Masuk
P. Keluar P. Keluar Utama
Keterangan:
Sirkulasi Lalulintas (Jalan & Kendaraan) dalam Rusunawa
Sirkulasi Pengunjung Pintu Masuk
Sirkulasi Penghuni Pintu Keluar
Gambar 4.23. sirkulasi antar bangunan
132
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
133
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
b) Analisa Vegetasi
Vegetasi merupakan cara alami yang efektif dalam
mengatasi cahaya berlebih yang masuk ke dalam bangunan. Vegetasi
di depan bangunan dapat berfungsi untuk menyaring cahaya sehingga
tidak berlebihan. Perletakkan vegetasi tidak hanya dapat
dimanfaatkan di luar bangunan saja namun juga di dalam bangunan.
1) Vegetasi Ruang Luar Rusunawa (RTH)
Vegetasi pada ruang luar di letakan di samping dan tenggah
bangunan. Selain berfungsi untuk mengatasi paparan cahayaha
yang masuk kedalam bangunan, juga dapat meberikan sirkulasi
udara yang baik di sekitar bangunan. Adapun jenis Tanaman dan
Pohon yang sering di gunakan untuk vegetasi luar banguanan
antara lain; Palem Raja, Glodokan dan Bunga Bougenvile,dll.
Selain itu pada perkerasaan jalan, area parkir atau taman, baiknya
menggunakan Grass block atau paving rumput karena dapat
menyerap radiasi sinar matahri langsung
Skema Peletakan
134
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Tapak Darah
The-Tehan
135
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
4. Pendekatan Teknis
a) Analisa Pendekatan Sistem Struktur
Sistem struktur bangunan terbagi menjadi :
1. Sub-Struktur
Sub-structure adalah bagian bawah bangunan yang
berfungsi untuk menerima dan menyalurkan beban dari atas ke
bawah. Berikut adalah beberapa alternatif pondasi yang
digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi.
Kesimpulan :
Pondasi yang akan digunakan untuk sub-structure adalah
pondasi tiang pancang agar dengan pertimbangan bangunan
merupakan bangunan bertingkat menengah (4 lantai).
136
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
2. Super Struktur
Structure terdiri dari kolom dan plat lantai yang berfungsi
untuk menyalurkan beban dari bangunan ke pondasi.
Kesimpulan;
Berdasarkan 2 alternatif yang ada maka Pada bangunan
rumah susun, konsep struktur yang paling tepat digunakan
adalah sistem struktur rigid frame, karena rigid frame cocok
diterapkan pada bangunan yang menggunakan sistem modular.
Besaran sistem modular ini paling kecil adalah 6x6, oleh sebab
itu struktur dibuat dengan besaran modul tersebut dengan
pertimbangan fleksibilitas dalam penataan ruang dan faktor
biaya (bangunan disediakan bagi kelas menengah kebawah)
selain itu bukaan yang dihasilkan relatif lebih besar
dibandingkan bukaan pada struktur bearing walls sehingga
memungkinkan untuk pemanfaatan energi matahari dan
terjadinya cross ventilation.
137
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Kesimpulan :
Dari 3 alternatif yang ada maka dipilih bahan beton
bertulang dengan pertimbangan mudah didapat, fleksibel dan
tahan api. Selain itu tidak memerlukan energi yang besar dalam
pembuatannya dan dapat digunakan kembali (sebagai bahan
urugan atau reklamasi tanah) bila masa pakai telah habis tanpa
mengeluarkan energi dalam prosesnya.
138
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
b) Analisa Utilitas
1) Analisis Sistem pengelolaan Limbah
Jaringan air kotor dalam bangunan terbagi menjadi tiga
kelompok, yaitu :
Limbah cair, berupa air kotor yang berasal dari floor
drain kamar mandi, wastafel, dll.
Limbah padat, yang berasal dari kloset kamar
mandi.
Air hujan.
Pada penanganan limbah cair, air kotor yang berasal dari
floor darain kamar mandi, wastafel, tempat cuci piring dsb pada
tiap lantai disalurkan ke bawah melalui pipa menuju ke lantai
dasar, lalu disalurkan menuju bak kontrol. Kemudian air
dialirkan menuju sumur resapan sebelum dibuang ke saluran
kota.
Pada penanganan limbah padat, kotoran yang berasal dari
kloset tiap lantai disalurkan melalui pipa limbah padat secara
vertikal menuju ke lantai dasar yang kemudian langsung
disalurkan ke dalam septic tank. Pipa limbah padat yang
melintang secara horizontal harus memiliki kemiringan minimal
5% tiap 1 meter untuk meminimalkan resiko tersumbat. Karena
hal ini, penempatan septic tank juga perlu diperhatikan, apabila
jaraknya semakin jauh dari letak kloset lantai dasar, maka
penempatan septic tank akan membutuhkan kedalaman yang
semakin besar. Pada septic tank, limbah kemudian ditampung
dan diendapkan, lalu air yang tersisa dialirkan ke sumur resapan.
Untuk penempatan septic tank beserta resapannya, diletakkan
berjauhan dengan sumur artesis maupun gorund water tank,
minimal berjarak 15 meter. Hal ini dilakukan agar jaringan air
bersih tidak tercemar limbah dari septic tank.
139
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
Limbah Cair
(Wastafel, Floor Pipa Vertikal Bak Kontrol
Drain)
Sumur Resapan
Pembuangan Kota
Limbah Padat Pipa Vertikal Bak Kontrol
(Kloset)
Resapan
Gambar 4.30
Diagram Pembuangan Limbah Padat
140
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
TPA
141
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
142
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
143
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
144
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
- Sistem Single Sided Ventilation - Sistem Cross Ventilation - Sistem Passive Cooling
Gambar 4.30 Jenis Sistem Ventilasi pada Bangunan.
(Sumber; http://wiki.aia.org/20Ventilation.aspx.)
145
Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kota Jayapura
TUGAS AKHIR dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis
146