Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MUTU PENDIDIKAN
Oleh : Abdurahman Ato, S.Ag. M.Pd
( Pengawas PAI Pada Kantor Kemenag Kab. Sumba Timur )
A. PPENDAHULUAN.
Untuk mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertaqwa dan
berakhlak mulia maka sangat diharapkan adalah adanya mutu pendidikan. Ada beberapa
variabel yang menjadi substansi dalam upaya menjadikan pendidikan menjadi mutu adalah
antara lain tenaga pendidikan dan kependidikan. Kedua komponen tersebut merupakan
sebuah system yang tidak bisa terpisahkan. Mendambakan guru yang professional
tentunya diawali dengan upaya peningkatan profesionalisme pengawas. Karena secara
fungsional kelembagaan sesuai dengan Surat Keputusan Menpan No. 118 Tahun 1996
peran pengawas pendidikan adalah memberikan penilaian dan pembinaan. Obyek yang
dinilai dan dibina adalah guru. Baik mengenai kelengkapan administrasi, penguasaan
materi, kelas dan yang paling penting adalah membangun kepatutan profesionalisme guru.
Kompetensi tersebut dituntut untuk segera dimiliki oleh pengawas pendidikan dalam
melakukan pembinaan kepada tenaga pendidikan dan pada gilirannya akan berdampak
pada peningkatan efektifitas pembelajaran di sekolah. Dan juga adalah memberikan
jaminan akan mutu pendidikan sesuai dengan harapan pemerintah, masyarakat dan
terutama orang tua sebagai pengguna jasa pendidikan.
B. TUGAS POKOK PENGAWAS PENDIDIKAN
Mengacu pada Surat Keputusan Menpan nomor 118 tahun 2006 tentang jabatan
fungsional pengawas dan angka kreditnya, Keputusan bersama Mendikbud nomor
0342/0/1996 dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 38 tahun 1996
tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka
kreditnya, PP No. 19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan dapat dikemukakan
tentang tugas dan tanggung jawab pengawas satuan pendidikan sebagai berikut :
2. Meningkatkan kualitas proses belajar – mengajar / bimbingan dan hasil prestasi belajar /
bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Tugas dan tanggung jawab yang pertama merujuk pada supervise atau pengawasan
manajerial sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk pada supervise atau
pengawasan akademik. Pengawasan manajerial pada dasarnya memberikan pembinaan,
penilaian dan bantuan / bimbingan mulai dari rencana program, proses, sampai dengan
hasil. Bimbingan dan bantuan diberikan kepada kepala sekolah dan seluruh staf sekolah
dalam pengelolaan sekolah atau penyeelnggaraan pendidikan di sekolah untuk
meningkatkan kinerja sekolah. Pengawasan akademik berkaitan dengan membina dan
membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran / bimbingan dan
kualitas hasil belajar siswa.
2. Melakukan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya,
3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah
secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.
Tugas supervise meliputi supervise kinerja sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja
guru, kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya, manajemen sekolah, dan
aspek lainnya seperti : keputusan moral, pendidikan moral, kerja sama dengan
masyarakat. Mensupervisi sumber‐sumber daya sekolah baik sumber daya manusia,
material, financial dan lain‐lain. Mensupervisi kegiatan antar sekolah binaannya,
kegiatan inservis training bagi kepala sekolah, guru dan staf sekolah lainnya dan
kegiatan inovasi sekolah.
Tugas pokok penilaian meliputi : penilaian, pengolahan, dan analisis data atas hasil
belajar/bimbingan siswa dan kaitannya dengan factor guru; mengumpulkan dan
mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/bimbingan, lingkungan
sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar/bimbinganm siswa;
melaksanakan analisis komperhensif hasil penilaian sebagai bahan untuk melakukan
inovasi pendidikan di sekolah binaan.
Untuk melaksanakan semua tugas di atas, pengawas satuan pendidikan harus
terlebih dahulu menyususun program kerja kepengawasan untuk program tahunan dan
program setiap semester pada sekolah yang dibinanya.
Berdasarkan uraian tugas‐tugas pengawas sebagaimana dikemukakan di atas, maka
tugas pokok pengawas satuan pendidikan dapat dipetakan dalam matrik berikut ini :
Pengawasan Akademik Pengawasan Manajerial
Tugas ( Teknis Pendidikan / ( Administrasi dan Manajemen
Pembelajaran ) Sekolah )
1. Monitoring 1. Proses dan hasil belajar siswa 1) Penjaminan / satandar mutu
2. Penilaian hasil belajar pendidikan
3. Ketahanan pembelajaran 2) Penerimaan siswa baru
4. Standar mutu hasil belajar 3) Rapat guru dan staf sekolah
siswa 4) Hubungan sekolah dengan
5. Pengembangan profesi guru masyarakat
6. Pengadaan dan pemanfaatan 5) Pelaksanaan ujian sekolah
sumber‐sumber belajar 6) Program‐program
pengembangan sekolah
7) Administrasi sekolah
8) Manajemen sekolah
2. Supervise 1) Kinerja guru 1) Kinerja sekolah, kepala
2) Pelaksanaan kurikulum/mata sekolah dan staf sekolah
pelajaran 2) Pelaksanaan kurikulum
3) Pelaksanaan pembelajaran sekolah
4) Praktikum / studi lapangan 3) Manajemen sekolah
5) Kegiatan ekstra kurikuler 4) Kegiatan antar sekolah binaan
6) Penggunaan media, alat 5) Kegiatan in service training
bantu dan sumber belajar bagi kepala sekolah, guru dan
7) Kemajuan belajar siswa staf sekolah lainnya
8) Lingkungan belajar 6) Pelaksanaan kegiatan inovasi
sekolah
7) Penyelenggaraan administrasi
sekolah
3. Penilaian 1) Profesi pembelajaran dan 1) Peningkatan mutu SDM
bimbingan sekolah
2) Lingkungan belajar 2) Penyelenggaraan inovasi di
3) System penilaian sekolah
4) Pelaksanaan inovasi 3) Akreditasi sekolah
pembelajaran 4) Pengadaan Sumber Daya
5) Kegiatan peningkatan Pendidikan
kemampuan profesi guru 5) Kemajuan pendidikan
4. Pembinaan 1) Guru dalam pengembangan 1) Kepala sekolah dalam
/ pengembangan media dan alat bantu mengelola pendidikan
pembelajaran 2) Tim kerja dan staf sekolah
2) Memberikan contoh inovasi dalam meningkatkan kinerja
pembelajaran sekolah
3) Guru dalam 3) Komite sekolah dalam
pembelajaran/bimbingan yang meningkatkan partisipasi
efektif masyarakat dalam pendidikan
4) Guru dalam meningkatkan 4) Kepala sekolah dalam
kompetensi professional melaksanakan inovasi
5) Guru dalam pelaksanaan pendidikan
penilaian proses dan hasil 5) Kepala sekolah dalam
belajar meningkatkan kemapuan
6) Guru dalam pelaksanaan profesionalnya
penelitian tindakan kelas 6) Staf sekolah dalam
7) Guru dalam meningkatkan melaksanakan tugas
kompetensi pribadi, social dan administrasi sekolah
pedagogic. 7) Kepala sekolah dan staf dalam
kesejahteraan sekolah
5. Pelaporan dan 1) Kinerja guru dalam 1) Kinerja sekolah, kinerja staf
tindak lanjut melaksanakan pembelajaran dan kepala sekolah
2) Kemajuan belajar siswa 2) Standar mutu pendidikan dan
3) Pelaksanaan dan hasil inovasi pencapaiannya
pembelajaran 3) Pelaksanaan dan hasil inovasi
4) Pelaksanaan tugas pendidikan
kepengawasan akademik 4) Pelaksanaan tugas
5) Tindak lanjut hasil pengawasan kepengawasan manajemerial
untuk program pengawasan dan hasil‐hasilnya
selanjutnya 5) Tindak lanjut untuk program
pengawasan selanjutnya.
C. FUNGSI PENGAWAS
Sasaran supervise akademik antara lain membantu guru dalam : (a) merencanakan
kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan, (b) melaksanakan kegiatan pembelajaran /
bimbingan, (c) menilai proses dan hasil pembelajaran / bimbingan, (d) memanfaatkan hasil
penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran / bimbingan, (e) memberikan umpan
balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik, (f) melayani peserta
didik mengalami kesulitan belajar, (g) memberikan bimbingan belajar pada peserta didik,
(h) menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, (i) mengembangkan dan
memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau bimbingan,(y)
memanfaatkan sumber‐sumber belajar, (k) mengembangkan interaksi pembelajaran /
bimbingan ( metode, strategi, teknik, model, pendekatan dll) yang tepat dan berdaya
guna, (l) melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/bimbingan, dan (m)
mengembangkan inovasi pembelajaran / bimbingan.
1. Mitra guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dan bimbingan
disekolah binaannya.
2. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di
sekolah binaannya
3. Konsultan pendidikan dan pembelajaran disekolah binaannya
4. Konselor bagi guru dan seluruh staf sekolah
5. Motifator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua staf sekolah
2. Asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah binaannya
3. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaanya
4. Evaluator / judgement terhadap pemaknaan hasil pengawasan
Menurut Jam’an Satori bahwa untuk memenuhi quality assurance maka sasaran
pengawasan pendidikan harus diarahkan pada pengamanan mutu layanan belajar
mengajar baik di kelas maupun ditempat parktikum lainnya. Dalam hal ini yang menjadi
objek pengawasan adalah guru.
1. Melakukan kunjungan kelas. Teknik ini untuk mengetahui kemampuan guru dalam
menguasai kelas, materi, menggunakan metode dan media pembelajaran yang efektif.
Aspek –aspek tersebut perlu diketahui oleh pengawas guna dijadikan referensi untuk
melakukan pembinaan terhadap guru. Dalam rangka menciptakan suasana
pembelajaran yang bermutu.
2. Pertemuan pribadi, yaitu suatu teknik yang sangat efektif karena dalam interaksi
antara guru dan pengawas tersebut dapat dilangsungkan pembinaan sebagai tindak
lanjut atas kunjungan yang telah dilakukan.
4. Kunjungan ke sekolah untuk mengetahu strategi pengelolaan sekolah oleh kepala
sekolah baik menyangkut administarsi kesiswaan, kurikulum, sarana prasaran,
pemberadayaan guru, tenaga administrasi, kantin sekolah, UKS, dan tingkat kepedulian
masyarakat ( komite sekolah ) terhadap upaya pengembangan sekolah.
5. Evaluasi diri. Dalam hal ini adalah sekolah melakukan monitoring internal untuk
menjamin akuntabilitas dan peningkatan mutu berkelanjutan. Teknik ini biasa
diterapkan dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah.
6. Reviu sekolah merupakan teknik yang dapat dilakukan untuk mengetahui keunggulan
dan kekurangan sekolah dengan menganalisis factor‐faktor yang mempengaruhinya.
Selain itu, pengawas dapat memberdayakan wadah Kelompok Kerja Guru ( KKG ),
Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ), Kelompok Kerja Kepala Sekolah ( K3S ) dan
Kelompok Kerja Pengawas Sekolah ( KKPS ).
D. TUGAS DAN PERAN PENGAWAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Untuk memahami tuntutan kompetensi pengawas pendidikan di sekolah, berikut ini
diuraikan tugas dan perannya :
2. Memberikan motivasi kepada guru agar system pengajaran ditata sedimikian rupa
sehingga berlaku perinsip belajar tuntas. Yaitu guru harus berupaya agar murid
benar‐benar menguasai apa yang telah diajarkan dan tidak begitu saja melanjutkan
pembelajaran ketingkat yang lebih tinggi jika peserta didik belum tuntas
penguasaannya. Tentunya untuk mengukur sejauhmana siswa telah menyerap materi
yang telah diajarkan adalah melalui ujian atau evaluasi secara jujur, obyektif, sportif
terhadap penyelesaian ujian tersebut.
3. Mengupayakan agar ada semacam tekanan ( persure ) terhadap guru untuk mencapai
tujuan pengajarannya, namun harus disertai dengan bantuan ( support ) yang
memadai bagi keberhasilan tugasnya. Jadi maksudnya, pengawas pendidikan ketika
memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan pencapaian tujuan perlu
diawali dengan upaya bimbingan teknis pengajaran. Supaya guru dapat melaksanakan
tugas sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan.
Hal ini sangat penting karena dapat memotivasi guru untuk melakukan perbaikan
system pembelajarannya dan membangun komitmen yang tinggi serta berusaha
mencari informasi – informasi yang berkaitan dengan inovasi metode pembelajaran
agar dapat memenuhi target out – put yang telah disepakati bersama.
7. Melakukan koordinasi serta membuat kesepakatan yang diperlukan dengan kepala
sekolah, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan pemantauan dan pengendalian
efektifitas pengajaran serta hal yang berkenaan dengan akreditasi sekolah yang
bersangkutan.
Dalam rangka melakukan aktifitas sebagaimana tersebut di atas dengan baik, maka
pengawas pendidikan harus berperan sebagai berikut :
1. Peneliti. Peran ini mempunyai tujuan untuk meneliti permasalahan apa yang terjadi
di sekolah terutama pada diri guru, kemudian mengidentifikasi masalah tersebut
guna segerah mencari solusinya.
2. Konsultas atau penasehat. Maksudnya peran pengawas sebagai media inforasi
oleh guru untuk bertanya, diskusi, membangun kesepahaman tentang program
pembelajaran.
Untuk itu, pengawas perlu memiliki pengetahuan yang luas, berusaha untuk
mengisi dirinya dari pengetahuan terutama masalah pendidikan. Dan membangun
budaya baca dengan baik.
3. Fasilitator. Artinya pengawas pendidikan harus berusaha memiliki sumber‐sumber
belajar yang banyak, misalnya buku dan fasilitas lainnya yang pada gilirannya
memberikan kemudahan kepada guru untuk memanfaatkan sumber belajar dan
media pembelajaran lainnya.
Adapun tujuan dari supervise pendidikan dalam konteks pengawasan pendidikan adalah
untuk membantu guru, tenaga administrasi dan kepala sekolah agar dalam
penyelnggaraan pendidikan senantiasa bejalan dengan baik, tercapainya
standar‐standar pada tataran imput, proses maupu out put. Sehingga dapat
memenuhi tuntutan kepuasan masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.
E. KEWENANGAN DAN HAK PENGAWAS
1) Bersama pihak sekolah yang dibinanya, menentukan program peningkatan mutu
pendidikan dan menentukan / mengusulkan program pembinaan di sekolah
binaannya.
3) Menentukan metode kerja untuk pencapaian hasil optimal dalam melaksanakan tugas
dengan sebaik‐baiknya sesuai dengan kode etik profesi dan program kerja yang telah
disusun.
4) Menetapkan kinerja sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lainnya dan
factor‐faktor yang mempengaruhinya, guna peningkatan kualitas pendidikan.
Sedangkan hak yang seharusnya diperoleh pengawas satuan pendidikan yang
profesioanal adalah :
1) Menerima gaji sebagai pegawai negeri sipil sesuai dengan pangkat dan golongannya
2) Memperoleh tunjangan fungsional sesuai dengan jabatan pengawas yang dimilikinya
4) Memperoleh tunjangan profesi pengawas setelah memiliki sertifikat pengawas.
5) Menerima penghargaan, subsidi dan insentif untuk menunjang pelaksanaan tugas dan
pengembangan profesi pengawas.
6) Memperoleh tunjangan khusus bagi pengawas yang bertugas di daerah terpencil,
rawan kerusuhan dan atau daerah bencana alam.
Semua hak di atas dibebankan pada pemerintah dan daerah. Besarnya
tunjangan‐tunjangan diatas tergantung dari alokasi anggaran yang disiapkan dan
perencanaan yang disusun oleh wadah profesi pengawas masing‐masing daerah.
F. PRINSIP – PRINSIP KEPENGAWASAN FUNGSIONAL DAN KODE ETIK
1. Prinsi ‐ prisip
Hal – hal yang harus perlu diperhatikan dalam melaksanakan kepengawasan atau
supervise pendidikan dalam bentuk membina sekolah tentu sama sebagaimana prinsip
supervise antara lain sebagai berikut :
¾ Pembinaan dan penilaian yang diberikan harus bersifat praktis, artinya apapun
yang diminta, disarankan atau dibuat adalah sesuatu yang wajar dan dapat
dilaksanakan oleh pihak sekolah.
¾ Objektif artinya penilaian yang diberikan adalah sesuai dengan instrument yang
digunakan, bukan interpretasi, atau pretense pengawas sekolah yang
bersangkutan
¾ Pembinaan, bukan intruksi dengan maksud meningkatkan kemampuan akademik
dan manajerial sekolah.
¾ Antisipatif maksudnya pembinaan diarahkan untuk mampu menghadapi kesulitan,
masalah atau tantangan yang akan terjadi atau mungkin terjadi pada masa yang
akan datang.
¾ Konstruktif artinya pengawas sekolah mampu memberikan saran‐saran perbaikan
terhadap kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya, tenaga
administrasi sekolah untuk terus berkembang sesuai denga ketentuan dan aturan
berlaku.
¾ Kooperatif artinya dalam melakukan pembinaan harus dikembangkan
2. Kode Etik Pengawas Satuan Pendidikan
¾ Pengawas satuan pendidikan senantiasa merasa bangga dalam mengemban tugas
sebagai pengawas.
¾ Pengawas satuan pendidikan menjaga citra dan nama baik profesi pengawas.
¾ Pengawas satuan pendidikan menjunjung tinggi disiplin dan etos kerja dalam
melaksanakan tugas profresional pengawas.
¾ Pengawas satuan pendidikan sigap dan terampil dalam menanggapi dan membantu
pemecahan masalah‐masalah yang dihadapi stakeholder sekolah binaannya.
¾ Pengawas satuan pendidikan memiliki rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi, baik
terhadap stakeholder sekolah binaannya maupun terhadap koleganya.
G. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
2. Rekomendasi
¾ Perlu ada UU tentang Pengawas Satuan Pendidikan sebagai payung hukum dalam
menjalankan segala aktifitas kepengawasan. Agar pengawas satuan pendidikan
lebih eksis, otoritas tinggi, indipenden dan akuntabilitas dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya.
¾ Dalam rekruitmen pengawas, mutasi guru dan kepala sekolah, pengawas satuan
pendidikan perlu diberdayakan. Karena aspek –aspek yang menjadi substansi
pertimbangan dalam rekruitmen kepala sekolah, pengawas dan mutasi guru
adalah kinerja. Dan masalah kinerja guru dan kepala sekolah, pengawas satuan
pendidikan lebih mengetahui dan memiliki dokumen yang berkaitan tentang
kinerja tersebut.
KERANGKA TUGAS POKOK DAN FUNGSI / PERAN PENGAWAS DALAM
PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN
Kinerja Guru dalam pembelajaran
Memantau
Meninilai
Mensupervisi
Membina
Melaporkan
TUGAS POKOK
1. Menetapkan program peningkatan mutu pendidikan
2. Menyusun agenda kepengawasan
3. Menetapkan metode kerja
4. Menetapkan kinerja sekolah
1. Menerima gaji
2. Menerima tunjangan funsonal, profesi dan khusus
3. Menerima biaya operasional
4. Menerima penghargaan & perlindungan
Hak
KEWENANGAN DAN HAK
Kewenangan
FUNGSI / PERAN
Mitra Guru Inovator
konselor motivator kolaborator Asesor Evaluator Konsultan Peneliti
Konsultan Fasilitator Motivator Pelopor pembaruan
Asesor
Evaluator
konsultan
Kinerja Kep.sek dalam pengelolaan pendidikan
1. Kemitraan
2. Pembinaan dan penilaian bersifat praktis
3. Sistematis
4. Objektif
5. Realistis
6. Kreatif
7. Pembinaan
8. Antisipatif
9. Konstruktif
10. Kooperatif
1. Iman dan Taqwa
2. Bangga dalam mengemban tugas
3. Pengabdian yang tinggi dalam Tupoksi
4. Tanggung jawab
5. Menjaga citra dan nama baik profesi Pengawas
6. Disiplin dan etos kerja
7. Performance dan menjadi suri tauladan
8. Sigap da trampil dalam memecahkan masalah
9. Kesetiakawanan social.
KODE ETIK PENGAWAS
PERINSIP KEPENGAWASAN FUNGSIONAL