Anda di halaman 1dari 2

LETAK SUNGSANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Taman Sari
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Budhi Prayudi
NIP : 197102012002121005

Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya
Pengertian sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas panggul / simpisis)

1. Untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar
Tujuan 2. Membantu persalinan bayi posisi sungsang supaya bayi dapat lahir dengan
sehat dan ibu selamat

1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


Kebijakan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit

Prosedur
1. Petugas melakukan anamnesa lengkap meliputi paritas, HPHT, riwayat
penyakit yang diderita serta riwayat obstetric yang lalu
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi keadaan umum, TFU,
keadaan dan letak janin serta periksa dalam untuk mengetahui pembukaan,
selaput ketuban, dan penurunan bokong serta mengetahui adanya penyulit
jalan lahir
3. Jika dalam pemeriksaan dalam didapat hasil pembukaan belum lengkap,
maka persiapan rujuk
4. Jika dalam pemeriksaan dalam didapat hasil pembukaan sudah lengkap
5. Laporkan hasil pemeriksaan ke dokter jaga untuk dikonsulkan pada dokter
konsulen
6. Jika sudah ada advice untuk memimpin persalinan delegasi oleh bidan,
persiapkan pasien dan ajarkan cara mengedan yang baik dan benar
7. Bidan memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien mengenai
tindakan persalinan yang akan dilakukan
8. Posisikan ibu tidur dalam posisi litotomi atau menggunakan kaki ginekologi,
penolong berdiri di depan vulva saat bokong bayi mulai membuka vulva.
Segera lakukan tekhnik persalinan sungsang dengan metode :
a. Metode Bracht
 Instruksikan ibu untuk mengedan agar mengedan selama ada his
 Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara bracht (kedua ibu jari
penolong sejajar dengan panjangnya paha bayi, sedangkan jari lain
memegang bokong bayi)
 Mengendorkan tali pusat terlebih dahulu pada waktu tali pusat tampak
teregang
 Melakukan hiperlordosis pada badan janin didekatkan kearah perut ibu
dan sedikit kekiri dan kekanan sesuai dengan punggung anak
 Asisten membantu melakukan penekanan supra pubis saat bokong
sampai leher lahir
 Membawa bokong terus keatas kearah perut ibu sampai kepala lahir
 Melahirkan berturut – turut dagu, mulut, hidung, muka dan kepala bayi
LETAK SUNGSANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

b. Ekstraksi Bokong Parsial


 Persalinan bokong sampai umbilicus berlangsung dengan kekuatan
penolong
 Terjadi kemacetan persalinan badan dan kepala
 Dilakukan persalinan bantuan dengan jalan :
1) Cara Muller
Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki
dengan cara yang sama seperti klasik, kearah belakang kontra
lateral dari letak bahu depan. Setelah bahu lengan depan lahir
dilanjutkan langkah yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan
belakang
2) Cara Louvset
Jika lengan bayi terjungkit ke belakang. Memutar badan janin
setengah lingkaran (180 ͦ ) searah dan berlawanan arah jarum jam
sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu yang
semula dibelakang akan lahir didepan (dibawah simfsis)
3) Cara Klasik
Kedua pergelangan kaki dipegang dengan ujung jari tangan kanan
penolong berada diantara kedua pergelangan kaki anak , kemudian
di elevasi sejauh mungkin dengan gerakan mendekatkan perut
anak pada perut ibu. Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam
jalan lahir, jari tengan dan telunjuk tangan kiri menyelusuri bahu
sampai menemukan fosa cubiti dan kemudian dengan gerakan
“mengusap muka janin” lengan posterior bawah bagian anak
dilahirkan. Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada
pergelangan kaki janin diubah
c. Cara Maurieceau
 Dengan tangan penolong yang sesuai dengan arah menghadapnya
muka janin, jari tengah dimasukkan kedalam mulut janin dan jari
telunjuk serta jari manis diletakkan pada fosa canina.
 Tubuh anak diletakkan diatas lengan anak, seolah anak
“menunggang kuda”.
 Belakang leher anak dicekap diantara jari telunjuk dan jari tengah
tanganyang lain.
 Assisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah
suprasimfisis untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin.
 Traksi curam bawah terutama dilakukan oleh tangan yang dileher
9. Melakukan Manajemen Aktif Kala III
10.Merapikan ibu kembali
11. Merendam alat dalam larutan disinfektan
12.Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
13.Melakukan dokumentasi hasil tindakan dan melaporkan kepada dokter jaga
ruangan untuk dikonsultasikan ke dokter konsulen
14.Melakukan observasi 2 jam Post Partum

1. Ruang Edelweis
Unit Terkait 2. IGD

Anda mungkin juga menyukai