Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PEMERINTAHAN – Adanya sistem pemerintahan ini berguna untuk membawa mobilitas

yang mendeskripsikan seperti apa cara pemerintah menjalani suatu kehidupan. Adanya sistem ini
sangat membutuhkan yang namanya penyesuaian keadaan negara dengan apa yang sedang
diinginkan oleh rakyatnya.
Setiap masing-masing sistem pemerintahan mempunyai kekurangan dan juga kelebihan masing-
masing, sebuah karakter juga termasuk kedalam perbedaan, yang mana perbedaan itu memastikan
bahwa keadaan dari negara tersebut dapat berjalan dengan lancar yang akan ditemani dengan
sistem pemerintahan tersebut.

Setiap negara yang ada di muka bumi mempunyai sistem pemerintahan yang berbeda-beda dan
berbagai macam ragam sistem pemerintahan, dibedakannya sistem ini dikarenakan ada bagian-
bagian sistem tersendiri yang terbagi menjadi beberapa bagian sistem yang berbeda. Salah satunya
bagian dari sistem tersebut ialah seperti dibawah ini:

 Sistem pemerintahan parlementer


 Sistem pemerintahan Presidensial
 Sistem pemerintahan liberal
Tulisan diatas ini hanya salah satu dari sistem pemerintahan yang ada di masing-masing setiap
negara. Namun perlu kalian ketahui bahwa sistem pemerintahan itu tidak hanya itu saja, melainkan
sistem pemerintahan ini banyak sekali macam-macamnya.

Untuk kalian yang belum mengetahui tentang apa saja macam-macam dari sistem pemerintahan,
maka janganlah merasa khawatir. Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit berbagi ilmu yang
membahas tentang sistem pemerintahan, yang mana mengetahui tentang sistem pemerintahan ini
sangat penting sekali.

Tak usah banyak cakap lagi langsung saja kita simak pembahasan dibawah ini, mari kita langsung
awali saja pembahasan ini dengan membahas tentang …

Fungsi Sistem Pemerintahan


beritasyiah.com
Adanya sistem pemerintahan ini amat sangat penting untuk setiap negara, kenapa demikian?
Karena apapun sistem yang dipakai untuk menjadi pedoman pemerintahan ketika mengatur semua
yang bersangkutan dengan sistem pemerintahan itu sendiri.

Seperti halnya dengan bagian-bagian yang membangun suatu negara serta berfungsi dengan baik,
pertahanan, politik, menjaga keseimbangan pemerintahan, ekonomi, dan berbagai macam bagian-
bagian sistem pemerintahan lainnya yang membangun suatu negara yang baik.

Sistem kongresional atau sistem presidensial, ialah suatu sistem pemerintahan negara yang mana
kedudukan atau kekuasaan eksekutif dipilih melewati pemilu dan juga akan terpisah dari
kedudukan legislatif.

Sistem parlementer ialah suatu sistem pemerintahan yang mana seorang parlemennya mempunyai
kewajiban penting didalam pemerintahan, dalam persoalan ini suatu parlemen mempunyai hak
untuk mengankat atau melantik perdana menteri serta parlemen juga bisa memerosokkan suatu
pemerintahan, yakni dengan menggunakan cara mengeluarkan seperti mosi.

Pengertian Sistem Pemerintahan


bagiinfo.com
Sistem pemerintahan apabila didefinisikan per kata maka arti dari kata sistem itu adalah sebuah
keseluruhan yang mempunyai hubungan fungsional didalam sistem tersebut, sementara
pemerintahan ini berarti segala sesuatu yang dikerjakan oleh negara dalam mengadakan
kesejahteraan masyarakatnya dan juga kepentingan negaranya.
Didalam suatu ilmu negara umum, sistem pemerintahan ini adalah sistem hukum kerapihan
ketatanegaraan, baik itu yang berwujud republik atau pun monarki, yakni tentang hubungan atau
komunikasi antar pemerintahan serta bagian-bagian yang mewakili rakyat.

Apabila mengulas tentang sistem-sistem dari pemerintahan, maka biasanya didalam pembahasan
tersebut akan membicarakan atau mendiskusikan tentang pembagian-pembagian kedudukan dan
juga hubungan komunikasi antar masing-masing lembaga yang mengadakan kepentingan seluruh
masyarakat.

Biasanya sistem-sistem dari pemerintahan ini bisa di definisikan sebagai sebuah aturan utuh yang
terbentuk dari bagian-bagian yang bekerja untuk saling ketergantungan satu sama lain serta
sangat juga berpengaruh ketika menggapai tujuan-tujuan dan juga fungsi dari pemerintahan
sendiri.

Jadi inti kesimpulan dari sistem pemerintahan itu ialah sistem yang dikuasai oleh pemerintah dan
dipakai juga oleh pemerintahan guna untuk mengatur pemerintahan yang ada didalam negaranya.

Macam Macam Sistem Pemerintahan


geotimes.co.id
Sistem pemerintahan yang dipakai untuk mengatur sebuah negara yang berbeda-beda dalam
setiap negaranya. Untuk memastikan sistem pemerintahan sangat membutuhkan sekali yang
namanya berbagai macam perhitungan-perhitungan supaya sistem yang dipasang untuk depannya
bisa berjalan dengan baik dan juga lancar.

Berikut dibawah ini macam-macam dari sistem yang dimiliki oleh pemerintahan yang harus kalian
pelajari:

Sistem Presidensial
korpri.online
Sistem presidensial atau biasa disebut juga sebagai sebutan sistem kongresional, ialah sistem
pemerintahan negara yang mana kedudukan ekskutif ditentukan melewati pemilu (pemilihan
umum) serta terpisah dari kedudukan legislatif. Sistem presidensial ini memiliki tiga bagian penting,
diantaranya ialah:

 Secara keseluruhan presiden menjadi atau menjabat sebagai pimpinan negara serta
pimpinan dari seluruh pemerintahan. Didalam kepemimpinannya, presiden pun melantik
pejabat-pejabat pemerintahan lainnya yang mana pejabat pemerintahan tersebut ada kaitan
didalamnya.
 Presiden patut memiliki jaminan untuk mempunyai kewenangan legislatif oleh UUD ataupun
konstitusi.
 Presiden ini dipilih oleh seluruh rakyat.
Sesudah presiden digeserkan oleh pelanggaran-pelanggaran tertentu yang dilanggar oleh presiden
tersebut, umumnya yang akan menggantikan kedudukan dari presiden itu ialah wakil dari presiden
sendiri.

Sistem presidensial ini tidak hanya meletakkan posisi presiden sebagai pusat dari kedudukan
eksekutif, akan tetapi sistem presidensial meletakkan presiden sebagai kedudukan negara yang
secara otomatis menjadikan presiden itu sebagai pimpinan atau kepala negara.

Berikut dibawah ini ada beberapa bagian dari ciri-ciri sistem presidensial yang harus kalian ketahui:

Ciri Ciri dari Sistem Presidensial


Apa saja ciri-ciri dari sistem presidensial ini? Apa diantara kalian sudah ada yang mengetahui dari
ciri ciri sistem presidensial? Jika belum, berikut dibawah ini ada beberapa bagian dari ciri-ciri sistem
presidensial:
 Dipimpin oleh presiden yang bertindak sebagai penggemgam kedudukan eksekutif.
 Kedudukan eksekutif presiden dikerjakan berlandaskan dengan kewenangan masyarakat
yang ditentukan oleh masyarakat.
 Presiden memiliki kekuasaan prerigatif untuk melantik dan memberhintakan seluruh
menteri. Baik itu yang menjadi pimpinan departemen ataupun yang non departemen.
 Presiden mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap seluruh masyarakat yang
sudah memilihnya sebagai pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan yang ada di
negara tersebut.
 Presiden tidak akan bertanggung jawab terhadap DPR, maka dari itu kedua belah pihak tidak
ada sangkut paut untuk saling menggusur atau menjatuhkan.
 Kabinet atau menteri memiliki tanggung jawab besar terhadap presiden.
 DPRI parlemen tidak bisa untuk membubarkan seluruh kabinet.
Selain dari membahas ciri-ciri sistem presidensial, saya juga akan membahas secara lengkap
mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem presidensial ini. Berikut ulasan lengkapnya.

Kelebihan Sistem Presidensial


Banyak sekali kelebihan-kelebihan atau keunggulan yang dimiliki oleh sistem pemerintahan
presidensial. Apa saja? Pasti penasaran yah? Berikut dibawah ini bagian-bagian dari kelebihan
sistem presidensial.

 Bagian pelaksana kekuasaannya akan lebih seimbang, karena tidak akan tergantung
terhadap parlemen.
 Masa kedaulatan yang dilewati oleh bagian pelaksana lebih detail dalam kurun waktu
tertentu.
 Masa pemilu (pemilihan umum) yang lebih detail (jelas).
 Ketika sedang pembentukan program atau sistem kerja menteri/kabinet akan gampang
disetarakan dengan kurun waktu pada masa jabatan.
 Legislatif bukanlah wadah untuk pengaderan kedudukan-kedudukan pelaksana karena
dapat diisi oleh orang bagian luar yang tergolong anggota parlemen sendiri.
Kekurangan Sistem Presidensial
Selain dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh sistem presidensial, sistem pemerintahan
persidensial juga mempunyai kekerungan-kekurangan didalam sistem itu sendiri. Lantas setelah
selesai membahas tentang kelebihan dari sistem presidensial dan telah mengetahui kelebihan yang
dimilikinya, saya jadi penasaran akan kekurangan yang dimiliki oleh sistem presidensial ini.

Apa saja kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh sistem presidensial ini? Berikut dibawah ini ada
beberapa bagian dari kekurangan yang dimiliki oleh sistem presidensial:

 Kurangnya sistem pertanggung jawaban yang kurang jelas.


 Ketika sedang membuat atau menentukan keputusan memerlukan waktu yang lumayan
cukup lama.
 Dalam pembangunan atau pembuatan suatu kebijakan atau keputusan publik biasanya ialah
buah hasil dari adanya tawar menawar antara eksekutif dan legislatif, sehingga wujudnya
keputusan itu tidak tegas.
 Membangun kedudukan penuh, karena kedudukan eksekutif diluar dari pengawasan
langsung dari legislatif.

Sistem Parlementer
wikimedia.org
Apa itu sistem parlementer? Sistem parlementer ialah suatu sistem pemerintahan yang mempunyai
tanggung jawab atau kewajiban penting yang berfungsi didalam sebuah pemerintahan. Sistem-
sistem yang paling dominan dipakai untuk sistem pemerintahan yang berada di seluruh dunia.
Didalam sistem parlemen ini mempunyai kekuasaan untuk mengangkat atau melantik perdana
mentri, selain dari mengangkat atau melantik perdana mentri. Sistem parlemen juga mempunyai
kekuasaan untuk menjatuhkan kedudukan perdana mentri.

Berikut dibawah ini ada ciri-ciri dari sistem parlementer.

Ciri Ciri Sistem Parlementer


Apa saja wujud dari ciri-ciri sistem parlementer ini? Apakah salah satu diantara kalian sudah ada
yang mengetahui dan mengenal ciri-ciri dari sistem parlementer? Jikalau memang diantara kalian
belum ada sama sekali yang mengenali atau mengetahui ciri-ciri dari sistem parlementer, maka
saya akan sedikit berbagi sedikit wawasan tentang ciri-ciri dari sistem parlementer.

Berikut dibawah ini ciri-ciri dari sistem parlementer:

 Dipimpin oleh perdana menteri sebagai ketua atau kepala pemerintahan, sementara untuk
kepala atau pimpinan negara ialah hanya presiden seorang.
 Kedudukan pelaksana presiden diutus oleh pihak legislative, sementara presiden sendiri
diutus oleh UU.
 Perdana menteri mempunyai kewenangan istimewa untuk melantik dan juga menghentikan
menteri-menteri yang menjadi ketua pemimpin departemen dan non departemen.
 Para menteri hanya memiliki rasa tanggung jawab terhadap kedudukan legislative.
 Kedudukan eksekutif memiliki rasa tanggung jawa kepada kedudukan legislative.
 Kedudukan eksekutif bisa dilengserkan oleh kedudukan legislative.
Selain dari ciri ciri sistem parlementer, saya juga akan sedikit membahas tentang kelebihan serta
kekurangan dari sistem parlementer.

Kelebihan Sistem Parlementer dan Kekurangannya


belajartatanegara.blogspot.co.id
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem parlementer ini? Berikut dibawah ini penjelasan
lengkapnya. Selamat menyimak.

Kelebihan Sistem Parlementer


 Pembentukan keputusan atau kebijakan bisa diatasi dengan cepat karena adanya kesetaraan
eksekutif dan legislative. Persoalan ini diakibatkan oleh kedudukan eksekutif dan juga
legislative yang ada didalam satu partai yang sama.
 Garis tanggung jawab dalam pembangunan dan juga pelaksaan keputusan publik yang jelas.
 Adanya pengawasan-pengawasan yang kuat dari bagian-bagian parlemen kepada kabinet
sehingga kabinet tersebut akan lebih berhati-hati lagi ketika sedang mengerjakan suatu
pemerintahan.
Kekurangan Sistem Parlementer
 Kedaulatan bagian eksekutif tergantung kepada kebanyakan dukungan parlemen, sehingga
dengan kapanpun kabinet bisa dilengserkan atau dijatuhkan oleh parlemen.
 Berlangsungnya kedaulatan bagian eksekutif tidak akan dapat dipastikan selesai setara
dengan masa atau waktu kedudukannya. Karena kabinet ini bisa dibubarkan kapanpun itu
waktunya dan kapan saja pembubarannya.
 Kabinet bisa mengatur atau mengendalikan parlemen. Terjadinya persoalan tersebut jikalau
seluruh anggota kabinet ialah anggota parlemen serta berawal dari mayoritas partai. Karena
pengaruh-pengaruh yang dimilki oleh mereka cukup besar didalam partai dan parlemen,
maka anggota kabinet bisa menguasai dan merajai parlemen.
 Parlemen in bisa menjadi wadah pengaderan untuk kedudukan-kedudukan eksekutif.
***
Nah sekian pembahasan kali ini yang mengulas sedikit tentang sistem pemerintahan dan juga
dilengkapi oleh pembahasan macam macam pemerintahan lainnya. Semoga adanya ulasan ini bisa
bermanfaat dan juga bisa menambah wawasan untuk kita semua.

Pengertian bentuk negara, bentuk kenegaraan, bentuk pemerintah, dan bentuk pemerintahan

Bentuk negara adalah pengelompokan negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan (secara resmi)
antarberbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara.
Ada tiga bentuk negara, yaitu:
a. Negara Kesatuan, yakni negara yang pemerintah pusatnya berdaulat penuh atas semua
tingkat pemerintahan yang ada di bawahnya.
b. Negara Federal/Serikat, yakni negara yang kekuasaannya secara formal dibagi menjadidua:
kekuasaan pemerintah pusat federal dan kekuasaan pemerintah negara bagian
c. Negara Konfederasi, yakni bentuk kerjasama negara di mana pemerintah pusat tunduk
pada kedaulatan masing-masing negara anggotanya.

Dilihat dari susunannya, ada dua bentuk negara, yaitu negara yang bersusunan tunggal atau negara kesatuan
(unitaris) dan negara yang bersusunan jamak atau negara serikat (federasi,federalis).

Negara Kesatuan adalah negara yang bersusunan tunggal, artinya negara yang tidak tersusun dari beberapa
negara, melainkan hanya terdiri atas satu negara. Hanya ada satu pemerintah, yaitu pemerintah pusat yang
mempunyai kekuasaan tertinggi di negara itu.
Ada dua cara/sistem negara kesatuan, yaitu:
a. Sentralisasi, artinya semua hal dan urusan diatur oleh pemerintah pusat. Daerah tidak memiliki
wewenang untuk mengatur sendiri hal yang menjadi urusan pemerintaha
b. Desentralisasi, artinya penyerahan urusan dari pemerintah pusat atau daerah di atasnya pada daerah
otonom sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah otonom. Setiap daerah otonom memiliki
pemerintah daerah yang berhak dan berwenang mengurus sendiri urusan pemerintahan. Contoh,
Indonesia merupakan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

Plato : membagi bentuk pemerintahan menjadi :

a. Aristokrasi : pemerintahan yang dipegang sekelompok orang yang dapat mencerminkan rasa
keadilan.
b. Timokrasi : pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompok orang yang mengingin kan kemashuran
dan kehormatan
c. Oligarkhi : pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompok orang yang dipengaruhi kemewahan atau
harta kekayaan.
d. Demokrasi : pemerintahan yang dipegang oleh rakyat.Tyrani : pemerintahan yang dipimpin oleh
seoarang yang jauh dari rasa keadilan.

Aristoteles :

Berdasarkan kreteria kuantitas (jumlah orang yang memgang kekuasaan) dan kualitas (ditujukan untuk
siapakah pelaksanaan pemerintahan itu), Aristoteles membagi bentuk pemerintahan menjadi :

a. Monarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar) yang ditujukan untuk
kepentingan umum. Bentuk monarkhi dapat merosot menjadi Tyrani.
b. Tyrani : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar) yang kekuasaannya
ditujukan untuk kepentingan sendiri.
c. Aristokrasi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh sejumlah/beberapa orang terbaik (misalnya
kaum cerdik pandai atau bangsawan), yang kekuasaannya ditujukan untuk kepentingan umum.
Bentuk aristokrasi dapat merosot menjadi oligarkhi dan bentuk oligarkhi dapat melahirkan
Plutokrani atau Plutokrasi.
d. Oligarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang, yang kekuasaannya untuk
kepentingan kelompok mereka sendiri.
e. Plutokrani : Adalah pemerintahan yang dijalankan oleh orang–orang kaya untuk kepentingan
mereka sendiri.
f. Polity : Adalah pemerintahan yang dipegang banyak orang, yang pelaksanaan pemerintahannya
ditujukan untuk kepentingan umum.
g. Demokrasi : Adalah pemerintahan yang kekuasaan tertinggi negara dipegang oleh rakyat.

Menurut Aritoteles, bentuk pemerintahan demokrasi merupakan bentuk pemerosotan dari bentuk polity.
Sehingga menurutnya bentuk Monarkhi, Aristokrasi dan Polity merupakan bentuk pemerintahan yang ideal
(terbaik).

Pendapat Aristoteles berbeda dengan pendapat Plato, dimana Plato berpendapat bahwa bentuk demokrasi
merupakan bentuk ideal (terbaik) yang dapat merosot menjadi mobokrasi (Okhlokrasi).

Perjanjian-perjainjian Indonesia :

PERJANJIAN BONGAYA
Perjanjian Bongaya tepatnya di Desa Bongaya pada Tanggal 18 November 1667, perjanjian
ini berisi 30 poin yaitu kekalahan Raja Hasanuddin dari Makassar menyerah kepada VOC:

1. Perjanjian Bongaya yang ditandatangani oleh Karaeng Poppa beserta Hindia pada tanggal 19
Agustus 1660, harus diberlakukan pada tanggal 2 Desember 1660.
2. Seluruh pejabat serta masyarakay eropa harus diserahkan ke kepada Laksamana Cornelis
Speelman.
3. Alat, meriam, uang beserta barang yang tersisa dari kapal Walvisch dan Leeuwin harus di
serahkan ke Kompeni.
4. Yang terbukti bersalah membunuh orang belanda harus diadili dengan hukuman setimpal.
5. Raja dan bangsawan makasar pada musim berikutnya harus membayar ganti rugi kepada
kompeni.
6. Bangsa Inggris dan Portugis harus di usir dari Makasar
7. Bangsa eropa tidak diperbolehkan masuk ke Makasar.
8. Hanya Kompeni yang bebas berdagang di Makasar.
9. Kompeni bebas dari bea dan pajak impor ekspor.
10. Rakyat makasar tidak diperbolehkan berlayar kecuali Bali, pantai Jawa, Batavia, Banten,
Jambi, Palembang, Johor, dan juga Kalimantan. Berlayar dengan menggunakan surat izin dari
Komandan Belanda Makasar.
11. Seluruh benteng pantai Makasar harus dihancurkan kecuali Sombaopu.
12. Benteng Ujung Pandang diserahkan kepada Kompeni.
13. Koin Batavia harus berlaku di Makasar.
14. Raja beserta Bangsawan Makasar harus menyerahkan uang dengan nilai seribu budak proa
dan juga wanita.
15. Raja beserta bangsawan makasar tidak mencampuri urusan Bima.
16. Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu harus diserahkan ke kompeni.
17. Orang-orang yang diambil dari Sultan Buntung harus dikembalikan.

Perjanjian Jepara pada September tahun 1677


Berisikan tentang “Raja Mataram Sultan Amangkurat II harus menyerahkan pesisir Utara tanah
Jawa apabila VOC berhasil menindas pemberontakan Trunojoyo”.
Perjanjian Gianti pada 13 Februari tahun 1755
Desa giyanti Jawa Tengah

pihak Kesultanan Mataram yang diwakili oleh Sunan Pakubuwana III, dan kelompok Pangeran Mangkubumi

Berisikan tentang “Pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu wilayah Yogyakarta dan wilayah
Surakarta”.

Poin-poin perjanjian tersebut seperti yang dikemukakan oleh Soedarisman Poerwokoesoemo adalah
sebagai berikut.
Pasal 1
Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sultan Hamengkubuwana Senapati ing Alaga
Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah di atas separo dari Kesultanan Mataram yang
diberikan kepada beliau dengan hak turun-temurun pada pewarisnya, dalam hal ini Pangeran Adipati
Anom Bendoro Raden Mas Sundoro.
Pasal 2
Akan senantiasa diusahakan adanya kerja sama antara rakyat yang berada di bawah kekuasaan VOC
dengan rakyat kesultanan.
Pasal 3
Sebelum Pepatih Dalem (Rijks-Bestuurder) dan para bupati mulai melaksanakan tugasnya masing-
masing, mereka harus melakukan sumpah setia pada VOC di tangan gubernur. Pepatih Dalem adalah
pemegang kekuasaan eksekutif sehari-hari dengan persetujuan dari residen atau gubernur.
Pasal 4
Sri Sultan tidak akan mengangkat atau memberhentikan Pepatih Dalem dan Bupati sebelum
mendapatkan persetujuan dari VOC.
Pasal 5
Sri Sultan akan mengampuni Bupati yang memihak VOC dalam peperangan.
Pasal 6
Sri Sultan tidak akan menuntut haknya atas Pulau Madura dan daerah-daerah pesisiran yang telah
diserahkan oleh Sri Sunan Pakubuwana II kepada VOC dalam kontraknya tertanggal 18 Mei 1746.
Sebaliknya, VOC akan memberi ganti rugi kepada Sri Sultan sebesar 10.000 real tiap tahunnya.
Pasal 7
Sri Sultan akan memberi bantuan kepada Sri Sunan Pakubuwana III sewaktu-waktu jika diperlukan.
Pasal 8
Sri Sultan berjanji akan menjual bahan-bahan makanan dengan harga tertentu kepada VOC.
Pasal 9
Sultan berjanji akan menaati segala macam perjanjian yang pernah diadakan antara penguasa
Mataram terdahulu dengan VOC, khususnya perjanjian-perjanjian yang dilakukan pada
tahun 1705, 1733, 1743, 1746, dan 1749.
Penutup
Perjanjian ini dari ditandatangani oleh N. Hartingh, W. van Ossenberch, J.J. Steenmulder, C. Donkel,
dan W. Fockens dari pihak VOC.
Perjanjian Salatiga pada 17 Maret tahun 1757
Di salatiga

Perjanjian ini ditandatangani oleh Raden Mas Said, Sunan Paku Buwono III, VOC, dan
Sultan Hamengku Buwono I di gedung VOC yang sekarang digunakan sebagai kantor Wali
kota Salatiga

Berisikan tentang “Pembagian wilayah Surakarta menjadi dua, yaitu wilayah Mangkunegaran dan
wilayah Kasunanan”.

Perjanjian Kalijati pada tahun 8 Maret 1942


Di kalijati jawabarat

Berisikan tentang ” Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang”.

Perjanjian Linggarjati pada tahun 10 November 1946 - 25 Maret 1947


Desa Linggarjati yang terletak di sebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat

Berikut tokoh-tokoh yang hadir dalam Perjanjian Linggarjati:

Belanda,Indonesia dan inggris

 Pemerintah Indonesia diwakili oleh Dr. A. K. Gani, Mr. Susanto Tirtoprojo, Sutan Syahrir dan
Mohammad Roem.
 Pemerintah Belanda diwakili oleh Van Pool , Prof. Schermerhorn dan , De Boer.
 Pemerintah Inggris, yang berperan sebagai mediator diwakili oleh Lord Killearn.

Berikut ini merupakan isi dari Perjanjian Linggarjati:

 Belanda mau mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan daerah kekuasaan meliputi
Madura, Sumatera, dan Jawa. Belanda sudah harus pergi meninggalkan daerah de facto tersebut
paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949.
 Belanda dan Republik Indonesia telah sepakat untuk membentuk Negara serikat dengan nama
RIS.
Negara Indonesia Serikat akan terdiri dari RI, Timur Besar, dan Kalimantan.
Pembentukan RIS akan dijadwalkan sebelum tanggal 1 Januari 1949.
 Belanda dan RIS sepakat untuk membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda
sebagai ketua.

Perjanjian Renville pada tahun 08 Desember 1947 - 17 Januari 1948


kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang berlabuh di
pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

PIHAK YANG HADIR DALAM PERJANJIAN :

1. Delegasi Indonesia di wakili oleh Amir syarifudin (ketua), Ali Sastroamijoyo, H. Agus Salim,
Dr.J. Leimena, Dr. Coatik Len, dan Nasrun.
2. Delegasi Belanda di wakili oleh R.Abdul Kadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr. H..A.L. Van
Vredenburg, Dr.P.J. Koets, dan Mr.Dr.Chr.Soumokil.
3. PBB sebagai mediator di wakili oleh Frank Graham (ketua), Paul Van Zeeland, dan Richard
Kirby.
4. Belanda berdaulat atas Indonesia sebelum Indonesia mengubah menjadi RIS (Republik Indonesia
Serikat)

ISI PERJANJIAN :

1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik
Indonesia
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah
pendudukan Belanda
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa
Barat dan Jawa Timur

Perjanjian Roem-Royen pada tahun 14 April 1949 - 7 Mei 1949


Hotel Des Indes, Jakarta

pihak Indonesia yaitu Mohammad Roem dan dan untuk pihak Belanda Herman van Royen

Isi Perjanjian Roem Royen di Hotel Des Indes di jakarta, antara lain:
1. Tentara bersenjata Republik Indonesia harus menghentikan aktivitas gerilya.
2. Pemerintah Republik Indonesia turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
3. Kembalinya pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
4. Tentara bersenjata Belanda harus mengehentikan operasi militer dan pembebasan semua tahanan
politik.
5. Kedaulatan RI diserahkan secara utuh tanpa syarat.
6. Dengan menyetujui adanya Republik Indonesia yang bagian dari Negara Indonesia Serikat.
7. Belanda memberikan hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada pihak Indonesia.

Perjanjian Konferensi Meja Bundar pada tahun 23 Agustus – 02


November 1949
di Den Haag

Isi dari KMB adalah sebagai berikut:

1. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.


2. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember
1949.
3. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah
pengakuan kedaulatan RIS.
4. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia
Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
5. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa
korvet (kapal perang kecil) akan diserahkan kepada RIS.
6. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara
Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para
anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.

Anda mungkin juga menyukai