Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

PENUTUP

A. REFLEKSI PRIBADI

TAHAP MENGAJAR TERBIMBING


1. Guru

Guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang
memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Seorang
guru juga mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas, Sedangkan
pada prinsipnya profesi sendiri adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam
melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi
yang tinggi dalam menyikapi pekerjaan serta berorientasi pada pelayanan yang baik.
Artinya profesi guru dapat dikategorikan suatu pekerjaan ideal memberikan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang membutuhkannya dan member
teladan yang baik. Seperti dijelaskan sebelumnya, guru bermakna sebagai pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.
Sejalan dengan itu, guru memiliki peran yang bersifat multi fungsi, lebih dari
sekedar yang tertuang pada produk hukum tentang guru, seperti UU No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen dan PP No. 74 tentang Guru. Mujtahid (2010).
Sehingga selama saya menjalani PPL di SMA PARULIAN 1 Medan peran-peran
guru itu saya lakukan ada beberapa yang menjadi penilian penting bagi diri saya
sendiri setelah saya melakukan evalusi pada diri saya sendiri selaku guru mata
pelajaran atau mahasiswa yang sedang praktik langsung ke lapangan menjadi
seorang guru di SMA PARULIAN 1 ini yaitu:

a. Guru sebagai Perancang


Guru sebagai perangcang yaitu menyusun kegiatan akademik atau kurikulum dan
pembelajaran, menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana prasarana
dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah, serta menjalin

123
hubungan dengan orangtua, masyarakat, pemangku kepentingan dan instansi terkait.
Dalam hal ini guru mata pelajaran sekaligus guru pamong sudah menempatkan diri
saya sebagai perancang, yaitu saya sudah menyusun terlebih dahulu setiap perangkat
pembelajaranya sebelum mengajarkan setiap materi yang akan diajarkannya, dan
bahkan saya ini juga yang membuat persiapan di malam hari sebelum saya
mengajarkan setiap materi yang akan saya ajarkan besok paginya. Karena dengan
adanya persiapan yang baik akan memancing setiap siswa untuk belajar.

b. Guru sebagai pendidik


Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru mata pelajaran sekaligus
guru pamong guru bidang studi bahasa Indonesia ini harus memiliki standar kualitas
pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa dan disiplin. Berkenaan dengan
wibawa; saya memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional,
moral, sosial, intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dan pemahaman
ilmu pengetahuan, teknologi seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan.
Sedangkan disiplin dimaksudkan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan
tata tertib secara konsisten, atas kesadaran profesional karena mereka bertugas unutk
mendisiplinkan peserta didik didalam sekolah, terutama dalam pembelajaran. Oleh
karena itu saya menanamkan disiplin guru harus memulai dari dirinya sendiri, dalam
berbagai tindakan dan perilakunya.

c. Guru sebagai Evaluator


Guru menjalankan fungsi sebagai evaluator, yaitu melakukan evaluasi/penilaian
terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dalam system sekolah. Guru mata pelajaran
sekaligus guru pamong tidak melakukan evaluasi setiap harinya. Sebagai pelaku
utama dalam menentukan pilihan serta kebijakan yang relevan demi kebaikan system
yang ada di sekolah, baik menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana – prasarana,
sasaran dan tujuan. Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang
paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta
variabel yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir
tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Sebagai suatu proses,

124
penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang sesuai,
mungkin tes ataupun non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian harus dilakukan
dengan prosedur yang jelas, yang meliputi 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan
tindak lanjut. Selain menilai peserta didik, guru harus pula menilai dirinya sendiri
baik sebagai perencana maupun penilai program pembelajaran. Sehingga dalam
pengevaluasian pembelajaran guru pamong atau guru bidang studi belum melakukan
hal tersebut.

d. Guru sebagai Motivator


Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan penentu keberhasilan. Seorang
guru memerankan diri sebagai motivator murid – muridnya. Guru sebagai motivator
artinya guru sebagai pendorong siswa dalam rangka meningkatkan kegairahan dan
pengembangan kegiatan belajar siswa. Dengan demikian sering terjadi siswa yang
kurang berprestasi, hal ini bukan disebabkan karena memiliki kemampuan yang
rendah, akan tetapi disebabkan tidak adanya motivasi belajar dari siswa sehingga ia
tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dalam hal guru mata
pelajaran sekaligus guru pamong motivator harus dapat mengetahui motif-motif yang
menyebabkan daya belajar siswa yang rendah yang dapat menyebabkan menurunnya
prestasi belajarnya. Guru mata pelajaran sekaligus guru pamong harus merangsang
dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk membangkitkan kembali gairah
dan semangat belajar siswa. Proses pembelajaran akan lebih berhasil jika siswa
memiliki motivasi dalam belajar, maka guru dituntut kreatif membangkitkan
motivasi belajar siswa. Beberapa upaya yang saya lakukan dalam memberikan
motivasi belajar, yaitu sebagai berikut :
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa.
Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar.
2. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik, manakala ada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman bebas dari rasa takut.
3. memberi pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.

125
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang
wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan
penghargaan.
4. Meberikan Penilaian
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka
belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat
untuk belajar.

2. Murid
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi penting
dalam proses pembelajaran karena siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Mereka
memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal
kemampuan fitrahnya. Jadi, dalam proses pembelajaran yang diperhatikan pertama
kali adalah siswa, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu
menentukan komponen-komponen yang lainnya. Sehingga ada beberapa yang sudah
saya amati selama saya PPL di SMA PARULIAN 1 dan ada beberapa aspek yang
sudah silakukan siswa dan yang perlu dibenahi oleh guru yaitu:
1. Aspek yang Berhubungan dengan Administrasi
Aspek ini berkenaan dengan keturutsertaan murid dalam pengelolaan ketertiban,
keamanan dan pemenuhan kewajiban administratif, sehingga memberikan dukungan
terhadap kelancaran pelaksanaan pengajaran serta keberhasilan belajar itu sendiri.
Tugas murid sehubungan dengan aspek administrasi, meliputi:
a. Tugas dan kewajiban terhadap sekolah, yaitu:
1. Menaati tata tertib sekolah, sebagian siswa masih mau melanggar tata tertib yang
telah dibuat oleh sekolah misalnya, masuk pukul 07.30 WIB tetapi masih banyak
siswa yang datang terlambat.
2. Turut membina suasana sekolah yang aman, tertib dan tenteram, di mana suasana
keagamaan menjadi dominan, dalam hal ini masih belum mampu dilakukan dan
dilaksanakan oleh semua siswa karena masih banyak siswa yang suka keluar masuk
dan ribut di kelas sehingga membuat konsentrasi teman yang lainnya terganggu.

126
Sehingga dalam hal ini saya selalu membuat peraturan ketika saya masuk tidak boleh
ada yang pergi keluar masuk ruangan kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Menjaga nama baik sekolah di manapun siswa berada dan menjadi “kebanggaan”
baginya mendapat kesempatan belajar pada sekolah yang bersangkutan.
b. Tugas dan kewajiban terhadap kelas, yaitu:
1. Senantiasa menjaga kebersihan kelas dan lingkungannya, setiap siswa memiliki
tanggung jawab menjaga lingkungan sekolah terkhusus ruang kelasnya masing-
masing, sehingga setiap harinya siswa ada yang dijadwalkan untuk piket kelas dan
tugas itu selalu di pantau oleh pengurus kelas masing-masing.
2. Memelihara keamanan dan ketertiban kelas sehingga suasana belajar menjadi
aman, tenteram dan nyaman, dalam hal ini yang saya perhatikan siswa sudah mampu
melakukannya kerena mereka sudah tergolong remaja akhir yang sudah tahu
bagaimana seharus tingkah-lakunya walau masih ada yang suka cari perhatian guru.
3. Melakukan kerjasama yang baik dengan teman sekelasnya dalam berbagai urusan
dan kepentingan kelas serta segala sesuatunya dilakukan dengan cara musyawarah
dan mufakat dalam hal ini siswa/i SMA PARULIAN 1 selalu melakukan kerja sama
yang baik.
4. Siswa/i SMA PARULIAN 1 selalu memelihara dan mengembangkan semangat
dan solidaritas, kesatuan dan kebanggaan, suasana keagamaan dalam kelas, sehingga
member peluang untuk mengaktualisasikan ajaran-ajaran agama dan berlomba-lomba
untuk kebaikan.

3. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupukan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI (2007: 17), perangkat adalah alat atau
perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang
belajar. Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat pembelajaran adalah alat atau
perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar
kelas. Sehingga saya sebelum mengajar di ruangan kelas saya selalu membuat dan

127
mempersiapakan perangkat pembelajaran ini agar materi pembelajaran yang akan
saya sampaikan dapat tercapai.

a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajarantercapainya perubahan perilaku atau
kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut
dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Didalam
pembelajaran pasti ada tujuan yang harus diperoleh dan didapatkan oleh setiap siswa
agar mereka memahami apa makna dari pembelajaran ini, sehingga sebelum
memulai menjelaskan materi yang akan guru mata pelajaran sekaligus guru pamong
ajarkan tidak terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa-siswa apa tujuan dari
pembelajaran hari ini. Sehingga sengan demikian para siswa tidak mengetahui tujuan
mereka mempelajari suatu pembelajaran itu.

b. Materi Pelajaran
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional
material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi
pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum,
yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran
yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Artinya materi yang
ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indicator.
Setiap materi pembelajaran yang guru mata pelajaran sekaligus guru pamong
ajarakan didalam ruangan kelas selalu berdasarkan silabus. Materi-materi yang ada
dalam silabus tersebut guru mata pelajaran sekaligus guru pamong buat dalam RPP
sehingga apa saja yang akan saya lakukan dan ajarkan kepada siswa setiap kali guru
mata pelajaran sekaligus guru pamong masuk ada dalam RPP saya, RPP ini guru
mata pelajaran sekaligus guru pamong buat sebelum saya mengajar. Sehingga setiap
kali saya ingin masuk mengajar kedalam ruangan kelas saya setiap malam pasti

128
mempersiapkan materinya, sehingga dengan demikian merangsang siswa untuk
belajar.

c. Sumber Pembelajaran
Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat di gunakan untuk
memberkan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru.
Sumber belajar yang lain adalah : buku referensi, buku cerita, gambar-gambar,
narasumber, benda atau barang budaya, tempat-tempat khusus dan lain-lain. Fungsi
sumber belajar dalam pembelajaran ialah memberikan kesempatan untuk mendapat
pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai alat. Buku,
narasumber, tempat dan semua hal, yang menambah pengetahuan anak. Fungsi
sumber belajar yang lain adalah meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa.

d. Media/ alat Pembelajaran


Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar
mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk
dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya
apabila media tersebut belum tersedia. Sehingga guru mata pelajaran sekaligus guru
pamong sudah mengetahui akan hal itu tetapi ia kurang menerapkannya dalm
pembelajaran. Mungkin hal itu disebabkan karena faktor usia si guru sehingga
fasilitas yang ada di sekolah kurang di manfaatkan.

129
e. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan ajaran yang
akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, bak secara
individual maupun secara kelompok.
Guru mata pelajaran sekaligus guru pamong selalu menggunkan Model pembelajaran
yang tepat yaitu model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran bahan
kajian atau pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu dengan menggunakan
waktu, dana tak begitu banyak dan mendapatkan hasil yang dapat diserap siswa
secara maksimal.

f. Metode Pembelajaran
Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta
Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan.
Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19)
Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan
bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke
arah yang lebih baik. Sehingga dalam hal ini guru mata pelajaran sekaligus guru
pamong lebih seringg menggunakan metode pembelajaran ceramah yang membuat
siswa lebih cepat bosan dan mengantuk.

g. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajarandapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Sehingga dalam pembelajaran
saya selalu menggunakan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik

130
yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.

h. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaranmerupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Sehingga taktik pembelajaran
ini saya lalukan misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai
dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat).

4. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinananya
akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena
itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan
strategis dalam mencapai tujuan pendidikan.Sehingga selama saya PPL di SMP
Negeri 37 Medan saya melihat beberapa fungsi kepala sekolah, yaitu sebagai
administrator pendidikan, supervisor pendidikan, dan pemimpin pendidikan. Kepala
sekolah berfungsi sebagai administrator pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu
sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan
fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan dan lain-lain yang
tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Lalu jika kepala sekolah berfungsi
sebagai supervisor pendidikan berarti usaha peningkatan mutu dapat pula dilakukan
dengan cara peningkatan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui
rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan dan lain sebagainya. Dan kepala sekolah
berfungsi sebagai pemimpin pendidikan berarti peningkatan mutu akan berjalan

131
dengan baik apabila guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja yang
tinggi. Suasana yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang
dilakukan kepala sekolah.

5. Sosial

Tidak hanya di lingkungan rumah alias di lingkungan keluarga saja yang


membutuhkan kerja sama, di lingkungan sekolah juga pasti dibutuhkan.Baik itu kerja
sama antara guru dengan murid, guru dengan guru, atau murid dengan murid agar
tercipta suasana dan kondisi yang baik dan menyenangkan untuk kegiatan belajar
mengajar. Sebenarnya, untuk berbuat baik itu mudah, asalkan kita sebelum
mengerjakan perbuatan baik itu harus diberikan niat terlebih dahulu, dan jangan
lepas tanggung jawab jika perbuatan baik itu belum selesai. Dengan demikian di
SMA Negeri 1 Pancurbatu ini tingkat sosialnya sangat baik. Hubungan guru dengan
guru baik, hubungan siswa dengan guru baik, dan hubungan guru-siswa/i-lingkungan
sekolah.

132
TAHAP MENGAJAR MANDIRI

1. Guru

Guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang
memiliki charisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Seorang
guru juga mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas, Sedangkan
pada prinsipnya profesi sendiri adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam
melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi
yang tinggi dalam menyikapi pekerjaan serta berorientasi pada pelayanan yang baik.
Artinya profesi guru dapat dikategorikan suatu pekerjaan ideal memberikan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang membutuhkannya dan member
teladan yang baik. Seperti dijelaskan sebelumnya, guru bermakna sebagai pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.
Sejalan dengan itu, guru memiliki peran yang bersifat multi fungsi, lebih dari sekedar
yang tertuang pada produk hukum tentang guru, seperti UU No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan PP No. 74 tentang Guru. Mujtahid (2010). Sehingga
selama saya menjalani PPL di SMA PARULIAN 1 Medan peran-peran guru itu saya
lakukan ada beberapa yang menjadi penilian penting bagi diri saya sendiri setelah
saya melakukan evalusi pada diri saya sendiri selaku guru mata pelajaran atau
mahasiswa yang sedang praktik langsung ke lapangan menjadi seorang guru di SMA
PARULIAN 1 ini yaitu:

a. Guru sebagai Perancang


Guru sebagai perangcang yaitu menyusun kegiatan akademik atau kurikulum dan
pembelajaran, menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana prasarana
dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah, serta menjalin
hubungan dengan orangtua, masyarakat, pemangku kepentingan dan instansi terkait.
Dalam hal ini saya sudah menempatkan diri saya sebagai perancang, yaitu saya
sudah menyusun terlebih dahulu setiap perangkat pembelajaranya sebelum
mengajarkan setiap materi yang akan diajarkannya, dan bahkan saya ini juga yang
membuat persiapan di malam hari sebelum saya mengajarkan setiap materi yang

133
akan saya ajarkan besok paginya. Karena dengan adanya persiapan yang baik akan
memancing setiap siswa untuk belajar.

b. Guru sebagai pendidik


Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, saya guru bidang studi bahasa
Indonesia ini harus memiliki standar kualitas pribadi yang mencakup tanggung
jawab, wibawa dan disiplin. Berkenaan dengan wibawa; saya memiliki kelebihan
dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, intelektual dalam
pribadinya, serta memiliki kelebihan dan pemahaman ilmu pengetahuan, teknologian
seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan. Sedangkan disiplin dimaksudkan
bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten, atas
kesadaran profesional karena mereka bertugas unutk mendisiplinkan peserta didik
didalam sekolah, terutama dalam pembelajaran. Oleh karena itu saya menanamkan
disiplin guru harus memulai dari dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan
perilakunya.
c. Guru sebagai Evaluator
Guru menjalankan fungsi sebagai evaluator, yaitu melakukan evaluasi/penilaian
terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dalam system sekolah. saya selaku guru saya
selalu melakukan evaluasi setiap harinya dan tidak hanya pada siswa tetapi pada diri
saya sendiri juga, sebagai pelaku utama dalam menentukan pilihan serta kebijakan
yang relevan demi kebaikan system yang ada di sekolah, baik menyangkut
kurikulum, pengajaran, sarana – prasarana, sasaran dan tujuan. Evaluasi atau
penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan
banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
setiap segi penilaian. Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-
prinsip dan dengan teknik yang sesuai, mungkin tes ataupun non tes. Teknik apapun
yang dipilih, penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi 3
tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Selain menilai peserta didik,
guru harus pula menilai dirinya sendiri baik sebagai perencana maupun penilai
program pembelajaran.

134
d. Guru sebagai Motivator
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan penentu keberhasilan. Seorang
guru memerankan diri sebagai motivator murid-muridnya. Guru sebagai motivator
artinya guru sebagai pendorong siswa dalam rangka meningkatkan kegairahan dan
pengembangan kegiatan belajar siswa. Dengan demikian sering terjadi siswa yang
kurang berprestasi, hal ini bukan disebabkan karena memiliki kemampuan yang
rendah, akan tetapi disebabkan tidak adanya motivasi belajar dari siswa sehingga ia
tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dalam hal ini saya
motivator harus dapat mengetahui motif – motif yang menyebabkan daya belajar
siswa yang rendah yang dapat menyebabkan menurunnya prestasi belajarnya. Saya
harus merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk
membangkitkan kembali gairah dan semangat belajar siswa. Proses pembelajaran
akan lebih berhasil jika siswa memiliki motivasi dalam belajar, maka guru dituntut
kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Beberapa upaya yang saya lakukan
dalam memberikan motivasi belajar, yaitu sebagai berikut :
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa.
Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar.
2. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik, manakala ada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman bebas dari rasa takut.
3. memberi pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang
wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan
penghargaan.
4. Meberikan Penilaian
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka
belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat
untuk belajar.

135
2. Murid
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi penting
dalam proses pembelajaran karena siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Mereka
memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal
kemampuan fitrahnya. Jadi, dalam proses pembelajaran yang diperhatikan pertama
kali adalah siswa, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu
menentukan komponen-komponen yang lainnya. Sehingga ada beberapa yang sudah
saya amati selama saya PPL di SMA PARULIAN 1 dan ada beberapa aspek yang
sudah silakukan siswa dan yang perlu dibenahi oleh guru yaitu:
2. Aspek yang Berhubungan dengan Administrasi
Aspek ini berkenaan dengan keturutsertaan murid dalam pengelolaan ketertiban,
keamanan dan pemenuhan kewajiban administratif, sehingga memberikan dukungan
terhadap kelancaran pelaksanaan pengajaran serta keberhasilan belajar itu sendiri.
Tugas murid sehubungan dengan aspek administrasi, meliputi:
c. Tugas dan kewajiban terhadap sekolah, yaitu:
4. Menaati tata tertib sekolah, sebagian siswa masih mau melanggar tata tertib yang
telah dibuat oleh sekolah misalnya, masuk pukul 07.30 WIB tetapi masih banyak
siswa yang datang terlambat.
5. Turut membina suasana sekolah yang aman, tertib dan tenteram, di mana suasana
keagamaan menjadi dominan, dalam hal ini masih belum mampu dilakukan dan
dilaksanakan oleh semua siswa karena masih banyak siswa yang suka keluar masuk
dan ribut di kelas sehingga membuat konsentrasi teman yang lainnya terganggu.
Sehingga dalam hal ini saya selalu membuat peraturan ketika saya masuk tidak boleh
ada yang pergi keluar masuk ruangan kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
6. Menjaga nama baik sekolah di manapun siswa berada dan menjadi “kebanggaan”
baginya mendapat kesempatan belajar pada sekolah yang bersangkutan.
d. Tugas dan kewajiban terhadap kelas, yaitu:
5. Senantiasa menjaga kebersihan kelas dan lingkungannya, setiap siswa memiliki
tanggung jawab menjaga lingkungan sekolah terkhusus ruang kelasnya masing-

136
masing, sehingga setiap harinya siswa ada yang dijadwalkan untuk piket kelas dan
tugas itu selalu di pantau oleh pengurus kelas masing-masing.
6. Memelihara keamanan dan ketertiban kelas sehingga suasana belajar menjadi
aman, tenteram dan nyaman, dalam hal ini yang saya perhatikan siswa sudah mampu
melakukannya kerena mereka sudah tergolong remaja akhir yang sudah tahu
bagaimana seharus tingkah-lakunya walau masih ada yang suka cari perhatian guru.
7. Melakukan kerjasama yang baik dengan teman sekelasnya dalam berbagai urusan
dan kepentingan kelas serta segala sesuatunya dilakukan dengan cara musyawarah
dan mufakat dalam hal ini siswa/i SMA PARULIAN 1 selalu melakukan kerja sama
yang baik.
8. Siswa/i SMA PARULIAN 1 selalu memelihara dan mengembangkan semangat
dan solidaritas, kesatuan dan kebanggaan, suasana keagamaan dalam kelas, sehingga
member peluang untuk mengaktualisasikan ajaran-ajaran agama dan berlomba-lomba
untuk kebaikan.

3. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupukan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI (2007: 17), perangkat adalah alat atau
perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang
belajar. Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat pembelajaran adalah alat atau
perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar
kelas. Sehingga saya sebelum mengajar di ruangan kelas saya selalu membuat dan
mempersiapakan perangkat pembelajaran ini agar materi pembelajaran yang akan
saya sampaikan dapat tercapai.
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajarantercapainya perubahan perilaku atau
kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut
dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Didalam
pembelajaran pasti ada tujuan yang harus diperoleh dan didapatkan oleh setiap siswa

137
agar mereka memahami apa makna dari pembelajaran ini, sehingga sebelum
memulai menjelaskan materi yang akan saya ajarkan saya selalu terlebih dahulu
menjelaskan kepada siswa-siswa apa tujuan dari pembelajaran hari ini. Sehingga
sengan demikian para siswa juaga mengetahui tujuan mereka mempelajari suatu
pembelajaran itu.

b. Materi Pelajaran
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional
material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi
pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum,
yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran
yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Artinya materi yang
ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indicator.
Setiap materi pembelajaran yang saya ajarakan didalam ruangan kelas selalu
berdasarkan silabus. Materi-materi yang ada dalam silabus tersebut saya buat dalam
RPP sehingga apa saja yang akan saya lakukan dan ajarkan kepada siswa setiap kali
saya masuk ada dalam RPP saya, RPP ini saya buat sebelum saya mengajar.
Sehingga setiap kali saya ingin masuk mengajar kedalam ruangan kelas saya setiap
malam pasti mempersiapkan materinya, sehingga dengan demikian merangsang
siswa untuk belajar. Saya juga selalu membawa hal-hal yang menarik yang saya
ciptakan sendiri ketika saya masuk kedalam ruangan kelas tetapi yang saya bawa itu
yang memamng berhubungan dengan materi yang akan saya ajarkan. Ketika saya
mengajar dan menyampaikan materi terkadang siswa mudah mengerti ketika materi
yang diajarkan gampang dan mudah tetapi ketika materinya sulit mereka tangkap
maka mereka akan sulit memahami sehingga saya tidak pernah lupa untuk selalu
membuat tugas agar para siswa mengulang kembali pembelajaran yang saya ajarkan
hari ini dimalam harinya.

138
c. Sumber Pembelajaran
Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat di gunakan untuk
memberkan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru.
Sumber belajar yang lain adalah : buku referensi, buku cerita, gambar-gambar,
narasumber, benda atau barang budaya, tempat-tempat khusus dan lain-lain. Fungsi
sumber belajar dalam pembelajaran ialah memberikan kesempatan untuk mendapat
pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai alat. Buku,
narasumber, tempat dan semua hal, yang menambah pengetahuan anak. Fungsi
sumber belajar yang lain adalah meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa.
Setiap harinya saya selalu mencari sumber-sumber pembelajaran seperti dari buku-
buku dan juga dari youtube agar siswa juga dapat lebih mudah mamahami setiap
materi yang saya ajarkan. Saya juga selalu menjadika video yang saya download dari
internet untuk saya tampilkan di ruangan kelas untuk menjadi sunber belajar bagi
siswa. Dan dengan begitu seluruh indra-indra yang ada dalam diri peserta didikan
lebih terangsang.

d. Media/ alat Pembelajaran


Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar
mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk
dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya
apabila media tersebut belum tersedia. Sehingga saya selalu menggunakan media dan
fasilitas yang sudah ada di sekolah tempat saya PPL, seperti menggunakan infokus

139
dan papan tulis. Saya juga membawa media pembelajaran yang saya buat sendiri dari
rumah untuk saya gunakan dalam pembelajaran. Agar memudahkan siswa dalam
memhami materi yang saya ajarkan.

e. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan ajaran yang
akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, bak secara
individual maupun secara kelompok.
Saya selalu menggunkan Model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran
yang diterapkan pada pembelajaran bahan kajian atau pokok bahasan atau sub pokok
bahasan tertentu dengan menggunakan waktu, dana tak begitu banyak dan
mendapatkan hasil yang dapat diserap siswa secara maksimal.

f. Metode Pembelajaran
Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta
Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan.
Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19)
Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan
bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke
arah yang lebih baik. Sehingga dalam hal ini saya menggunakan bermacam-macam
metode pembelajaran yang tepat agar memudahkan siswa memhami materi seperti:
1. Metode ceramah
2. Metode tanyak jawab
3. Metode diskusi
4. Metode eksperimen
5. Metode sistem regu

140
g. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajarandapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Sehingga dalam pembelajaran
saya selalu menggunakan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik
yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.

h. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaranmerupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Sehingga taktik pembelajaran
ini saya lalukan misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai
dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat).

4. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinananya
akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena
itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan
strategis dalam mencapai tujuan pendidikan.Sehingga selama saya PPL di SMA
PARULIAN 1 Medan saya melihat beberapa fungsi kepala sekolah, yaitu sebagai
administrator pendidikan, supervisor pendidikan, dan pemimpin pendidikan. Kepala
sekolah berfungsi sebagai administrator pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu

141
sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan
fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan dan lain-lain yang
tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Lalu jika kepala sekolah berfungsi
sebagai supervisor pendidikan berarti usaha peningkatan mutu dapat pula dilakukan
dengan cara peningkatan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui
rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan dan lain sebagainya. Dan kepala sekolah
berfungsi sebagai pemimpin pendidikan berarti peningkatan mutu akan berjalan
dengan baik apabila guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja yang
tinggi. Suasana yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang
dilakukan kepala sekolah.

5. Sosial

Tidak hanya di lingkungan rumah alias di lingkungan keluarga saja yang


membutuhkan kerja sama, di lingkungan sekolah juga pasti dibutuhkan.Baik itu kerja
sama antara guru dengan murid, guru dengan guru, atau murid dengan murid agar
tercipta suasana dan kondisi yang baik dan menyenangkan untuk kegiatan belajar
mengajar. Sebenarnya, untuk berbuat baik itu mudah, asalkan kita sebelum
mengerjakan perbuatan baik itu harus diberikan niat terlebih dahulu, dan jangan
lepas tanggung jawab jika perbuatan baik itu belum selesai. Dengan demikian di
SMA PARULIAN 1 ini tingkat sosialnya sangat baik. Hubungan guru dengan guru
baik, hubungan siswa dengan guru baik, dan hubungan guru-siswa/i-lingkungan
sekolah.

142
B. REKOMENDASI

Untuk meningkatkan dan menoptimalkan pelaksanaan PPL dimasa yang


akan datang maka saya sebagai mahasiswa calon menyarankan :

1. Koordinator PPL
a. Agar perhatian mahasiswa peserta PPL semakin
ditingkatkan dalam hal persiapan mengajar dan pengisian
laporan-laporan PPL.
b. Agar Frekuensi kedatangan PPL semakin ditingkatkan.

2. Kepada Pihak Sekolah


a. Agar kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sabar
membina dan membimbing mahasiswa dalam
melaksanakan tugas akademik dan ekstrakurikuler.
b. Agar Guru-guru Pamong sabar membimbing dan mendidik
mahasiswa bimbingan dalam mempersiapkan materi dan
alat pendukung pelajaran.
c. Agar pihak administrasi dan pegawaian sekolah dapat
memberi arahan dan bimbingan pada mahasiswa yang
sedang melaksanakan PPL.

3. Kepada Mahasiswa Praktikan


a. Agar menjaga sikap dan menaruh rasa hormat terhadap
semua guru,pegawai dan pimpinan sekolah tanpa
terkecuali.
b. Mau bertanya dan menerima kritik yang membangun diri
guru khususnya guru pamong
c. Menghargai pendapat dan usulan guru pamong
d. Mempersiapkan materi pelajaran dengan baik dan jika perlu
terlebih dahulu diskusi bersama guru pamong
e. Menunjukkan sikap sebagai seorang guru pamong
dihadapan siswa
f. Dapat bersosialisasi terhadap warga sekolah dan warga
masyarakat yang ada disekitar sekolah latihan

143
g. Menjaga kekompakan sesama mahasiswa praktikan,nama
baik sekolah serta nama baik Universitas HKBP
Nommensen
h. Membuat persiapan ujian dengan baik melalui diskusi
bersama guru pamong baik dalam ujian terbimbing maupun
ujian mandiri
i. Meninggalkan kesan yang baik dalam sekolah latihan saat
mengakhiri masa latihan.

144

Anda mungkin juga menyukai