Anda di halaman 1dari 9

Buletin Ilmiah Math. Stat.

dan Terapannya (Bimaster)


Volume 6, No. 02 (2017), hal 95– 102.

MATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN


PEMBAGI ELEMENTER

Ardiansyah, Helmi, Fransiskus Fran

INTISARI
Pada suatu matriks persegi apabila polinomial karakteristiknya tidak dapat difaktorkan menjadi
polinomial-polinomial yang linear, maka matriks tersebut tidak dapat dibentuk kedalam bentuk kanonik
Jordan. Pada kasus ini, matriks asalnya dapat dibentuk kedalam bentuk kanonik rasional, karena untuk
menentukan bentuk kanonik rasional polinomial katakteristiknya tidak harus dapat difaktorkan menjadi
polinomial-polinomial yang linear. Oleh karena itu pada artikel ini dikaji pembentukan bentuk kanonik
rasional dari suatu matriks persegi dengan menggunakan pembagi elementer. Bentuk kanonik rasional
diperoleh dengan mencari polinomial karakteristik, polinomial minimum dan pembagi elementer,
kemudian dari masing-masing pembagi elementer dibentuk matriks pendamping. Selanjutnya dengan
melakukan jumlah langsung matriks-matriks pendamping maka diperoleh bentuk kanonik rasional.

Kata kunci: Polinomial Karakteristik, Polinomial Minimum, Matriks Pendamping

PENDAHULUAN
Suatu matriks persegi berukuran × dapat didiagonalisasi jika terdapat matriks non singular
sedemikian sehingga merupakan suatu matriks diagonal [1]. Namun, tidak semua matriks
persegi dapat didiagonalisasi khususnya jika multiplisitas aljabar dan multiplisitas geometri tidak
sama. Pada kasus tersebut, dapat ditentukan bentuk matriks yang hampir serupa dengan matriks
diagonal yaitu bentuk kanonik Jordan. Bentuk kanonik Jordan dinotasikan dengan yang memenuhi
= dengan merupakan matriks non singular.
Apabila pada suatu matriks, polinomial karakteristiknya tidak dapat difaktorkan menjadi
polinomial-polinomial linear (lapangannnya tertutup secara aljabar), maka pada kasus seperti ini tidak
dapat ditentukan bentuk kanonik Jordan. Oleh karena itu, pada tulisan ini akan diperkenalkan bentuk
kanonik lain dari suatu matriks yang disebut dengan bentuk kanonik rasional. Untuk memperoleh
bentuk kanonik rasional dari suatu matriks, maka polinomial karakteristiknya tidak harus dapat
difaktorkan menjadi polinomial-polinomial yang linear (lapangannya tidak harus tertutup secara
aljabar). Berdasarkan konep tersebut diperoleh bahwa bentuk kanonik Jordan merupakan kasus khusus
dari bentuk kanonik rasional.
Proses pembentukan suatu matriks menjadi bentuk kanonik rasional dapat dilakukan dengan
menggunakan pembagi elementer dan faktor invarian. Pembagi elemeter merupakan faktor-faktor
polinomial prima yang berbeda dari polinomial minimum (dengan pengulang jika perlu). Pembagi
elementer memiliki keunggulan dari faktor invarian yaitu ada bentuk faktor pada suatu polinomial
membentuk matriks pendamping yang berupa blok Jordan.

POLINOMIAL KARAKTERISTIK
Jika adalah suatu matriks berukuran × , maka ( − ) = 0 disebut persamaan
karakteristik dari A dengan skalar-skalar yang memenuhi adalah nilai eigen dari . Determinan dari
( − ) adalah suatu polinomial dalam variabel yang disebut polinomial karakteristik dari matriks
[1], dinotasikan dengan ∆( ).
Misalkan adalah matriks berukuran × , maka polinomial karakteristik memiliki koefisien
adalah 1. Jadi polinomial karakteristik dari matriks berukuran × memiliki bentuk berikut [2]
∆( ) = ( − )= + −1 + ⋯ 1 + 0.

95
96 ARDIANSYAH, HELMI, F. FRAN

Teorema 1 [2] Setiap matriks adalah akar dari polinomial karakteristik ∆( ).

Berdasarkan Teorema 1 diperoleh bahwa matriks adalah akar dari polinomial karakteristik ∆( )
yaitu:
+ +⋯+ + = 0.
−1
Mialkan ∆( ) = + −1 +⋯+ 1 + 0 sehingga berdasarkan dari Teorema 1 dapat
disimpulkan bahwa ∆( ) = 0.

1 3
Contoh 2 Misalkan = , polinomial karakteristik dari yaitu:
4 5
− 1 −3
∆( ) = | − |= = ( − 1)( − 5) − 12 = − 6 − 7
−4 −5
akibatnya diperoleh
∆( ) = −6 −7
1 3 1 3 7 0
= −6 −
4 5 4 5 0 7
13 18 −6 −18 −7 0
= + +
24 37 −24 −30 0 −7
0 0
= .
0 0

POLINOMIAL MINIMUM
Misalkan menyatakan suatu field, ruang vektor berdimensi hingga atas , dan ( , )
adalah himpunan semua transformasi linear dari ke .

Definisi 3 [3] Misalkan ( ) = + + +⋯+ ∈ [ ] polinomial dengan koefisien di


dan ∈ ( , ) maka ( ) menyatakan transformasi linear
( )= + + + ⋯+ .
Dengan cara yang sama dapat didefinisikan ( ), jika adalah matriks persegi.

Teorema 4 [3] Misalkan ∈ ( , ) maka , , , ⋯ , tidak bebas linear di ( , ). Dengan


demikian ada satu dan hanya satu bilangan asli ≤ sehingga
, , ,⋯, bebas linear
, , ,⋯, , tidak bebas linear
sehingga mengakibatkan
= + + + ⋯+
dengan ∈ .
Selanjutnya, jika
( )= − −⋯− ,
maka ( ) mempunyai sifat :
(i) Jika ( ) ≠ 0 di [ ] maka ( ) = 0
(ii) Jika ( ) = 0 sebarang polinomial dengan sifat ( ) = 0 maka ( ) habis dibagi oleh ( ).

Definisi 5 [3] Misalkan ∈ ( , ). Polinomial ( ) ∈ [ ] yang didefinisikan dalam Teorema 4


disebut polinomial minimum dari .
Matriks Bentuk Kanonik Rasional dengan Menggunakan Pembagi Elementer 97

−1 3 0
Contoh 6 Menentukan polinomial minimum dari bentuk matriks = 0 −1 0 .
2 1 −1
Penyelesaian:
Polinomial karakteristik dari matriks adalah
∆( ) = | − |
1 0 0 −1 3 0
= 0 1 0 − 0 −1 0
0 0 1 2 1 −1
+ 1 −3 0
= 0 +1 0
−2 −1 +1
= ( + 1)( + 1)( + 1).
Polinomial minimum dari ∆( ) adalah salah satu dari faktor-faktor berikut:
( ) = ( + 1), ( ) = ( + 1) , ( ) = ( + 1)
yang memenuhi ( ) = 0, dengan = 1,2,3, ⋯. Selanjutnya dengan melakukan perhitungan
diperoleh bahwa ( ) ≠ 0, ( ) ≠ 0 dan ( ) = 0, oleh karena itu polinomial minimum dari
matriks adalah ( ) = ( + 1) .

PEMBAGI ELEMENTER DAN BENTUK KANONIK RASIONAL


Bentuk kanonik rasional diperoleh dengan menggunakan polinomial minimum, pembagi elementer
dan matriks pendamping. Telah dijelaskan pengertian polinomial minimum, selanjutnya akan
dijelaskan mengenai pembagi elementer, matriks pendamping dan bentuk kanonik rasional. Kemudian
akan dijelaskan pula beberapa sifat dari bentuk kanonik rasional yaitu sifat yang berkaitan dengan
pembagi elementer.

Definisi 7 [3] Misalkan ∈ , ≠ 0 dan misalkan menyatakan subruang dari yang terdiri dari
semua vektor
{ ( ) | ∈ [ ]}
maka adalah subruang siklik yang dibangun oleh yang kemudian dinotasikan sebagai 〈 〉 .

Lemma 8 [3] Misalkan ∈ , ≠ 0, maka ada polinomial tak nol di [ ] dengan koefisien
utamanya 1, yaitu
( )= − − ⋯− ; ∈
Sehingga ( )( ) = 0 dan untuk setiap polinomial ∈ [ ], dan ( )( ) = 0, maka ( )
membagi ( ).

Polinomial ( ) dengan koefisien utamanya sama dengan satu disebut order dari vektor , dan
merupakan satu-satunya polinomial ( ) dengan derajat terkecil sama dengan satu yang memenuhi
( )( ) = 0.

Teorema 9 [3] Misalkan ∈ ( , ), dengan merupakan ruang vektor berdimensi hingga atas
suatu lapangan dan ≠ 0. Pada vektor terdapat kumpulan vektor tak nol { , , ⋯ , } di
dengan ordernya masing-masing
{ ( ) , ( ) ,⋯, ( ) }
dengan ( ) merupakan polinomial prima monik di [ ] dan demikian juga bahwa merupakan
jumlah langsung dari subruang siklik {〈 〉, 1 ≤ ≤ } , yaitu
98 ARDIANSYAH, HELMI, F. FRAN

= 〈 〉 ⊕ 〈 〉 ⊕⋯⊕ 〈 〉
bilangan dapat ditentukan secara tunggal dan order { ( ) , 1 ≤ ≤ } dari vektor { } dapat
ditentukan secara tunggal kecuali urutannya

Definisi 10 [3] Misalkan ∈ ( , ) seperti pada Teorema 9, himpunan polinomial


{ ( ) , ⋯ , ( ) } disebut pembagi elementer dari .

Masing- masing polinomial ( ) dapat dibentuk kedalam sebuah matriks yang disebut matriks
pendamping. Matriks pendamping di notasikan dengan ( ( )) yang berarti matriks pendamping dari
polinomial ( ).

Definisi 11 [4] Jika ( ) = + , maka matriks pendamping ( ( )) merupakan matriks


berukuran 1 × 1 yaitu [− ]. Jika ( ) = + + ⋯+ + , dengan ≥ 2. Maka
matriks pendamping ( ( )) adalah matriks berukuran × yaitu:
0 0 0  0  a0 
1 0 0  0  a1 

0 1 0  0  a2 
C ( p( x))   
0 0 1  0  a3 
    0  a4 
 
 0 0 0  1  a s 1 
.
Contoh 12 Misalkan polinomial ( ) = − 2 + + 3.
Berdasarkan Definisi 11 maka matriks pendamping dari polinomial ( ) = −2 + + 3 adalah
0 0 −3
( ( )) = 1 0 −1 .
0 1 2

Teorema 13 [3] Misalkan ( ) = − − ⋯ − , ∈ dan misalkan 〈 〉 merupakan


subruang siklik sehingga order dari yaitu ( ) untuk suatu bilangan bulat positif , sehinga matriks
〈 〉 yang mengenai terhadap basis
( ) ( ), ( ) ( ) ,⋯, ( ) ( ) ,
( ) ( ), ( ) ( ) ,⋯, ( ) ( ) , ⋯ , , ( ), ⋯ , ( )}
adalah matriks yang terdiri dari × matriks blok
 A B 0  0
 0 A B  0
 
0 0 A  
 
    B 
 0 0 0  A 
dengan adalah matriks pendamping dari ( ) dan adalah matriks berukuran × yaitu
0  0 1 
0  0 0
 .
  
 
0  0 0
Matriks Bentuk Kanonik Rasional dengan Menggunakan Pembagi Elementer 99

Contoh 14 Menentukan matriks pendamping dari polinomial ( ) = ( − 2 + + 3) atas ℚ


Penyelesaian:
Pada Contoh 3 polinomial ( ) = − 2 + + 3 bentuk matriks pendamping yaitu:
0 0 −3
( ( )) = 1 0 −1
0 1 2
Karena dalam Teorema 13 mengatakan bahwa adalah matriks pendamping dari ( ) dan adalah
matriks berukuran × jadi matriks pendamping dari polinomial order ( ( ) ) adalah matriks yang
terdiri dari × matriks blok sehingga dapat dibentuk bentuk matriks pendamping dari polinomial
( ) = − 2 + + 3 yang sesuai dengan Teorema 12 yaitu:
0 0 3 0 0 1
1 0 1 0 0 0
 
 A B  0 1 2 0 0 0
( ) =  
 0 A  0 0 0 0 0  3
0 0 0 1 0  1 .
 
0 0 0 0 1 2 

Definisi 15 [3] Matriks blok Jordan merupakan bentuk matriks pendamping dari sebuah transformasi
linear dalam kasus semua akar-akar karakteristik berada dalam suatu lapangan . Dalam hal ini untuk
semua pembagi elementer yang memiliki bentuk ( − ) , untuk ∈ , dan matriks
pendampingnya adalah matriks berukuran × yaitu
 i 1 0 0 0
0 i 1 0 0 

    
 
0 0 0 i 1 
 0 0 0 0  i 
−1 3 0
Contoh 16 Berdasarkan Contoh 5 diperoleh polinomial minimum dari matriks 0 −1 0=
2 1 −1
adalah ( ) = ( + 1) . Karena pada polinomial minimum ( ) terdapat hanya satu bentuk
polinomial yang berbentuk ( ) sehingga pembagi elementernya adalah ( + 1) . Kemudian dari
pembagi elementer ( + 1) diperoleh matriks pendamping yang merupakan bentuk blok Jordan yaitu
−1 1 0
( ) = 0 −1 1 .
0 0 −1
Berikut ini akan diberikan Definisi 17 mengenai jumlah langsung matriks, yaitu dengan melakukan
jumlah langung matriks-matriks pendamping maka menghasilkan bentuk matriks yang berukuran
sama dengan matriks asalnya yang disebut dengan bentuk kanonik rasional.
Definisi 17 [4] Jika merupakan matriks × dan merupakan matriks × , kemudian jumlah
langsung ⨁ adalah matriks ( + ) × ( + ) yaitu:
0
⨁ = .
0

Teorema 9 menjelaskan bahwa pada vektor terdapat kumpulan vektor tak nol { , ,⋯, } di
100 ARDIANSYAH, HELMI, F. FRAN

dengan ordernya masing-masing { ( ) , ( ) , ⋯ , ( ) } dan demikian juga bahwa


merupakan jumlah langsung dari subruang siklik {〈 〉, 1 ≤ ≤ }, yaitu

= 〈 〉 ⊕ 〈 〉 ⊕⋯⊕ 〈 〉
Merupakan basis yang bersesuaian dengan basis pada subruang 〈 〉, 1 ≤ ≤ seperti pada Definisi
10 dan Teorema 13. Bentuk kanonik rasional dari ialah matriks dari yang berhubungan dengan
( ( ) ) 0 ⋯ 0
0 ( ( ) ) ⋯ 0
basis ini yaitu: = , sehingga bentuk kanonik rasional
⋮ ⋮ ⋱ ⋮
0 0 ⋯ ( ( ) )
tersebut dapat berupa operasi jumlah langsung dari matriks-matrik pendamping. Lebih lanjut, bentuk
kanonik rasional dari matriks persegi berukuran × atas didefinisikan sebagai bentuk kanonik
rasional dari transformasi linear pada ruang vektor berdimensi- atas , dengan matriks bersesuaian
terhadap basisnya adalah matriks [2].

Definisi 18 [4] Matriks bentuk kanonik rasional dilambangkan dengan merupakan jumlah langsung
dari matriks pendamping ( ( )) yaitu
= ( ( ) )⨁ ( ( ) )⨁ ⋯ ⨁ ( ( ) )
dengan ( )| ( )| ⋯ | ( ) adalah polinomial prima monik yaitu polinomial dengan koefisien
pangkat tertinggi sama dengan satu dan merupakan faktor polinomial terkecil pada suatu lapangan.

Contoh 19 Akan ditentukan bentuk kanonik rasional dari matriks


2 5 3 0 0
1 1 0 0 0
 
= 0 0 1 2 0
 
0 1 3 1 0
4 2 0 0 1
Penyelesaian:
Polinomial karakteristik dari matriks yaitu ∆( ) = − 6 + 3 − 23 + 12 − 9. Bentuk
faktornya adalah ( − 1)( − 3)( − 2 − 8 − 3). Polinomial minimum ( ) harus membagi
polinomial karakteristik ∆( ) dari matriks , setiap faktor yang tidak dapat direduksi dari ∆( ),
yaitu ( − 1), ( − 3), dan ( − 2 − 8 − 3). Maka ( ) adalah salah satu faktor berikut yaitu:
1) ( ) = ( − 1) 5) ( ) = ( − 1) ( − 2 − 8 − 3)
2) ( ) = ( − 3) 6) ( ) = ( − 3) ( − 2 − 8 − 3)
3) ( ) = ( − 2 − 8 − 3) 7) ( ) = ( − 1)( − 3)( − 2 − 8 − 3)
4) ( ) = ( − 1)( − 3)
Selanjutnya dengan melakukan perhitungan diperoleh:
( ) ≠ 0, ( ) ≠ 0, ( ) ≠ 0, ( ) ≠ 0, ( ) ≠ 0, ( ) ≠ 0 dan ( ) = 0
sehingga diperoleh polinomial minimum ( ) dari matriks adalah
( ) = ( − 1)( − 3)( − 2 − 8 − 3)
dengan himpunan Pembagi elementer dari matriks adalah
{( − 1), ( − 3), ( − 2 − 8 − 3)}
matriks pendamping untuk pembagi elementer ( ) = ( − 1) adalah
( ) = [1].
matriks pendamping untuk pembagi elementer ( ) = ( − 3) adalah
Matriks Bentuk Kanonik Rasional dengan Menggunakan Pembagi Elementer 101

( ) = [3].
matriks pendamping untuk pembagi elementer ( ) = ( −2 − 8 − 3) adalah
0 0 3
( ) = 1 0 8.
0 1 2
Sehingga bentuk kanonik rasional dari matriks adalah
1 0 0 0 0
0 3 0 0 0

= 0 0 0 0 3 .
 
0 0 1 0 8
0 0 0 1 2

Berikut ini ada tiga sifat bentuk kanonik rasional yang tercantum dalam Teorema 20, Teorema 21 dan
Akibat 22, yaitu :

Teorema 20 [2] Dua matriks persegi dan yang berukuran × dengan koefisien dilapangan
dikatakan similar jika keduanya memiliki bentuk kanonik rasional yang sama (dapat ditentukan secara
tunggal kecuali urutannya).

Teorema 21 [2] Bentuk kanonik rasional dari suatu transformasi linear ∈ ( , ) dapat ditentukan
secara tunggal (kecuali urutannya) [2].

Lemma 22 [2] Dua matrik persegi dengan entri-entri dalam adalah similar jika dan hanya jika
memiliki himpunan yang sama pada pembagi elementernya [2].
1 0 1 0
Contoh 23 Misalkan diberikan matriks = dan = 10 . Polinomial karakteristik
3 2 3 2
dari matriks dan matriks yaitu ∆( ) = − 3 + 2 , kemudian keduanya juga memiki
polinomial minimum yang sama yaitu ( ) = ( − 1)( − 2), sehingga pembagi elementer juga
sama yaitu ( ) = ( − 1)( − 2), berdasarkan pembagi elementer diperoleh matriks pendamping
1 0
yaitu [1] dan [2]. Bentuk kanonik rasional dari matriks dan Matriks yaitu . Selanjutnya
0 2
dapat ditunjukkan matriks similar dengan matriks karena terdapat matriks tak singular yaitu
1 0 1 0
= 1 1 sehingga = = 10 .
3 3 2
1 1
Contoh 24 Akan ditentukan bentuk kanonik rasional atas ℚ dan ℝ dari matriks =
1 −1
Penyelesaian
Dengan mencari polinomial karakteristik diperoleh
∆( ) = −2
polinomial karakteristik ∆( ) = − 2 merupakan faktor polinomial atas ℚ, kemudian polinomial
minimumnya ( )= − 2 dan pembagi elementernya ( )= − 2 sehingga matriks
0 2 0 2
pendampingnya diperoleh ( ( )) = dan bentuk kanonik rasionalnya ialah = .
1 0 1 0
Tetapi, polinomial karakteristik ∆( ) = − 2 atas ℝ yaitu ∆( ) = − √2 + √2 , kemudian
102 ARDIANSYAH, HELMI, F. FRAN

polinomial minimumnya ( )= − √2 + √2 dan ( )= − √2 + √2 sehingga


0
matriks pendampingnya diperoleh ( ( )) = √2 dan bentuk kanonik rasionalnya ialah
0 √2
0
= √2 .
0 √2

1 −2
Contoh 25 Akan ditentukan bentuk kanonik rasional atas ℝ dan ℂ dari matriks =
1 −1
Penyelesaian
Dengan mencari polinomial karakteristik dari matriks diperoleh ∆( ) = + 1. Kemudian
polinomial karakteristik ∆( ) = + 1 merupakan faktor polinomial atas ℝ , kemudian polinomial
minimumnya ( ) = + 1, pembagi elementernya ( )= + 1 kemudian matriks
0 −1 0 −1
pendampingnya ( ( )) = sehingga diperoleh bentuk kanonik rasionalnya = .
1 0 1 0
Tetapi, polinomial karakteristik ∆( ) = + 1 atas ℂ yaitu ∆( ) = ( − )( + ), memiliki
polinomial minimum ( ) = ( − )( + ) dan pembagi elementer ( ) = ( − )( + ),
0
kemudian matriks pendamping ( ( )) = , sehingga bentuk kanonik rasionalnya ialah
0 −
0
= .
0 −

PENUTUP
Mencari bentuk kanonik rasional dengan menggunakan pembagi elementer dapat ditentukan dari
faktor-faktor polinomial minimum yang berbeda sehingga pembagi elementer tersebut berbentuk
{ ( ) , ⋯ , ( ) }. Berdasarkan dari masing-masing ( ) , = 1,2, ⋯ , maka dapat dibentuk
matriks pendamping ( ( ) ). Selanjutnya dengan melakukan jumlah langsung diperoleh bentuk
kanonik rasional = ( ( ) )⨁ ( ( ) )⨁ ⋯ ⨁ ( ( ) . Jadi masing-masing bentuk
mantriks pendamping juga merupakan blok diagonal dari bentuk kanonik rasional. Kemudian dengan
menggunakan bentuk kanonik rasional dapat menunjukkan bahwa dua matriks berukuran ×
dengan koefisien dilapangan similar, jika keduanya memiliki bentuk kanonik rasional yang sama
(dapat ditentukan secara tunggal kecuali urutannya) atau keduanya memiliki himpunan yang sama
pada pembagi elementernya.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Anton, H. dan Rorres, C. Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi, Ed ke-8. Erlangga: Jakarta;
2004.
[2]. Lipschuttz, dan lipson, L. M.Aljabar Linear Versi Aplikasi, Ed ke-3. Erlangga:Jakarta; 2006.
[3]. Curtis W.Charles. Linear Algebra An Introductory Aproach. Springer-Verlac: New York;1984.
[4]. Rotman, J. Joseph. Advance Modern Algebra. Prentice Hall: English; 2003

ARDIANSYAH : Jurusan Matematika FMIPA Untan, Pontianak,


ardyjojo @yahoo.com
HELMI : Jurusan Matematika FMIPA Untan, Pontianak,
helmi132205@yahoo.co.id
FRANSISKUS FRAN : Jurusan Matematika FMIPA Untan, Pontianak,
frandly88@gmail.com
Matriks Bentuk Kanonik Rasional dengan Menggunakan Pembagi Elementer 103

Anda mungkin juga menyukai