Turbin Crossflow
Turbin Crossflow
Abstract
The study aims to find out how to get start in fabricating Banki turbine of 200 watt in electical power
capacity and determine the influence of fixed blade opening and dynamometer loading variation. This study
was performed and examined directly in the laboratory of University of Muslim Indonesia Makassar, turbine
rotation velocity, water capacity, were measured using hand tachometer, and manometer respectively. The
fixed blade valve setting also performed during the test.The result of study show that fixed blade opening
with load variation at constant rotation turbine produced maximum power as follows: fixed blade opening of
12o with 2 kg load in 550 rpm produced 72 watt of electrical power and maximum fixed blade opening of 20o
with 5.2 kg load in 550 rpm produced 186 watt of electrical power.
245
Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Bangki Daya 200 Watt (Andi Ade Larasakti, Syukri Himran &
A. Syamsul Arifin)
keterangan lebih jauh menyangkut terjadinya Turbin Banki adalah salah satu turbin air
kenaikan tekanan ini. dari jenis turbin aksi (impulse turbine).
Varga (1959), telah memberikan hasil – Turbin ini mula-mula ditemukan oleh seorang
hasil yang lebih luas dari kajian teoritik dan insinyur Australia yang bernama A.G.M.
percobaan yang dipusatkannya pada Michell pada tahun 1903 kemudian turbin ini
fenomena reaksi pada tingkat pertama. dikembangkan dan dipatenkan di Jerman
Barat oleh Prof. Donat Banki sehingga turbin
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ini diberi nama Turbin Banki atau Turbin
A. Pembangkit Listrik Michell-Ossberger (Haimerl 1960).
Pemakaian jenis Turbin Banki lebih
Untuk mempelajari lebih jauh tentang menguntungkan dibanding dengan
Banki, ada beberapa hal dasar yang harus pengunaan kincir air maupun jenis turbin
dipahami lebih dahulu. Hal-hal tersebut mikrohidro lainnya. Penggunaan turbin ini
menyangkut kondisi aliran, persamaan dan untuk daya yang sama dapat menghemat
hubungan dasar yang diperlukan dalam biaya pembuatan penggerak mula sampai 50
pembahasan turbin Banki. Dan juga sangat % dari penggunaan kincir air dengan bahan
penting adalah perilaku aliran pada sudu- yang sama. Penghematan ini dapat dicapai
sudu turbin yang dapat diketahui dengan karena ukuran Turbin Banki lebih kecil dan
mempelajari segi tiga kecepatan baik sedang lebih kompak dibanding kincir air. Diameter
masuk maupun keluar roda turbin. kincir air yakni roda jalan atau runnernya
biasanya 2 meter ke atas, tetapi diameter
B. Karateristik Turbin Banki Turbin Banki dapat dibuat hanya 20 cm saja
sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan jauh
Turbin Banki memiliki karakteristik yang
lebih sedikit, itulah sebabnya bisa lebih
spesifik dibanding jenis penggerak turbin
murah.
lainnya diantaranya ialah :
Untuk daya guna atau effisiensi rata-rata
1. Berdasarkan Kecepatan Spesifik (ns)
turbin Banki lebih tinggi dari pada daya guna
Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik
kincir air.
dari suatu turbin ialah kecepatan putaran
Hubungan antara effisiensi dengan
runner yang dapat dihasilkan daya effektif 1
pengurangan debit akibat pengaturan
BHP untuk setiap tinggi jatuh 1 meter atau
pembukaan katup yang dinyatakan dalam
dengan rumus dapat ditulis (Himran
perbandingan debit terhadap debit
2006),( Dietzel 1993)
maksimumnya. Untuk Turbin Banki dengan
Ns = n . Ne 1/2
/ Hefs5/4 (1) Q/Qmak = 1 menunjukan effisiensi yang cukup
tinggi sekitar 80 %, disamping itu untuk
Kecepatan putaran runner yang dapat perubahan debit sampai dengan Q/Qmax =
dihasilkan daya efektif adalah kecepatan 0,2 menunjukan harga effisiensi yang relatif
spesifik (Ns), Kecepatan putaran turbin (n), tetap.
tinggi jatuh effektif air Hefs), daya turbin Menurut (Haimerl 1960) bahwa hasil
effektif (Ne) pengujian laboratorium yang telah dilakukan
oleh pabrik turbin Ossberger Jerman Barat
(2)
yang menyimpulkan bahwa daya guna kincir
Kecepatan putaran runner yang dapat air dari jenis yang paling unggul sekalipun
dihasilkan daya efektif yaitu kecepatan hanya mencapai 70 % sedang effisiensi
spesifik,Ns (rpm), Kecepatan putaran turbin turbin Banki mencapai 82 % (Haimerl 1960).
(n), tinggi jatuh effektif air H (m), Debit air Tingginya effisiensi Turbin Banki ini
masuk dalam runner Q (m2/s). Setiap turbin akibat pemanfaatan energi air pada turbin ini
air memiliki nilai kecepatan spesifik masing- dilakukan dua kali, yang pertama energi
masing. menjelaskan batasan kecepatan tumbukan air pada sudu-sudu pada saat air
spesifik untuk beberapa turbin kovensional . mulai masuk, dan yang kedua adalah daya
dorong air pada sudu-sudu saat air akan
2. Keunggulan Turbin Banki meninggalkan runner. Adanya kerja air yang
bertingkat ini ternyata memberikan
246
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403
248
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403
Kecepatan relatif air pada sisi masuk, w 1, bisa Kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan
diketahui tangensial pada sisi masuk tersebut, u 1, daya efektif adalah kecepatan spesifik Ns (rpm),
diketahui. Sudut yang dibentuk oleh kecepatan Kecepatan putaran turbin (n), tinggi air jatuh (H)
relatif dengan kecepatan absolut dinamai sudut m, daya turbin N (Hp).
relatif, β1. Untuk mencapai efesiensi maksimum,
(16)
sudu sudut harus sama dengan β1. Hal yang sama
berlaku pada sisi kelur rim. Jika AB Kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan
merepresentasikan sudu, maka kecepatan relatif daya efektif adalah kecepatan spesifik Ns (rpm),
air keluar dari rim, w2’ membentuk sudut β2 Kecepatan putaran turbin (n), tinggi jatuh effektif
terhadap kecepatan tangensial, u2’, dan air H (m) Dalam proses penelitian ini digunakan
kecepatan absolutnya dapat ditentukan dari w 2’, persamaan (16) untuk mengidentifikasi jenis
β2, dan u2. Sudut antara kecepatan absolut turbin.
tersebut dengan kecepatan tangensial adalah α2. Laju aliran Massa fluida adalah
Dengan asumsi tidak ada perubahan ṁ = . Q (kg/s) (17)
kecepatan absolut, maka titik C, melalui mana air dimana : Massa jenis air 1000 ( ) kg/m3, Debit
masuk lagi ke rim bisa ditentukan.kecepatan (Q) m3/s,
absolut c2’ di titik ini menjadi c1’ dan lintasan Daya Air, PA
absolut air melalui sudu CD, dari titik C ke titik D
PA = Q g H (kW) (18)
bisa diketahui dengan pasti. Sehingga diperoleh
α1’= α2’, β1’ = β2’ dan β1 = β2, karena semuanya Dimana : gravitasi (g) m/s2, head (H) m.
merupakan sudut-sudut yang saling berkaitan Daya Turbin, PT
pada sudu yang sama. (19)
Daya Sudu dan Daya Efektif Poros
F. Analisis perhitungan Untuk daya sudu dan poros dihitung dari daya
sudu atas dan daya sudu bawah
1. Persamaan-Persamaan untuk Segitiga Daya sudu atas
Kecepatan
sudut 1 semakin kecil tetapi untuk membuat itu akan menyebabkan tidak efisien karena jet
sudut 1 yang kecil dibatasi oleh kesulitan dalam akan terpisah di antara sudu.
pembuatannya (Meier 1990) (Mockmore dkk, Untuk mengetahui kecepatan W2 yang
1949). dipengaruhi oleh gaya sentrifugal (lihat gambar 3)
Untuk daya yang dihasilkan turbin hanya W12 - W22 = U12 – U22 atau
setengahnya, maka sudu pengarah diputar
sedemikian rupa hingga kapasitas air diredam W22 = U22 – U12 = C12
menjadi Q/2, dengan demikian cm dan U1
berkurang menjadi setengahnya juga
t
C1 Cos 1 S1
.
U
S0
W1
C1 m
A B
C4
C1 W1 W4
W2
a
U1= 12 C1 cos 1 U4=W4 cos
R1
S2
W1 cos 1 = 12 C1 cos 1
R2
Gambar 2. Diagram segitiga kecepatan pada
efisiensi teoritis maksimum
250
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403
2. Persamaan untuk menghitung bagian- Penelitian ini dibuat dan diuji Laboratorium
bagian Turbin proses produksi Jurusan Teknik Mesin Universitas
Muslim Indonesia dan di Laboratorium Mekanika
a. Geometri Sudu Fluida Fakultas Teknik Jurusan Teknik Universitas
Untuk menentukan radius sudu kita harus Muslim Indonesia.
memperhatikan geometri dari sudu seperti yang Data yang dipergunakan pada pengujian ini
ditunjukkan gambar 4 Lihat segitiga COA merupakan data yang diperoleh dari hasil
y1 pengukuran langsung pada alat ukur pengujian.
Data yang diperoleh diolah kedalam rumus
A emperis dan disajikan dalam bentuk tabulasi dan
2d
grafik.
d
B
Banki kapasitas 200 watt sebagai alat
x1
R2
percobaan laboratorium.
R1 2. Pengambilan data pada pengujian Turbin
3. Studi kepustakaan
rp
dengan turunnya bukaan sudu pengarah 50% Berdasarkan Grafik 3 hubungan torsi
(Mockmore dkk, 1949). terhadap putaran menunjukan bahwa baik pada
pembukaan sudu pengarah 12o, 14o, 16o, 18o dan
3. Torsi 20o torsi berkurang seiring bertambahnya putaran
akibat pembebanan yang terus di turunkan.
0.150
0.100
0.050
0.000
0 200 400 600 800 1000
Putaran (Rpm)
Sudu Pengarah 12 o Debit 7.94 l/s Sudu Pengarah 14 o Debit 7.96 l/s
Sudu Pengarah 16 o Debit 7.99 l/s sudu pengarah 18 o Debit 8.00 l/s
Sudu Pengarah 20 o Debit 8.03 l/s
60
40
20
0
0 200 400 600 800 1000
Putaran (Rpm)
Sudu Pengarah 12 o Debit 7.94 l/s Sudu Pengarah 14 o Debit 7.96 l/s
Sudu Pengarah 16 o Debit 7.99 l/s Sudu Pengarah 18 o Debit 8.00 l/s
Sudu Pengarah 20 o Debit 8.03 l/s
0.400
0.200
0.000
0 200 400 600 800 1000
Putaran (Rpm)
Sudu Pengarah 12 Debit 7,94 l/s sudu pengarah 14 o Debit 7.96 l/s
Sudu Pengarah 16 o Debit 8.00 l/s Sudu Pengarah 18 o Debit 8.00 l/s
Sudu Pengarah 20 o Debit 8.03 l/s
252
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Arter. A, Meier. U, 1990. “ Hydraulic Engineering
Manual” makalah volume II, SKAT, Swiss
Centre Appropriate Technology St. Gallen,
Switzeland.
C.A. Mockmore, Fred Merryfieldm, 1949, “The
Banki Water Turbin” Oeragon State
College, Corvalis.
Himran Syukri, “Dasar-Dasar Merencanakan
Turbin Air”, CV. Bintang Lamumpatue,
Makassar, 2006
Haimerl,L.A, 1960. ”The Cross Flow Turbine”,
Jerman Barat
Fritz Dietzel, “Turbin, Pompa dan Kompresor”,
Erlangga, Jakarta, 1993
253