Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No.

1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403

Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Banki


Daya 200 Watt

Andi Ade Larasakti, Syukri Himran dan A. Syamsul Arifin


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar

Abstract

The study aims to find out how to get start in fabricating Banki turbine of 200 watt in electical power
capacity and determine the influence of fixed blade opening and dynamometer loading variation. This study
was performed and examined directly in the laboratory of University of Muslim Indonesia Makassar, turbine
rotation velocity, water capacity, were measured using hand tachometer, and manometer respectively. The
fixed blade valve setting also performed during the test.The result of study show that fixed blade opening
with load variation at constant rotation turbine produced maximum power as follows: fixed blade opening of
12o with 2 kg load in 550 rpm produced 72 watt of electrical power and maximum fixed blade opening of 20o
with 5.2 kg load in 550 rpm produced 186 watt of electrical power.

Keyword : Daya (watt), Head (meter), Putaran (Rpm)

PENDAHULUAN potensinya. Maka penerapan PLTMH


merupakan alternatif yang paling baik.
Pengembangan turbin kompatibel Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
merupakan kegiatan penelitian guna (PLTMH) telah dikembangkan diberbagai
mendapatkan suatu prototype dengan desain daerah pedesaan diIndonesia.
yang kokoh dan handal. Pada penelitian ini Turbin banki merupakan turbin impuls
dirancang turbin type banki dengan diameter dengan aliran radial awal pengembangan
runner 120 mm dengan daya yang turbin banki (Cross-flow) di Nepal didasarkan
direncanakan 200 watt. pada teori profesor Donat Banki yang
Indonesia mengalami lonjakan hebat mempatenkan konsepnya sekitar tahun 1920.
dalam konsumsi energi. Dari tahun 2000 Turbin banki sekarang ini sudah jarang
hingga tahun 2004 konsumsi energi primer dipakai digantikan turbin-turbin yang lebih
Indonesia meningkat sebesar 5.2 % per modern seperti turbin pelton, francis atau
tahunnya. Peningkatan ini cukup signifikan pun kaplan. Tetapi bagaimanapun juga,
apabila dibandingkan dengan peningkatan turbin banki mempunyai keunggulan
kebutuhan energi pada tahun 1995 hingga dibanding turbin jenis lainnya.
tahun 2000, yakni sebesar 2.9 % pertahun. Turbin air cross flow adalah seluruh
Dengan keadaan yang seperti ini, turbin air radial dimana aliran air masuk dan
diperkirakan kebutuhan listrik indonesia akan keluar rotor melalui lingkaran peripheral rotor
terus bertambah sebesar 4.6 % setiap yang sama. Turbin air cross flow pertama kali
tahunnya, hingga diperkirakan mencapai tiga diperkenalkan oleh A.G.M.Michell dan D.Bakri
kali lipat pada tahun 2030. pada awal abad ini.
Penelitian ini sangat penting mengingat Haimerl (1960) misalnya, telah
potensi tenaga air tersebar hampir diseluruh mengadakan suatu percobaan yang
indonesia dan diperkirakan mencapai 75.000 dipusatkan pada hadirnya pengaruh reaksi
MW, sementara dimanfaatkankan untuk pada tingkat pertama. Kenaikan tekanan
pembangkit baru sekitar 2,5%dari potensi sekitar 6,3% dari head yang terukur pada
yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan listrik kecepatan putaran tertentu telah didapatnya
daerah pedesaan yang belum terjangkau dari rotor impuls yang dipergunakannya.
PLN, dan mengingat tenaga air salah satu Perkiraan kerugian gesek spesifik pada
potensi sumber energi yang sangat besar tingkat pertama antara: h2/H = 0,035 untuk
namun pemanfaatannya masih dibawah head spesifik H sebesar 1 m. tidak ada

245
Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Bangki Daya 200 Watt (Andi Ade Larasakti, Syukri Himran &
A. Syamsul Arifin)

keterangan lebih jauh menyangkut terjadinya Turbin Banki adalah salah satu turbin air
kenaikan tekanan ini. dari jenis turbin aksi (impulse turbine).
Varga (1959), telah memberikan hasil – Turbin ini mula-mula ditemukan oleh seorang
hasil yang lebih luas dari kajian teoritik dan insinyur Australia yang bernama A.G.M.
percobaan yang dipusatkannya pada Michell pada tahun 1903 kemudian turbin ini
fenomena reaksi pada tingkat pertama. dikembangkan dan dipatenkan di Jerman
Barat oleh Prof. Donat Banki sehingga turbin
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ini diberi nama Turbin Banki atau Turbin
A. Pembangkit Listrik Michell-Ossberger (Haimerl 1960).
Pemakaian jenis Turbin Banki lebih
Untuk mempelajari lebih jauh tentang menguntungkan dibanding dengan
Banki, ada beberapa hal dasar yang harus pengunaan kincir air maupun jenis turbin
dipahami lebih dahulu. Hal-hal tersebut mikrohidro lainnya. Penggunaan turbin ini
menyangkut kondisi aliran, persamaan dan untuk daya yang sama dapat menghemat
hubungan dasar yang diperlukan dalam biaya pembuatan penggerak mula sampai 50
pembahasan turbin Banki. Dan juga sangat % dari penggunaan kincir air dengan bahan
penting adalah perilaku aliran pada sudu- yang sama. Penghematan ini dapat dicapai
sudu turbin yang dapat diketahui dengan karena ukuran Turbin Banki lebih kecil dan
mempelajari segi tiga kecepatan baik sedang lebih kompak dibanding kincir air. Diameter
masuk maupun keluar roda turbin. kincir air yakni roda jalan atau runnernya
biasanya 2 meter ke atas, tetapi diameter
B. Karateristik Turbin Banki Turbin Banki dapat dibuat hanya 20 cm saja
sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan jauh
Turbin Banki memiliki karakteristik yang
lebih sedikit, itulah sebabnya bisa lebih
spesifik dibanding jenis penggerak turbin
murah.
lainnya diantaranya ialah :
Untuk daya guna atau effisiensi rata-rata
1. Berdasarkan Kecepatan Spesifik (ns)
turbin Banki lebih tinggi dari pada daya guna
Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik
kincir air.
dari suatu turbin ialah kecepatan putaran
Hubungan antara effisiensi dengan
runner yang dapat dihasilkan daya effektif 1
pengurangan debit akibat pengaturan
BHP untuk setiap tinggi jatuh 1 meter atau
pembukaan katup yang dinyatakan dalam
dengan rumus dapat ditulis (Himran
perbandingan debit terhadap debit
2006),( Dietzel 1993)
maksimumnya. Untuk Turbin Banki dengan
Ns = n . Ne 1/2
/ Hefs5/4 (1) Q/Qmak = 1 menunjukan effisiensi yang cukup
tinggi sekitar 80 %, disamping itu untuk
Kecepatan putaran runner yang dapat perubahan debit sampai dengan Q/Qmax =
dihasilkan daya efektif adalah kecepatan 0,2 menunjukan harga effisiensi yang relatif
spesifik (Ns), Kecepatan putaran turbin (n), tetap.
tinggi jatuh effektif air Hefs), daya turbin Menurut (Haimerl 1960) bahwa hasil
effektif (Ne) pengujian laboratorium yang telah dilakukan
oleh pabrik turbin Ossberger Jerman Barat
(2)
yang menyimpulkan bahwa daya guna kincir
Kecepatan putaran runner yang dapat air dari jenis yang paling unggul sekalipun
dihasilkan daya efektif yaitu kecepatan hanya mencapai 70 % sedang effisiensi
spesifik,Ns (rpm), Kecepatan putaran turbin turbin Banki mencapai 82 % (Haimerl 1960).
(n), tinggi jatuh effektif air H (m), Debit air Tingginya effisiensi Turbin Banki ini
masuk dalam runner Q (m2/s). Setiap turbin akibat pemanfaatan energi air pada turbin ini
air memiliki nilai kecepatan spesifik masing- dilakukan dua kali, yang pertama energi
masing. menjelaskan batasan kecepatan tumbukan air pada sudu-sudu pada saat air
spesifik untuk beberapa turbin kovensional . mulai masuk, dan yang kedua adalah daya
dorong air pada sudu-sudu saat air akan
2. Keunggulan Turbin Banki meninggalkan runner. Adanya kerja air yang
bertingkat ini ternyata memberikan
246
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403

keuntungan dalam hal effektifitasnya yang Sambungan-sambungan sudu (blade)


tinggi dan kesederhanaan pada sistim pada rim secara tidak langsung membentuk
pengeluaran air dari runner. diameter dalam (inner). Setelah air melewati
Dari kesederhanaannya jika katup pengarah dalam hal mengarahkan air
dibandingkan dengan jenis turbin lain, maka dan membentuk sudut = 20o terhadap arah
Turbin Banki yang paling sederhana. Sudu- tangensial roda kemudian masuk memenuhi
sudu Turbin Pelton misalnya, bentuknya celah-celah sudu seperti ditunjukkan .Pada
sangat pelik sehigga pembuatannya harus kondisi ini kecepatan air akan terbagi menjadi
dituang. Demikian juga runner Turbin kecepatan absolut C, kecepatan relatif W dan
Francis, Kaplan dan Propeller pembuatannya kecepatan tangensial U. Kecepatan
harus melalui proses pengecoran/tuang akan tangensial ini menyebabkan gaya tangensial
tetapi runner Turbin Banki dapat dibuat dari sehingga bisa menggerakan/memutar turbin.
material baja sedang (mild steel) seperti Adapun air mengisi sudu-sudu dan
St.37, dibentuk dingin kemudian dirakit memenuhi sudu-sudu tersebut, mengalir
dengan konstruksi las. Demikian juga menempati daerah kosong selanjutnya
komponen-komponen lainnya dari turbin ini masuk kedaerah bagian bawah dari turbin,
semuanya dapat dibuat di bengkel-bengkel air masuk dengan kecepatan absolut,
umum dengan peralatan pokok mesin las kecepatan relatif dan kecepatan tangensial
listrik, mesin bor, mesin gerinda meja, bubut yang dimanfaatkan kembali untuk
dan peralatan kerja bangku, itu sudah cukup. menggerakkan turbin kemudian keluar secara
Dari kesederhanaannya itulah maka bebas dari lingkaran luar (outer) menuju
Turbin Banki dapat dikelompokan sebagai kesaluran buangan.
teknologi tepat guna yang pengembangannya Kecepatan air masuk dan keluar turbin
di masyarakat pedesaan memiliki prospek gambaran mengenai segitiga kecepatan
cerah karena pengaruh keunggulannya untuk mudah memahami kecepatan aliran air
sesuai dengan kemampuan dan harapan masuk maupun keluar dari turbin dibagi
masyarakat. menjadi dua tingkatan dimana pada sudu
Dari beberapa kelebihan Turbin Banki atas memiliki aliran yang masuk maupun
itulah, maka sampai saat ini pemakaiannya di keluar dari sudu sudu atas dengan kecepatan
beberapa negara lain terutama di Jerman aliran yang memiliki subscript 1 dan 2
Barat sudah tersebar luas, bahkan yang sedangkan untuk kecepatan air yang masuk
dibuat oleh pabrik Turbin Ossberger sudah dan keluar pada turbin sudu bawah memiliki
mencapai 5.000 unit lebih, sebagaimana subscript 3 dan 4. Dapat pula diketahui
diungkapkan (Haimerl 1960). bahwa kecepatan absolut C, kecepatan relatif
Selanjutnya [4] menyatakan pula bahwa W dan kecepatan tangensial U Aliran air
setiap unit dari turbin ini dapat dibuat sampai masuk ke sudu-sudu turbin sudu atas dengan
kekuatan kurang lebih 750 KW, dapat kecepatan C1 membentuk sudut 1 terhadap
dipasang pada ketinggian jatuh antara 1 kecepatan tangensial U1, kecepatan arah
sampai 200 meter dengan debit air sampai relatif W1 membentuk sudut 1 terhadap
3.000 liter/detik. Cocok digunakan untuk kecepatan tangensial u1 kemudian air
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, melewati sudu sudu atas dengan kecepatan
penggerak instalasi pompa, mesin pertanian, keluar masing-masing C2 membentuk sudut
workshop, bengkel dan lain sebagainya. 2 terhadap kecepatan tangensial U2
demikian halnya dengan kecepatan relatif W2
3) Cara Kerja Turbin Air Aliran Lintang membentuk sudut 2 terhadap arah
Air masuk kedalam turbin melalui nosel kecepatan tangensial U2.
dengan kecepatan maupun debit tertentu Selanjutnya air masuk ke sudu-sudu
kemudian melewati sebuah katup pengarah sudu bawah dengan kecepatan absolut C3
(guide vane) dan menuju ke runner bagian dan membentuk sudut 3 terhadap
luar yang memiliki diameter luar(outer). kecepatan tangensial U3 demikian pula
Bagian yang berputar runner terdiri dari dua kecepatan relatif W3 membentuk sudut 3
piringan(rim) yang disambung dengan terhadap U3 selanjut air akan melewati sudu
beberapa buah sudu (blade) yang disusun sudu bawah dan keluar dari sudu bawah
secara paralel. masing-masing dengan kecepatan absolut C4
247
Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Bangki Daya 200 Watt (Andi Ade Larasakti, Syukri Himran &
A. Syamsul Arifin)

yang membentuk sudut 4 terhadap Yang diperoleh dari head kecepatan ,


kecepatan aliran tangensial U4 demikian pula 2
(hukum Toricelli, ) dimana g(m/s )
dengan kecepatan arah relatif W4
adalah konstanta gravitasi dan W adalah
membentuk sudut 4 terhadap kecepatan berat fluida.
arah tangensial U4. Jika gesekan dan
interaksi dalam jet dapat diabaikan, maka Sehingga head energi yang terkandung dalam 1
Untuk memperkecil tumbukan, maka kg fluida adalah :
aliran yang keluar dari sudu-sudu sudu (mkg/kg) (4)
bawah dibuat agar keluar dalam arah relatif. Untuk keperluan praktis dari studi tentang aliran,
kita dapat mengasumsikan bahwa semua elemen
C. Aliran pada kondisi tunak (steady state) fluida mengandung jumlah energi yang sama di
entry point hingga kesistem yang diamati, hingga
Aliran akan berada pada kondisi steady persamaan (4) berlaku untuk seluruh sistem. Jika
jika hubugan antara dua harga kecepatan tidak ada energi yang dimasukkan atau diambil
yang diamati pada titik yang berbeda bernilai kedalam sistem,
konstan.pada laju aliran fluida melaluin dua Maka :
penampang A dan B besarnya sama. Aliran (5)
air dari tangki dengan tinggi permukaan air
yang konstan yang terletak lebih tinggi, Persamaan (3) dikenal dengan persamaan
melalui satu pipa ketitik yang posisinya lebih bernoulli, yang menyatakan bahwa tidak ada
rendah adalah konstan.jika luas penampang energi yang hilang pada sistem aliran saat steady
pipa keluaran diubah besarnya, maka aliran state untuk fluida yang bebas gesekan (inviscid
akan mencapai kondisi steady setelah fluid).
tercapai kondisi kesetimbangan yang baru. Untuk h = konstan dan untuk aliran tegak lurus
Persamaan kontinuitas dengan luas penampang referensi :
Jika laju aliran fluida Q = (m3/s) melalui (6)
suatu penampang A (m2) dengan kecepatan Dari persamaan (6) bisa disimpulkan bahwa titik
seragam V (m/s) pada setiap titik, maka yang bertekanan rendah kecepatannya akan
persamaan kontinuitas akan dipenuhi dalam tinggi dan sebaliknya. Pada suatu pipa saluran
kondisi steady: luas penampangnya secara kontinyu mengecil,
(3) sedemikian sehingga kecepatan naik secara
proporsional, berdasarkan persamaan (3) dengan
penurunan luas penampang maka tekanan akan
Pemilihan luas penampang A harus tegak
turun secara kontinyu. Tetapi jika kecepatan
lurus terhadap arah aliran fluida.untuk fluida naik terlalu tinggi akan mengakibatkan
kepentingan praktis, ini adalah kasus dimana penurunan tekanan secara berlebihan sehingga
luas penampang tegak lurus terhadap axis menyebabkan pemisahan fluida. Pada situasi
dari suatu pipa saluran. seperti ini akan berbentuk gelumbung-gelembung
uap sesaat setelah tekanan fluida turun hingga
D. Persamaan Bernoulli lebih rendah dari pada tekanan jenuhnya.
fenomen ini dikenal dengan nama kavitasi dan
Energi yang mengalir disetiap elemen suatu biasanya disertai dengan suara yang ditimbulkan
aliran fluida tersusun atas tiga komponen : oleh gelumbung uap air yang membentur dinding
1. Energi potensial, besarnya W.h saluran.
Dimana W (kgm/s2) adalah berat cairan dan
h adalah jarak tegak lurus atau head di atas E. Lintasan Pancaran Air (Jet) Melalui Turbin
suatu titik referensi.
2. Energi Tekanan, besarnya Dengan asumsi bahwa pusat pancaran air
Dimana P adalah tekanan (N/m ) dan ρ 2 masuk roda turbin pada titik A dengan sudu
adalah kerapatan fluida (kg/m3) atau dengan absolut α1, maka kecepatan air keluar turbin
kata lain adalah head tekanan adalah :
(7)
3. Energi Kinetik (kecepatan), besarnya
kecepatan absolut air (C1) masuk pada sudu atas,
tinggi air jatuh H (m), koefisien nosel (C)

248
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403

Kecepatan relatif air pada sisi masuk, w 1, bisa Kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan
diketahui tangensial pada sisi masuk tersebut, u 1, daya efektif adalah kecepatan spesifik Ns (rpm),
diketahui. Sudut yang dibentuk oleh kecepatan Kecepatan putaran turbin (n), tinggi air jatuh (H)
relatif dengan kecepatan absolut dinamai sudut m, daya turbin N (Hp).
relatif, β1. Untuk mencapai efesiensi maksimum,
(16)
sudu sudut harus sama dengan β1. Hal yang sama
berlaku pada sisi kelur rim. Jika AB Kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan
merepresentasikan sudu, maka kecepatan relatif daya efektif adalah kecepatan spesifik Ns (rpm),
air keluar dari rim, w2’ membentuk sudut β2 Kecepatan putaran turbin (n), tinggi jatuh effektif
terhadap kecepatan tangensial, u2’, dan air H (m) Dalam proses penelitian ini digunakan
kecepatan absolutnya dapat ditentukan dari w 2’, persamaan (16) untuk mengidentifikasi jenis
β2, dan u2. Sudut antara kecepatan absolut turbin.
tersebut dengan kecepatan tangensial adalah α2. Laju aliran Massa fluida adalah
Dengan asumsi tidak ada perubahan ṁ = . Q (kg/s) (17)
kecepatan absolut, maka titik C, melalui mana air dimana : Massa jenis air 1000 ( ) kg/m3, Debit
masuk lagi ke rim bisa ditentukan.kecepatan (Q) m3/s,
absolut c2’ di titik ini menjadi c1’ dan lintasan Daya Air, PA
absolut air melalui sudu CD, dari titik C ke titik D
PA = Q g H (kW) (18)
bisa diketahui dengan pasti. Sehingga diperoleh
α1’= α2’, β1’ = β2’ dan β1 = β2, karena semuanya Dimana : gravitasi (g) m/s2, head (H) m.
merupakan sudut-sudut yang saling berkaitan Daya Turbin, PT
pada sudu yang sama. (19)
Daya Sudu dan Daya Efektif Poros
F. Analisis perhitungan Untuk daya sudu dan poros dihitung dari daya
sudu atas dan daya sudu bawah
1. Persamaan-Persamaan untuk Segitiga Daya sudu atas
Kecepatan

Segitiga kecepatan adalah merupakan cara Daya sudu bawah


pengambaran arah dari fluida yang masuk
maupun keluar pada sudu turbin yang dapat
diuraikan menjadi kecepatan absolut C, kecepatan Total daya sudu atas+ daya sudu bawah
relatif W dan kecepatan tangensial U. (20)
Kecepatan absolut air masuk ke runner, Jadi Daya Effektif Poros, PP eff
PP eff = P x m (kW) (21)
(8) untuk efesiensi maksimum sudu turbin cross flow
dapat dicari dengan persamaan :
koefisien dependent (k) dari nosel biasanya 80 – C 2 (1 ψ) cos 2 α1
95 (Mockmore dkk, 1949), (Dietzel 1993) max (22)
2
sedangkan grafitasi ( g ) m/s2 , tinggi air jatuh H Dimana Faktor-faktor C = 0,98 = 0,98
(m). (Mockmore dkk, 1949)
Komponen kecepatan absolut, pada sisi masuk
turbin adalah
Cu1 = C1. cos 1 (9)
4

Cu2 = C2 cos 2, (10)


β1
1

Cu3 = C3 cos 3 (11)


Cu4 = C4 cos 4 (12)
C1m
Komponen kecepatan relatif, W1 Cos β1 W4
Wu1 = W1. cos 1 (m/s) (13)
Kecepatan Tangensial, U
U1 = ½ C1 cos 1 (m/s) (14)
Persamaan 6 – 12 dikutip dari (Meier C1 Cos 1 U4
1990).
Rumusan kecepatan spesifik dapat dilihat berikut Gambar 1. Diagram segitiga kecepatan pada
ini : efisiensi teoritis

(15) Dari persamaan di atas terlihat bahwa


efisiensi maksimum sudu akan semakin tinggi jika
249
Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Bangki Daya 200 Watt (Andi Ade Larasakti, Syukri Himran &
A. Syamsul Arifin)

sudut 1 semakin kecil tetapi untuk membuat itu akan menyebabkan tidak efisien karena jet
sudut 1 yang kecil dibatasi oleh kesulitan dalam akan terpisah di antara sudu.
pembuatannya (Meier 1990) (Mockmore dkk, Untuk mengetahui kecepatan W2 yang
1949). dipengaruhi oleh gaya sentrifugal (lihat gambar 3)
Untuk daya yang dihasilkan turbin hanya W12 - W22 = U12 – U22 atau
setengahnya, maka sudu pengarah diputar
sedemikian rupa hingga kapasitas air diredam W22 = U22 – U12 = C12
menjadi Q/2, dengan demikian cm dan U1
berkurang menjadi setengahnya juga
t
C1 Cos 1 S1

.
U

S0
W1
C1 m
A B
C4
C1 W1 W4
W2
a
U1= 12 C1 cos 1 U4=W4 cos

R1
S2

W1 cos 1 = 12 C1 cos 1

R2
Gambar 2. Diagram segitiga kecepatan pada
efisiensi teoritis maksimum

Dari gambar 2 di atas C4 keluar sudu


membentuk sudut 90o atau sudut dalam arah O
relatif sehingga diperoleh hubungan : Gambar 3. Spacing sudu
C1 m = W1 sin 1
(23) dan dari ( Alex Arter/Ueli Meier 1990) .
C1 m = C1 sin 1
W2 = W1 (S1/S2) dimana (S1/S2) = (R1/R2) sin 1
(24)
Jadi, W1 sin 1 = C1 sin 1
= W1 (R1/R2) sin 1
C . cos α1
1/2 1 sin β1 C1 sin α1
cos β1 U2 = U1 (R2/R1)
sin β1 sin α1
2
cos β1 cos α1
(29)
2 tg α1 = tg β1 (25)

Dari gambar 15 diasumsikan tebal blade


(30)
diabaikan dimana S1 adalah ketebalan jet pada
saat masuk sudu turbin.
Ketebalan jet pada sisi masuk sudu adalah : 2
Misalkan x = (R2/R1)
S1 = t sin 1 (26)
o
2 = 90 .
Ketebalan jet pada sisi keluar sudu adalah :
S2 = t (R1/R2) (27)
Jarak antara jari-jari luar dengan jari-jari dalam
turbin
R1 – R2 = a
(28)
Bila spasi sudu terlalu kecil akan
mengakibatkan air menabrak sudu dan air tidak (31)
dapat mengalir melewati arah menyilang dari
sudu sehingga menimbulkan tekanan balik. Selain

250
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403

2. Persamaan untuk menghitung bagian- Penelitian ini dibuat dan diuji Laboratorium
bagian Turbin proses produksi Jurusan Teknik Mesin Universitas
Muslim Indonesia dan di Laboratorium Mekanika
a. Geometri Sudu Fluida Fakultas Teknik Jurusan Teknik Universitas
Untuk menentukan radius sudu kita harus Muslim Indonesia.
memperhatikan geometri dari sudu seperti yang Data yang dipergunakan pada pengujian ini
ditunjukkan gambar 4 Lihat segitiga COA merupakan data yang diperoleh dari hasil
y1 pengukuran langsung pada alat ukur pengujian.
Data yang diperoleh diolah kedalam rumus
A emperis dan disajikan dalam bentuk tabulasi dan
2d

grafik.
d

Adapun metode pengumpulan data yang


D
dilakukan antara lain :
rb
1. Pembuatan Pembangkit Mikrohidro Turbin
c

B
Banki kapasitas 200 watt sebagai alat
x1
R2

percobaan laboratorium.
R1 2. Pengambilan data pada pengujian Turbin
3. Studi kepustakaan
rp

O HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hubungan Daya dengan Putaran
Berdasarkan Grafik 1 hubungan daya turbin
terhadap putaran menunjukkan bahwa setiap
C
pembukaan sudu pengarah, daya turbin
Gambar 4. Konstruksi dari sudu maksimum terjadi pada putaran konstan 550 rpm
dimana pada pembukaan sudu pengarah 12o daya
Jarak garis penghubung dari titik potong jari-jari turbin mencapai 0,072 kW, pada pembukaan sudu
luar turbin dengan titik potong jari-jari dalam pengarah 14o daya turbin mencapai 0,090 kW,
turbin dari segitiga COA pada pembukaan sudu pengarah 16o daya turbin
mencapai 0,108 kW, pada pembukaan sudu
(32) pengarah 18o daya turbin mencapai 0,161 kW dan
pada pembukaan sudu pengarah 20o daya turbin
(33) mencapai 0,186 kW. Dari peneilitain C. A
Mockmore daya maksimal yang didapatkan 2,75
pada 280 rpm pada bukaan sudu pengarah penuh
(34) daya sedikit lebih rendah dari daya yang diduga
Sudut antara jari-jari dalam runner dengan titik sedangkan kecepatan melebihi kecepatan
pusat runner optimum jumlah air yang digunakan hanya 2,22
= 1 + 2 – (180o- 2 ) (35) cfs dari 3 cfs yang diasumsikan (Mockmore dkk,
1949).

(36) 2. Efisiensi Turbin


Berdasarkan Grafik 2 hubungan efisiensi
Sudut kelengkungan blade terhadap putaran menunjukkan bahwa setiap
= 180o – 2 ( 1 + ) pembukaan sudu pengarah, efisiensi turbin
(37) maksimum terjadi pada putaran konstan 550 rpm
Radius blade dimana pada pembukaan sudu pengarah 12o
d efisiensi turbin mencapai 30,692 %, pada
rb
cos (β1 ε)
(38) pembukaan sudu pengarah 14o efisiensi turbin
mencapai 38,269 %, pada pembukaan sudu
Radius pitch dari segitiga OAD pengarah 16o efisiensi turbin mencapai 45,75 %,
pada pembukaan sudu pengarah 18 o efisiensi
turbin mencapai 68,54 % dan pada pembukaan
(39) sudu pengarah 20o efisiensi turbin mencapai
78,906 %. Penelitian C. A. Mockmore, effesiensi
tertinggi yang dicapai adalah 68 % pada
kecepatan optimum 270 rpm, effesiensi turun
METODOLOGI PENELITIAN
251
Pembuatan dan Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Bangki Daya 200 Watt (Andi Ade Larasakti, Syukri Himran &
A. Syamsul Arifin)

dengan turunnya bukaan sudu pengarah 50% Berdasarkan Grafik 3 hubungan torsi
(Mockmore dkk, 1949). terhadap putaran menunjukan bahwa baik pada
pembukaan sudu pengarah 12o, 14o, 16o, 18o dan
3. Torsi 20o torsi berkurang seiring bertambahnya putaran
akibat pembebanan yang terus di turunkan.

Grafik 1. Hubungan Daya Turbin (kW) Dengan Putaran (Rpm)


0.200
Daya Turbin (kW)

0.150

0.100

0.050

0.000
0 200 400 600 800 1000
Putaran (Rpm)
Sudu Pengarah 12 o Debit 7.94 l/s Sudu Pengarah 14 o Debit 7.96 l/s
Sudu Pengarah 16 o Debit 7.99 l/s sudu pengarah 18 o Debit 8.00 l/s
Sudu Pengarah 20 o Debit 8.03 l/s

Grafik 2. Hubungan Effesiensi (%) dengan Putaran (Rpm)


100
80
Effesiensi (%)

60
40
20
0
0 200 400 600 800 1000
Putaran (Rpm)
Sudu Pengarah 12 o Debit 7.94 l/s Sudu Pengarah 14 o Debit 7.96 l/s
Sudu Pengarah 16 o Debit 7.99 l/s Sudu Pengarah 18 o Debit 8.00 l/s
Sudu Pengarah 20 o Debit 8.03 l/s

Grafik 3. Hubungan Torsi (Nm) dengan Putaran (Rpm)


0.800
0.600
Torsi (Nm)

0.400
0.200
0.000
0 200 400 600 800 1000
Putaran (Rpm)
Sudu Pengarah 12 Debit 7,94 l/s sudu pengarah 14 o Debit 7.96 l/s
Sudu Pengarah 16 o Debit 8.00 l/s Sudu Pengarah 18 o Debit 8.00 l/s
Sudu Pengarah 20 o Debit 8.03 l/s

Gambar 4. Grafik daya turbin, efisiensi & torsi terhadap putaran

252
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 245-253 ISSN 2086 - 3403

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data diatas dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh dimensi turbin banki
yang didesain dilakukan dengan
menentukan debit air, head, daya turbin
200 watt dan putaran 550 rpm.
2. Berdasarkan hasil pengujian nampak
bahwa semakin besar pembukaan sudu
pengarah dengan beban bervariasi pada
putaran konstan diperoleh daya turbin
maksimum sebagai berikut : pada
pembukaan sudu pengarah 12o dengan
beban 2 kg pada putaran 550 rpm
menghasilkan daya 72 watt dan pada
pembukaan sudu pengarah maksimum
20o dengan beban 5,2 kg pada putaran
550 rpm menghasilkan daya 186 watt.
Dari hasil pengujian daya yang dihasilkan
lebih kecil dari daya rencana disebabkan
karena terjadinya kerugian mekanis pada

DAFTAR PUSTAKA
Arter. A, Meier. U, 1990. “ Hydraulic Engineering
Manual” makalah volume II, SKAT, Swiss
Centre Appropriate Technology St. Gallen,
Switzeland.
C.A. Mockmore, Fred Merryfieldm, 1949, “The
Banki Water Turbin” Oeragon State
College, Corvalis.
Himran Syukri, “Dasar-Dasar Merencanakan
Turbin Air”, CV. Bintang Lamumpatue,
Makassar, 2006
Haimerl,L.A, 1960. ”The Cross Flow Turbine”,
Jerman Barat
Fritz Dietzel, “Turbin, Pompa dan Kompresor”,
Erlangga, Jakarta, 1993

253

Anda mungkin juga menyukai