Anda di halaman 1dari 31

TUGAS BESAR MAKALAH PNEUMATIC &

HIDROLIK
“SISTEM OTOMASI MESIN TEMPAT PARKIR MOBIL
BAWAH TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CONTROL
PROGRAMMABLE LOGIC DAN PNEUMATIC”

DISUSUN OLEH:

AHMAD FAUZI
1121500043

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

TANGERANG SELATAN

2018
TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas atau udara.
Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan
di atas 1 atmosfer maupun tekanan dibawah 1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan
ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Selama ini
penggunaan udara bertekanan tidak hanya untuk keperluan menambah tekanan udara ban
mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya, membersihkan mesin, namun sudah
dikonversi menjadi sistem otomasi gerak yang dapat mengurangi ketergantungan kepada tenaga
kerja dalam proses produksi/manufaktur, sebagai salah satu aplikasinya mesin press
menggunakan sistem pneumatik sudah banyak digunakan, oleh sebab itu mahasiswa sebagai
penrus bangsa harus mengetahui dan memanfaatkan alat tersebut

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan terdapat beberapa masalah yang dapat
dirumuskan antara lain:
1. Apa saja komponen sistem otomasi mesin tempat parkir mobil bawah tanah dengan
menggunakan control programmable logic dan pneumatic?

2. Bagaimana cara kerja sistem otomasi mesin tempat parkir mobil bawah tanah dengan
menggunakan control programmable logic dan pneumatic?

3. Bagaimana sistem kontrol alat sistem otomasi mesin tempat parkir mobil bawah tanah
dengan menggunakan control programmable logic dan pneumatic?

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud penulisan makalah ini adalah untuk membahas dan membuat pembaca
mengerti tentang konstruksi, symbol, prinsip kerja dan perawatan dari suatu sistem
otomasi mesin tempat parkir mobil bawah tanah dengan menggunakan control
programmable logic dan motor pneumatik.

I.4 MANFAAT

TEKNIK MESIN - ITI 1


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Hasil dari penulisan ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis, memberikan tambahan pengetahuan mengenai komponen-


komponen pneumatik meliputi konstruksi, symbol, pinsip kerja dan
perawatanmya.
2. Bagi pemerhati makalah, memberikan tambahan pengetahuan yang lebih
mengenai komponen-komponen pneumatik meliputi konstruksi, symbol, pinsip
kerja dan perawatanmya.

TEKNIK MESIN - ITI 2


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Sistem Pneumatik


Pneumatik dari segi bahasa berarti pneuma, yang artinya napas atau udara.
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbang-an. Orang
pertama yang dikenal dengan pasti telah menggunakan alat pneumatik adalah
orang Yunani bernama Ktesibio. Dengan demikian istilah pneumatik berasal
dari Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari
ilmu filsafat atau secara philosophi istilah pneuma dapat diartikan sebagai
nyawa. Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin
(udara) yang dapat dimanfaatkan sebagai media transfer dan sebagai penyimpan
tenaga (daya), yang diperoleh dari atmosphere dan dimampatkan ke dalam
kompresor.

Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak
hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang
terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga
aksi dan penggunaan udara mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara
yang diambil dari udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke
dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.

Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia


perusahaan) (dan khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan
dari semua proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu
gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai
teknik udara mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam
pengertian teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan, pengukuran,
pengaturan, pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam
gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem
pneumatik semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara
mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.

TEKNIK MESIN - ITI 3


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai
oleh sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :

1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere


kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu
(sesuai dengan yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini
suhu udara menjadi naik.

2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya
harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek
yang diperlukan.

3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan


melakukan kerja ketika diperlukan.

4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke


atmosphere (dibuang).

Gambar 2.1 Sistem Pneumatic Sederhana

TEKNIK MESIN - ITI 4


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

2.2 Karakteristik Udara Kempa

Udara Kempa yang digunakan dalam sistem pneumatik, memiliki beberapa


karakteristik. Dapat diketahui, bahwa udara kempa terdiri dari 78% volume gas,
21% volume nitrogen, dan 1% gas lainnya. Karakteristik dari udara kempa
antara lain :
a. Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
b. Volume udara tidak tetap
c. Udara dapat dikempa (dipadatkan)
d. Berat jenis udara 1,3 kg/m3
e. Udara tidak bewarna
f. Mengandung uap air

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pneumatik

Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena udara
dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam
waktu yang relatif singkat.
Berdasarkan itu maka peralatan pneumatik banyak digunakan di indistri-
industri dan pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa dalam
berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai
secara lebih mudah dan ekonomis.
Selain dari kelebihan di atas, alat pneumatik juga mempunyai kelebihan-
kelebihan lainnya sehingga alat pneumatik seringkali diutamakan dibandingkan
alat-alat yang lain. Kelebihan-kelebihan itu antara lain bisa dilihat dari:
 Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
a. Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
b. Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas (udara yang
telah memuai dan telah menyerahkan energinya) dapat dibuang bebas.
 Dapat disimpan dengan baik.
a. Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat
kalau udara itu memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja.

TEKNIK MESIN - ITI 5


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

b. Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga


dimungkinkan.
 Bersih dan kering.
a. Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran pipa
benda-benda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor.
b. Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak
akan ada pengotoran-pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya.
 Tidak peka terhadap suhu.
a. Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan
pada nilai-nilai yang rendah.
b. Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat
panas.
c. Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara
aman dalam lingkungan yang panas sekali.
 Aman terhadap ledakan dan kebakaran.
a. Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak
mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
b. Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan
yang mahal dan luas.
 Kesederhanaan (mudah dipelihara)
a. Karena kontruksinya sangat sederhana, peralatan-peralatan udara
mampat hampir tidak peka gangguan.
b. Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase
(pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat
diperbaiki sendiri.
c. Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka
dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
 Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga
tahan terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar.Namun demikian,
udara bertekanan dan peralatan pneumatik masih tetap juga mempunyai
kelemahan-kelemahan. Kekurangan dari sistem pneumatik antara lain:

TEKNIK MESIN - ITI 6


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

 Gangguan suara (bising).


Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama
dalam ruang-ruang kerja yang sangat mengganggu.
 Mudah menguap (volatile).
Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan
udara-udara mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran
yang banyak dan menyebabkan udara mampat mengalir keluar.
 Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang
berkaitan dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.
 Gaya tekan terbatas.
Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk
gaya-gaya yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan
diameter torak yang besar.
 Biaya energi tinggi.
Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan
distribusi dibutuhkan peralatan-peralatan khusus.

Tetapi selain sifat-sifat yang menguntungkan tersebut, ada juga kekurangan-


kekurangan yang dimiliki oleh udara mampat, yaitu:
1. Persiapan
Perangkat udara mampat memerlukan persiapan yang baik dan teliti. Kotoran
dan kelembaban udara tidak boleh masuk, terutama pada pemakaian
komponen-komponen pneumatik.
2. Gaya
Udara mampat hanya ekonomis sampai pada persyaratan gaya tertentu
dibawah tekanan kerja normal 700 kpa / 7bar / 101,5 psi, dan tergantung pada
gerakan serta kecepatan, batasnya adalah dibawah 45.000 N selebihnya beban
itu harus menggunakan hydroulik system. (Festo;Katalog Technical
Information;22)
3. Pembuangan Udara

TEKNIK MESIN - ITI 7


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Pada saluran pembuangan ke atmosphere menimbulkan suasana yang bising


dan keras. Meskipun demikian, masalah itu dapat dipecahkan sebagian oleh
perkembangan teknik bahan peredam suara.
4. Biaya
Teknik udara mampat relative memerlukan alat-alat mahal untuk dapat
menimbulkan suatu tenaga. Komponen-komponen mahal agar dapat
menghasilkan energi yang tinggi sebagian dapat diganti oleh komponen-
komponen yang murah dengan hasil guna yang lebih tinggi (jumlah langka).
2.4 Diagram Alir

Diagram Rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang


benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca
rangkaian,sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari
kesalahan sistem pneumatik.

Gambar 2.4 Klasifikasi Elemen Sistem Pneumatik

TEKNIK MESIN - ITI 8


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

2.5 Kontruksi Pneumatik


Secara umum komponen-komponen konstruksi pneumatik dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

a. Unit Tenaga (Power Pack)


Unit ini berfungsi untuk membangkitkan tenaga fluida yaitu berupa aliran
udara mampat. Unit tenaga ini terdiri atas kompresor yang digerakkan oleh
motor listrik atau motor bakar, tangki udara (receiver) dan kelengkapannya,
serta unit pelayanan udara yang terdiri atas filter udara, regulator pengatur
tekanan dan lubricator.Udara bertekanan untuk penggunaan pneumatik harus
dapat memadai dan memiliki kualitas yang baik.
Udara dimampatkan kira-kira menjadi 1/7 dari volume udara bebas oleh
kompresor dan disalurkan melalui suatu sistem pendistribuasian udara.Untuk
menjaga kualitas udara yang diteriama. peralatan unti pemeliharaan udara
(sevis unit) harus digunakan untuk mempersiapkan udara sebelum digunakan
kedalam sistem kontrol pneumatik.

Gambar 2.5 Sistem pengadaan udara bertekanan

b. Unit pengatur

Unit pengatur merupakan bagian pokok yang menjadikan sistem pneumatik

TEKNIK MESIN - ITI 9


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

termasuk sistem otomasi. Karena dengan unit pengatur ini hasil kerja dari
sistem pneumatik dapat diatur secara otomatis baik gerakan, kecepatan,
urutan gerak, arah gerakan maupun kekuatannya. Dengan unit pengatur ini
sistem pneumatik dapat didesain untuk berbagai tujuan otomatis dalam suatu
mesin industri.Fungsi dari unit pengatur ini adalah untuk mengatur atau
pengendalikan jalannya penerusan tenaga fluida hingga menghasilkan bentuk
kerja (usaha) yang berupa tenaga mekanik.
Unit pengatur ini berupa katup kontrol arah. Jenis-jenis katup kontrol arah
antara lain:
1. Katup 3/2 Geser Dengan Tangan ( Hand Slide Valve )
2. Katup 3/2 dengan tuas roller
3. Katup kontrol 5/2
4. Katup ganti/ katup”Atau”.
5. Katup kontrol aliran satu arah

 Katup Tunggal (Single Valve)

Katup tunggal perlu dikendalikan oleh satu sinyal untuk

berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Tanpa adanya sinyal

dari luar, pegas pada salah satu sisinya akan memaksa katup bekerja

pada kondisi normal.Kondisi kerja katup baru akan berubah apabila

aktuator yang berada pada sisi yang berlawanan dengan pegas

bekerja

Gambar 2.6 Simbol Single Valve

TEKNIK MESIN - ITI 10


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

 Katup Ganda (Double Valve)

Untuk mngendalikan katup ganda diperlukan dua sinyal

yang bekerja berlawanan untuk mengubah kondisi kerja katup.

Ketika aktuator pada sisi yang satu bekerja, maka aktuator pada sisi

yang lain harus mati agar katup dapat stabil pada satu kondisi.

Gambar 2.7 Simbol Double Valve

c. Unit penggerak ( actuator )


Unit ini berfungsi untuk mewujudkan hasil transfer daya dari tenaga
fluida, berupa gerakan lurus atau gerakan putar.

Penggerak yang menghasilkan gerakan lurus adalah silinder


penggerak,sedangkan yang menghasilkan gerakan putar adalah motor
pneumatik.

Gambar 2.8 Macam-macam actuator

TEKNIK MESIN - ITI 11


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

komponen tersebut adalah :


1. Spring atau pegas
2. Tube
3. Tube seal
4. Cylinder head
5. Piston
6. Piston rod
7. Hollow piston rod

Gambar 2.9 komponen actuator

 Jenis-jenis silinder yang digunakan yaitu :

a) Silinder kerja tunggal (Silinder Single Acting)

Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang

dipasang pada sisi suplai udara bertekanan. Pembuangan udara

pada sisi batang piston silinder dikeluarkan ke atmosfir melalui

saluran pembuangan. Jika lubang pembuangan tidak diproteksi

dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya partikel

halus dari debu ke dalam silinder yang bisa merusak seal.

Apabila lubang pembuangan ini tertutup akan membatasi atau

menghentikan udara yang akan dibuang pada saat silinder gerakan

keluar dan gerakan akan menjadi tersentak-sentak atau terhenti.

Seal terbuat dari bahan yang fleksibel yang ditanamkan di

dalam piston dari logam atau plastik. Selama bergerak permukaan

seal bergeser dengan permukaan silinder.

TEKNIK MESIN - ITI 12


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Gambar 2.9 Silinder Single Acting

Prinsip kerja dari silinder ini berdasarkan perbedaan gaya yang


diterima oleh piston dengan gaya dari spring, yang mana pada saat
piston rod maju maka gaya yang diterima oleh piston rod lebih
besar dari gaya spring dan pada saat piston rod mundur gaya yang
diterima oleh spring lebih besar dari gaya yang diterima oleh piston,
yang memiliki persamaan :

1. F = K . X (gaya spring) > F = P . A (gaya silinder) maka silinder


mundur

2. F = K . X (gaya spring) < F = P . A (gaya silinder) maka silinder


maju

b) Silinder kerja ganda (Silinder Double Acting)

Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja

tunggal, tetapi tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja

ganda mempunyai dua saluran (saluran masukan dan saluran

pembuangan). Silinder terdiri dari tabung silinder dan penutupnya,

piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan

bagian penyambungan.

TEKNIK MESIN - ITI 13


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Gambar 2.10 Silinger Double Acting

Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah gerakan

batang pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel.

Gaya yang diberikan pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada

gerakan masuk.

TEKNIK MESIN - ITI 14


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

BAB III
KOMPONEN,BAHAN,PERALATAN
3.1 KOMPONEN
3.1.1 MCB ( Miniatur Circuit Breaker )

Gambar 3.1 MCB ( Miniatur Circuit Breaker )


Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang
selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang
disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan
pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan
hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika
digunakan elektromagnet.

3.1.2 Saklar dan Tombol (Switch and Push Button)

Gambar 3.2 Saklar dan Tombol (Switch and Push Button)


simbol saklar (zakelar, switch) dan tombol-tekan (push button)
tipe umum. Berbagai macam saklar (zakelar, swtch) listrik dan
elektronik yang umum digunakan berikut simbolnya ditampilkan
dalam daftar berikut. Secara mendasar semua saklar melakukan
kontak nyala | padam (on | off) dalam berbagai cara berbeda, tapi
tiap saklar melakukan tugas sama, yakni membuka dan menutup
sirkuit listrik.
3.1.3 Digital Counter Relay
Digital Counter Relay atau juga Electronic Counter Relay adalah
salah satu peralatan kontrol semi digital yang banyak digunakan pada

TEKNIK MESIN - ITI 15


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

mesin mesin produksi ringan, umumnya mesin yang membutuhkan


akurasi jumlah produk dan khususnya mesin mesin yang mengandalkan
gerak putar dalam mengemas produk produknya. Counter Relay ini
kompatible dengan berbagai macam jenis sensor, asalkan sesuai dengan
nilai input sensor yang telah ditetapkan pabrikan pembuatnya.

Gambar 3.3 Digital Counter Relay


3.14. Magnetic Contactor

Gambar 3.4 Magnetic Contractor


Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi
sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan
menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay
dengan kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak
utama dan kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak
utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai
spesifikasinya.

TEKNIK MESIN - ITI 16


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

3.1.5 TDR ( Time Delay Relay )

Gambar 3.5 TDR ( Time Delay Relay )

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur
waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang
ke segitiga dalam delay waktu tertentu.

3.1.6 Solenoid Valve Brake

Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi


listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk
menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Solenoid
valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran,
lubang masukan, lubang jebakan udara (exhaust) dan lubang Inlet Main. Lubang
Inlet Main, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau
supply (service unit), lalu lubang keluaran (Outlet Port) dan lubang masukan
(Outlet Port), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang
dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (exhaust),
berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger
bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.

Gambar 3.6 Solenoid Valve Brake

TEKNIK MESIN - ITI 17


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

3.2 BAHAN
3.2.1 Baja

Gambar 3.7 Baja


Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai
unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk
unsur karbon. Besi dapat terbentuk menjadi dua bentuk kristal
yaitu Body Center Cubic (BCC) dan Face Center Cubic (FCC),
tergantung dari tempraturnya ketika ditempa. Dalam susunan bentuk
BCC, ada atom besi ditengah-tengah kubus atom, dan susunan FCC
memiliki atom besi disetiap sisi pada enam sisi kubus atom.
Interaksi alotropi yang terjadi antara logam besi dengan elemen
pemadu, seperti karbon, yang membuat baja dan besi tuang memiliki ciri
khas yang ada pada diri mereka.Kandungan unsur karbon dalam baja
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% dari berat keseluruhan baja tersebut
sesuai grade-nya.

3.2.2 Alumunium

Gambar 3.8 Alumunium

TEKNIK MESIN - ITI 18


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al,


dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan
elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling
berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif
makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik ,
dan kembang api.

3.2.3 Plat Stainless Steel

Gambar 3.9 Plat Stainless Steel


Plat stainless steel sering digunakan dalam industri
makanan dan minuman, atau yg berhubungan dengan air, kimia,
dan garam.
Keunggulan stainless steel dari material lainnya:
- kontaminasi zat kimia lebih rendah pada makanan
- mampu mencegah perkembangan hingga 10 kali lipat dibanding
material lainnya
- memilik sifat mekanik yg baik
- mudah dibersihkan

TEKNIK MESIN - ITI 19


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

3.3 Peralatan

3.3.1 Perangkat Keras Sistem


Blok diagram perangkat keras sistem parkir mobil
otomatis dapat dilihat pada Gambar 6. Mesin tempat parkir
mobil otomatis ini digerakkan oleh Personal Computer
(PC) dan Programmable Logic Controller (PLC). Fungsi
dari PC ini adalah sebagai media input data mobil yang
akan diparkir dan juga yang mengatur database sistem
parkir mobil secara otomatis lewat program yang dibuat
dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Sedangkan fungsi
dari PLC adalah mengontrol gerakan semua mekanik yang
ada. Komunikasi antara PC dengan PLC dilakukan dengan
menggunakan komunikasi asinkron RS232. Protokol
komunikasi yang digunakan adalah protokol komunikasi
hostlink karena PLC yang diigunakan adalah PLC
OMRON tipe CPM1 .Empat buah sensor limit switch
digunakan untuk mendeteksi posisi piringan pengangkat
mobil. Di setiap lantai atau tingkat terdapat sebuah limit
switch dimana output dari limit switch ini memberikan
informasi kepada PLC bahwa piringan lift sudah sampai di
lantai atau tingkat yang bersangkutan. Sedangkan untuk
mendeteksi posisi slot tempat parkir, digunakan sebuah
sensor photoelectric. Gambar 7 memperlihatkan konstruksi
penempatan sensor limit switch dan photoelectric. Motor
AC yang digunakan sebagai aktuator untuk gerakan naik-
turun, dikontrol oleh PLC dengan menggunakan sebuah
relay. Demikian juga solenoid, valve untuk pneumatic,
sistem pengereman, semuanya dikontrol oleh PLC melalui
relay. Tujuan penambahan relay ini adalah sebagai
pengaman output PLC bila terjadi kerusakan pada interface
nya. Rangkaian koneksi motor AC, katup, sistem
pengereman dengan PLC dapat dilihat pada Gambar 8 dan

TEKNIK MESIN - ITI 20


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

9. Motor steper stepper dikontrol oleh PLC melalui sebuah


interface driver motor stepper. Input dari driver motor
stepper ini berupa pulsa motor steper dan arah putaran
motor steper. Tetapi karena output PLC CPM1 yang
digunakan adalah relay

3.3.2 Perangkat Lunak Sistem

Secara umum ada dua program yang dirancang


untuk menjalankan sistem. Program pertama adalah
program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic 6.0. Program ini berjalan di PC dan
berfungsi mengatur sistem database dari model parkir
otomatis dan juga memberi perintah kepada PLC untuk
mengambil atau meletakkan mobil pada slot tertentu.
Program kedua adalah program PLC itu sendiri dimana
program ini berfungsi mengontrol gerakan semua mekanik
sesuai dengan perintah yang diberikan dari PC. Program ini
dibuat dengan menggunakan bahasa ladder diagram PLC
OMRON CPM1. Program yang dibuat untuk
menggerakkan mekanik dibagi atas dua proses yaitu proses
pengambilan pallet dan proses peletakan pallet. Baik dalam
proses pengambilan mobil maupun peletakan mobil tetap
harus melewati kedua proses tersebut.

TEKNIK MESIN - ITI 21


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

BAB IV
BENTUK LANGKAH DESAIN BESERTA LANGKAH KERJA
SISTEM

4.1 Diagram Alir

START

PILIH
SLOT NO
NO

ISI DATA

LETAKKAN
AMBIL MOBIL
MOBIL

YES YES

PROSES PROSES
PENGAMBILAN PELETAKAN
MOBIL MOBIL

YES INPUT
ENTRANCE
MENYALA

NO

MESSAGE
HARAP TUNGGU

Gambar 4.1. Program Alir Program Secara


Keseluruhan

Pengujian waktu juga dilakukan untuk mengetahui performa


keseluruhan dari plant model miniatur mesin tempat parkir mobil bawah
tanah. Pada pengujian waktu ini, plant akan dijalankan secara otomatis dan
waktu diukur dengan menggunakan komponen timer dari Visual Basic.
Waktu yang diukur adalah mulai penekanan tombol ambil pallet atau
letakkan pallet sampai lift sudah berada pada lantai paling atas. Tabel 1

TEKNIK MESIN - ITI 22


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

memperlihatkan hasil pengujian waktu yang telah dilakukan untuk semua


slot (24 slot). Dari semua hasil pengujian, terlihat bahwa sistem mesin
tempat parkir mobil bawah tanah secara otomatis yang telah dirancang
dapat berjalan dengan baik. Waktu paling lama yang diperlukan untuk
pengambilan atau peletakkan mobil dalam model sistem ini adalah 93
detik.

4.2 Model Miniatur dan Mekanik Sistem


Model mesin tempat parkir otomatis di bawah tanah dirancang
berbentuk lingkaran, terdiri atas 3 lantai atau tingkat dimana setiap tingkat
dapat menampung 8 mobil. Sehingga secara keseluruhan, model parkir
otomatis ini dapat menampung 24 mobil. Gambar 1 menunjukkan sketsa
kerangka luar dan slot parkir dari model yang dibuat.

Mekanisme pembawa mobil berada ditengah lingkaran dan memiliki 3


derajat kebebasan, yaitu gerakan naik-turun untuk menuju ke lantai atau
tingkat yang diinginkan, gerakan rotasi untuk menuju lokasi slot tempat
parkir yang dituju dan gerakan maju-mundur untuk meletakkan atau
mengambil mobil.

Gambar 4.2 Sketsa Kerangka Luar dan Slot Tempat Parkir Otomatis

(a) Konstruksi Sistem Pengangkat (b) Sistem


Pengangkat

TEKNIK MESIN - ITI 23


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Mekanisme mesin tempat parkir mobil dirancang berbentuk piringan


lingkaran dan piringan ini dipasang pada 4 pilar dan akan ditarik atau dilepas
secara bersamaan untuk gerakan naik-turun.Aktuator untuk gerakan naik-
turun adalah dengan menggunakan sebuah motor AC. Jenis motor AC yang
digunakan adalah motor AC reversible yang artinyamotor AC tersebut dapat
berputar dalam dua arah [2]. Jadi gerakan naik-turun ini bekerja mirip
dengan prinsip lift. Konstruksi dari sistem pengangkat yang telah didesain
dapat dilihat pada Gambar 2. Selain itu, untuk dapat menuju ke slot yang
diinginkan, piringan lingkaran dilengkapi dengan mekanisme pemutar.
Aktuator yang digunakan untuk memutar piringan (gerakan rotasi) adalah
sebuah motor steper. Alasan pemilihan motor steper karena motor steper
lebih sesuai dan mudah digunakan untuk kontrol posisi [3]. Setelah sampai
pada slot yang dinginkan, gerakan maju-mundur untuk meletakkan atau
mengambil mobil, dilakukan dengan menggunakan silinder penumatik.
Gambar 3 menunjukkan konstruksi pemasangan silinder penumatik dan
solenoid pengait. Gambar 4 menunjukkan diagram koneksi untuk silinder
penumatik. Sedangkan Gambar 5 menunjukkan model tempat parkir
otomatis secara keseluruhan.

Gambar 4.3. Konstruksi Pemasangan Silinder Penumatik dan Solenoid


Pengait

TEKNIK MESIN - ITI 24


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Gambar 4.5 Diagram Koneksi Silinder Penumatik

Gambar 4.6 Model Miniatur Tempat Parkir Otomatis

Gambar 4.7 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem

TEKNIK MESIN - ITI 25


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

kepada PLC bahwa piringan lift sudah sampai di lantai atau tingkat yang
bersangkutan. Sedangkan untuk mendeteksi posisi slot tempat parkir,
digunakan sebuah sensor photoelectric. Gambar 7 memperlihatkan
konstruksi penempatan sensor limit switch dan photoelectric.Motor AC
yang digunakan sebagai aktuator untuk gerakan naik-turun, dikontrol oleh
PLC dengan menggunakan sebuah relay. Demikian juga solenoid, valve
untuk pneumatic, sistem pengereman, semuanya dikontrol oleh PLC
melalui relay. Tujuan penambahan relay ini adalah sebagai pengaman
output PLC bila terjadi kerusakan pada interface nya. Rangkaian koneksi
motor AC, katup, sistem pengereman dengan PLC dapat dilihat pada
Gambar 8 dan 9.Motor steper stepper dikontrol oleh PLC melalui sebuah
interface driver motor stepper. Input dari driver motor stepper ini berupa
pulsa motor steper dan arah putaran motor steper. Tetapi karena output PLC
CPM1 yang digunakan adalah relay

Lantai atas UG 1 UG 2 UG 3

NC COM NC COM NC COM NC COM

Terminal
1 5 9
3 7

(a) Penempatan SLS (b) Rangkaian LS dengan PLC (c) Penempatan Sensor

Gambar 4.8 Penempatan LS dan Korelasinya dengan PLC

TEKNIK MESIN - ITI 26


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Valve NO Solenoid Brake


- + - +

220

AC Relay
Relay

0
Relay

0 0 18
18 14
13

24 VDC
24 VDC
Terminal

0 10
DPDT
Terminal Terminal

(a) PLC dengan Valve (b) PLC dengan Solenoid (c) PLC dengan Pengereman

Gambar 4.9 Koneksi Output PLC

TEKNIK MESIN - ITI 27


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

Koneksi PLC dengan Motor AC dan Pengereman

Monostable
Output Multivibrator
Clock
Input
PLC
Output

+5V 0V 5 VDC

High/Low

+12 V Clock CW/ ENA +5V0V


A1 CCW
12 VDC A2
B1
B2
0V

Driver Motor Stepper

A1 A2 B1 B2

Motor Stepper

Gambar 4.10. Rangkaian Koneksi PLC dengan Driver Motor Stepper

mekanik sedangkan input driver motor adalah logic kesalahan mekanik


sedangkan input driver motor adalah logic kesalahan. Oleh karena itu, untuk
menghindari TTL, maka besar sekali kemungkinan dapat terjadi bouncing,
ditambahkan sebuah interface yaitu bouncing dimana satu pulsa yang
dikeluarkan oleh rangkaian monostable multivibrator. Rangkaian ini PLC
dapat diartikan lebih dari satu pulsa oleh dibuat dengan menggunakan IC 74
LS121 dengan driver motor stepper. Dengan demikian dapat terjadi waktu
tunda sebesar 50 milidetik. Alasan pemilihan waktu tunda 50 milidetik adalah
karena dari hasil percobaan, lama waktu terjadi bouncing maksimal 25 ms
sehingga waktu delay 50 ms dianggap cukup aman untuk menghindari
bouncing. Berikut pada Gambar 10 diperlihatkan rangkaian koneksi PLC
dengan driver motor stepper. Pada sistem ini, juga disediakan tombol manual
untuk dapat menggerakkan mekanisme mesin tempat parkir otomatis dengan
tujuan bila terjadi keadaan darurat, maka mesin masih dapat dikontrol secara
manual.

TEKNIK MESIN - ITI 28


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

BAB V
KESIMPULAN

Percobaan-percobaan telah dilakukan untuk menguji apakah model


miniatur sistem mesin tempat parkir mobil otomatis bawah tanah yang telah
dirancang dapat berjalan dengan baik. Pengujian ini dilakukan dengan mencoba
memarkir mobil dan mengambil mobil parkir di berbagai slot tempat parkir. Mobil
yang digunakan disini juga adalah mobil miniatur.Berikut adalah salah satu dari
hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu:

1. saat percobaan memarkir mobil di slot 2A. Hasil pengujian ditunjukkan


dengan gambar yang diambil dari video hasil rekaman saat pengujian
dilakukan. Gambar 12 menunjukkan potongan frame yang menunjukkan
proses peletakkan mobil untuk diparkir.
2. Pada frame 1, terlihat ada mobil yang akan diparkir. Frame 2 dan 3
menunjukkan piringan lift pembawa mobil mulai turun. Frame 4
menunjukkan piringan lift sudah sampai di lantai 1. Frame 5 dan 6
menunjukkan piringan lift pembawa mobil berputar menuju slot 2A. Frame
7 memperlihatkan silinder pneumatic bergerak maju untuk meletakkan
mobil di slot 2A. Frame 8 memperlihatkan mobil sudah terparkir di slot dan
Frame 9 memperlihatkan silinder mulai mundur. Frame 10 sampai 14
memperlihatkan mekanik pembawa mobil kembali ke posisi semula.

TEKNIK MESIN - ITI 29


TUGAS PNEUMATIC&HIDROLIK AHMAD FAUZI
1121500043

TEKNIK MESIN - ITI 30

Anda mungkin juga menyukai