1. Usulan surat dalam hal penambahan dan pengurangan aset tetap belum
menunjukkan akun yang didebit atau dikredit serta taksiran umur dan presentase
penyusutan atas tambahan baru juga belum ditunjukkan. setiap mutasi atau
pemindahan secara rutin tidak dilaporkan kepada bagian Akuntansi, Hal ini dapat
menjadi celah bagi fraud action dalam perusahaan klien.
2. Susunan anggaran untuk pengeluaran modal akuntansi belum diberikan ke bagian
pembelian, teknik, dan akuntansi.
3. Dalam hal aset tetap dalam pembangunan, peralatan dan perkakas kecil tidak
terkontrol dengan cukup.
4. Metode penyusutan aset tetap sudah sesuai dengan standar akuntansi berterima
umum, namun tidak sesuai dengan undang-undang pajak, sehingga ketika
perusahaan akan menghitung jumlah pajak terhutang, perusahaan harus melakukan
koreksi terhadap laporan keuangannya, terutama dalam hal penyusutan. Karena
untuk metode penyusutan, perusahaan klien harus memenuhi standar penyusutan
berdasarkan undang-undang pajak.
5. Dalam sistem informasi penambahan dan penguranag aset tetap belum meliputi
presentase keuntungan yang diharapkan atas investasi tersebut.
6. Perbandingan antara anggaran dan aktual tidak dilakukan, sehingga ini dapat
memunculkan celah bagi pihak yang curang untuk melakukan fraud dalam hal
anggaran.
7. Perusahaan tidak melakukan review sama sekali terhadap keberadaan aset tetapnya,
sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui keadaan real dari aset tetapnya, apakah
masih layak, rusak, atau bahak hilang.
B. Catatan lain
1. Diadakannya kartu aset tetap atau sub buku besar aset tetap yang mencantumkan
tanggal pembelian, nama supplier, harga perolehan, metode dan persentase
penyusutan, jumlah penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku aset tetap.
Serta seharusnya PT PETA melakukan pelaporan secara rutin atas pemindahan dan
pengurangan aset tetap ke bagian akuntansi.
2. Seharusnya terkait penambahan dan pengurangan aset tetap, selain diperhatikan
otorisasi dan kelengkapan supporting document, harus dibuatkan susunan anggaran
yang harus di otorisasi oleh staf yang ditunjuk oleh dewan komisaris atau rapat
umum pemegang saham dan diberikan kepada bagian pembelian, teknik dan
akuntansi.
3. Seharusnya peralatan dan perkakas kecil PT PETA dicatat dengan baik terkait harga
perolehan dan telah dilakukan penyusutan sesuai dengan metode akuntansi yang
diterapkan oleh perusahaan agar terkontrol dengan cukup.
4. Seharusnya PT PETA dalam menerapkan metode akuntansi harus memperhatikan
peraturan perpajakan juga agar tidak perlu melakukan koreksi fiskal.
5. Seharusnya PT PETA menambahkan psentase keuntungan yang diharapkan atas
investasi dan perbandingan anggaran dengan pengeluaran sesungguhnya di dalam
sistem informasi mengenai penambahan dan pengurangan aset tetap.
6. Seharusnya Perusahaan melakukan review terhadap keberadaan aset tetapnya,
sehingga persahaan dapat mengetahui keadaan real dari aset tetapnya, apakah masih
layak, rusak, atau bahkan hilang.
7. Seharusnya aset yang disingkirkan karena tidak berguna lagi harus dilaporkan dan
dibukukan ke bagian akuntansi secara rutin.