I. TUJUAN:
Memisahkan komponen-komponen dari campuran etanol-air sebaik
mungkin dengan menggunakan destilasi sederhana.
Menghitung komposisi umpan (feed) , destilat, dan residu.
𝑝𝑖 = 𝑥𝑖 . 𝑃𝑖𝑠 ….(6)
Dari persamaan (5) dan (6), harga-K untuk system ideal dapat
dinyatakan sebagai berikut :
𝑦 𝑃𝑖𝑠
𝐾𝑖 = 𝑥𝑖 = ….(7)
𝑖 𝑃
Pernyataan harga-K untuk system tak ideal tidak seringkas
pernyataan untuk system ideal. Data kesetimbangan uap-cair umumnya
diperoleh dari serangkaian hasil percobaan. Walaupun tidak mudah,
upaya penegakan persamaan-persamaan untuk mengevaluasi system tak
ideal telah banyak dikembangkan dan bahkan telah diaplikasikan.
Pustaka seperti Walas (1984) dan Smith-van Ness (1987) dapat
dipelajari untuk mendalami topik tersebut.
Diagram T-x-y
Proses-proses distilasi industrial seringkali diselenggarakan pada
tekanan yang relative konstan. Untuk keperluan ini diagram fasa isobar
(pada tekanan tertentu) paling baik untuk ditampilkan. Diagram yang
menempatkan temperatur dan komposisi dalam ordinat dan absis ini
dinamai diagram T-x-y. Bentuk umum diagram ini diperlihatkan dalam
gambar 2 yang mewakili campuran dengan dua komponen A dan B
berada dalam kesetimbangan uap-cairnya. Kurva ABC adalah titik-titik
komposisi cairan jenuh, sedangkan kurva AEC adalah titik-titik
komposisi untuk uap jenuh. Titik C mewakili titik didih komponen A
murni dan Titik A mewakili titik didih komponen B murni.
Pada alat ini, cairan dalam labu dipanaskan sehingga sebagian cairan
akan menguap dengan komposisi uap yD yang dianggap berada dalam
kesetimbangan dengan komposisi cairan yang ada di labu, xw. uap
keluar labu menuju kondenser dan diembunkan secara total. Cairan yang
keluar dari condenser memiliki komposisi xD yang besarnya sama
dengan yD. Dalam hal ini, distilasi berlangsung satu tahap.
Uap yang keluar dari labu kaya akan komponen yang lebih sukar
menguap (A), sedangkan cairan yang tertinggal kaya akan komponen
yang lebih sukar menguap (B). Apabila hal ini berlangsung terus, maka
komposisi di dalam cairan akan berubah; komponen A akan semakin
sedikit dan komponen B akan semakin banyak. Hal ini juga berdampak
pada komposisi uap yang dihasilkan. Jika komposisi komponen A di
dalam cairan menurun, maka komposisi komponen A di dalam uap yang
berada dalam kesetimbangan dengan cairan tadi juga akan menurun.
Berdasarkan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa komposisi dalam
operasi ini berubah terhadap waktu. Neraca massa proses distilasi
diferensial dapat dinyatakan sbb :
𝑑(𝑊𝑥𝑤 ) 𝑑𝑥𝑤 𝑑𝑊
− = (−𝑊 − 𝑥𝑤 ) = −𝐷𝑦𝐷 ….(8)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Etanol (ml) 30 25 20 15 10 5 0
Aquadest (ml) 0 5 10 15 20 25 30
5.2. Destilasi
Membuat campuran etanol-air sebanyak 5.000 mL.
Mengukur densitas umpan yang digunakan dengan menggunakan
piknometer. Lalu memasukkan ke dalam labu destilasi.
Melakukan destilasi dengan alat destilasi secara satu tahap.
Menyalakan pengaduk, pemanas, dan refluks air pendingin.
Pada saat suhu mencapai suhu setting 78 oC , suhu pemanas
dikurangi.
Pada saat tebentuk destilat, mencatat suhu secara pediodik.
Menampung produk destilat hingga volumenya mencapai 50 ml
,lalu menjaga suhu agar tidak lewat dari 78 oC .
Mengukur densitas produk destilat yang diperoleh dari proses
destilasi.
Menghitung volume destilat serta residu yang diperoleh dari hasil
destilasi.
V. DATA PENGAMATAN
5.1 Data kalibrasi campuran etanol
Campuran Berat
No Volume Air Volume Etanol Pikno+sampel
(mL) (mL) (gram)
1 0 30
2 5 25
3 10 20
4 15 15
5 20 10
6 25 5
7 30 0
Volume piknometer+aquadest = gram
Berat Piknometer kosong = gram
Berat piknmeter +feed = gram
Berat piknometer+destilat = gram
Berat piknometer+residu = gram
Volume feed = mL
Volume destilat = mL
Volume residu = mL
Berat Jenis Aquadest suhu 320C = gram/mL