Anda di halaman 1dari 22

dr.

Ari Kusuma Januarto, SpOG(K)


Ketua PP POGI 2018 – 2021
WEBINAR KARS , Senin 6 Agustus 2018
34 POGI Cabang (3861 anggota)
VISI & MISI POGI
Visi
Menjadi organisasi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak kesehatan
reproduksi untuk mencapai taraf kesehatan yang optimal di Indonesia.

Misi
1. Menyelenggarakan mekanisme organisasi yang tertata baik.
2. Aktif mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang Obgin.
3. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu berdasarkan standar dan
etika profesi.
4. Sebagai pelopor dalam menggerakan upaya perbaikan pelayanan
kesehatan reproduksi.
5. Membina kemitraan dengan pemerintah, organisasi nasional,
international, lembaga pendidikan serta LSM guna meningkatkan taraf
kesehatan reproduksi di Indonesia.
6. Menghasilkan SDM berkualitas melalui pendidikan setara standar
internasional berlandaskan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.
Tercantum dalam Mukadimah
Anggaran Dasar POGI

...wadah dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi,


dengan cita-cita menjadikan POGI sebagai organisasi
yang solid serta bermanfaat bagi anggotanya,
profesional dan menjunjung tinggi etika kedokteran
Indonesia serta mampu memimpin dan berperan
serta dalam penyelenggaraan kesehatan perempuan
di Indonesia
POGI Menuju
Good Corporate Governance

BADAN
KELENGKAPAN
KELOMPOK KERJA
PROAKTIF, RESPONSIF
ANTISIPATIF

ORTALA
ISSUE STRATEGIS
INTERNAL Optimalisasi peran PP POGI sebagai
organisasi profesi
a. Pembinaan Etik – Profesionalisme SpOG di ERA JKN – MEA
b. Penyesuaian kompetensi SpOG sesuai dengan Piramida SpOG
pada Panduan Profesi
c. Terlibat dalam distribusi pemerataan SpOG
d. Membangun Akuntabilitas yang erat kaitannya pada menjaga
harkat dan martabat Organisasi POGI secara khusus dan IDI
secara umum dalam hal meningkatkan “ PUBLIC TRUST “
e. Penekanan pada kepatuhan anggota pada AD/ART agar
tercapai kualitas operasional organisasi yang tepat guna dan
berhasil guna
ISSUE STRATEGIS
INTERNAL : (lanjutan)
f. Penyelenggaraan KOGI/PIT melibatkan seluruh insan –
insan POGI / POGI CABANG untuk membangun “ ownership
“, serta adanya presentasi-presentasi berupa implementasi
etik profesi dalam praktek sehari-hari dan peran SpOG pada
Tatakelola klinik
g. Mengembangkan kemampuan anggota dalam berperan
sebagai klinisi, manajer dan profesional dalam berprofesi
(physician practitioners menjadi physician leader),
pengembangan CLINICAL LEADERSHIP, agar SpOG
berperan aktif sebagai pemimpin dalam pelayanan klinik
h. Sosialisasi konsep-konsep berorganisasi dan manajemen
bagi SpOG yang dalam karier profesinya akan senantiasa
terlibat langsung dalam pengembangan kualitas pelayanan
dan keselamatan pasien dalam system, proses di rumah
sakit / klinik (FKTP – FKTL)
ISSUE STRATEGIS
INTERNAL : (lanjutan)

i. Pemahaman pada peraturan perundang-undangan yang


berlaku selama berprofesi (UURS, UU Praktek Kedokteran,
PMK, Perda)
j. Meningkatkan kepedulian anggota terhadap pembinaan upaya
promosi dan pencegahan dalam kasus obstetri ginekologi
k. Tuntutan user kepada SpOG untuk mendapatkan banyak
pasien dan utilisasi alat kesehatan dan laboratorium
ISSUE STRATEGIS
EKSTERNAL :
1. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih
focus pada pasien (Patient Centre Care – PCC)
2. Tuntutan regulasi baik Nasional, maupun Internasional
3. Trend persaingan global, masyarakat ekonomi asean,
pendidikan kedokteran yang mengharuskan perguruan
tinggi di dalam negeri untuk meningkatkan daya
saingnya, baik dalam penyelenggaraan maupun mutu
lulusan yang bertaraf internasional.
4. Reformasi pelayanan kesehatan (JKN – BPJS) yang
menuntut perubahan paradigma dari seluruh
stakeholders dalam pelayanan
ISSUE STRATEGIS
EKSTERNAL : (lanjutan)
g. Membangun net work lokal, regional, internasional antar
pemerintah dengan swasta (public privat partnership)
h. Partisipasi dalam menyusun kebijakan pemerintah yang
bersifat strategik (distribusi, kurikulum pendidikan,
kompetensi)
i. Penurunan angka kematian ibu (menuju visi zero maternal
mortality)
j. Ketidaksetaraan kedudukan SpOG dalam sistem pelayanan
nasional dan swasta
k. Perkembangan R & D dalam kesehatan reproduksi
Inovasi-inovasi yang terjadi
dengan cepat dan
perkembangan teknologi
Akan menciptakan cara baru
dalam menghasilkan
pelayanan kesehatan
Yangg efektif yang dapat
mengatasi hambatan-
hambatan sumber daya dan
ketrampilan

Bagaimana POGI dapat berperan


dalam menurunkan angka kematian
ibu
A. Organisasi

B. Menurunkan AKI

C. JKN

D. KB

E. Ilmiah
A. ORGANISASI
1. Penguatan POGI Cabang
a. Road Show
b. Dewan Pembina POGI Cabang
c. Leadership
2. Distribusi dokter Spesialis Obgin (WKDS)
3. Pelatihan In Alarm (Indonesian Advance Labour And Risk
Management)
4. Kemitraan Organisasi Profesi dan Pemerintah (POGI, IDI,
PERSI, KEMKES)
5. Kolobrasi dengan KARS
a. Meningkatkan peranan Obgin di Rumah Sakit
b. Menggunakan indikator mutu dari Dokter Spesialis Obgin

Komitmen &
Kualitas SpOG
DOKTER YANG PROFESIONAL

1. Kompeten 1. Medical Expert


2. Komunikator
2. Akuntable
3. Kolobrator
3. Alturism 4. Manajer
4. Kesejawatan 5. Health Advocator
5. Etik 6. Schollar
7. Profesional
B. MENURUNKAN AKI

Komite penurunan AKI  peran Stakeholder


Dimulai dengan “DIALOG”
Penentu kebijakan yang saling memerlukan untuk
mencapai hasil
Tujuan pembelajaran tim  Do with the right thing,
time, place
Menjadi “Per-Pres”

Lomba menurunkan AKI”Penghargaan”


Mencari role model
C. JKN
Kemenkeu

Kemkes Regulator, P2JK

Dokter /
RS BPJS
• Fee for service Operasional
prospective payment pelayanan
• Quality improvement kesehatan, yankes,
• Industrial hospital Masyarakat sistem kendali mutu
pelayanan,
pembayaran
Perubahan perilaku pelayanan kesehatan
Yang dilakukan POGI (JKN)
1. Audit SC  untuk mendapatkan bukti layanan
dan administrasi
2. Reklasifikasi
 mempertimbangkan tindakan dan diagnostik
 memperbaiki klaim
3. Time driven activity best cost (TDABC)
berdasarkan Integrated clinicall pathway
kualitas pelayanan yang tinggi
dengan pembiayaan kesehatan
yang berkeadilan
4. Quality dan Patient Safety
D. KB
Pilar 1 dalam safe motherhood
Bersama stake holder (BKKBN, Kemkes, Profesi,
WHO, dll)
Tidak ada Visi sepihak Visi bersama
tujuan

Sama-sama bekerja belum bekerja sama


Multiplier effect keberhasilan KB
 Keberhasilan daerah, Kesejahteraan masyarakat,
Menurunkan AKI
E. ILMIAH
1. PNPK 1. PNPK Ketuban Pecah Dini
2. PNPK Perdarahan Pasca Salin
3. PNPK Pertumbuhan Janin Terhambat
4. PNPK Diabetes dalam Kehamilan
5. PNPK Penyakit Jantung dalam Kehamilan
6. PNPK Kehamilan Preterm
7. PNPK Sepsis Maternal
8. PNPK Penatalaksanaan Nyeri pada Endometriosis
9. PNPK Infertilitas
10. PNPK Perdarahan Uterus Abnormal Iatrogenik
11. PNPK Pre Eklampsia (sudah disahkan terdahulu)

2. Kompilasi penelitian
 Critical appraisal untuk menjadi evidence base
 Kebijakan berbasis bukti
3. Rasionalisasi penggunaan anti biotik dan eliminasi
Hepatitis, Sipilis dan HIV
TAKE HOME MESSAGE
 Political will
 SDM (Komitmen & Kualitas)
 KB
 Penguatan PONEK
 Fasilitas (IGD,Perina,Bank
Darah)
 Disiplin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai