Anda di halaman 1dari 3

RMK SAP 3

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

NAMA KELOMPOK :
Kelompok 1

​ ​I Wayan Aditya Paramarta ​ ​ ​(1607532089)


​ ​Dewa Gede Edwin Oktaviansa ​ ​(1607532091)
​ ​I Made Dany Yadnyapawita ​ ​(1607532095)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2018
LIKUIDASI

1. ​Definisi Likuidasi dan perbedannya dengan disolusi


Likuidasi
Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan
(pembubaran usaha) secara keseluruhan dengan menjual sebagian
atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua utang pajak,
kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada para
sekutu sesuai dengan rasio laba / rugi.
Perbedaannya dengan disolusi

a. Likuidasi : berhentinya kegiatan operasi perusahaan secara


keseluruhan

b. Disolusi : pengakhiran persekutuan. Kejadian-kejadian yang dapat


menyebabkan nya adalah sebagai berikut.

1. Dalam persekutuan, sewaktu-waktu seorang sekutu dapat


mengeluarkan pemberitahuan pengunduran diri dari persekutuan.

2. Pembubaran juga dapat terjadi karena seorang sekutu meninggal


atau mengundurkan diri dan ketika semua sekutu setuju untuk
menghentikan persekutuan atau batas waktu telah selesai.
3. Tujuan ekonomis tidak dapat tercapai, seorang sekutu terlibat
dalam suatu tindakan terkait dengan bisnis persekutuan tidak
mungkin dilanjutkan secara praktik.

2. ​Proses Likuidasi
​ ​Pada umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal:
- Mengkonversi aktiva nonkas menjadi kas.
- Mengakui keuntungan dan kerugian dan biaya likuidasi yang timbul selama
masa likuidasi.
- Menyelesaikan seluruh kewajiban.
- Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir kas mereka.
Penjelasan umum mengenai proses likuidasi mengasumsikan bahwa
persekutuan mampu membayar hutang-hutangnya, dengan kata lain aktiva
yang dimiliki melebihi kewajiban.
Aturan dalam mendistribusikan aktiva dalam likuidasi persekutuan
dibuat bertingkat sesuai prioritas:
- Jumlah yang dipinjam dari kreditur yang bukan sekutu
- Jumlah yang dipinjam dari sekutu selain untuk modal dan laba
- Jumlah yang harus diberikan kepada sekutu sesuai kepemilikannya
Seluruh saldo laba atau rugi dan prive harus ditutup ke perkiraan
modal sebelum distribusi dilakukan. Kekayaan persekutuan tidak boleh
didistribusikan kepada sekutu yang memiliki saldo modal negative. Maka dari
itu saldo pinjaman sekutu harus ditutup dengan saldo modal untuk
menentukan jumlah yang dibagikan kepada sekutu. Ketika jumlah yang akan
dibagikan kepada sekutu tertentu telah ditentukan, saldo pinjaman sekutu itu
harus dikurangi sebelum perkiraan modalnya dikurangi.

3. ​Pembayaran Aman untuk sekutu


Proses likuidasi suatu bisnis memerlukan waktu yang panjang, dan kas
mungkin akan tersedia untuk didistribusikan kepada sekutu setelah kewajiban
dibayar, tetapi sebelum aktiva nonkas dikonversi menjadi kas. Sekutu
memutuskan untuk mendistribusikan kas yang tersedia sebelum seluruh
aktiva nonkas yang dijual (dan sebelum keuntungan atau kerugian diakui),
maka akan timbul pertanyaan mengenai berapa banyak kas yang bisa
didistribusikan secara aman kepada masing-masing sekutu. Pembayaran
aman adalah distribusi yang bisa dilakukan kepada sekutu dengan keyakinan
bahwa jumlah yang didistribusikan tidak berlebihan, dengan kata lain, sumber
daya yang didistribusikan tidak perlu dikembalikan kepada persekutuan.
Asumsi berikut menggambarkan ukuran pembayaran aman
untuk sekutu:
1. Seluruh sekutu secara pribadi tidak likuid atau tidak mampu
membayar kepada perusahaan.
2. Seluruh aktiva nonkas menunjukkan kemungkinan rugi untuk tujuan
untuk menentukan pembayaran yang aman. Selain itu, ketika
mengkalkulasi pembayaran yang aman persekutuan juga memegang
sejumlah tertentu kas untuk menutupi biaya likuidasi, kewajiban, yang
belum tercatat dan kontijensi lainnya.

4. ​Likuidasi Bertahap
Likuidasi bertahap merupakan suatu likuidasi yang secara umum
memerlukan beberapa bulan dalam penyelesaiannya dan mencakup
pembayaran periodik, atau cicilan/bertahap, kepada para sekutunya selama
periode likuidasi. Likuidasi bertahap mencakup distribusi kas ke para sekutu
sebelum menyelesaikan likuidasi aset yang terjadi.Pihak akuntan secara
khusus harus berhati-hati pada saat mendistribusikan kas, karena dapat saja
terjadi suatu peristiwa di masa mendatang yang mungkin mengubah jumlah
yang harus di bayarkan kepada masing masing sekutu. Untuk alasan ini ,
panduan praktis berikut ini dapat digunakan untuk membantu para akuntan
dalam menentukan pembayaran angsuran yang aman kepada para sekutu :

a. Tidak mendistribusikan uang tunai kepada para sekutu hingga seluruh


liabilitas dan beban likuidasi aktual maupun potensial telah dibayarkan
atau telah dicadangkan seperlunya.

b. Antisipasilah kemungkinan yang terburuk, atau yang paling membatasi


sebelum menentukan jumlah uang tunai yang dapat diterima oleh
masing-masing sekutu :

- Asumsikan bahwa seluruh aset nonkas yang tersisa akan dihapuskan


sebagai kerugian, yaitu bahwa tidak ada lagi yang dapat
direalisasikan dari penghapusan aset.

- Asumsikan bahwa defisit timbul pada akun modal para sekutu akan
didistribusikan kepada sekutu yang tersisa, asumsi bahwa defisit
tersebut tidak akan dihapuskan oleh kontribusi modal tambahan
para sekutu.

c. Setelah akuntan mengasumsikan kasus terburuk yang dapat terjadi,


maka sisa saldo kredit pada akun modal menunjukkan distribusi aset
dan kas yang aman yang dapat didistribusikan kepada masing-masing
sekutu dalam jumlah yang terkait.
Untuk menentukan pembayaran kas yang aman yang hendak
dilakukan kepada para sekutu, pihak akuntan harus membuat beberapa
asumsi mengenai likuidasi aset tersisa di masa depan. Sebelum melakukan
distribusi kas kepada para sekutu, akuntan menyusun skedul pembayaran
aman kepada para sekutu dengan menggunakan asumsi kasus terburuk.

5. ​Rencana Distribusi Kas


Pada awal proses likuidasi, akuntan umumnya menyusun rencana
distribusi kas yang memberikan gambaran kepada para sekutu mengenai
pembayaran kas secara bertahap yang akan diterima oleh masing-masing
pada saat telah tersedia kas dalam persekutuan. Distribusi bertahap aktual
ditentukan dengan menggunakan laporan realisasi dan likuidasi, yang
dilengkapi dengan skedul pembayaran aman kepada para sekutu.

6. ​Sekutu dan Persekutuan yang tidak likuid


Untuk sekutu yang tidak likuid aturan yang berlaku untuk mengklaim
harta dari sekutu yang :
1. Jumlah terutang kepada kreditur luar.
2. Jumlah terutang kepada kreditur persekutuan.
3. Jumlah terutang kepada sekutu dari kontribusi.

Anda mungkin juga menyukai