Latar Belakang
Efek domino kegagalan pemerintahan abdurrahman Wahid hingga Jokowi melaksanakan agenda
reformasi tidak hanya berdampak pada multi sektor riil Indonesia, memaksa dan menyeret nalar
dominan mahasiswa terjebak dalam pelbagai problem issu sentral yang terus beruntut dan acapkali
memancing narasi-narasi sumbang tanpa usai. Penguasa berhasil mengecoh nalar kritisme mahasiswa
Indonesia 2000-2018; kesepakatan, perjanjian, bahkan proses diplomasi antar negara dan Indonesia
menjadi objek pasar bebas lahir tanpa protes. Ringkasnya, Pemerintah berhasil menghilangkan
sebagian dari kedaulatan hukumnya (legal sovereignty) dan mahasiswa cenderung gagap memantik
narasi-narasi tersebut.
Kini negara dapat menjadi sangat lemah sehingga bahkan tidak mampu untuk kewajiban-
kewajibannya yang paling sederhana. Pergulatan orang mercantile’s menjadi lebih terlihat dengan
adanya kenyataan bahwa Para politisi dan pemerintah, yang menguasai instrumen-instrumen
kekuasaan negara, tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasinya. Kini selalu berpikir bahwa
kekuasaan dan pemerintah merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam benak kita,
pemerintah selalu memiliki kekuasaan (Erhard Eppler: 2005).
NKRI terseret dalam device et impera oleh konspirasi global; asymmetric war berhasil
melemahkan persatuan dan kedaulatan Negara terutama civil society. Streotype NKRI justru terjebak
dalam paradoks yang tak ayal vis a vis terkait masa depan kedaulatan Negara di ambang bubar, meski
prediksi novel ghost fleet hanya menjadi guyonan, tetapi kita cenderung lupa, distability kedaulatan
benar-benar jelas terlihat, suka atau tidak, situasi sosial, politik, hukum dan ekonomi semakin tidak
terkendali.
Dekade 1990an, dunia terhentak akan prediksi Samuel Huntington tentang perebutan laut china
selatan Amerika Serikat vs China. Meski kita mengadopsi relativism dalam nalar logika, tapi tidak
dapat di pungkiri bahwa ada satu trend global yang tidak terbantahkan sejak awal dekade 2000 hingga
sekarang; persaingan global tersebut benar-benar terjadi dan menggempur kawasan Asia Pasifik,
termasuk Indonesia yang di paksa masuk sebagai fasilitator persaingan asimeteris tersebut.
Sasarannya telah sangat jelas; [1] membelokkan sistem sebuah negara sesuai arah kepentingan
kolonialisme, [2] melemahkan ideologi serta mengubah pola pikir rakyat, dan [3] menghancurkan
food security ketahanan pangan dan [4] energy security (jaminan pasokan dan ketahanan energi)
sebuah bangsa, selanjutnya ”menciptakan ketergantungan negara target terhadap negara lain dalam hal
food and energy security.”
Pentingkah Wacana Global masuk dalam ruang pelatihan HMI ?
Inilah hal yang terpenting dalam prolog diatas, memantik, membangkitkan gairah intelektual
dan pisau analisis para kader HMI. Sebagai himpunan yang lahir dengan pelbagai dinamika dan
gesekan keras, kader HMI mestinya menjadi motor penggerak zaman. Sebab, tantangan terbesar kader
HMI hari ini adalah keterjebakan dalam politics oriented. Tentu warisan gaya elitis tersebut tidak
sepenuhnya keliru, sudah semestinya kader-kader HMI terdidik dengan politik sebagai pondasi dasar
menjadi pemimpin. Tetapi, kegagalan terbesar HMI dalam 2 (dua) dekade terakhir adalah matinya
nalar kritis menyikapi perubahan dan tantangan zaman.
PB HMI terlalu fokus menyikapi bias-bias devide et impera yang menyerang Indonesia dari
sisi demokrasi, sosial, politik, hukum dan ekonomi dalam ruang-ruang kurikulum pelatihan kader tapi
rapuh berakselerasi dengan zaman.
HMI 2019; Demokrasi & Politik
2019 bukan sekedar momentum demokrasi dan politik Negara, tapi menjadi satu fase
penegasan; HMI lahir karena zaman dan tak akan mati tergerus oleh zaman. Intelektualitas dan
ketajaman pisau analisis kader menjadi keniscayaan yang wajib diperjuangkan dan 2019 adalah
gerbang para kader untuk melakukan konsolidasi intern dalam menyusun roadmap himpunan,
memandang wajah HMI pada 2045.
Roadmap adalah hal yang fundamental untuk menjadi objek diskursus, sebab kader HMI hari
ini tidak cukup kuat menerjemahkan perjamuan suci kapitalisme di Indonesia; Asing & Aseng, TKA,
Hoax, Pergulatan Ideologi, MP3EI, Asean Community hingga Penggadaian Aset-Aset Minerba dan
obligasi Negara yang berdampak sistemik pada perangkat multi sektor riil. Perjamuan suci
kapitalisme menjadi hal yang sangat serius, sebab negara di paksa melayani kegiatan enterpreneurial
market-state dan mercantile market-state (Bobbitt dalam Heppler, 2009:334).
Tidak hanya kader HMI yang kehilangan nalar intelektualitas yang tidak mampu membaca
perjamuan suci kapitalisme tersebut, tetapi ‘nyaris’ dominan kritisme aktivis mahasiswa tercelup
dalam pusaran demokrasi dan politik. Tentu kritisme aktivis mahasiswa dibutuhkan sebagai satu
instrument fundamental dalam mem-filterisasi derasnya gelombang demokrasi dan politik 2019, tetapi
era milenial itu tidak cukup bahkan sangat lemah. Mahasiswa di tuntut mampu membaca gelombang
Asean Global Impact dan peta pergerakan para mercantile’s yang bersembunyi di balik kekuasaan,
memainkan peranan, mengkonstruk Indonesia menjadi market-state.
Ketatnya competitiveness SDM di era milenial dan tantangan Revolusi industri 4.0 yang mesti
dipecahkan oleh kader HMI; [1] pembelajaran dan keterampilan inovasi; penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang beraneka ragam, pembelajaran dan inovasi, berpikir kritis dan penyelesaian
masalah, komunikasi dan kolaborasi, kreatifitas dan inovasi; [2] keterampilan literasi digital serta [3]
karir dan kecakapan hidup; fleksibilitas dan adaptabilitas, inisiatif, interaksi sosial dan budaya,
produktifitas dan akuntabilitas, kepemimpinan dan tanggung jawab (Trilling & Fadel, 2009).
Pelbagai tantangan zaman itu mempertegas kembali, menuntut HMI segera me-revitalisasi
sudut pandang filosofis-teleologis dalam setiap ruang perkaderan dan tujuan HMI yang visioner itu
menjadi titik episentrum perkaderan. Sebab, formulasi kata dan makna suatu tujuan tidak terletak di
antara derak evolusi sejarah, melainkan pada alam cita-cita yang bersifat ideal dan sempurna. Karena
itu, keliru pula-lah jika suatu tujuan demikian diagungkan tanpa di barengi dengan suatu kerangka
kerja dalam realitas.
Masa Depan HMI 2030
Proyeksi Kependudukan BPS dan Bappenas 2010-2035 menjadi sentral diskursus yang
mengusung tema Bonus Demografi 2030. Vis a vis teori dan analisis acapkali berbenturan dalam
memandang tematik 2030 yang di nilai cenderung distorsi. Kita tidak perlu turut campur hingga
menguras gizi intelektual untuk masuk dalam permasalahan kependudukan, perangkat sistem
pemerintahan telah sangat kuat untuk hal tersebut. Tetapi sebagai roll control, Kader HMI harus
memproyeksi efek rumah kaca bonus demografi yang menjadi trandmaker 2030.
Meski kita tidak dapat dipungkiri, asumsi YIF menyatakan Indonesia masuk lima besar
kekuatan ekonomi dunia pada 2030 adalah mendasar pada pelbagai analisis tajam pertumbuhan sektor
riil (Yayasan Indonesia Forum : 2007). Tapi ancaman keberlangsungan negara dari biasa efek rumah
kaca 2030 juga begitu besar. Efek rumah kaca 2030 yang dimaksud adalah kegagapan negara dalam
mengontrol pasar yang begitu deras dan terjerumus dalam skema para mercantile’s, memaksa setiap
warga negara menjadi mesin-mesin produksi swasta.
Secara historis, perubahan-perubahan dalam teknologi militer yang menghasilkan negara baru;
Princely State (1494-16480, kingly state yang melebur dalam territorial state (1648-1776), state-
nation (1774-1914) dan nation state melalui suatu proses yang disebutnya dengan istilah long war
(1914-1990) dan tipe nation-state itu akan digantikan oleh apa yang disebutnya market-state (Bobbit
dalam Heppler, 2009 : 328).
Proyeksi Indonesia menjadi Market-State; penguasaan mutlak mercantile’s atas segala multi
sektor riil indonesia tentu akan terjadi pada 2030 apabila kemunduran dan kehancuran keabsahan
Nation-State, Pemimpin negara-bangsa tidak dapat menjamin keselamatan warganya; tidak lagi
menaati hukum nasional; tidak mampu mengendalikan kehidupan ekonomi dan mata uangnya, dan
tidak mampu melindungi masyarakatnya dari ancaman-ancaman transnasional. Sebagai organisasi
yang sustainable, HMI sejogjanya mulai dari sekarang telah mesti menyusun blueprint stategis dalam
menjawab tantangan efek rumah kaca 2030 dengan dasar sudut pandang Visioner-Sustainable, yang
dapat menjadi instrument fundamental kader dalam mempertahankan eksistensi HMI lintas generasi.
Citra HMI 2045
Pembentukan wajah dan citra HMI ditentukan pada fase-fase pergulatan zaman menjelang
2045, yakni blueprint stategis HMI 2019 dalam menghadapi tantangan zaman yang merupakan
agenda besar kapitalisme yang di sebut dengan tema bonus demografi 2030 dan menyusun Roadmap
dalam menyambut Indonesia Emas 2045 sebagaimana secara mapan telah diproyeksikan Lemhanas
(2016) dengan 4 skenario di susun oleh puluhan pakar itu ekslusif memaparkan Indonesia akan di
dominasi oleh generasi yang berpendidikan tinggi, menguasai teknologi, komunikasi, aktif bermedia
sosial dan terpapar dengan nilai-nilai global.
Meski proyeksi tersebut masih menjadi bagian hipotesa, tetapi sejogjanya HMI telah memiliki
Roadmap 2045 dan blueprint strategis 2030 tersendiri sebagai variabel pembanding para kader dalam
mempertegas bahwa HMI adalah organisasi yang sustainable dengan zaman, wajah dan citra
Indonesia 2045 ditentukan oleh tangan-tangan HMI.
Berdasarkan pelbagai analisis di atas, maka tepat kiranya jika sistem perkaderan HMI
khususnya pada posisi Intermediate Training (LK II) mempertajam nalar kritis kader dalam
mengidentifikasi 5 (lima) kualitas insan cita dan memberikan gambaran proyeksi Indonesia 2019,
2030 & 2045 untuk dapat memantik para kader dalam mempersiapkan penataan mental ideologi,
moral serta sosial dan intelektual dalam mewujudkan penciptaan kader bangsa sekaligus kader ummat
yang mampu menyambut tantangan zaman.
Proyeksi 2019, 2030 & 2045 adalah struktur fundamental dalam pembentukan kader potensial
di ruang Intermediate Training (LK II), sebab para kader tersebutlah yang akan menjadi bagian dalam
dinamika perkembangan zaman dan perubahan-perubahan sosial secara strategis 5 (lima) hingga 10
(sepuluh) tahun ke depan. Keberhasilan pembentukan kader potensial akan menandai kesiapan kader
HMI selain menggerakan roda organisasi di semua jenjang eksistensi, ini pun sekaligus akan
mereproduksi kader itu sendiri dalam memenuhi segmen strategis kehidupan bangsa dan HMI benar-
benar menjadi Harapan Masyarakat Indonesia sebagai roll control zaman.
Sesuai dengan Proyeksi di atas, maka secara akademik, mental dan kompetensi kader HMI di
bentuk dan di boboti dengan azas-azas pandangan yang visioner dan memiliki competitiveness secara
komprehensif dengan menyajikan kurikulum yang berlandaskan pada Khittah Perjuangan dan NDP.
Artinya, Intermediate Training (LK II) spirit intelektualitas, emosionalitas dan spiritualitas akan
menjadi trigger utama dalam kurikulum. Semoga apa yang menjadi harapan bersama untuk
meningkatan kualitas competitiveness kader dapat tercipta melalui Intermediate Training (LK II) HMI
Cabang Makassar 2018 dengan tema HMI; 2019, 2030, 2045. Amin
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakuh.
B. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Latihan Kader II (Intermediate Training) Himpunan mahasiswa Islam
(HmI) Cabang Makassar.
C. Tema Kegiatan
Kegiatan ini bertemakan “HMI; 2019, 2030, 2045”
Latihan Kader II (Intermediate Training) HmI Cabang Makassar Insha Allah akan dilaksanakan
pada Tanggal 15-25 November 2018 di Hotel La Macca Makassar.
F. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan Latihan Kader II (Intermediate Training) Tingkat Nasional HmI Cabang
Makassar antara lain:
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Presentasi dan Diskusi
3. Dinamika Kelompok
4. Pre-Test dan Post-Test
G. Landasan Kegiatan
H. Sumber Dana
Sumber dana kegiatana Latihan Kader II (Intermediate Training) HmI Cabang Makassar berasal
dari sumbangan instansi dan perorangan yang sifatnya tidak mengikat antara lain :
1. Kas HmI Cabang Makassar
2. Sumbangan dari KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Kota Makassar dan
Segenap Alumni HmI
3. Sumbangan dari Instansi Pemerintah, maupun perorangan yang sifatnya halal dan tidak
mengikat
I. Peserta Kegiatan
Adapun peserta dalam pelatihan ini adalah :
1. Peserta kami prioritaskan kader HmI di lingkungan Cabang Makassar dan delegasi dari
Himpunan mahasiswa Islam (HmI) Cabang Se-Indonesia yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh organisasi secara konstitusional dan telah dinyatakan lulus mengikuti
screening.
2. Kuota maksimal peserta pelatihan adalah 45 orang
J. Mekanisme Training
1. Pengujian makalah sebagai seleksi calon peserta training sebelum training dimulai.
2. Screening calon peserta training yang telah lulus pada tahap pengujian makalah berhak untuk
mengikuti screening.
3. Pre-test, calon peserta training yang telah lulus pada tahap screening berhak untuk masuk
forum training dan mengikuti Pre-Test setelah pembukaan training.
4. Presentasi makalah sesuai tema, Presentasi makalah oleh peserta dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.
5. Ceramah disampaikan oleh para ahli dibidangnya sebagai narasumber dan dilanjutkan
dengan dialog dan tanya jawab.
6. Diskusi kelompok/ Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan oleh dan antar peserta.
7. Penugasan dilaksanakan peserta dengan materi tertentu.
8. Post Test merupakan alat ukur terhadap pemahaman dan penguasaan materi oleh peserta,
dilaksanakan pada akhir training untuk mengetahui tingkat keberhasilan.
K. Materi Training
1. Materi Screening
a) Ke HMIan ( Meliputi Sejarah Perjuangan HMI,Mision dan Kontitusi )
b) BTQ ( Baca Tulis Al-Quran)
c) Ke Umatan dan Kebangsaan
d) Nila-nilai Dasar Perjuangan ( NDP )
e) Makalah ( Mempresentasikan Makalah Sesuai dengan Judul)
2. Materi Training
a) Teori-teori perubahan social
b) Pendalaman Mission HMI
c) Pendalaman NDP
d) Ideopolitor Strategi dan Taktik
e) Kepemimpinan dan manajemen organisasi (KMO)
f) Materi penunjang/ tambahan
L. Sistem Penilaian
a) Aspek penilaian :
1. Aspek kognitif = 40 %
2. Aspek afektif = 30 %
3. Aspek psikomotorik = 30 %
b) Unsur penilaian :
1. Pree-test dan post-test
2. Penguasaan makalah
3. Dinamika kelompok
4. Kreatifitas forum
5. Presensi
6. Keterampilan
7. Sikap
8. Disiplin
9. Kemampuan intelektual
10. Predikat kelulusan :
Istimewa = 81 – 100
Baik = 61 – 80
Cukup = 51 – 60
Kurang = 41 – 50
Tidak lulus = dibawah 40
M. Lampiran- lampiran
1. Struktur Panitia
2. Persyaratan Peserta
3. Format Penulisan Makalah dan Essai
4. Daftar Utusan Dan Makalah
5. Agenda Acara
6. Estimasi Biaya
N. Penutup
Demikianlah Proposal ini kami susun sebagai acuan pelaksanaan kegiatan ini untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya serta sebagai bahan pertimbangan berbagai pihak dalam
memberikan bantuan untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya demi kesuksesan kegiatan ini. Amin
Billahi Taufiq Walhidayah
Assalamualaikum Wr. Rb
Makassar, 10 Shafar 1438 H
19 Oktober 2018 M
Mengetahui
PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG MAKASSAR
YUSUF K. MARIAJENG
Ketua umum
Lampiran I
SUSUNAN PANITIA
INTERMEDIATE TRAINING (LK-II) TINGKAT NASIONAL
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG MAKASSAR
PENANGGUNG JAWAB
KETUA UMUM HMI CABANG MAKASSAR
( Yusuf K. Mariajeng )
STEERING
Koordinator Steering Commite
Surahman Batara
Anggota
Amri Manangkasi, Soefirman, Fahmi, Syamsul Asri, Ali Muhammadin, Khairil Akbar,
Julfarisman P. Hasan, Muhammad Taufiq, Arman, Arab Alimmin, Rio Saputraa, Yudi Abdi
Wibowo,M Erwan Arifin, Kasman, Dedy Miswar, L. Soewarno, Sarjan, Asbar, Sumardin,
Fauzan Azhim, Andi Iwan, Nur Amin Shaleh, Abd. Khadir, Muh. Zainuddin, Idral Hamzah,
Abdul Karim, Rezky Abdullah, Aslan, Surya Syahrul Rajab, Andi Sri Ayu Wulandari, Indah
Syamsudin, Hajriani Ashadi, Asmayanti Jibril, Farah Pratiwi, Resky Awaliah, Ayu Puspitasari,
Hasan Bassri Baso, Akbar Idris, Andi Rante, Zulkifli, Muaffiq Nurmiansyah
ORGANIZING COMMITTEE (OC) :
KETUA : Firwandi Ahtmin
SEKRETARIS : Syahrul
BENDAHARA : Rusli
A. Makalah
1. Ukuran huruf 12, dengan font Times New Roman;
2. Huruf miring (italic) digunakan untuk kata asing;
3. Kertas HVS A4 (21x29,7cm) dengan bobot 80gram;
4. Sampul digunakan kertas buffalo;
5. Spasi font 1,5cm;
6. Jumlah isi makalah minimal 15 halaman dan maksimal 30 halaman, tidak termasuk sampul,
kata pengantar dan daftar isi;
7. Daftar pustaka minimal 10 buku, jurnal ilmiah maupun publikasi ilmiah. Tidak termasuk
referensi artikel;
8. Maksimal data/referensi pustaka adalah 50% dari total isi makalah;
9. Sistematika Penulisan;
o Kata Pengantar;
o Daftar Isi;
o BAB I Pendahuluan;
Rumusan Masalah;
Tujuan Penulisan;
Manfaat Penulisan;
o BAB II Tinjauan Pustaka;
o BAB III Pembahasan dan Hasil;
o BAB IV PENUTUP;
Kesimpulan
Saran
o Daftar Pustaka.
B. Essai
1. Ukuran huruf 12, dengan font Times New Roman;
2. Huruf miring (italic) digunakan untuk kata asing;
3. Kertas HVS A4 (21x29,7cm) dengan bobot 80gram;
4. Spasi font 1,15cm;
5. Jumlah essai minimal 900 kata dan maksimal 1.200 kata mencakup ide, pandangan, sikap,
maupun kepercayaan penulis terhadap issu atau permasalahan yang di angkat;
6. Maksimal data/referensi pustaka adalah 20% dari total isi essai;
7. Tema essai adalah representatif buah karya pemikiran atau intisari makalah yang ditulis.
Catatan Penting !
Setiap naskah makalah dan essai akan di seleksi menggunakan aplikasi plagiarism checker,
calon peserta yang terdeteksi plagiat dan atau mengambil referensi publikasi ilmiah lainnya
melebihi syarat yang ditentukan maka diinyatakan GUGUR.
Lampiran IV
DAFTAR UTUSAN DAN MAKALAH
INTERMEDIATE TRAINING (LK II)
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG MAKASSAR
KODE MAKALAH
Kode Tema Makalah
A NDP dalam Perspektif Teologi
KODE JUMLAH
ASAL CABANG
MATERI UTUSAN
BADKO HMI NAD
HMI Cabang Banda Aceh A 1
HMI Cabang Lhokseumawe B 1
HMI Cabang Kota Jantho/Aceh Besar C 1
HMI Cabang Tapaktuan D 1
HMI Cabang Langsa E 1
HMI Cabang Meulaboh F 1
HMI Cabang Sigli G 1
HMI Cabang Takengon H 1
HMI Cabang Bireun I 1
HMI Cabang Pers. Kuta Cane J 1
HMI Cabang Pers. Sinabang K 1
BADKO HMI SUMATERA UTARA
HMI Cabang Medan M 1
HMI Cabang Pematang Siantar- Simalungun N 1
HMI Cabang Padang Sidempuan O 1
HMI Cabang Kisaran Asahan P 1
HMI Cabang Binjai R 1
HMI Cabang Langkat S 1
HMI Cabang Labuhan Batu Raya T 1
HMI Cabang Mandailing Natal U 1
BADKO HMI SUMATERA BARAT
HMI Cabang Padang V 1
HMI Cabang Bukit Tinggi A 1
HMI Cabang Padang Panjang B 1
HMI Cabang Payakumbuh C 1
HMI Cabang Solok D 1
HMI Cabang Batusangkar E 1
HMI Cabang Sawahluntho-Sijunjung F 1
HMI Cabang Pesisir Selatan G 1
HMI Cabang Pariaman H 1
HMI Cabang Pasaman Barat I 1
HMI Cabang Pers. Solok Selatan J 1
HMI Cabang Pers. Lubuk Singkaping K 1
BADKO HMI RIAU-KEPRI
HMI Cabang Pekanbaru L 1
HMI Cabang Renget M 1
HMI Cabang Dumai N 1
HMI Cabang Tembilahan O 1
HMI Cabang Pers. Natuna P 1
HMI Cabang Batam Q 1
HMI Cabang Tanjung pinang R 1
HMI Cabang Pers. Bangkalis S 1
BADKO HMI JAMBI
HMI Cabang Jambi T 1
HMI Cabang Kerinci U 1
HMI Cabang Bangko V 1
HMI Cabang Muaro Bungo A 1
HMI Cabang Batang Hari B 1
HMI Cabang Tebo C 1
HMI Cabang Sarolangun D 1
HMI Cabang Pers. Tanjung Jabung Barat E 1
BADKO HMI SUMBAGSEL
HMI Cabang Palembang F 1
HMI Cabang Bandar Lampung G 1
HMI Cabang Bengkulu H 1
HMI Cabang Metro I 1
HMI Cabang Curup J 1
HMI Cabang Kotabumi K 1
HMI Cabang Lubuk Linggau L 1
HMI Cabang Bangka Belitung M 1
HMI Cabang Baturaja N 1
HMI Cabang OKU Timur O 1
HMI Cabang Pers. Basemah P 1
BADKO HMI JABOTABEKA-BANTEN
HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara Q 1
HMI Cabang Jakarta Raya R 1
HMI Cabang Jakarta Timur S 1
HMI Cabang Jakarta Selatan T 1
HMI Cabang Kota Bogor U 1
HMI Cabang Bogor V 1
HMI Cabang Bekasi A 1
HMI Cabang Depok B 1
HMI Cabang Karawang C 1
HMI Cabang Ciputat D 1
HMI Cabang Serang E 1
HMI Cabang Pandeglang F 1
HMI Cabang Cilegon G 1
HMI Cabang Jakarta Barat H 1
BADKO HMI JABAR
HMI Cabang Bandung I 1
HMI Cabang Kabupaten Bandung J 1
HMI Cabang Sumedang K 1
HMI Cabang Garut L 1
HMI Cabang Cirebon M 1
HMI Cabang Tasikmalaya N 1
HMI Cabang Kuningan O 1
HMI Cabang Sukabumi P 1
HMI Cabang Cianjur Q 1
HMI Cabang Subang R 1
HMI Cabang Majalengka S 1
HMI Cabang Ciamis T 1
HMI Cabang Purwakarta U 1
HMI Cabang Indramayu V 1
BADKO HMI JATENGH-DIY
HMI Cabang Bulak Sumur A 1
HMI Cabang Purwokerto B 1
HMI Cabang Pekalongan C 1
HMI Cabang Salatiga D 1
HMI Cabang Magelang E 1
HMI Cabang Yogyakarta F 1
HMI Cabang Semarang G 1
HMI Cabang Surakarta H 1
HMI Cabang Kudus I 1
HMI Cabang Sukoharjo J 1
HMI Cabang Tegal K 1
HMI Cabang Pers. Kebumen L 1
HMI Cabang Pers. Blora M 1
BADKO HMI JATIM
HMI Cabang Surabaya N 1
HMI Cabang Malang O 1
HMI Cabang Ponorogo P 1
HMI Cabang Jember Q 1
HMI Cabang Tulung Agung R 1
HMI Cabang Pamekasan S 1
HMI Cabang Jombang T 1
HMI Cabang Bojonegoro U 1
HMI Cabang Bangkalan V 1
HMI Cabang Kediri A 1
HMI Cabang Banyuwangi B 1
HMI Cabang Pasuruan C 1
HMI Cabang Pacitan D 1
HMI Cabang Sumenep E 1
HMI Cabang Probolinggo F 1
HMI Cabang Pers. Tuban G 1
BADKO HMI NUSR
HMI Cabang Denpasar H 1
HMI Cabang Mataram U 1
HMI Cabang Kupang J 1
HMI Cabang Bima K 1
HMI Cabang Singaraja L 1
HMI Cabang Selong M 1
HMI Cabang Sumbawa N 1
HMI Cabang Sumbawa Barat O 1
HMI Cabang Lombok Tengah Q 1
HMI Cabang Dompu R 1
HMI Cabang Ende S 1
BADKO HMI KALBAR
HMI Cabang Pontianak T 1
HMI Cabang Mempawah U 1
HMI Cabang Singkawang V 1
HMI Cabang Sintang A 1
HMI Cabang Ketapang B 1
HMI Cabang Pers. Sambas C 1
BADKO HMI KALTIM
HMI Cabang Samarinda D 1
HMI Cabang Balikpapan E 1
HMI Cabang Tenggarong F 1
HMI Cabang Tarakan G 1
HMI Cabang Sangata H 1
HMI Cabang Pers. Pasir I 1
BADKO KALTENG-KALSEL
HMI Cabang Banjarmasin J 1
HMI Cabang Palangkaraya K 1
HMI Cabang Banjar Baru L 1
HMI Cabang Barabai M 1
HMI Cabang Amuntai N 1
HMI Cabang Kandangan O 1
HMI Cabang Kuala Kapuas P 1
BADKO HMI SULSELBAR
A,C,E,G,I, 5
HMI Cabang Makassar
K,M,N,O,P
HMI Cabang Gowa Raya B 1
HMI Cabang Makassar Timur L 1
HMI Cabang Palopo H 1
HMI Cabang Pare-pare I 1
HMI Cabang Pinrang J 1
HMI Cabang Soppeng K 1
HMI Cabang Wajo L 1
HMI Cabang Sidrap M 1
HMI Cabang Bone N 1
HMI Cabang Mamuju Manakarra O 1
HMI Cabang Polewali Mandar P 1
HMI Cabang Majene R 1
HMI Cabang Maros Q 1
HMI Cabang Bulukumba T 1
HMI Cabang Jeneponto A 1
HMI Cabang Pangkep B 1
BADKO HMI SULAWESI TENGGARA
HMI Cabang Kendari C 1
HMI Cabang Unaha D 1
HMI Cabang Bau-Bau E 1
HMI Cabang Kolaka F 1
HMI Cabang Pers. Raha G 1
BADKO HMI SULAWESI UTARA – GORONTALO
HMI Cabang Manado H 1
HMI Cabang Gorontalo I 1
HMI Cabang Bolaan Mongondow J 1
HMI Cabang Limboto K 1
HMI Cabang Tondano L 1
HMI Cabang Pers. Bitung M 1
HMI Cabang Pers. Boalemo N 1
BADKO HMI SULAWESI TENGAH
HMI Cabang Palu O 1
HMI Cabang Poso P 1
HMI Cabang Toli-Toli Q 1
HMI Cabang Luwuk Banggai R 1
BADKO HMI MALUKU-MALUKU UTARA
HMI Cabang Ambon S 1
HMI Cabang Ternate T 1
HMI Cabang Namle V 1
HMI Cabang Tual A 1
HMI Cabang Sanana B 1
HMI Cabang Masohi C 1
HMI Cabang Serang Bagin Timur D 1
HMI Cabang Tidore E 1
BADKO HMI PAPUA
HMI Cabang Jayapura F 1
HMI Cabang Manokwari G 1
HMI Cabang Fak-Fak H 1
HMI Cabang Sorong I 1
HMI Cabang Merauke J 1
HMI Cabang Biak K 1
Lampiran V
D. PubDekDok
E. Rekapitulasi
Di,-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Teriring salam dan do’a semoga segala aktifitas keseharian kita bernilai ibadah disisi
Allah SWT, Amin.
Sehubungan akan dilaksanakannya Intermediate Traning (LK II) Tingkat Nasional
HMI Cabang Makassar dengan tema “HMI: 2019, 2030, 2045” yang Insha Allah
dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Kamis-Minggu / 15-25 November 2018
Tempat : Hotel La Macca Makassar
Maka kami dari panitia pelaksana memohon delegasi peserta dengan jumlah kuota
sebagaimana terlampir dalam proposal.
Demikian surat permohonan ini kami buat, atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan
terima kasih.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, 16 Shafar 1440 H
25 Oktober 2018 M
PANITIA PELAKSANA
INTERMEDIATE TRAINING (LK II)
HMI CABANG MAKASSAR
Mengetahui :
PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG MAKASSAR
YUSUF K. MARIAJENG
KETUA UMUM
Nomor : 090/A/SEK/II/1440 H
Lampiran : 1 Bundel
Perihal : Pengantar Kepada Yang Terhormat,
Pengurus HMI Cabang Se-Indonesia
Up. Bidang PA
Di,-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Teriring salam dan do’a semoga segala aktifitas keseharian kita bernilai ibadah disisi
Allah SWT, Amin.
Sehubungan akan dilaksanakannya Intermediate Traning (LK II) Tingkat Nasional
HMI Cabang Makassar dengan tema “HMI: 2019, 2030, 2045” maka bersama ini kami
dari pengurus HMI Cabang Makassar menyampaikan :
1. Surat Permohonan Utusan Peserta Dari Panitia Pelaksana
2. Proposal Intermediate Training (LK II) Tingkat Nasional HMI Cabang Makassar
Demikian surat ini kami buat, atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima
kasih.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, 17 Shafar 1440 H
26 Oktober 2018 M
Mengetahui :
PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG MAKASSAR