Anda di halaman 1dari 11

1.

BATUPASIR
- Merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir
batupasir menurut skala wentworth ( 1 – 1/64mm)
- Batupasir umumnya mengandung butiran – butiran pasir dan silt
kasar.
Atas dasar matriks dibagi menjadi dua :
9 Wacke : mengandung matrik lempung > 10 %
9 Arenite : mengandung matrik lempung < 10 %
- Petunjuk adanya / dekatnya suau relief pantai yang curam / menonjol.
- 4 komponen utama dalam batupasir :
9 Stable grains : kuarsa, rijang, kuarsit
9 Unstable mineral : feldspar,dll
9 Rock fragmen relatif unstable. Antara lain volcanic rock,
greenstone, sekis, fillit, dll
9 Matriks : lempung.
2. BATULEMPUNG
- Batulempung merupakan sedimen klastik berbutir sangat halus
lempung – lanau halus (1/256 – 1/16 mm).
- Kandungan material lempung berasal dari :
9 Hasil pelapukan
Khususnya feldspar dan ferromagnesian silikat, umumnya akan
membentuk mineral – mineral lempung jenis kaolin dan
montmorilonit, juga bauksit dan laomonite
9 Mineral sisa (relict mineral ) yang tidak lapuk kuarsa, mika
feldspar.Terutama illite dan hydrous mika.
9 Autogenik mineral
Umumnya klastik dan dolomit, opal dan kalsedon, pirit, glaukonit,
klorit dan illite.
Klorit dan illite merupakan hasil ubahan dari mineral lempung
pada proses diagenesa, khususnya pada lingkungan marin
9 Mineral – mineral organic
Sebagian komponen asesori. Biasanya terdapat pada batulumpur
dan batulempung hitam karbonatan, kalsit data aragonit yang
berasal dari cangkang foraminifera, opal yang berasal dari
cangkang radiolaria dan diatome.
- Mineral Lempung : adalah illite yang sebetulnya muscovite berukuran
lempung, atau lapisan campuran muscovite- montmorilonit tau
campuran mekanis muskovit- montmorilonit dengan campuran kuarsa
ukurn lempung.
- Batulempung material lempung > 50% tau 60 %
3. LANAU
- Lanau adalah batuan sedimen klastik berbutir halus (antara 1 / 16 –
1/256 mm)
- Lnau pada umunya berstruktur laminasi (perlapisan <1 mm ) dan
sering mengandung burrow.
- Lanau merupakan hasil konsolidasi material berbutir halus yang
terbawa secara suspensi oleh air (sungai, laut) diendapkan pada
dataran banjir ataudelta.
4. SERPIH
- Serpih merupakan batu lempung yang retak – retak berbentuk pipih
sejajar dengan bidang perlapisan (struktur laminasi)
- Serpuh merupakn Lumpur dan lempung yang telah terkonsolidasi,
kebanyakan berstruktur laminasi.
- Serpih hitam : mengandung material karbon dan terakumulasi pada
air enang seperti halnya lagoon, laut dangkal, daerah pasang surut
(tidal flat)
- Serpih merah menandakan banyak mengandung oksida besi berarti
teroksidasi pada terbentuknya (streem channels, floodplain, tidal flat)
5. BATUGAMPING
Limestone : Merupakan batuan karbonat yang terdri dari hampir seluruhnya
kalsium karbonat (CaCO3), atau secara spesifikasi adalah merupakan suatu
batuan sediment karbonat yang mengandung lebih dari 95% kalsit dan 5%
dolomit.
Kadar gamping menunjukkan suatu petunjuk lingkungna marine
6. BATUBARA
- Menunjukkan fasies (lingkungan pengendapan ) paralis atau air tawar
(de Sitter,L.U.., 1941,Fasies Analyse)
- Batubara adalah suatu karbonan berlapis yang terbentuk oleh
akumulasi sisa – sisa tanaman bersam hasil dekomposisinya yng
terawetkan dalam lapisan sedimen dan menjadi kaya akan unsure
karbon dengan adanya proses diagenesis.
- Batubara adalah suau benda padat yang kompleks, terdiri dari
bermacam – macam unsure mewakili banyk komponen kimia tersebut
yang dapat diketahui. (thiessen,1947)
- Batubara adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari
sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikuti oleh proses
kompaksi dan terkubur dalam cekungan – cekungan yang diawali
pada kedalaman yang tidak terlalu dangkal.Cekungan – cekungan ini
pada aris besarnya dibagi atas cekungan limnik (intra – continental)
dan cekungan paralis yang berhubungan dengan air laut.Segera
setelah lapisan – lapisan dasar turun terus – menerus, sisa – sisa
tanaman yang terkubur dipengaruhi oleh proses normal metamorfosis,
terutama oleh temperaturedan tekanan. (International hand book of
coal Petrography,1963)
- Batu bara adalah suatu benda padat karbonan berkomposisi maseral.
Dengan melihat kondisi diatas berarti pengertian batubara termasuk
semua batubara dari semua derajat batubara (rank) yang diawali dari
gambut, lignit, batubara, subbituminous, batubara bituminous, semi
antrasit, meta antrasit, dan juga grafit (Spackman,1958)
- Dua sifat penting batubara adalah jenis dan tingkatan batubara yang
menentukan kegunaan utama produk batuba.
- Tujuan dari preparasi sample adalah untuk mengenali sifat – sifat
batubara mentah dan untuk memastikan bahwa komponen yang
dibutuhkan didapat dengan tingkat efisiensi maksimum
- Maseral : didenifisikan sebagai unsure mikroskopik yang
homogen pada batubara (dikategorikan mineral pada batuan).ada dua
maseral yaitu :maseral reaktif (maseral yang ada pada batubara pada
rangkaian tingkatan yang pendek, bila dipanaskan dalam jarak 350 0
0
- 550 leleh dan menjadi plstis, dan maseral inert(kelompok
intertinite dan batuan mineral)
Kelompok Maseral Maseral Asal

Vitrinite Collinite Kayu dan jaringan cortical


Telinite
Exinite Sporinite Exines Spora
Resinite Damar dan Lilin
Cutinite Selaput daun
Alginite Ganggang
Internite Fusinite Kayu dan jarngan cortical
Semifusssinite ,,
Micrinite Tidak pasti
Selorotinite Damar atau jamur.

7. BATUPASIR KUARSA
- yaitu batupasir yang terdapat sisa – sis autogenik outgrowth pada
butiran kursa atau feldspar
- Silikanya murni.

8. BATUPASIR GAMPINGAN
Batupasir yang memiliki campuran ( Dr.R.P.Koesoemadinata ; Prinsip-
prinsip Sedimentasi), banyak campuran yang merupakan jenis(penyusun butir
(klastik) atau semen/ matrik.
9. GREYWACKE
- Batuan yang keras, berwarna gelap dan mempunyai porositas yang
rendah. Umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari slate atau
argillite dan kaya akan mineral berbutir sangat halus mikan (seperti
muskopit)dan klorit.
- Biasanya batuan greywacke terbentuk akibat pembebanan yang sangat
kuat (deeply buried) dan berumur tua.
- Greywacke selain mempunyai sifat – sifat sortasi yang buruk dan
batupasir yang keras juga mengandung fragmen – fragmen batuan
yang berwarna gelap (lithic Greywacke)
- Greywacke dapat dibedakan menjadi arkosic graywcke, feldspathic
greywacke atau quartz greywacke.
- Graywacke : - Matrik lempung 30 %
- Feldspar 60 %
- Kuarsa
- Unstable

10. TUFF DACITE


Berasal dari letusan gunungapi berkompossi andesitik hingga reolitik akan
memproduksi material berfragmen dengan ukuran debu hingga lebih dari 1
meter. Akumulasi debu disebut tuff.
Walaupun berasal dari letusan gunungapi, karena media pengandapannya
udara atau air maka batuan jenis ini umumnya berlapis.
11. MUD STONE
- Adalah klastik halus dengan ukuran butir (1/16 – 1/256) mm
- Terdiri atas :- Batulanau (Siltstone)
Batulempung (Claystone)
- Batu Lumpur ini bias diendapkan diberbagai lingkungan, yaitu ;
datran banjir, danau, delta, paparan benua, platform dan lantai
samudra.
- Komposisi utama batulumpur adalah : mineral lempung dan kuarsa
ukuran lempung.
1. PERSELINGAN
Adanya perulangan antara dua buah litologi
2. SISIPAN
Munculnya litologi lain dalam suatu satuan batuan dengan ketebalan relatif
tipis dibandingkan dengan litologi lainnya, biasnya keberadaannya setempat –
setempat.
3. SILANG SIUR (Cross Bedding )
- Suatu struktur yang dibatasi pada 1 unit sedimentasi dan ditandai oleh
Internal bedding atau laminasi disebut foreset bedding menunjukkan
akumulasi permukaan ( Pettijohn et al, 1972) ditemukan pada endapan
sedimen klastik oleh air dan angin serta beberapa batuan beku
berbentuk semetrik.Istilah current bedding dan cross lamination
digunakan untuk struktur yang sama.
- Perlapisan silang siur disebabkan karena arus air yang
mengendapkannya arahnya berganti – ganti, bagian yang lancip
menentukan bagian bawah, sedang yang terbuka menentukan bagian
atas

top

bottom

- Lapisan silang – siur, planar bersifat baji, jika bidang pembatas atas
membuat sudut terhadap bidng pembatas bawah. (koesumadinata,
prinsip – prinsip stratigrafi )
- Lapisan sedimen silang siur planar tabular, jika bidang pembatas atas
sejajar dengan bidang pembatas bawah.
4. LAPISAN BERSUSUN (Graded Bedding)
Yaitu lapisan yang batas – batas lapisannya tidak jelas, karena gradasi ukuran
butir yang baik dari kasar ke halus.

........................
. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .

5. FORAMINIFERA KECIL
6. SISA TUMBUHAN
7. OKSIDA BESI
Hematite (Fe2O3)
Limonite (FeO (OH) n H 2 O)
Geothite (Fe O (OH))
Magnetite (Fe3 O 4 )

8. LENSA
Yaitu bentuk lapisan yang mmbaji atau menghilang ke segala arah .

--- --- ---


--- --- ---
--- --- ---
- - --- ---
--- ---
….. ….
….. ….. ….
…. ….. …..
….. ….. …..
… ….. …..
9. FORAMINIFERA BESAR
- Foraminiferagolongan ini mempunyai strukur dalam sangat kompleks,
jumlah kamar banyak dan ukuran cangkang/ test relatif besar
disbanding foraminifera kecil.
- Mempunyai nilai penting dalam stratigrafi dan fasies. Dan dalam
penentuan umur cukup mengetahui sampai tingkat genus.
- Golongan ini merupakan unsure pembentuk yang penting terumbu
(reef), disamping pembentuk yang lain dari golongan Koral dan Alga.
- Aplikasi lingkungan pengendapan :
ƒ Untuk menentukan lingkungan pengendapan
Dalam pnentuan lingk pengendapan terutama di lingkungan
laut / marine kita harus mengenal Bathimetry. Untuk
penentuan lingk pengendapan terutma digunakan foraminifera
bentonik hal ini disebabkan bentonik hidupnya peka terhadap
lingkungan sehingga (jenis/ spesies) tertentu hanya dapat
hidup pada lingkungan tertentu.
ƒ Untuk penenyuan umur
ƒ Untuk Korelasi
- Beberapa falimy yang sering dijumpai :
9 Nummulitidae
9 Discocylinidae
9 Lepidocylinidae
9 Alveolinidae
10. PARALEL LAMINASI Suatu lapisan yang menujukkan keteraturan lapisan
dengan ketebalan < 1cm
11. LAMINASI BERGELOMBANG
ƒ Gerak Sedimen : Suspensi
ƒ Tidak ada arus traksi
ƒ Tidak dikenal adanya struktur.
1. ANTIKLINORIUM
2. ANTIKLIN
3. SINKLIN
4. TERLIPAT KUAT
5. TERLIPAT LEMAH
6. SESAR NAIK
7. SESAR MENDATAR
8. SESAR NORMAL

1. Sesar
adalah suatu rekahan yang memperlihatkan pergeseran cukup besar dan sejajar
terhadap bidang rekahan yang terbentuk. Pergeseran pada sesar dapat terjadi
sepanjang garis lurus (translasi) atau terputar (rotasi).
Ciri-ciri : - secara langsung : gawir, bidang sesar, jalur breksi sesar (milonit),
deretan mata air, penyimpangan yang menyolok dari kedudukan
lapisan atau foliasi batuan, pergeseran atau hilangnya lapisan
batuan.
- secara tdk langsung : dikenali dari foto udara, foto satelit atau peta
topografi diperlihatkan oleh kelurusan atau pembelokan alur
sungai secara tiba-tiba, pergeseran bukit, dll.
Data-data yang diambil : - Kedudukan bidang sesar berupa gores garis
- Kedudukan bidang breksiasi
- Kedudukan kekar berupa shear dan gash
Analisis data :
• Mencari kedudukan umum shear dan gash yaitu dengan memplotkan semua
kedudukan pada kertas kalkir diatas polar equal area net lalu diplotkan pada
kalsbeck counting net lalu membuat peta konturnya dan kemudian dibaca
arah umumnya dari titik tertinggi. Sedangkan arah umum breksiasi ditentukan
dari diagram kipas
• Lalu pada wulfnet diplotkan kedudukan umum shear dan gash fracture
• Perpotongan antara shear dan gash didapatkan titik σ2σ2’ lalu diletakan
disepanjang W-E stereonet lalu hitunglah 90º kearah pusat stereonet dan
dibuat busur melalui titik 90º tsb maka didapat bidang bantu.
• Perpotongan antara gash fracture dengan bidang bantu didapat titik σ1’
• Lalu plotkan arah umum breksiasi dan diletakan pada N-S stereonet, buatlah
busur melalui σ2σ2’ maka didapat bidang sesar
• Perpotongan bidang sesar dengan bidang bantu adalah net slip
• Lalu mengukur kedudukan bidang sesar dan rake net slip
• Bidang bantu diletakkan pada N-S stereonet, perhatikan posisi shear dan gash
fracture
• Bila sudut antara σ1’ dengan net slip yang diukur sepanjang bidang bantu
mempunyai kisaran 45º-75º, maka pergeseran sesar menuju sudut lancipnya
• Apabila sudut antara shear fracture dengan net mempunyai kisaran 15º-45º,
maka pergeseran sesar menuju sudut tumpulnya.
• Mengeplotkan arah pergeseran pada net slipnya (simbol pergeseran sesar)
• Penamaan sesar berdasarkan klasifikasi Rickard,1972. Caranya dengan
merekonstruksi pergeseran sesar berdasarkan net slipnya apakah naik atau
turun dan kiri atau kanan. Misalnya slipnya adalah kiri-turun maka digram
Rickard yang ditutup pada bagian kanan-naik lalu data dip sesar dan rake net
slip dimasukan, nama sesar dibaca sesuai dengan nomor yang terdapat pada
kotak
• -Pada sesar mendatar kedudukan unsur-unsur pada hanging wall dan foot
wall tidak berubah karena pergeseran sepanjang bidang sesar adalah sama
atau sejajar dengan jurus sesar.Untuk mengetahui orientasi dan besaran dari
slip harus diketahui dua titik yang sama pada kedua blok yang tersesarkan,
dalam kenyataan geologi titik tsb diperoleh dari perpotongan bidang sesar
dengan dua struktur bidang atau perpotongan bidang sesar dengan struktur
garis.
• Sesar normal adalah sesar dengan hanging wall bergerak turun relatif
terhadap foot wall.
• Sesar naik adalah sesar dengan hanging wall bergerak naik relatif terhadap
foot wall. Jika sesar naik memiliki bidangn sesar dengan dip yang
landai(<45º) maka disebut sesar sungkup atau thrust fault.

2. Lipatan
Merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang ditunjukan sebagai
lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam
bahan tsb
Data-data : - kedudukan struktur bidang yang terlipat
- kedudukan cleavage,umumnya sejajar dengan kedudukan bidang
sumbu lipatan

3. Antiklin
Merupakan struktur lipatan yang berbentuk melengkung /convex keatas dengan
urutan lapisan batuan yang tua dibawah dan yang muda diatas

4. Sinklin
Merupakan struktur lipatan yang berbentuk melengkung kebawah/concav keatas
dengan urutan lapisan batuan yang tua dibawah dan yang muda diatas

5. Antiklinorium
Jika antiklin yang luas tersusun oleh antiklin dan sinklin kecil.

Anda mungkin juga menyukai