Anda di halaman 1dari 3

4.

6 PEMBAHASAN
Acara ketiga Praktikum Analisa Inti Batuan adalah Pengukuran
Permeabilitas. Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk menentukan nilai
permeabilitas absolute dengan menggunakan Liquid Permeameter dan Gas
Permeameter. Permeabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu batuan
reservoir untuk dapat meloloskan fluida yang terkandung didalamnya tanpa
merusak partikel pembentuk batuan tersebut. Didalam reservoir, permeabilitas
dibagi atas tiga macam, yaitu permeabilitas absolut, permeabilitas efektif dan
permeabilitas relatif. Dimana permeabilitas absolut adalah fluida yang mengalir
dalam media berpori hanya satu fasa. Permeabilitas efektif adalah permeabilitas
fluida yang mengalir lebih dari satu fasa. Sedangkan permeabilitas relatif adalah
perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut.
Dari percobaan menggunakan gas permeameter diperoleh harga
permeabilitas pada beda tekanan 0,25 atm sebesar 0,304 darcy, pada beda tekanan
0,5 atm sebesar 0,266 darcy dan pada tekanan 1,0 atm diperoleh harga
permeabilitas sebesar 0,171 darcy. Dalam percobaan menggunakan gas
permeameter, sampel core diletakan pada selector “large” dimana setelah
diberikan beberapa tekanan (0,25;0,5;1,0) dan akan didapat harga masing-masing
“flowreading” pada flowmeter. Nilai ini digunakan untuk mencari nilai laju alir
dengan melihat grafik Q vs Flowreading. Nilai permeabilitas yang telah didapat
bukanlah nilai permeabilitas yang sebenarnya, hal ini disebabkan oleh adanya
klinkenberg effect atau disebut juga gas slippage, yaitu suatu keadaan dimana
udara/gas dapat melalui ruang diantara core dengan core holder, sehingga
mempengaruhi harga permeabilitas. Untuk mendapatkan nilai permeabilitas yang
sebenarnya, maka diperlukan koreksi dengan cara membuat grafik hubungan
antara k dan 1/p sehingga akan mendapatkan persamaan trendline. Dari trendline
tersebut dilakukan perhitungan permeabilitas sebenarnya dan diperoleh nilai
permeabilitas sebesar 0,2629 darcy.
Metode yang selanjutnya adalah pengukuran permeabilitas dengan
menggunakan liquid parameter. Pada liquid parameter, fluida yang digunakan
adalah air. Prinsip kerja alat ini adalah dengan membaca waktu fluida yang
mengalir dari batas atas sampai batas bawah buret. Waktu yang didapat digunakan
untuk mencari nilai laju alir dengan perbandingan terhadap volume air yang
digunakan. Sehingga diperoleh nilai permeabilitas sebesar 0,348 darcy.
Aplikasi lapangan pada percobaan ini yaitu untuk menentukan laju alir
sumur, dan menentukan suatu sumur apakah ekonomis untuk diproduksikan
berdasarkan parameter yang diperoleh saat pengujian seperti laju alir, pengujian
porositas, dan penentuan jenis batuan (core). Permeabilitas menjadi faktor penting
dalam dunia perminyakan dalam kaitannya untuk menentukan laju produksi yang
tepat sehingga optimasi produksi dapat tercapai. Ditinjau dari aspek reservoir
yaitu untuk menentukan prospek atau tidaknya suatu reservoir untuk diproduksi,
sedangkan dari aspek pemboran, kaitannya dengan penentuan program lumpur
yang tepat dalam suatu operasi pemboran, sehingga dapat terhindar dari problema
pemboran.
4.7 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum acara pengukuran permeabilitas absolut,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil percobaan, didapatkan hasil :
 Dengan Gas Permeameter :
K pada tekanan 0,25 atm = 0.304 darcy
K pada tekanan 0,5 atm = 0,266 darcy
K pada tekanan 1 atm = 0,171 darcy
K sebenarnya = 0,2629 darcy
 Dengan Liquid Permeameter
K = 0,348 darcy
2. Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk menentukan nilai
permeabilitas absolute dengan menggunakan Liquid Permeameter dan
Gas Permeameter.
3. Klikenberg Effect adalah suatu keadaan dimana udara atau gas dapat
melalui ruang diantara core dan core holder sehingga mempengaruhi
harga permeabilitas sehingga memerlukan koreksi agar dapat harga
permeabilitas yang sebenarnya.
4. Aplikasi lapangan pada praktikum ini adalah:
 Aspek reservoir : untuk menentukan prospek atau tidaknya
suatu reservoir untuk diproduksi.
 Aspek pemboran : untuk penentuan program lumpur yang
tepat dalam suatu operasi pemboran, sehingga dapat terhindar dari
problem pemboran.
 Aspek produksi : untuk menentukan laju alir sumur, dan
menentukan suatu sumur apakah ekonomis untuk diproduksikan

Anda mungkin juga menyukai