Anda di halaman 1dari 1

1.

Islam memiliki definisi pasrah kepada Allah dengan bertauhid, tunduk kepada-Nya dengan
mentaati-Nya, dan berlepas diri dari semua kesyirikan dan pelakunya. Islam juga dapat diartikan
sebagai jalan keselamatan atau kemaslahatan yang mencakup seluruh perkara. Baik itu perkara
dunia dan perkara akhirat. Islam juga berarti jalan bagi terwujudnya kebahagiaan individu dan
kelompok/masyarakat, baik di dunia maupun di akhirat. Agama islam adalah agama yang benar
menurut Allah SWT (QS 3:9).
Konsekuensi memeluk agama islam yang pertama adalah menerima seluruh ayat Al Qur’an. Hal
ini karena Islam merupakan agama yang didasari oleh wahyu yang sudah termuat di dalam Al
Qur’an yang kedua adalah tidak mencampur antara yang haq atau benar dengan yang bathil. Dua
hal sangat berbeda dan saling bertentangan. Karenanya jangan sampai dalam kehidupannya,
seorang Muslim mencampur aduk antara yang haq dengan yang bathil itu dalam sikap, pendapat,
dan tingkah lakunya sehari-hari yang ketiga adalah meninggalkan hal-hal yang tidak islami dan
menunjukkan kebanggaan sebagai Muslim.
2. Dalam Al-Quran jalan diistilahkan dengan berbagai nama yakni Syariah, thariqah, sabil, sirath, dan
Minhaj maknanya ialah jalan yang benar yang didalamnya terdapat ganjaran bagi yang berbuat baik
dan adzab bagi yang berbuat kebathilan, yang semua itu terdapat dalam islam. Sebagai umat islam
kita tahu bahwa segala urusan manusia telah diatur oleh agama, termasuk bagaimana jalan untuk
mengantarkan kepada keridhhoan Allah.
3. Tidak cukup hanya percaya untuk mengimani percaya kepada Allah SWT, tetapi kita harus juga
mempercayai Allah itu dalam kualitasNya sebagai satu satunya yang bersifat keilahian dan
ketuhanan. Sebagai konsekuensinya karena kita mempercayai Allah, maka kita harus bersandar
sepenuhnya kepada-Nya. Dialah tempat menggantungkan harapan, kita optimis kepadaNya dan
kita ‘bersandar’ (tawakal) kepadaNya.
4. “Madinah” secara harfiah berarti kota. Pengertian ini tidak jauh berbeda dari asal makna
kebahasaan atau etimologisnya yang dapat ditelusuri kepada tiga suku akar katanya yaitu “d-y-n”
{dal-ya-nun) dengan makna dasar “patuh”, sebagaimana dinyatakan dalam tashrif “dana-yadinu “.
Dari kata ini pula kata “din” yang berarti agama berasal. Suatu kata yang yang mengacu kepada
ide tentang kepatuhan atau sikap patuh. Sebab sistem atau rangkaian ajaran yang disebut “agama”
itu memang berintikan tuntutan untuk tunduk dan patuh kepada sesuatu yang dipandang mutlak
dan diyakini sebagai asal dan tujuan hidup. Penggunaan kata “Madinah” oleh Nabi Muhammad
SAW untuk menukar nama kota hijrah beliau itu mengisyaratkan suatu deklarasi atau proklamasi
bahwa di tempat baru itu hendak diwujudkan suatu masyarakat teratur (atau berperaturan)
sebagaimana mestinya suatu masyarakat. Dengan demikian konsep Madinah adalah pola
kehidupan sosial yang sopan yang ditegakkan atas dasar kewajiban dan kesadaran umum untuk
patuh kepada peraturan atau hukum.
5. Allah dr kata Al + Ilah. Dalam bhs. Arab adalah objek sesembahan. Karena naluri menyembah
sudah menjadi hal yg inhern dlm diri manusia, sbg bentuk meminta perlindungan terhadap Sesuatu
yg Maha Tinggi, maka dimungkinkan banyak manusia menyembah obyek sesembahan yg tidak
sepatutnya.
6. Karena sebetulnya manusia itu problemnya bkn tdk percaya kpd Tuhan. Percaya kpd Tuhan itu
paling alamiah, paling natural. Oleh krn itu praktis tdk ada manusia yg tdk percaya kpd Tuhan.
Tetapi persoalannya ialah kepercayaannya kepada Tuhan itu tidak benar. Baik caranya percaya
maupun pemahamannya mengenai Tuhan itu tdk benar. Padahal setiap kepercayaan itu
membelenggu. Setiap kepercayaan itu mengikat kita & kita semua menjadi hamba dari apa yg kita
percayai.

Anda mungkin juga menyukai