Bab 4
Bab 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pada waktu pengkajian pada kenyataannya lebih mudah
melaksanakan pengkajian secara head to toe dari pada melakukan
pengkajian per sistem. Pada saat mengkaji riwayat kesehatan klien, respon
keluarga (dalam hal ini sebagai istri) pada saat penulis mengkaji sangat baik,
dan sangat terbuka pada penulis dan terbukti dari seluruh pertanyaan yang
penulis utarakan, orang tua klien langsung menjawabnya dengan baik.
35
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan efek struktur jantung
ditandai dengan TD : 130/80 mmHg, HR : 104 kali/menit, dan klien
merasa lemah, irama jantung ventrikel tachicardia (VT) tekanan
darah menurun 80/palpasi.
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman kehilangan atau kematian
ditandai dengan ketakutan, peningkatan tegangan, gelisah, wajah
tegang.
Sedangkan beberapa diagnosa yang ada di lapangan, tidak terdapat di
buku acuan (Jurnal Repository Universitas Sumatera Utara, Sari Harahap,
2014) penulis antara lain:
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan deficit
knowledge.
4.3 Intervensi
Intervensi keperawatan yang penulis temukan di buku acuan (Jurnal
Repository Universitas Sumatera Utara, Sari Harahap, 2014) yang yaitu
sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan ischemia miokardium.
Intervensi :
36
- Observasi nonverbal pasien terhadap ketidaknyamanan.
observasi gejala yang berhubungan dengan dispnea,
mual/muntah, pusing, palpitasi. evaluasi laporan nyeri pada
rahang, leher, bahu, tangan/lengan khususnya sisi kiri.
5) Posisikan pasien pada istirahat total selama episode angina.
6) Observasi tanda-tanda vital tiap 5 menit selama serangan
angina.
7) Ciptakan lingkungan yang tenang, nyaman bila perlu batasi
pengunjung 11.
8) Berikan makanan yang lembut
9) Kolaborasi :
- pemberian oksigen
- Nitrit
- Penyekat beta
- Morfin sulfat
- EKG serial
37
8) Tekankan untuk menghindari regangan : selama defekasi, batuk
9) Pantau dan catat efek terapeutik/efek samping selama pemberian
kalsium antagonis, beta bloker,dan nitrat.
10) Kolaborasi :
- pemberian kalsium antagonis.
- Tes katerisasi untuk persiapan PTCA.
38
6) Kolaborasi dalam pemberian oksigen dengan konsentrasi 2 – 4
liter/menit.
7) Kolaborasi dalam pemberian analgesik berupa Aspilet 160 mg.
39
Dari intervensi diatas, penulis berkesimpulan bahwa ada kesamaan
antara teori dan pelaksanaannya dalam pemberian rencana tindakan pada
klien dengan Non ST Elevasi Miokardium Infark, hanya saja pada teori dari
buku acuan (Jurnal Repository Universitas Sumatera Utara, Sari Harahap,
2014) yang penulis dapatkan, rencana yang diberikan kepada klien lebih
lengkap, sedangkan yang penulis dapatkan hanya garis – garis besar, atau
juga lebih disederhanakan dari teori yang didapatkan dari buku acuan
(Jurnal Repository Universitas Sumatera Utara, Sari Harahap, 2014)
tersebut.
4.4 Implementasi
Setelah perencanaan penulis mengacu pada tahap implementasi.
Pada tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun sebelumnya, hanya saja bahasanya
disederhanakan tanpa menghilangkan unsur – unsur penting dalam
pembuatan laporan kasus ini.
Banyak faktor yang mendukung terlaksananya implementasi
keperawatan diantaranya: peran keluarga yang mendukung, tersedianya
alat-alat serta adanya bimbingan dari CI ruangan, pembimbing dari
akademik, perawat ruangan, serta adanya peran dokter yang menentukan
diagnosa menurut medis.
4.5 Evaluasi
Dari hasil pengkajian, diagnosa, intervensi dan implementasi yang
penulis dapatkan dilapangan, ada kesenjangan antara teori dari buku acuan
(Jurnal Repository Universitas Sumatera Utara, Sari Harahap, 2014) dan
kenyataannya dilapangan, tetapi kesenjangannya tidak terlalu jauh dari yang
penulis dapatkan dilapangan, hanya saja bahasanya disederhanakan tanpa
menghilangkan unsur – unsur penting dalam prosedur pembuatan laporan
kasus ini.
40