Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SAP 11
KELOMPOK 11
NAMA KELOMPOK :
Penerimaan pemerintah (baik pemerintah pusat maupun daerah) dapat berasal dari
pungutan pajak maupun bukan pajak, serta sumbangan ataupun bantuan dan pinjaman.
Untuk pemerintah daerah, sumbangan atau bantuan yang terbesar diterima biasanya dari
pemerintah pusat.
Yang termasuk dalam penerimaan bukan pajak, untuk kasus penerimaan pemerintah
daerah ini, adalah seperti: retribusi, hasil penjualan dan/atau penyewaan aktiva (kekayaan)
milik pemerintah daerah, serta hasil pengenaan denda terhadap para pelanggar peraturan.
Penerimaan dari pinjaman dapat berasal dari masyarakat, lembaga-lembaga keuangan
nasional, pemerintah pusat ataupun lembaga-lembaga keuangan internasional seperti: Bank
Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan sebagainya. Pinjaman kepada masyarakat dapat
dilakukan oleh pemerintah daerah melalui penerbitan dan penjualan surat hutang (seperti:
obligasi) di pasar modal. Pinjaman kepada lembaga keuangan nasional umumnya berupa
permohonan kredit.
Komposisi penerimaan pemerintah daerah, yang tercantum dalam APBD, dikelompokkan
sebagai berikut:
c) Pinjaman
Hasil dari pajak daerah, menurut UU No 34 tahun 2000 itu, untuk Pemerintah Provinsi adalah:
1. Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB);
2. Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB);
3. Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB);
4. Hasil dari Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Permukaan (PABTP).
Hasil penerimaan retribusi, baik untuk Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/Kota, adalah:
1. Hasil dari Retribusi jasa Usaha;
2. Hasil dari Retribusi jasa Umum; dan
3. Hasil dari Retribusi Perizinan Tertentu.
Belanja pegawai
Belanja Pegawai adalah kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang
diberikan kepada pegawai pemerintah, baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal.
PNS dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal. Contoh : gaji, tunjangan, honorarium, lembur, kontribusi sosial
dan lain-lain yang berhubungan dengan pegawai.
Belanja barang
Belanja barang adalah pengeluran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang
habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak
dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja ini terdiri belanja barang dan jasa, belanja
pemeliharaan dan belanja perjalanan. Belanja barang ini terdiri dari belanja pengadaan
barang dan jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan.
2. Belanja modal, terdiri atas belanja aset tetap dan belanja asset lainnya
3. Adapun belanja tidak terduga, yaitu pengeluaran yang tidak diperkirakan
sebelumnya.
1. Dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai
kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
2. Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang di alokasikan pada setiap daerah
Otonom di Indonesia sebagai dana pembangunan.
3. Alokasi Khusus (DAK) adalah alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional. DAK termasuk Dana Perimbangan, di samping Dana Alokasi
Umum (DAU).
4. Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksaan
otonomi khusus suatu daerah. Contohnya : Aceh, dan Papua.
Kebijakan fiskal (fiskal policy) adalah implementasi dari bentuk operasional kebijakan
anggaran yang dilakukan pemerintah dalam mengatur keuangan negara. Arah kebijakan
ditekankan pengalokasian pengeluaran negara dan penerimaan negara terkhusus pada
perpajakan, contohnya saja tinggi rendahnya pajak, atau bahkan pembebasan pajak dalam
pengendalian perekonomian untuk mencapai tujuan nasional. Dalam menjalankan kebijakan
sangat efektif apalagi dibarengi dengan kebijakan moneter.
Adapun tujuan dilakukannya kebijakan fiskal dan macam-macam kebijakan
fiskal adalah sebagai berikut :
Sumber : http://dhenov.blogspot.com/2007/12/penerimaan-pemerintah.html
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-tujuan-macam-macam-fiskal-
kebijakan.html#_
http://kartikarachmawati1.blogspot.com/2013/12/jenis-jenis-pengeluaran-
pemerintah.html