KOMUNIKASI INTERPERSONAL -
TERAPEUTIK YANG EFEKTIF
◦ Jadi dapat diartikan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan pelaku atau
personal lebih dari satu orang. R Wayne Pace mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah Proses
komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka.
◦ Komunikasi Interpersonal menuntut berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi
menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok kecil.
◦ Komunikasi Interpersonal juga berlaku secara kontekstual bergantung kepada keadaan, budaya, dan
juga konteks psikologikal. Cara dan bentuk interaksi antara individu akan tercorak mengikuti keadaan-
keadaan ini.
◦ Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi
antara individu-individu (Littlejohn, 1999).
◦ Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang
melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang
guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
◦ Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah:
Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;
Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan,
baik secara verbal maupun nonverbal.
◦ Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi
instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain,
karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi
daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita.
◦ Persepsi Interpersonal
◦ Konsep Diri
◦ Atraksi Interpersonal
◦ Hubungan Interpersonal
Persepsi Interpersonal
◦ Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi,
atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal
adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang
berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa pesan
verbal dan nonverbal.
◦ Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan
pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan
pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat
pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih
terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
◦ Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal
sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif
dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri.
Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri
yang sehat menjadi perlu.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Terapeutik
◦ Komunikasi interpersonal yang disebut juga komunikasi Terapeutik, merupakan komunikasi yang
dilakukan secara sadar, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kegiatannya dipusatkan
untuk kesembuhan pasien
◦ Komunikasi Terapeutik (KT) adalah interaksi interpersonal antara perawat (health provider)
dengan klien di mana si petugas kesehatan berfokus pada kebutuhan spesifik klien/pasien untuk
mempromosikan sebuah pertukaran informasi yang efektif
◦ Komunikasi terapeutik tidak dapat berlangsung dengan sendirinya, tetapi harus direncanakan,
dipertimbangkan dan dilaksanakan secara profesional. Komunikasi terapeutik memegang
peranan penting dalm membantu pasien dalam memecahkan masalah yang dihadapi
◦ Komunikasi terapeutik merupakan suatu tehnik dalam usaha mengajak pasien dan keluarga
bertukar pikiran dan perasaan. Tehnik tersebut mencakup keterampilan berkomunikasi secara
verbal dan non-verbal.
◦ Beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa keterampilan berkomunikasi ada dua cara yaitu, komunikasi
verbal dan non-verbal.
◦ Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan di rumah sakit adalah pertukaran informasi
secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan
tepat waktu.
◦ Kata-kata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan,
membangkitkan respon emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk
menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang.
◦ Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon
secara langsung.
◦ Komunikasi verbal termasuk kedalam pengguanan kata-kata atau tulisan dan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu ;
Kemaknaan kata (dentotative and connotative meaning)
Perbendaharaan kata (vocabulary)
Kecepatan (pacing)
Intonasi/nada suara (Intonation)
Kejelasan dan keringkasan (clarity and brevity)
Waktu dan relevansi (timing and relevance)
Kemaknaan (denotative and connotative meaning)
◦ Berkomunikasi atau berbicara dengan intonasi atau nada suara yang tinggi
bias memberikan penilaian bagi pasien bahwa perawat tersebut bernada
marah dan menimbulkan persepsi yang salah atau negatif. Sedangkan
sebaliknya bila intonasi/nada suara pelan, bisa-bisa tidak terdengar oleh
pasien.
◦ Oleh karena itu berintonasi/nada suara yang standard, tidak terlalu kuat dan
tidak terlalu pelan. Intonasi nada suara dipengaruhi oleh keadaan/kondisi
emosi pada saat berkomunikasi (berbicara).
Kejelasan dan keringkasan (clarity and brevity)
◦ Penyampaian pesan yang penting, dengan cara yang baik dengan emosi yang
terkendali, namun bila tidak dilakukan pada waktu yang tepat, maka pesan yang
disampaikan tidak diterima oleh pasien.
◦ Waktu menjadi sesuatu yang kritis bagi persepsi seseorang terhadap pesan yang
diterima. Misalnya, pasien yang akan dioperasi mengalami ketakutan yang besar,
namun dokter menceritakan resiko-resiko yang mungkin terjadi akibat dari operasi
tersebut.
◦ Hal ini waktunya tidak tepat dan tidak relevan, karena akan membuat pasien takut
dan trauma untuk dioperasi. Oleh karena itu diharapkan dokter menggunakan waktu
yang tepat dan relevansi dalam menyampaikan sesuatu hal yang penting.
Komunikasi yang bersifat non-verbal
◦ Hangat (Warmth)
◦ Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan
pasien dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya
tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan
perasaannya lebih mendalam.
Fase Komunikasi Terapeutik
1. Persiapan ( pre-interaksi )
Melakukan persiapan dengan membaca status klien. Perawat
diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk terhadap klien, karena
akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya
dengan klien.
EMPATI
Memahami Empati
Definisi
◦ Alfred Adler
◦ Empati sebagai penerimaan terhadap perasaan orang lain dan
meletakkan diri kita pada tempat orang itu to feel in
social competency
tidak sekedar ikut merasakan pengalaman orang lain (vicarious affect response), tapi juga mampu
melakukan respon kepedulian (concern) terhadap perasaan dan perilaku orang
Memahami Empati
Tujuan
7. Mengurangi prasangka Mendengarkan 3. Mengarahkan percakapan
atau asumsi negatif xt ke arah topik emosional
empati
Kemauan
memperoleh
informasi
lengkap (Rogers & Farson, 1976)
Listening Skill
Active listeners
listen with their:
Emotions
Words
ears Eye
movement
eyes speaker
Facial
expressions
mind Body Hand
posture gestures
52
Listening Skill
53
Latihan Mendengarkan & Berempati
Langkah Kedua: Memahami Apa yang terlibat dalam memberi repon yang
empatik
◦ Pendengar yang baik harus memberi respon agar pembicara mengetahui bahwa dia dipahami.
◦ Memberi respon bahkan lebih rumit dibanding mendengarkan; tak seorangpun sempurna.
Anda tidak harus sempurna, tetapi semakin akurat semakin baik.
◦ Pendengar yang baik akan fokus pada perasaan pembicara, bukan pada keadaan atau
tindakannya.
Contoh: Ketika bicara dengan seseorang yang baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya, jangan
tanyakan ” Apa yang telah dia katakan?” atau ” Sejak kapan kamu orang curiga ini akan
terjadi?”
◦ Sebaiknya kita perhatikan dan refleksikan perasaannya, seperti “Ini benar-benar menyakitkan
ya…” atau ” Kamu pasti merasa ditinggalkan dan kehilangan.”
Tugas
Berikan suatu masalah atau kasus (masalah kesehatan gigi) yang sedang dihadapi
teman/saudara/orang tua anda
Deskripsikan bagaimana cara anda berempati terhadap teman/saudara/orang tua yang mendapat
masalah tersebut
Referensi