Anda di halaman 1dari 12

Satuan Acara Penyuluhan dengan Intra Uterin Fetal Death

(IUFD)
Di Rs. Bersalin Budi Rahayu Tidar Magelang Ruang Lily No.14

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Oleh :
Yoepiana
010116A091

Program Studi S1 Keperawatan


Fakultas Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo
2018
Pokok Bahasan : Kematian Janin Dalam kandungan (IUFD)

Sasaran : Ny.T dan Keluarga

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang lily No.14, RS. Bersalin Budi Rahayu Tidar Magelang

Hari/Tgl : Jumat , 02 November 2018

A. Latar Belakang

Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum terjadi

proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau BB janin lebih dari 1000 gram.

( Kamus istilah kebidanan). Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUD) karena beberapa

factor antara lain gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi berbahaya

karena suplai makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga

pertumbuhan janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan anemia,

karena anemia adalah kejadian kekurangan FE maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin

adalah irefersibel.

Kerja organ – organ maupu aliran darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin

(IUGR). Ketiadaan janin pada berbagai tahap merupakan kematian janin.Berdasarkan revisi

tahun 2003 dari Prosedur Pengkodean Penyebab dari Kematian Janin Berdasarkan ICD-10,

Pusat Statistik Kesehatan Nasional mendefinisikan kematian janin sebagai kematian yang

terutama berkaitan dengan ekspulsi komplet atau ekstraksi hasil konsepsi dari Ibu, pada durasi

yang tidak dapat diperkirakan di dalam masa kehamilan, dan merupakan terminasi kehamilan

yang tidak diinduksi. Kematian janin diindikasikan oleh adanya fakta setelah terjadi ekspulsi
atau ekstraksi, janin tidak bernafas atau menunjukkan tanda-tanda laindari kehidupan seperti

detak jantung, pulsasi umbilical cord, atau gerakan yangberarti dari otot-otot volunter. Detak

jantung tidak termasuk kontraksi transien dari jantung, respirasi tidak termasuk pernafasan

yang sangat cepat atau gasping. Kematian janin yang terjadi tanpa alasan yang jelas pada

kehamilan, normal tidak rumit. Ini terjadi pada sekitar 1 persen dari kehamilan dan biasanya

(tergantung pada sumber daya tersebut) dianggap sebagai kematian janin ketika terjadi setelah

minggu ke-20 kehamilan dan / atau berat sama dengan atau lebih dari 500 gram. American

College of Obstetrics and Gynecologists juga merekomendasikan kematian termasuk terjadi

pada 22 minggu kehamilan atau lebih (kelompok lain menggunakan 20 minggu kehamilan).

Meskipun definisi kematian janin paling sering digunakan dalam literatur medis, hal ini bukan

berarti definisi saja. Bahkan di Amerika Serikat, perbedaan dalam definisi yang digunakan

adalah substansial. Pusat Nasional Statistik Kesehatan AS, sebuah divisi dari Pusat

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, update secara berkala Model Statistik Vital Negara

Undang-Undang dan peraturan untuk membantu negara dalam mengembangkan undang-

undang vital statistik.

Mereka merekomendasikan pelaporan kematian janin yang terjadi pada janin dengan berat

350 gram atau lebih atau dari 20 minggu kehamilan atau lebih besar (lihat Pusat Nasional

Statistik Kesehatan). Kebijakan ini, tetapi, hanya panduan dan praktek pelaporan bervariasi

antara negara.
B.Tujuan

1. Tujuan Umum

2. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang

kematian janin dalam kandungan (IUFD)

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat :

a. Menyebutkan pengertian IUFD dengan bahasa sendiri

b. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya IUFD

c. Menyebutkan penyebab terjadinya IUFD

d. Menjelaskan pencegahan IUFD

C. Metode

 Ceramah

 Tanya jawab

D. Media dan Alat :

 Leaflet

 Lembar balik

E. Setting Tempat

Kamar ruang lily ditempat tidur pasien.


F. Susunan Acara

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga dan Pasien Waktu

1 Pembukaan

- Memberi salam - Menjawab salam 5 mnt

- Perkenalan - Mendengarkan dan

- Menjelaskan kontrak memperhatikan

dan tujuan pertemuan

2 Kegatan Inti Penyuluhan 20 mnt

- Mengkaji - Mengemukakan pendapat

pengetahuan - Mendengarkan dan

Keluarga dan pasien memperhatikan

tentang IUFD - Mengajukan pertanyaan

- Memberi

reinforcement (+)

- Menjelaskan tentang

pengertian IUFD

- Menjelaskan

- Menyebutkan tanda

dan gejala terjadinya

IUFD

- Menyebutkan

penyebab terjadinya

IUFD
- Menjelaskan cara

pencegahan IUFD

- Memberi kesempatan

keluarga dan pasien

untuk bertanya

3 Penutup - Mendengarkan dan memperhatikan 5 mnt

- Menyimpulkan - Menjawab pertanyaan

materi

- Meminta keluarga

dan pasien

mengulang beberapa

informasi yang telah

diberikan

- Memberi

reinforcement (+)

- Menutup dengan

salam
H. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi dilakukan saat proses penyuluhan berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek

yang evaluasi adalah Kemampuan peserta sesuai dengan tujuan penyuluhan.

Pada saat dilaksanakan penyuluhan tentang IUFD, yang diikuti pasien dan keluarga

Kegiatan berjalan dengan baik dan tertib, waktu penyuluhan sesuai dengan jadwal, Saat

pemberian materi, peserta cukup kooperatif dan beberapa orang mampu menjelaskan kembali.

Evaluasi Pertanyaan (Feed Back) :

Apa yang anda ketahui tentang IUFD adalah kematian

IUFD? janin, yang di sebabkan

tidak ada lagi pergerakan

janin di dalam kandungan.

Bagaimana Cara Pencegahan - Makan yang bergizi

agar tidak terjadi IUFD? - Kedokter

- Jangan memakai hak

tinggi

- Rasakan aa pergerakan

janin setiap hari

Apa tanda dan gejala IUFD? Ibu tidak merasakan adanya

gerakan janin di dalam

perut
Materi

KEMATIAN JANIN DALAM KANDUNGAN (IUFD)

A. Pengertian

Kematian janin dalam kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni

kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua

dan atau yang beratnya 500 gram. Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau

abortus. (Prawirihardjo, 2014)

Ada juga pendapat lain yang mengatakan kematian janin dalam kehamilan adalah

kematian janin dalam kehamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia kehamilan

28 minggu ke atas atau berat janin 1000 gram ke atas. (Chapman, 2014)

B. Etiologi (Penyebab)

1.Faktor Ibu

1. Ibu mengalami kompikasi atau penyakit dalam kehamilan

2. Trauma

3. Infeksi

4. Gangguan gizi

5. Riwayat kematian janin sebelumnya

6. Rhesus berbeda
2.Faktor Bayi

Terdapat kelainan pada bayi

Penyebab lainnya dari IUFD, yaitu :

a) Fetal (penyebab 25-40%)

 Anomali/malformasi kongenital mayor : Neural tube defek, hidrops,

hidrosefalus,kelainan jantung congenital

 Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan.

Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah

terjadi, melalui otopsi bayi. Jarang dilakukan pemeriksaan kromosom saatjanin

masih dalam kandungan. Selain biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus

mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi,

bahkan lahir prematur.

 Kelainan kongenital (bawaan) bayi

Yang bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi

cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi dalam ronggadada bisa

menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari

banyaknya cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami pembengkakan

atau terjadi kelainan pada paru-parunya.

 Janin yang hiperaktif

Gerakan janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa

mengakibatkan tali pusat yangmenghubungkan ibu dengan janin terpelintir.

Akibatnya, pembuluh darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun nutrisi


melalui plasenta ke janin akan tersumbat. Tak hanya itu, tidak menutup

kemungkinan tali pusat tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan

janin menjadi sulit bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau

tersimpul tidak bisa terdeteksi. Sehingga, perludiwaspadai bilamana ada gejala yang

tidak biasa saat hamil.

b) Placental (penyebab 25-35%)

- Kerusakan tali pusat

- Infark plasenta

- Infeksi plasenta dan selaput ketuban

- Intrapartum asphyxia

- Plasenta Previa

Twin to twin transfusion S

 Chrioamnionitis

- Perdarahan janin ke ibu

- Solusio plasenta

c) Maternal (penyebab 5-10%)

• DM

• Hipertensi

• Trauma

• kehamilan lewat waktu (posterrm)

• Ruptur uterus
• Postterm pregnancy

• Obat-obat (Hendrikus Mbira& sulansi. 2013)

C. TANDA DAN GEJALA

1. Ibu tidak merasakan gerakan janin

2. Gerakan janin tidak dirasakan lagi

3. Uterus tegang / kaku (Tutu A & Suseno,2010)

D. PENCEGAHAN

1. Ibu harus mengetahui kondisi janin dengan pergerakannya

2. Berhati-hati jangan sampai trauma

3. Menjaga status nutrisi

4. Menghindari atau tdak merokok selama kehamilan (Prawirihardjo.2014).


DAFTAR PUSTAKA

Prawirihardjo,Sarwono .Ilmu Kebidanaan.Jakarta : PT.Bina Pustaka.2014

Suseno, Tutu A,. Masruroh H. Etika profesi Kebidanan.Yogyakarta: Citra Pustaka 2010.

Sulansi dan Hendrikus Mbira. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian IUFD Di RSUD Ende:

Jurnal Info Kesehatan . Vol.11,No.2, Desember 2013

Chapman, Viky Cithy Charles. Persalinan Dan Kelahiran : Asuhan Kebidanan Jakarta : EGC,

2013

Anda mungkin juga menyukai