Sap Iufd
Sap Iufd
(IUFD)
Di Rs. Bersalin Budi Rahayu Tidar Magelang Ruang Lily No.14
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang lily No.14, RS. Bersalin Budi Rahayu Tidar Magelang
A. Latar Belakang
Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum terjadi
proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau BB janin lebih dari 1000 gram.
( Kamus istilah kebidanan). Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUD) karena beberapa
factor antara lain gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi berbahaya
karena suplai makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan anemia,
karena anemia adalah kejadian kekurangan FE maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin
adalah irefersibel.
Kerja organ – organ maupu aliran darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin
(IUGR). Ketiadaan janin pada berbagai tahap merupakan kematian janin.Berdasarkan revisi
tahun 2003 dari Prosedur Pengkodean Penyebab dari Kematian Janin Berdasarkan ICD-10,
Pusat Statistik Kesehatan Nasional mendefinisikan kematian janin sebagai kematian yang
terutama berkaitan dengan ekspulsi komplet atau ekstraksi hasil konsepsi dari Ibu, pada durasi
yang tidak dapat diperkirakan di dalam masa kehamilan, dan merupakan terminasi kehamilan
yang tidak diinduksi. Kematian janin diindikasikan oleh adanya fakta setelah terjadi ekspulsi
atau ekstraksi, janin tidak bernafas atau menunjukkan tanda-tanda laindari kehidupan seperti
detak jantung, pulsasi umbilical cord, atau gerakan yangberarti dari otot-otot volunter. Detak
jantung tidak termasuk kontraksi transien dari jantung, respirasi tidak termasuk pernafasan
yang sangat cepat atau gasping. Kematian janin yang terjadi tanpa alasan yang jelas pada
kehamilan, normal tidak rumit. Ini terjadi pada sekitar 1 persen dari kehamilan dan biasanya
(tergantung pada sumber daya tersebut) dianggap sebagai kematian janin ketika terjadi setelah
minggu ke-20 kehamilan dan / atau berat sama dengan atau lebih dari 500 gram. American
pada 22 minggu kehamilan atau lebih (kelompok lain menggunakan 20 minggu kehamilan).
Meskipun definisi kematian janin paling sering digunakan dalam literatur medis, hal ini bukan
berarti definisi saja. Bahkan di Amerika Serikat, perbedaan dalam definisi yang digunakan
adalah substansial. Pusat Nasional Statistik Kesehatan AS, sebuah divisi dari Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, update secara berkala Model Statistik Vital Negara
Mereka merekomendasikan pelaporan kematian janin yang terjadi pada janin dengan berat
350 gram atau lebih atau dari 20 minggu kehamilan atau lebih besar (lihat Pusat Nasional
Statistik Kesehatan). Kebijakan ini, tetapi, hanya panduan dan praktek pelaporan bervariasi
antara negara.
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang
2. Tujuan Khusus
C. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Leaflet
Lembar balik
E. Setting Tempat
1 Pembukaan
- Memberi
reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang
pengertian IUFD
- Menjelaskan
- Menyebutkan tanda
IUFD
- Menyebutkan
penyebab terjadinya
IUFD
- Menjelaskan cara
pencegahan IUFD
- Memberi kesempatan
untuk bertanya
materi
- Meminta keluarga
dan pasien
mengulang beberapa
diberikan
- Memberi
reinforcement (+)
- Menutup dengan
salam
H. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan saat proses penyuluhan berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
Pada saat dilaksanakan penyuluhan tentang IUFD, yang diikuti pasien dan keluarga
Kegiatan berjalan dengan baik dan tertib, waktu penyuluhan sesuai dengan jadwal, Saat
pemberian materi, peserta cukup kooperatif dan beberapa orang mampu menjelaskan kembali.
tinggi
- Rasakan aa pergerakan
perut
Materi
A. Pengertian
Kematian janin dalam kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni
kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua
dan atau yang beratnya 500 gram. Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau
Ada juga pendapat lain yang mengatakan kematian janin dalam kehamilan adalah
kematian janin dalam kehamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia kehamilan
28 minggu ke atas atau berat janin 1000 gram ke atas. (Chapman, 2014)
B. Etiologi (Penyebab)
1.Faktor Ibu
2. Trauma
3. Infeksi
4. Gangguan gizi
6. Rhesus berbeda
2.Faktor Bayi
Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah
masih dalam kandungan. Selain biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus
mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi,
Yang bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi
cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi dalam ronggadada bisa
menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari
Gerakan janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa
kemungkinan tali pusat tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan
janin menjadi sulit bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau
tersimpul tidak bisa terdeteksi. Sehingga, perludiwaspadai bilamana ada gejala yang
- Infark plasenta
- Intrapartum asphyxia
- Plasenta Previa
Chrioamnionitis
- Solusio plasenta
• DM
• Hipertensi
• Trauma
• Ruptur uterus
• Postterm pregnancy
D. PENCEGAHAN
Suseno, Tutu A,. Masruroh H. Etika profesi Kebidanan.Yogyakarta: Citra Pustaka 2010.
Sulansi dan Hendrikus Mbira. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian IUFD Di RSUD Ende:
Chapman, Viky Cithy Charles. Persalinan Dan Kelahiran : Asuhan Kebidanan Jakarta : EGC,
2013