Anda di halaman 1dari 10

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Enterobacteriaceae adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang.
Enterobacteriaceae tersebar luas di alam, tanah, air, dan merupakan flora normal
dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan. Tetapi ada spesies atau strain
tertentu bersifat pathogen. Enterobacteriaceae dibagi menjadi bakteri yang
memfermentasi laktosa (bakteri coliform) dan bakteri non-fermentasi laktosa
(bakteri non-coliform). Bakteri coliform merupakan golongan bakteri intestinal
yakni hidup di dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform dapat
dijadikan indikator keberadaan dari bakteri patogenik lainnya. Akhir – akhir ini
sering diberitakan di media masa akan bahaya coliform yang terkandung dalam
air.
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup didalam
saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan
bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri
indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi
indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif
dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih
murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh
bakteri coliform adalah, Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes. Jadi,
coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya,
kualitas air semakin baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian dari bakteri Coliform ?
2. Bagaimana pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Citrobacter?
3. Bagaimana pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Klebsiella?
4. Bagaimana pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Enterobacter?
5. Bagaimana pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Escherchia?

1.3 Tujuan Penulisan


2

1. Untuk mengetahui pengertian dari bakteri Coliform.


2. Untuk mengetahui pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Citrobacter.
3. Untuk mengetahui pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Klebsiella.
4. Untuk mengetahui pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Enterobacter.
5. Untuk mengetahui pengertian, media pertumbuhan dan penyakit yang
ditimbulkan dari Escherchia.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Diharapkan tugas ini dapat dijadikan bahan bacaan dalam Mata Kuliah
Bakteriologi dan Mikologi.

BAB 2
3

ISI
2.1 Pengertian Bakteri Coliform
Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob
atau fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi laktosa
untuk menghasilkan asam dan gas pada suhu 35°C-37°C (Knechtges, 2011).
Golongan bakteri Coliform adalah Citrobacter, Enterobacter, Escherichia coli,
dan Klebsiella (Batt, 2014). Bakteri Coliform adalah golongan bakteri intestinal
yaitu hidup di dalam saluran pencernaan manusia (Treyens, 2009). Penggolongan
bakteri Coliform dan sifat-sifatnya, dibagi menjadi dua yaitu Coliform fekal
diantaranya bakteri Escherichia coli berasal dari tinja manusia. Coliform non
fekal diantaranya Aerobacter dan Klebsiella yang bukan berasal dari tinja
manusia, melainkan berasal dari hewan/tanaman yang sudah mati (Suriaman,
2008).
Bakteri Coliform bagian dari mikroflora normal yang berada di saluran
pencernaan manusia. Bakteri ini merupakan bakteri indikator kualitas air karena
keberadaannya menunjukkan bahwa air bersih telah terkontaminasi oleh feses
(Entjang, 2010). Bakteri ini dapat menjadi patogen apabila jumlah bakteri dalam
saluran cerna meningkat atau berada di luar habitatnya (Brooks et al, 2013).
2.2 Citrobacter
2.2.1 Pengertian Citrobacter
Citrobacter sp. adalah bakteri aerobik gram negatif basil. Bakteri
ini berbentuk batang panjang dengan panjang biasanya dari 1-
5 pM. Kebanyakan Citrobacter dikelilingi oleh beberapa flagela digunakan untuk
bergerak, tetapi beberapa diantaranya non-motil. Hal ini diklasifikasikan
dalam keluarga Enterobacteriaceae. Genus Citrobacter ditemukan pada 1932 oleh
Werkman dan Gillen. Umumnya ditemuukan di tanah, makanan, air, dan saluran
usus hewan dan manusia. Citrobacter jarang patogen nosokomial oportunistik
karena merupakan bagian flora normal usus. Tetapi kemungkinan ditemukannya
bakteri ini di air dikarenakan tercemar dari feses hewan (Ryan, 2004). Citrobacter
biasanya menyebabkan infeksi saluran kemih, infeksi dalam aliran darah, sepsis
intra abdominal, abses otak, dan pneumonia dan infeksi neonatal lainnya
(Tennant, 2008), seperti meningitis, sepsis neonatal, infeksi sendi atau bakteremia
(MacDonald, 2003).
2.2.2 Media Pertumbuhan Citrobacter
1. Nutrien Agar
Nutrien agar merupakan medium umum untuk uji air dan produk dairy.
NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme
yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini
4

merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar.
2. Media Xylose-Lysine-Desoxycholate Agar
Media ini bekerja dengan cara memfermentasi xylose, dekarboksilasi
lysine dan produksi H2S. Fermentasi xylose sangat lazim bagi kebanyakan
organisme enteric kecuali Shigella, Provindencia, dan Edwardsiella.
Pada media ini, Salmonella akan membentuk koloni merah dengan inti
hitam, sedangkan Pseudomonas tumbuh dengan warna merah dan
Eschericia berwarna kuning. Mikroba lain yang dapat tumbuh pada
media ini antara lain Arizona, Proteus, Aerobacter, Klebsiella, dan
Citrobacter. Namun, media ini kurang tepat jika digunakan pada tahap
awal identifikasi Salmonela, sehingga media ini lebih baik digunakan
untuk tahap konfirmasi kontaminan Salmonella.

2.3 Klebsiella
2.3.1 Pengertian Klebsiella
Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Klebsiella pertama kali
diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama Edwin Klebs
(1834-1913). Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah
bronkopneumoniae dan pneumonia. Hampir semua pneumonia disebabkan oleh
bakteri ini. Klebsiella pneumoniae merupakan suatu bakteri gram negatif yang
tidak bergerak (non motil), tidak berselubung, melakukan fermentasi laktosa,
fakultatif anaerob, ditemukan sebagai flora normal di mulut, kulit dan usus.
Spesies Klebsiella menunjukkan pertumbuhan mukoid, simpai polisakarida yang
besar, tidak ada pergerakan dan biasanya memberikan hasil positif untuk tes
dekarboksilase lisin dan sitrat. Morfologi khas dari Klebsiella dapat dilihat dalam
pertumbuhan padat in vitro tetapi morfologinya sangat bervariasi dalam bahan
klinik (Podscun, 1998).
2.3.2 Media pertumbuhan klebsiella sp
Medium Mac Conkey Agar termasuk salah satu media isolasi primer.
Mac Conkey merupakan medium selektif differensial yang mengandung zat warna
khusus dan karbohidrat untuk membedakan koloni yang memfermentasikan
laktosa (bewarna merah muda) dengan yang tidak memfermentasikan laktosa
(tidak bewarna), ukuran dan bentuk koloni bervariasi tergantung spesies.
Kelompok lactosa fermenter seperti Klebsiella sp. menghasilkan koloni berwarna
5

merah muda pada media isolasi primer (Gunarson,1998). Koloni Klebsiella sp.
membentuk koloni yang mukoid. Medium Mac Conkey memungkinkan
identifikasi persumtif secara cepat pada bakteri interik (Gupte , 1990). Gambaran
pertumbuhan Klebsiella sp. pada media Mac Conkey ditunjukkan pada Gambar
2.2 sebagai berikut :

Gambar 2.2. Koloni K. pneumonia tampak berwarna merah muda


2.3mukoid pada medium Mac Conkey (laktosa positif)
(Buxton, 2005).
2.4 Eschercia
2.4.1 Pengertian Eschercia
E.coli merupakan bakteri batang Gram negatif, tidak berkapsul, umumnya
mempunyai fibria dan bersifat motil. Sel E.coli mempunyai ukuran panjang 0,4-
0,7μm X 1,4μm, tersusun tunggal, berpasangan. Bakteri ini dapat menggunakan
asetat sebagai sumber karbon. E. coli bersifat mikroaerofilik Bakteri ini tumbuh
pada suhu antara 10-40 °C, dengan suhu optimum 37 ºC. pH optimum untuk
pertumbuhan adalah pada 7,0-7,5, pH minimum pada pH 9,0. Bakteri ini relatif
sangat sensitif terhadap panas dan dapat diinaktifkan pada suhu pasteurisasi
makanan (50-100°C) atau selama pemasakan makanan.
Karena E.coli termasuk ke dalam golongan Bakteri Gram negatif, sifat
yang membedakan dengan Bakteri lainnya adalah susunan dinding selnya.
Dinding sel Bakteri Gram positif berlapis tunggal dengan kandungan lipid 1-4%,
sedang pada Bakteri Gram negatif dinding selnya berlapis tiga yang terdiri dari
lipoprotein, membran luar fosfolipid dan lipopolisakarida, dan kandungan lipid
pada dinding sel berkisar antara 11-22%. Membran luar fosfolipid tersebut
menyebabkan komponen kimia yang bersifat anti bakteri sulit untuk menembus
dinding sel Bakteri Gram negatif.
6

2.4.2 Media Pertumbuhan Eschercia


- Blood agar, beberapa strain bila ditanam pada agar darah menunjukkan
hemolisis tipe beta (Karsinah, 1994).
- MCA (Mac Conkey), pertumbuhan bakteri E. Coli pada media MCA yang baik
ditandai dengan koloni bulat, sedang-besar, merah keruh dan smooth.
- EMBA, pada Media EMBA (Eosin Methylen Blue Agar) pertumbuhan bakteri
dapat dilihat dengan koloni tampak sedang, smooth, berwarna hijau metalik
dan terkadang ditengahnya koloni terdapat warna ungu.
2.5 Enterobacter
2.5.1 Pengertian Enterobacter
Enterobacter adalah genus bakteri Gram-negatif, fakultatif anaerobik,
berbentuk batang, tidak membentuk spora. Merupakan family dari
Enterobacteriaceae. Beberapa strain bakteri ini bersifat patogen dan menyebabkan
infeksi oportunistik pada hospes immunocompromised (biasanya dirawat di rumah
sakit) dan pada mereka yang berada dalam ventilasi mekanis. Saluran kemih dan
saluran pernapasan adalah tempat infeksi yang paling umum. Genus Enterobacter
adalah anggota kelompok bakteri coliform. Enterobacker bukan termasuk
kelompok bakteri fecal coliform (atau kelompok bakteri termotoleran), tidak
seperti Escherichia coli, karena tidak mampu tumbuh pada suhu 44,5 ° C dengan
adanya garam empedu. Beberapa dari mereka menunjukkan sifat pengindera
kuorum.
Enterobacter satu family dengan E.coli, Klebsiella, Salmonella, Shigella,
Proteus, dan sebagainya. Pada keadaan tertentu jika terjadi perubahan pada inang
atau bila kesempatan memasuki tubuh yang lain, banayak diantara bakteri ini yang
mampu menimbulkan penyakit (Irianto, 2006). Enterobacter merupakan flora
normal pada sistem pencernaan manusia dan hewan. Bakteri ini tidak akan
menimbulkan penyakit jika tidak bergabung dengan jenis bakteri lain. Ini
disebabkan bakteri Enterobacter bukan penyebab tunggal munculnya suatu
penyakit. Salah satu spesies dari Enterbacter yang menimbulkan penyakit bagi
manusia adalah Enterobacter sakazaki.
2.5.2 Media Pertumbuhan Enterobacter
a. Media Mac Conkay Agar (MCA)
Bakteri Enterobacter dapat tumbuh pada media MCA dengan
ukuran koloni besar-besar, berwarna putih sampai merah keruh,
smooth, cembung dan berbentuk bulat. Mucoid dalam 2 x 24 jam.
b. Media Blood Agar Plate (BAP)
Bakteri Enterobacter pada media BAP membentuk koloni sedang-
besar, sedikit cembung, smooth dan bulat. Koloni berwarna putih
7

sampai abu-abu. Tidak terbentuk zona disekeliling koloni yang


menandakan tidak terjadi hemolisis (anhaemolysis)
c. Uji biokimia
Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri melalui
reaksi biokimia, yang biasa dilakukan diantaranya:
 TSIA (Tripel Sugar Iron Agar)
Digunakan untuk identifikasi bakteri, untuk melihat
kemampuan meragi glukosa dan sukrosa atau laktosa. Media
TSIA merupakan salah satu media differensial, yaitu media
yang digunakan untuk membedakan suatu bakteri yang satu
dengan yang lain berdasarkan kemampuannya menghasilkan
H2S, gas dan menfermentasikan gula-gula.
8

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Bakteri coliform adalah bakteri berbentuk batang pendek gram negatif
yang dapat membentuk rantai. Kapsul jarang ada pada E. Coli, dan lebih sering
pada Enterobacter. Berbentuk besar dan teratur pada Klebsiella. Pergerakan
terdapat sebagian besar strain E.Coli dan beberapa strain Enterobacter.
Pergerakan tidak ada pada Klebsiella. E.Coli membentuk koloni bulat konveks,
halus dengan pinggir-pinggir yang nyata. Koloni Enterobacter sama tetapi sedikit
lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar, sangat mukoid dan cenderung bersatu pada
pengeraman yang lama. Umumnya media pertumbuhan dari golongan bakteri
Coliform adalah media Mac Conkey, blood agar, nutrient agar.

3.2 Saran
Diharapkan lebih banyak literature dan penelitian yang menggunakan
objek bakteri Coliform.
9

DAFTAR PUSTAKA

Batt, C. A. 2014. Encylopedia of Food Microbiology. Academic press. Tersedia


pada: elserier books
Bintari, Ni Wayan Desi, Retno Kawuri, Meitini Wahyuni Proborini. 2015. Isolasi
dan Identifikasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak Pada Umbi Wortel
(Daucus Carota L.) Varietas Lokal Di Bali
Cahyono, Dwi. Musdiana. Manik Erry Sawitri. 2013. Kajian Kualitas
Mikrobiologis (Total Plate Count (TPC) Enterobacteriaceae dan
Staphyloccocus aureus) Susu Sapi Segar di Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Hal 1-8: Vol. 8 No. 1
Fatrianda Putri Cyninthia Kennedy , dr. Ety Aprliana, M.Biomed2, dr. Prambudi
Rukmono, Sp.A3. 2011. Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Air Yang
Digunakan Di Unit Perinatologi Di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek
Bandar Lampung
Knechtges, P.L. 2011. Food Safety Teory and Pratice. East California University
Kusuma, Dewi Ayu. 2013. Perbedaan Pola Kepekaan Terhadap Antibiotik pada
Klebsiella sp. Yang Mengkolonisasi Nasofaring Balita. Fakultas
Kedokteran: Universitas Diponegoro
Mac Donal,T.Frankel,G.Dougan,G.,Goncalves,N. & Simmons,C. 2003. Host
defences to Citrobacter rodentium.International Journal of Medical
Microbiology,293(1),87-93
Treyens, C. 2009. Bacteria and Private Wells, pp. 19-22. Tersedia pada:
www.nesc.wvu.edu
10

Anda mungkin juga menyukai