Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil dan Pembahasan Partisi

Pada percobaan partisi ekstrak rimpang kunyit, tidak dilakukan partisi lagi sebab pada

percobaan sebelumnya yaitu uji BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) digunakan ekstrak heksan

yang telah yang aktif dan memiliki efek toksik yang tinggi.

Ekstrak heksan tersebut tidak dapat lagi dipartisi, baik pada Ekstraksi Cair Padat (ECP)

maupun Ekstraksi Cair – Cair (ECC) karena ekstrak heksan rimpang kunyit adalah adalah

ekstrak yang telah diekstraksi dengan pelarut non – polar sehingga tidak dapat lagi menarik

senyawa yang terlarut pada pelarut yang lebih polar dikarenakan polaritasnya yang lebih tinggi

serta pada pelarut non - polar seperti heksan, tidak dapat mengekstraksi senyawa yang

terkandung dalam ekstrak heksan rimpang kunyit dikarenakan ekstrak tersebut dan pelarut

yang digunakan yaitu heksan sama - sama bersifat non polar.

IV. 2 Hasil dan Pembahasan Kromatografi Kolom

Pada percobaan Kromatografi kolom, digunakan ekstrak heksan rimpang kunyit

sebanyak 2 gram dan diserbukkan dengan silika kasar. Penjerap yang digunakan yaitu silika

kasar 100 gram yang disuspensikan dengan pelarut heksan dan dimasukkan dalam tabung

kolom yang ujungnya telah disumbat kapas dan ditutupi lagi dengan kertas saring, kemudian

ekstrak heksan rimpang kunyit yang telah diserbukkan dimasukkan dalam kolom.

Deret eluen yang digunakan yaitu Heksan 100%, H : E (4:1), H : E (3:1), H : E (1:1) dan

etil asetat 100%. Eluen dengan polaritas yang rendah mengelusi terlebih dahulu hingga yang

memiliki polaritas tinggi. Setelah diperoleh fraksi hasil elusi, masih terdapat pita kuning dalam
penjerap sehingga digunakan metanol untuk mengelusi senyawa yang terkandung dalam

penjerap agar tidak ada lagi pita kuning pada penjerap kolom, kemudian hasil fraksi di uapkan

untuk difraksinasi pada lempeng KLT.

IV. 3 Hasil dan Pembahasan Fraksinasi

Pada percobaan fraksinasi, hasil fraksi pada kromatografi kolom ditotolkan pada

lempeng silika GF254 untuk mengelompokkan fraksi berdasarkan kepolarannya. Hasil fraksi

kromatografi kolom kemudian ditotolkan dengan pipa kapiler pada lempeng silika dan dielusi

dengan fase gerak yaitu Heksan : Etil asetat (3:1) sebanyak 10 mL. Dilakukan pengamatan

pada sinar UV 254 nm dan 366 nm. Pada pengamatan sinar UV 254 nm diperoleh spot noda

pada lempeng KLT sedangkan pada pengamatan sinar UV 366 nm spot noda tidak terlalu jelas.

Lempeng KLT selanjutnya disemprot dengan reagen asam sitoborat untuk mendeteksi adanya

kandungan senyawa flavonoid pada ekstrak yang dianalisis. Lempeng KLT kemudian

dipanaskan selama 5 menit, fungsi pemanasan pada lempeng KLT yaitu menggeser panjang

gelombang sehingga noda dapat dilihat secara visibel, kemudian diamati kembali pada sinar UV

366 nm, hasil yang diperoleh yaitu terdapat spot noda yang berpendar setelah dilakukan

pemanasan. Pada sinar UV 366 nm noda akan berpendar, disebabkan karena adanya interaksi

antara gugus kromofor yang terdapat dalam sampel dengan sinar UV. Dari hasil tersebut dapat

diamati secara jelas fraksi E (metanol 100%) dan F (metanol 100%) serta fraksi G (metanol

100%) dan H (metanol 100%) dapat dikelompokkan berdasarkan jarak spot noda yang sama

pada lempeng silika. Hasil spot noda pada lempeng silika berwarna kuning yang dilihat secara

visibel menandakan bahwa senyawa atau sampel ekstrak heksan rimpang kunyit positif

mengandung senyawa flavonoid.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dalam percobaan partisi tidak dilakukan

lagi karena ekstrak yang aktif dan memiliki efek toksik adalah ekstrak heksan, pada

kromatografi kolom diperoleh fraksi dari tiap deret eluen yaitu H : E (4:1), H : E (3:1), H : E (1:1),

Etil asetat 100%, Metanol 100%, pada fraksinasi pelarut diperoleh fraksi yang sama pada fraksi

E dan F serta fraksi G dan H berdasarkan jarak spot noda pada lempeng KLT serta spot noda

Lempeng KLT berwarna kuning setelah disemprot asam sitoborat yang menandakan ekstrak

heksan rimpang kunyit positif mengandung senyawa flavonoid.

V.2 Saran

Dalam pengerjaan praktikum, praktikan harus fokus dan berhati - hati agar pengerjaan

setiap prosedur kerja dilakukan dengan benar dan hasil yang diperoleh baik.

Anda mungkin juga menyukai