Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jamur.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis jamur mikosis sistemik
3. Untuk menetahui cara mendiaknosa penyakit jamur.
4. Untuk mengetahui cara mengobati bagian tubuh yang terserang jamur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Candidiasis
Candidiasis adalah mikosis yang menyerang kulit atau jaringan yang lebih
dalam lagi.Banyak di temukan pada manusia sebagai saprofit.
Penyebabnya adalah candida albicans.Jamur ini sering kali terdapat pada
mukosa mulut, oropharynx, dan tractus gastrointestinal orang sehat (flora
normal). Candidiasis dapat mengenai kulit, kuku atau organ tubuh, seperti
ginjal, jantung, dan paru- paru.Candidiasis dapat pula terjadi pada selaput
lendir mulut dan vagina. Infeksi karena candida sp. Terjadi karena adanya
faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS daerah kulit yang lembab dan
obesitas.
Candidiasis pada mukosa mulut dan vagina sering kali terjadi karena
pengobatan antibakteri yang lama, yang menyebabkan berkurangnya flora
normal didaerah tersebut.(Iindah entjang,2001:160)
Diagnosis
Bahan pemeriksaan berasal dari swep vagina, sputum, LCS, skretmata dan
mukosa mulut. Pemeriksaan langsung dengan pulasan gram dan KOH
10% secara mikroskopik tampak spora yang berbentuk oval, pada pulasan
gram bersifat gram positif. Ditemukan Blastospora, Klamidospora,
Pseudohifa.
o Infeksi fisual pada mukosa koral untuk identifikasi adanya lesi
o Pemeriksaan hapusan pada lesi dengan mikroskop untuk mengidentifikasi
adanya candida albicans.
o Pengkajian tentang riwayat penyakit dan kesehatan dapat sangat
membantu
o Jika di duga infeksi telah menyebar ke esophagus dan lambung dapat
dilakukan pemeriksaan endoskopi.
Pengobatan
Candidiasis di mulut dapat di obati dengan anti jamur berbentuk obat
kumur atau gel. Lama waktu pengobatan berkisaran 1-2 minggu.
Candidiasis di sekitar kelamin dapat di obati dengan anti jamur berbentuk
cream, supositoria, serta tablet.
Morfologi
Candida dikenal sebagai jamur dimorfik karena mampu membentuk sel
lagi dan hifa semu. Sel ragi atau blastospoa/baltokonidia merupakan sel
bulat atau oval dengan atau tanpa tunas. Hifa semu terbentuk dengan cara
elongasi sel ragi yang membentuk rantai yang rapuh. (Inge
Sutanto,2009:327)
C. Actinomycosis
Atinomycosis adalah mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan
granulomatous, bernanah disertai terjadinya abscess dan fistula.
Penyebab Actinomyces bovis.
Jamur ini pada manusia sehat sering terdapat juga pada mukosa mulut dan
tonsil sebagai flora normal.
Actinomycosis sering menimbulkan banyak abscess yang saling
berhubungan melalui sinus – sinus dan terjadinya fistula external yang
megeluarkan cairan sanguinopurulent ( nanah campur darah) berisi granula –
granula. Ada 3 tipe atinomycosis yaitu :
o Cervicofacial ( 50% dari kasus )
Pada tipe cervicofacial, jamur masuk tubuh melalui selaput lendir mulut
atau pharynx.Dalam perkembangan penyakitnya bisa mengenai tulang
tengkorak atau terjadi fistula menembus kulit.
o Abdominal ( intestinal 20%-30% dari kasus )
Pada tipe abdominal ( intestinal ), jamur masuk ke tubuh melalui appendix
atau caecum, terjadi dimana jaringan radang pada quadrant kanan bawah
abdomen diikuti terjadinya sinus-sinus, baik internal maupun eksternal
dalam perkembangan penyakitnya sering mengenai liver, spleen, dan paru-
paru.
o Pulmonal ( 15% dari kasus )
Tipe pulmonal bisa terjadi secara primer dimana jamurnya masuk bersama
udara pernapasan atau secara sekunder berasal dari penyebaran tipe
cervicofacial.Tipe pulmonal di tandai dengan adanya batuk, banyak
sputum, hemoptysis, demam, sesak napas dan keringat malam, diikuti
terjadinya abscess dan sinus-sinus eksternal yang mengeluarkan
granulanya bersama nanah yang berwarna mirip belerang.
Bahan pemeriksaan untuk laboratorium adalah nanah bersama granula
untuk di lihat dengan mikroskop dan pembenihan. (Iindah
entjang,2001:160-161)
Diagnosis
Pemeriksaan pus ( nanah ) dari lesi yang berupa granula actinomycosis (
sulfur granules ).
Pengobatan
Bakteri actinomycosis umumnya sensitif terhadap penisilin, yang sering di
gunakan untuk mengobati aktinomikosis.Dalam kasus alergi penisilin,
doksisiklin digunakan. Sulfonamid dapat digunakan sebagai alternative
dengan dosis harian total 2-4 gram. Respon terhadap terapi lambat dan
mungkin memakan waktu berbulan-bulan.
Morfologi
Actinomyces israelii tumbuh sebagai hifa halus dengan garis tengah 0,5-1
mikron pada biakan anaerob. (Inge Sutanto,2009:327)
E. Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan
olehCoccidioides immitis.Jamur dimorfik yang terjadi di alam bebas. Penyakit ini
dikenal dalam dua bentuk Coccidioidoides imitis primer biasanya mengenai paru
dengan gejala menyerupai infeksi paru oleh organisme lain. Dan Coccidioidoides
imitisprogresif adalah penyakit yang bila tidak di obati, berlangsung fatal.(Inge
Sutanto,2009:376) Coccidioidoides imitis menimbulkan infeksi pada binatang
pengerat, ternak ( sapi, beri-beri) dan anjing. Menimbulkan infeksi kepada
manusia bersama udara pernafasan yang mengandung sporanya.Penyakit ini
sering mewabah dimusim panas dimana banyak debu berterbangan yang
mengandung spora jamurnya.
F. Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya
benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar
lympha superfisial.
Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Terdapat di alam
bebas,S.schenckii sering terdapat di tanah dan tumbuhan-tumbuhan yang
sudah lapuk.(Inge Sutanto,2009:333). Gejala awalnya berupa benjolan
(nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami
nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang
jaringan lympha.(Iindah entjang,2001:163)
Diagnosis
Dokter Anda dapat mendiagnosa sporotrichosis dengan mengambil
riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik.Sampel kulit,
nanah, aspirasi abses, sputum dan bahan klinik lainya dapat diambil untuk
pengujian. Sporotrichosis biasanya didiagnosis ketika dokter memperoleh
swab atau biopsi dari lokasi yang terinfeksi dan mengirimkan sampel ke
laboratorium untuk kultur jaringan.
Pengobatan
Terapi antijamur adalah pengobatan andalan untuk semua bentuk
sporotrichosis.
Morfologi
Biakan jamur pada suhu kamar membentuk koloni filamen putih dengan
hifa halus dan spora yang tersusun meneyrupai bunga pada ujung
konidiofora. Pada suhu 37oC biakan membentuk koloni ragi dengan
blastospora yang bulat atau lonjong .
G. Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan
sistem saraf.Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis danBlastomyces
brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang
berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit
yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ
dalam, gejalanya mirip tuberculosis.(Iindah entjang,2001:159)
Penyakit ini terdapat di amerika utara, kanada dan afrika.Di Indonesia
belum di temukan.(Inge Sutanto,2009:378)
Diagnosis
o Bahan klinis
o Kerokan kulit, dan bronkus cairan fleura dan darah , sumsum tulang urin
dan bioksi jaringan dari berbagai organ dalam.
o Miroskopik langsung A kerokan kulit harus diperiksa menggunakan KOH
10% dan tinta parker atau calcofluor white mounts.
o B eksudat dan cairan tubuh harus disentrifugasi dan sedimenya diperiksa
dengan menggunakan KOH 10% dan tinta parker atau calcofluor white
mounts.
o C potongan jaringan harus diwarnai dengan PASdigest, Grocott’s
methenamine silver ( GMS ) atau pewarnaan gram. Histopatologi sangat
berguna dan merupakan satu dari cara yang paling penting untuk
memperingatkan laboratorium bahwa mereka mungkin menangani sesuatu
yang berpotensi sebagai patogen. Potongan jaringan menujukan sel seperti
ragi yang besar, dasarnya besar, kuncupunipolar, berdiameter 8-15 mm.
perhatikan : potongan jaringan perlu diwarnai dengan cara Grocott’s
methenamine silver untuk dapat melihat sel seperti ragi dengan jelas, yang
sering kali sulit dilihat pada sediaan H&E.
Pengobatan
Amphotericin B (0,5 Mg/kg per hari selama sepuluh minggu ) tetap
merupakan obat pilihan bagi pasien infeksi akut yang mengancam jiwa
dan mereka dengan meningitis. Pasien dengan kafitas paru dan lesi
ditempat selain paru dan kulit membutuhkan terapi yang lebih lama.
Itraconazoleoral ( 200 mg/ hari untuk paling sedikit selama tiga bulan )
adalah obat pilihan bagi pasien dengan bentuk blastomycosis yang indolen
: meskipun demikian jika pasien lambat memberikan respon, dosis harus
ditingkatkan menjadi 200 mg 2 kali sehari.
Morfologi
B. Dermatitidis adalah jamur dimorfik dan terdapat di alam bebas. Dalam
biakan pada suhu 37oC dan di jaringan manusia. Jamur tumbuh sebagai sel
ragi, berdinding tebal dan berkembang biak dengan membentuk tunas
DAFTAR PUSTAKA