Anda di halaman 1dari 6

ANGINA PECTORIS Disahkan oleh Kepala

No. Kode : Puskesmas Selomerrto


Terbitan : 1
No. Revisi :
UPTD SPO Tgl. Mulai : 1 Mei 2013
PUSKESMAS Berlaku dr. Sumanto
SELOMERTO 1 Halaman : 1/4 NIP. 196409092002121001

1. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis angina pectoris dan


melakukan pengobatan angina pectoris.
2. Kebijakan  Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati
pasien angina pectoris.
 Dalam menegakkan diagnosa dan pengobatan pasien angina pectoris
harus mengikuti langkah –langkah dalam SOP Angina pectoris
3. Ruang Lingkup  IGD
 Rawat inap
4. Definisi Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di dada yang
sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada
saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dan segera
hilang bila aktivitas dihentikan.
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, petugas menanyakan
keluhan utama pada pasien (nyeri dada), petugas menanyakan letak
nyeri, kualitas nyeri, apakah nyeri berhubungan dengan aktivitas, dan
lamanya serangan.
c. Petugas menanyakan apakah nyeri disertai keringat dingin, mual,
muntah, sesak dan pucat.
d. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu (DM, hipertensi,
riwayat penyakit jantung, dilipidemi, konsumsi alcohol, dan
merokok).
e. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
pada pasien
f. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan
tanda vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan).
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki
h. Petugas melakukan pemeriksaan auskultasi pada jantung apakah
terdapat derap atrial atau ventrikel dan mumur sistolik di daerah
jantung. Petugas memeriksa denyut jantung apakah meningkat,
menurun atau dalam batasnormal. Petugas melakukan perkusi
jantung untuk menemukan ada tidaknya pembesaran jantung.
i. Petugas melakukan pemeriksaan pada ekstermitas bawah ada piiting
oedem atau tidak
j. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien
k. Petugas membuat permintaan pemeriksaan EKG, X Foto Thorak PA-
Lateral, dan laboratorium darah rutin, kolesterol, trigliserid dan gula
darah.
l. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan EKG,
laboratorium dan Radiologi
m. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada petugas EKG,
laboratorium dan Radiologi
n. Petugas menerima hasil EKG, laboratorium, dan radiologi. Pada
gambaran EKG apa ditemukan adanya ST depresi, ST elevasi, T
inverted atau tanda-tanda infrak miokard lama. Pada gambaran
radiologi apakah ditemukan perbesaran jantung atau kalsifikasi aorta.
Pada laboratorium temukan faktor-faktor penyebab seperti
hiperkolesterol, dilipidemi adatu peningkatan kadar gula darh.
o. Petugas menegakkan diagnosa angina pectoris yang didapat dari
gejala, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium
p. Petugas menerangkan kepada pasien bahwa pasien perlu dirawat di
puskesmas
q. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang
akan dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau
keluarga pasien
r. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan angina pectoris:
 Terapi farmakologi:
 Nitrat dikombinasikan dengan β-blocker atau Calcium
Chanel Blocker (CCB) non dihidropiridin yang tidak
meningkatkan heart rate (diltiazem)
 Nitrat 10 mg sublingual dapat dilanjutkan dengan 10
mg peroral
 Beta bloker
-Propanolol 20-80 mg dalam dosis terbagi atau
-Bisoprolol 2,5-5 mg per 24 jam
 CCB, dipakai bila Beta Bloker merupakan
kontraindikasi
-Diltiazem 30 mg (3-4 kali sehari)
 Antiplatelet
 Apirin 160-320 mg sekali sehari minum pada akut
 Oksigenasi dimulai 2L/menit
 Terapi non farmakologi:
 Modifikasi gaya hidup: mengontrol emosi, mengurangi
kerja yang berat dimana membutuhkan banyak oksigen
dalam aktivitasnya.
 Melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi
makanan berlemak, menghentikan konsumsi rokok dan
alcohol, menjaga berat badan, mengatur pola makanan, dan
melakukan olahraga ringan secara teratur
s. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada
keluarga pasien. Petugas mengedukasi keluarga pasien bahwa angina
pectoris umumnya prognosis baik jika dilakukan dini dan tepat.
t. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medik
u. Petugas menandatangani rekam medic

6. Diagram Alir melakukan vital sign menegakan diagnose


Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

menulis hasil
menulis diagnose anamnesa, Memberikan tata
pasien ke buku pemeriksaan dan laksana pada pasien
register. diagnose ke rekam sesuai hasil
medic pemeriksaan

7. Referensi  Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer, Edisi I, 2013, Hal 219-224.
 Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 440-441.
8. Dokumen  Catatan Medik,
Terkait
 Blanko Rujukan,
 Buku Register,
 Blanko Resep
9. Distribusi  Rawat Inap,
 IGD
 Laboratorium,
 Apotik
10. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
ANGINA PECTORIS
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD TILIK
PUSKESMAS Halaman : 1/2
SELOMERTO 1

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register?
4 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan demam terutama malam hari,
nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare?
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah
terdapat lidah kotor, pembesaran hati, pembesaran
limpa?
8 Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan darah rutin atau Widal ke laboratorium?
9 Apakah Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium?
10 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
11 Apakah Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien?
12 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, hasil
uji Widal tunggal dengan titer antibodi O 1 : 320
atau titer antibodi H 1 : 640 menyokong diagnosis
angina pectoris pada pasien dengan gambaran klinis
khas?
13 Apakah Petugas memberikan resep untuk pengobatan angina
pectoris:
 Antibiotik : Kloramfenikol dosis 4 x 500 mg,
Thiampenicol 4 x 500 mg .
 Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam
 Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet dan
vitamin B 6?
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat total
minimal 7 hari bebas demam, tingkat kesembuhan?
15 Apakah Petugas mengedukasi pasien diet makanan halus
dimulai dari bubur saring, bubur kasar dan akhirnya
nasi sesuai tingkat kesembuhan?
16 Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien?
17 Apakah Petugas mengedukasi Pasien untuk menghindari
makanan yang asam dan pedas serta rendah serat?
18 Apakah Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan
tanda-tanda kegawatan seperti ileus obstruktif atau
perforasi usus?
19 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien?
20 Apakah Petugas menandatangani rekam medic?
21 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku register rawat
jalan?

CR :………………%.

Selomerto,……………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai