211 381 1 SM PDF
211 381 1 SM PDF
3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
ABSTRAK
Merauke merupakan daerah yang memiliki bentuk permukaan tanah yang cukup datar
(flat) dengan kemiringan/kelandaian permukaan tanah yang sangat kecil sehingga pergerakan
air secara gravitasi juga hampir tidak ada. Sungai yang ada di Merauke merupakan sungai
pasang surut air laut yang menyebabkan air sungai yang ada tidak bisa digunakan untuk
kebutuhan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghitung outflow dan inflow 2)
Menghitung kebutuhan air irigasi pada Kampung Wasur Kabupaten Merauke dan 3)
menghitung kapasitas kolam tampungan (Long Storage).
Penelitian pemenuhan kebutuhan air irigasi melalui pembangunan long storage menggunakan
metode deskriptif kuantitatif untuk menghitung kebutuhan air irigasi, menghitung outflow
dan inflow serta untuk mendapatkan dimensi kolam penampungan (long storage).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi pada Kampung Wasur adalah
12.064 mm/hr, dimana outflow dan inflow yang terjadi masing-masing sebesar 4152 m3/hr
dan 12624 m3/hr. Dimensi Long Storage yang didapat adalah panjang 250 m, lebar dasar 25
m, lebar atas 35, dengan kedalaman 5 meter.
184
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
yang sangat kecil sehingga pergerakan air merupakan saluran penyimpan air sementara
secara gravitasi juga hampir tidak ada. yang dibuat dengan panjang, lebar dan
Sungai yang ada di Merauke merupakan kedalaman tertentu yang disesuaikan dengan
sungai pasang surut air laut yang kebutuhan air untuk area lahan yang akan
menyebabkan air sungai yang ada tidak bisa diairi dengan memperhatikan faktor-faktor
digunakan untuk kebutuhan pertanian. yang dapat menyebabkan hilangnya air dari
Pada kampung Wasur di Kabupaten permukaan tanah.
Merauke, masyarakat bercocok tanam hanya
pada musim penghujan. Mereka TINJAUAN PUSTAKA
mengandalkan air hujan untuk menunjang a. Irigasi
kegiatan pertanian. Sistem pertanian seperti Irigasi adalah usaha penyediaan,
ini dikenal dengan istilah sistem pertanian pengaturan dan pembuangan air irigasi untuk
tadah hujan, dimana sumber air utamanya menunjang pertanian, yang meliputi irigasi
berasal dari curah hujan. Akan tetapi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah
pendistribusian air hujan masih belum tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak.
dilakukan secara maksimal oleh masyarakat. Pada zaman dahulu, jika persediaan air
Hal ini terlihat pada musim hujan dimana melimpah karena tempat yang dekat dengan
sering terjadi kelebihan air, baik yang berasal sungai atau sumber mata air, maka irigasi
dari curah hujan maupun yang berasal dari dilakukan dengan mengalirkan air tersebut
air tanah. Selain itu, bahaya kekeringan pada ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi
musim kemarau juga menjadi masalah yang juga biasa dilakukan dengan membawa air
dihadapi oleh masyarakat setempat. dengan menggunakan wadah kemudian
Berdasarkan latar belakang masalah di menuangkan pada tanaman satu per satu.
atas, maka diperlukan suatu usaha untuk Untuk irigasi dengan model seperti ini di
mengatasi masalah kekurangan air untuk Indonesia biasa disebut menyiram.
keperluan air irigasi pada kampung Wasur. Tujuan dari irigasi secara langsung yaitu
Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu untuk menambah air pada areal pertanian,
dengan membangun kolam penampungan air serta untuk mencukupi kebutuhan air
sehingga pemenuhan kebutuhan air untuk terutama pada saat tidak turun hujan.
keperluan pertanian dapat dipenuhi. Kolam Sedangkan secara tidak langsung, pemberian
penampungan air yang dapat digunakan air irigasi dapat menunjang usaha pertanian
untuk usaha tersebut diantaranya dapat melalui berbagai cara, antara lain mengatur
berupa Long storage. Long storage
185
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
186
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
4. Memperbesar peresapan air ke dalam berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari
tanah. orang-orang atau pelaku yang diamati.
Persyaratan yang harus diperhatikan dalam
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
pembuatan long storage diantaranya:
Penelitian ini dilakukan di Kampung
1. Tekstur tanah; sebaiknya dibuat pada
Wasur Kabupaten Merauke dan
lahan dengan tanah liat berlempung.
direncanakan berlangsung dari bulan Juli
2. Kemiringan lahan; dibuat pada areal
2012 sampai dengan bulan Oktober 2012.
pertanaman yang bergelombang dengan
kemiringan antara 8% - 30%. Pada lahan
c. Teknik Pengumpulan Data
yang datar akan sulit untuk mengisi air
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
limpasan ke dalam kolam penampugan.
dilakukan dengan cara:
3. Lokasi; penempatan long storage
1. Observasi
sebaiknya dekat dengan saluran air yang
2. Pengukuran
ada disekitarnya, supaya pada saat hujan
3. Pengambilan data pada instansi
air di permukaan tanah mudah dialirkan
terkait
ke dalam kolam penampung.
4. Ukuran long storage; dibangun sesuai d. Teknik Analisis Data
dengan keperluan dan luas areal Data-data yang ada dianalisis melalui
tanaman yang akan diairi. Misalnya luas perhitungan-perhitungan, dimana hasil
tanaman (palawija) 0,5 hektare, maka perhitungan yang diperoleh akan digunakan
ukuran kolam penampung yang untuk menentukan dimensi long storage.
diperlukan adalah panjang 10 m, lebar 5
e. Diagram Alir Penelitian
m, dan kedalaman 2,5 – 3 m.
Penelitian ini dilakukan dengan tahap-
tahap seperti pada gambar 1 berikut ini.
METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis
metode, yaitu metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Penelitian kuantitatif didasarkan
pada perhitungan-perhitungan statistik
sebagai dasar analisis, sedangkan penelitian
kualitatif menghasilkan data deskriptif yang
187
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
188
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
b. Analisis Hidrologi
1. Analisis Curah Hujan - Menghitung Standar Deviasi
Analisis curah hujan menggunakan
∑n (Ri-Ṝ)²
metode Gumbel dimana data yang ada Sd=√ i=1
n-1
diperoleh dari Badan Meteorologi
19.158,80
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mopah =√ 10
Merauke. Hasil perhitungan dapat dilihat
= 43,77 mm
pada tabel 1.
Untuk T = 5 tahun dan n = 11, maka
Tabel 1. Analisis Data Curah Hujan
diperoleh:
(Ri – Yn = 0,4996
No Tahun Ri (Ri – R)
R)2 Sn = 0,9676
1 2000 142,02 -22,55 508,64 Yt = 1,5004
2 2001 162,94 -1,63 2,65 Yt-Yn
K =
3 2002 111,60 -52,97 2805,79 Sn
4 2003 130,67 -33,90 1149,42 1,5004-0,4996
=
5 2004 126,71 -37,86 1433,48 0,9676
6 2005 163,77 -0,80 0,64 = 1,034
7 2006 227,67 63,10 3981,23 Sehingga:
8 2007 163,58 -0,99 0,97 R5 = 𝑅̅ + K x Sd
9 2008 131,94 -32,63 1064,59 = 164,57 + (1,034 x 43,77)
10 2009 202,52 37,95 1439,97 = 209,54 mm/hr
11 2010 246,86 82,29 6771,42
2. Intensitas Curah Hujan
1810,27 19158,8
Perhitungan intensitas curah hujan
∑ 0
menggunakan metode Mononobe dengan
Sumber: Hasil Analisis
rumus sebagai berikut:
Selanjutnya perhitungan untuk
R 24 2/3
menentukan curah hujan rencana dapat I = [ ]
24 t
dilakukan dengan menggunakan data dari
158,56 24 2/3
hasil analisis curah hujan sebagai berikut: = [ ]
24 5/60
= 288,13 mm/jam
- Menghitung Curah hujan Rata-rata ( R ) Selanjutnya perhitungan intensitas curah
∑ni=1 Ri hujan dapat dilihat pada grafik berikut.
̅=
R
n
1810,27
= =164,57 mm
11
189
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
550
Tabel 2. Hasil Pengukuran Infiltrasi sawah
500
Laju Penurunan
450 Titik
Intensitas Curah Hujan ( mm / jam )
400
(mm/jam)
350 1 8
300
Periode Ulang 20
2 3.6
250
200
Periode Ulang 10 3 6
150 Periode Ulang 5 4 5.4
100 Periode Ulang 2 5 2.4
50
0
Rata-rata 5.08
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95100105110115120125130
Sumber: Hasil Analisis
Waktu (menit)
Keliling basah Long Storage = luas alas
sisi miring + luas alas bawah
Gambar 5.1 Grafik Intensitas Curah hujan
= ((4.24 x 244) x 2) + (14 x 244)
= 2069.12 + 3416
3. Menghitung Debit Andalan
= 5485.12
Dalam perhitungan ini Q adalah debit
= 5485 m3/hari
andalan yang merupakan selisih antara
Sehingga akan didapat nilai infiltrasi :
inflow dengan outflow.
5.08 𝑚
Inflow diperoleh berdasarkan = 1000 (ℎ𝑎𝑟𝑖) 𝑥 5485 𝑚2
190
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
= 27.5 m3/hr
Jadi kehilangan air akibat evaporasi adalah
sebesar 27.5 m3/hr.
Sehingga total kehilangan air (outflow)
adalah :
Outflow = Infiltrasi + Evaporasi
= 27.86 m3/hari + 27.5 m3/hr
= 55.36 m3/hr.
191
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
192
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
Kampung Wasur
b
Banyaknya air untuk irigasi pada petak
sawah dapat dirumuskan sebagai berikut: Gambar 3. Penampang Long Storage yang
NFR = ETC + P + WLR – RE berbentuk trapesium
Dengan :
𝑄
NFR = Netto Field Water Requirement V = 𝐹 ; dengan V = kecepatan
(kebutuhan netto air di sawah) pengaliran
ETC = evapotranspirasi tanaman F = luas penampang basah
P = perkolasi = (b + m.h) h
RE = Curah hujan efektif 782.990
K x 𝑅 2/3 x 𝑖 1/2 = (𝑏+𝑚ℎ)ℎ
WLR = penggantian lapisan air
782.990 (𝑏+𝑚ℎ)ℎ 2/3 1/2
Berdasarkan rumus tersebut, maka = 100 [ ] xi
(𝑏+𝑚ℎ)ℎ 𝑏+2ℎ √1+ 𝑚2
berikut: 0.0006 ½
Q =axAxe 11.34768 = 4.418 … (tidak cocok)
Dengan : 2. Misalnya: diambil b = 10 m, h = 3 m,
a = kebutuhan air untuk irigasi (mm/hr) dan m = 1.
A = Luas areal (ha) 782.990 (10+1 𝑥 3) 3 2/3
= 100 [ ] x
(10+1 𝑥 3) 3 10+2 𝑥 3 √1+ 12
E = efisiensi irigasi = 0.9 x 0.9 x 0.8 =
0.0006 ½
0.65
20.077 = 4.029 … (tidak cocok)
193
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 3, Desember 2012
ISSN 2089-6697
Wasur adalah 12.064 mm/hr dengan Untuk Penyiapan Lahan Dan Tanaman
Pangan Dalam Perencanaan Jaringan Irigasi
luas lahan pertanian sebesar 100 ha.
Di Kawasan Kaubun, Kabupaten Kutai
3. Dimensi Long Storage yang diperoleh
Timur, Jurnal AGRIFOR ISSN: 1412 - 6885
adalah sebagai berikut:
Volume VIII Nomor 1, Maret 2009.
b= 25 m
7. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria
h= 5m
Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi, KP-
m= 1
01, 1986, CV. Galang Persada, Bandung.
B= b + 2h = 25 + 2 (5) = 35 m
L= 250 m
l = 240 m
b. Saran
Disarankan agar di sekitar lokasi penempatan
long storage perlu ditanam pohon-pohon
194