Anda di halaman 1dari 6

1.

Aturan Garis Gaya Magnet


Ada tiga aturan garis-garis medan magnet, yaitu :
1) Garis-garis medan magnet tidak pernah memotong satu sama lain
2) Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan memasuki kutub selatan dan
membentuk kurva tertutup.
3) Jika garis-garis medan magnet di daerah tertentu rapat, maka medan magnetis pada daerah itu kuat,
demikian sebaliknya jika garis-garis medan magnet renggang, maka medan magnetis di daerah itu lemah.

2. Arah Medan Magnet Pada Elektromagnetik


Besi dapat tertarik oleh magnet karena adanya gaya magnetik. Gaya tarik magnet terhadap besi ini
semakin jauh semakin kecil, dan pada suatu saat nol. Selama besi masih dapat tertarik oleh magnet berarti
besi tersebut masih berada dalam medan magnetik. Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet di
mana benda dipengaruhi oleh gaya magnetik.

Medan Magnet
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa pola medan magnetik tersebut berbentuk garis lengkung
dari kutub utara ke kutub selatan, (Menurut kesepakatan, arah medan magnetik berasal dari kutub utara
menuju kutub selatan magnetik).

3. Kuat Medan Eletromagnetik

Medan Magnetik Di Sekitar Kawat Berarus Listrik


Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa
kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik juga dapat
ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik. Hal pertama diselidiki oleh Hans Christian
Oersted (1777-1851) dengan percobaan sebagai berikut.

Percobaan Oersted
Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar
itu menghasilkan medan magnetik, atau di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik. Pada
saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata kutub utara jarum kompas
menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang digunakan, semakin besar medan
magnet magnetik yang dihasilkan.
Arah medan magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus listrik dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I), maka arah keempat jarimu yang lain
menunjukkan arah medan magnetik (B). Kaidah tangan kanan ini juga dapat digunakan untuk menentukan
arah medan magnetik pada penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri listrik.
Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk pada kumparan berarus listrik
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Medan Magnet Kawat Berarus


Perhatikan arah arus listrik yang mengalir pada kumparan. Ujung kumparan yang pertama ksli mendapat
arus listrik dijadikan pedoman untuk menentukan letak kutub-kutub magnet. Caranya, genggamlah ujung
kumparan yang pertama kali teraliri arus listrik dengan posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawat
pada inti besi. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke depan,
kemudian genggamlah kumparan berinti besi itu.

Kaidah Tangan Kanan


Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya menunjukkan kutub
selatan. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang inti besi, maka
hadapkan telapak tanganmu ke belakang, kemudian genggamlah kumparan kawat itu. Dengan cara yang
sama kamu dapat menentukan letak kutub utara dan kutub selatan magnet.

Elektromagnet
Elektromagnet adalah magnet yang terjadi karena aliran listrik pada kumparan berinti besi. Elektromagnet
ini memiliki beberapa kelebihan dibanding magnet permanen. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
1) Sifat kemagnetannya dapat diperbesar dengan cara memperbanyak jumlah liitan atau memperbesar
arus listri
2) Sifat kemagnetannya dapat dihilangkan dengan cara memutus arus listrik, dan dapat ditimbulkan
kembali dengan cara meyambung arus listrik
3) Kutub-kutub magnetnya dapat ditukar dengan cara mengubah arah arus listrik.
4) Peralatan sehari-hari yang berprinsip pada elektromagnet antara lain: telepon, bel listrik, alat ukur
listrik, dan alat pengangkat besi.

4. Arah Gaya Lorentz


Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan kanan diatur sedemikian
rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah
medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya
lorentz (F) di tunjukkan oleh jari tengah, perhatikan gambar berikut :
Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut :
(1) kuat medan magnet (B)
(2) besar arus listrik (I)
(3) panjang penghantar
sehingga dapat dirumuskan
F = B.I.L
keterangan :
F adalah gaya lorentz (N)
B adalah kuat medan magnet (Tesla)
I adalah kuat arus listrik (A)
L adalah panjang penghantar (m)

5. Gaya Lorentz Pada Kawat Sejaja


Jika ada dua kawat saling sejajar dipasang saling berdekatan ternyata kedua kawat akan saling tarik-
menarik jika dialiri arus searah , dan akan saling tolak menolak jika dialiri arus berlawanan arah.

Dua kawat sejajar terpisah sejauh a dialiri arus listrik I1 dan I2 searah satu sama lain . Titik P adalah
perpotongan antara kawat I1dengan bidang dan titik Q perpotongan antara I2 dengan bidang. B1 adalah
medan dititik Q akibat dari kuat arus I1 sedangkan B2 adalah medan magnet dititik P akibat dari kuat arus
I2. Jika masing-masing titik ( P dan Q ) ditentukan arah gaya Lorentz yang dialaminya ( dengan
menggunakan kaidah tangan kiri ) maka gaya F1 dan F2 akan seperti gambar. Gaya tersebut akan
menyebabkan kedua kawat saling tertarik dan akan melengkung kedalam.

Bagaimana jika salah satu kawat dialiri arus listrik dengan berlawanan arah dengan kawat yang lainnya ?
Coba gambarkan sendiri , dengan I1 atau I2 dibalik arahnya ?
Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap satuan panjang setelah dijabarkan terdapat rumus
:

FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere ( A )
a = jarak antara kedua kawat dalam meter ( m )
μ0 = permeabilitas udara / ruang hampa = 4∏. 10-7 Wb/ Am. m
Catatan :
Jika I1 = I2 = I , dan ℓ = 1 meter maka FL = μ0 I2 / 2π.a
Jika I = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4∏. 10-7 ( 1 )2 / 2π.1 = 2 . 10-7 N

6. Gaya Lorentz Pada Muatan Yang Bergerak

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan
mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang searah
dengan gaya lorentz yang mempengaruhi.

Pada gambar tampak sebuah partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet. Ditunjukkan
bagaimana kalau partikel tersebut bermuatan positif ( gambar a ) dan bagaimana kalau partikel tersebut
bermuatan negatif ( gambar b ).

Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kiri
Ibu jari = sebagai arah gaya Lorentz
Jari telunjuk = sebagai arah medan magnet
Jari tengah = sebagai arah arus listrik
(untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak
berlawanan dengan arah arus )

Coba kalian terapkan pada gambar diatas, sesuaikah dengan aturan tersebut ?
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q / t maka persamaan gaya Lorentz untuk
kawat dapat dituliskan :

FL = I . ℓ . B sin θ = q/t . ℓ . B sin θ


= q . ℓ/t . B sin θ = q . v . B sin θ
Karena ℓ/t = v .

Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah medan
magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
FL = q . v . B sin θ

FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )


q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
FL selalu mempunyai arah tegak lurus dengan v dan B

Catatan penting :
Sebenarnya gaya yang mempengaruhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet disamping
dipengaruhi gaya magnet juga dipengaruhi oleh gaya listrk sebesar F = q . E. Tetapi karena nlai gaya ini
sangat kecil dibandingkan dengan gaya magnetnya maka didalam perhitungan terkadang diabaikan

Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang
mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa lingkaran.

Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus
menerus (gambar P) akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke
pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negative (gambar Q )

Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen
sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :

Gaya yang dialami akibat medan magnet : FL = q . v . B


Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kia
mendapatkan persamaan :
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )

7. Garis Gaya Magnet


1) Garis gaya magnet adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-
kutub magnet.
2) Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan.
3) Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
4) Tempat di mana garis gayanya rapat maka menunjukkan bahwa medan magnet nya juga kuat begitu
pula sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai