Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Perkembangan Belajar Peserta Didik


“Pertumbuhan Fisik”

Oleh :
Setyo Adjie Permana
F1102161001
Heni Trisnawati
F1102161014
Adrianus Eldi
F01102161016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah ini tentang “Pertumbuhan Fisik”

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Kami juga berharap dengan makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan
pengetahuan. Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik
dan saran sebab sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran.

Pontianak, 9 Oktober 2018

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar. ............................................................................................................................. i

Daftar Isi. ...................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1

C. Tujuan ............................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 2

A. Penegertian Pertumbuhan Fisik ........................................................................................ 2

B. Pertumbuhan Fisik Anak-Anak......................................................................................... 2

C. Pertumbuhan Fisik Remaja ............................................................................................... 5

D. Pertumbuhan Fisik Lansia................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................................................. 10

Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menurut pandangan para ahli biologi “pertumbuhan” diartikan sebagai suatu


penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau pikiran dimensif dari pada tubuh dan bagian-
bagiannya. Menurut “Crow dan Crow” berpendapat pertumbuhan pada umumnya dibatasi
pada perubahan – perubahan struktural dan fungsional dalam pembentukan seseorang
secara jasmaniah dari saat masih terbentuk konsepsional (janin) melalui periode prenatal
(dalam kandungan), postnatal (lahir) sampai pada kedewasaanya.Pertumbuhan pada setiap
individu manusia berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali.,
Berdasarkan literature yang ada isitilah pertumbuhan biasanya berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
kilogram) dan ukuran panjang (cm, meter)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan fisik?
2. Bagaimana bentuk-bentuk pertumbuhan fisik anak-anak, remaja sampai lansia?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan fisik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan fisik.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pertumbuhan fisik anak-anak, remaja sampai lansia?
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik.

1
BAB II

PEBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan Fisik


Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan
kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada
aspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal
maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan
makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah
sempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan
eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan
ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau
tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder.
Sebenarnya tanpa ada tambahan kata “fisik” pun itu tidak menjadi persoalan, karena istilah
“pertumbuhan” saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat
dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi:
perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang
utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).

B. Pertumbuhan Fisik anak-anak


Tahap Pertumbuhan Anak
1) Pranatal (0-28 hari)
a. Masa embrio (TM I kehidupan pranatal)
Diferensiasi berlangsung cepat, terbentuk sistem dan alat-alat dalam tubuh
b. Masa fetus dini (TM II kehidupan pranatal)
Pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi. Pada akhir masa ini panjang janin 70% daripada panjang pada saat
dilahirkan, sedangkan berat badannya hanya 20% daripadanya, karena jaringan
lemak subkutan belum terbentuk

2
c. Masa fetus akhir
Bertambahnya masa tubuh dengan cepat. Berat badan fetus dari 700 gram pada
akhir trimester kedua bertambah dengan kecepatan kira-kira 200 gram/minggu
sampai pertengahan trimester ketiga untuk mencapai kira-kira 3.000-3.500 gram

2) Masa Neonatal (0-4 minggu sesudah lahir)


Penyesuaian sirkulasi dengan keadaan lingkungan, mulai bernafas dan fungsi alat
tubuh lainnya. Berat badan dapat turun sampai 10 % pada minggu pertama kehidupan
yang dicapai lagi pada hari ke-14

3) Masa bayi (tahun pertama dan kedua kehidupan)


a) Umur 1 bulan – 1 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, fungsi alat tubuh bertambah,
terutama sistem saraf.
b) b.) Umur 1 tahun – 2 tahun
Pertumbuhan menurun, kemajuan dalam berjalan dan aktifitas motorik serta
pengaturan fungsi ekstresi

4) Masa prasekolah (umur 2-6 tahun)


Pertumbuhan melambat, aktifitas jasmani bertambah, kordinasi fungsi dan
mekanisme motorik bertambah, cepat menangkap pelajaran

5) Masa sekolah (wanita 6-10 tahun, pria 6-12 tahun)


Pertumbuhan tetap, keterampilan dan proses intelektuil berkembang

6) Masa adolesensi (wanita 10-18 tahun, pria 12-20 tahun)


Perubahan dari masa anak ke masa dewasa. Percepatan pertumbuhan tinggi dan berat
badan, timbulnya jenis kelamin sekunder, memerlukan kepercayaan diri sendiri dan
kebebasan, perkembangan fungsi alat kelamin.

3
Dapat digambarkan secara umum tahap pertumbuhan anak :
1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang
secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun
2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik
3. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun)
4. Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu (kira-
kira umur 18 tahun) berhenti

Pertumbuhan Fisik Anak-Anak


Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran ukuran
antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi :
a. Tergantung umur (age dependence)
 Berat Badan (BB) terhadap umur
 Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur
 Lingkaran kepala (LK) terhadap umur
 Lingkaran Lengan Atas (LLA) terhadap umur
Kesulitan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat, karena tidak semua anak
mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya.

b. Tidak tergantung umur


 Berat Badan (BB) terhadap TB
 Lingkaran Lengan Atas (LLA) terhadap TB
 Lain-lain : LLA dibandingkan dengan standar/baku, lipatan kulit pada trisep
subskapular, abdominal dibandingkan dengan baku
Kemudian hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku
tertentu, misalnya baku Harvard, NCHS, atau baku nasional.

Disamping itu masih ada ukuran-ukuran antropometrik lainnya yang dipakai untuk
keperluan khusus, misalnya pada kasus-kasus dengan kelainan bawaan atau untuk
menentukan jenis perawakan, antara lain :

4
1. Lingkaran dada, lingkaran perut dan lingkaran leher
2. Panjang jarak antara 2 titik tubuh, seperti biakromial untuk lebar bahu,
bitrokanterik untuk lebar panggul, bitotemporal untuk lebar kepala, dll.

Pertumbuhan Fisik Remaja


1. Karakteristik Pertumbuhan Fisik
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan pada
diri remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus
membeli lagi. Terkadang remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa tangan dan
kakinya terlalu panjang sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya. Pada remaja
putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah dadanya
membesar. Oleh karena itu, seringkali gerak-gerik remaja menjadi canggung dan tidak
bebas.
Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi parau atau
membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan kelenjar yang mencapai kematangan
mulai berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai merasa tertarik
kepada lawan jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh berkembangnya hormon
menyebabkan remaja pria mengalami mimpi basah. Pada remaja putri, perkembangan
hormon menyebabkan mereka mulai mengalami menstruasi yang seringkali pada
pertama kali mengalaminya, menimbulkan kegelisahan
2. Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock
(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan
yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri
seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi
pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun
eksternal.
a. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari
luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan
tersebut adalah:
1. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa,
usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan
dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat
dan kerongkongan bertambah panjang.
2. Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau
delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir.

5
Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai
tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
3. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh
belas tahun; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa
tahun kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.
4. Sistem Endoktrin
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja
menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin
pada masa awal remaja. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan
berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir
masa remaja atau awal masa dewasa.
5. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas
tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus
berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
3. Perubahan Eksternal
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang mengalami datangnya masa remaja ini terjadi
sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut
ialah:
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan
delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan
tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang
diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak
mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita
sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan,
perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang
hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan
ketidakidealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan,
maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan
berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi
gemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).
c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang baik. Ciri
tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada
pula bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang

6
menggambarkan keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu endomorfik,
mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot
(muscular).
d. Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir
masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian
(dewasa).
e. Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa
remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun
pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.

Pertumbuhan Fisik Lansia


Pengertian Dewasa akhir (lansia) menurut beberapa ahli:Menurut J.W. Santrock
(J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia,
yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong
orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini
akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang
Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun
a. Pertumbuhan Pada Lansia
1. Fisik
Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan
fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan
biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran
tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi
psikologis.
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia
dewasa akhir, diantanya adalah :
a. Daerah kepala
 Hidung menjulur lemas
 Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi
 Mata kelihatan pudar
 Dagu berlipat dua atau tiga
 Kulit berkerut/keriput dan kering
 Rambut menipis dan menjadi putih
b. Daerah Tubuh
 Bahu membungkuk dan tampak mengecil
 Perut membesar dan tampak membuncit
 Pinggul tampak mengendor dan tampak lebih besar

7
 Garis pinggang melebar
 Payudara pada wanita akan mengendor
c. Daerah persendian
 Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat
 Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol
 Tangan menjadi kurus kering
 Kaki membesar karena otot-otot mengendor
 Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu:

1. Faktor Internal
a. Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika
ayah dan ibunya atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun
sebaliknya.
b. Kematangan
Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor
kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi
kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap seperti
tertangguhkan.
2. Faktor Eksternal
a. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat,
sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya.

b. Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya
yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancar.
c. Stimulasi lingkungan

8
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan
pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat
latihan.

Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan


individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor
keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan
pertumbuhan fisik individu. Anak yang selalu sehat dengan makanan yang mengandung gizi akan
menunjukkan pertumbuhan fisik yang lebih cepat daripada anak yang sering sakit-sakitan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun
perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.
Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi
pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat
bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi
lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu.

B. Saran
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya menyediakan sarana dan prasarana,
waktu istirahat, dan diadakannya jam olah raga. Upaya untuk pertumbuhan meliputi;
memberi makanan yang baik dan menjaga kesehatan badan. Kegiatan bernilai posotif
seperti olah raga, seni dapat memupuk pertumbuhan fisik, serta pembentukan
kelompok belajar.

10
Daftar Pustaka

Sugeng Kuniawan, 2014, Pertumbuhan dan Perkembangan Menurut Ahli

http://binderedukasi.blogspot.com/2014/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-definisi-
para-ahli.html
Rizky Waesul Qurni, 2010, Pertumbuhan Fisik Remaja
https://www.scribd.com/doc/28552879/PERTUMBUHAN-FISIK-REMAJA
Aprilia Indah, 2017, Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak

https://www.scribd.com/document/358045522/Makalah-Pertumbuhan-Dan-
Perkembangan-Anak-1
Anonymous, 2015, Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Lansia

http://rosek.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/11/05/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-
lansia/

11

Anda mungkin juga menyukai