Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja


Perancangan sistem kerja adalah ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan
prinsip-prinsipuntuk mendapatkan rancangan (design) terbaik dari sistem kerja. Di
gunakan untuk mengatur komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia, mesin,
alat, bahan dan lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga di capai tingkat
efisiensi dan produktifitas yang tinggi yang di ukur dengan tenaga ang di
habiskan.
Tujuan utama dari perancangan sistem kerja adalah untuk meningkatkan
produktivitas dengan jalan mengaktifkan faktor-faktor produksi seperti tenaga
manusia, mesin dan peralatan serta bahan lantai gudang (tanah) dan sebagainya.
Biaya yang digunakan dan waktu yang di habiskan di dalam melaksanakan suatu
aktifitas produksi.
Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori Frank B.Gilber
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan penelitian terhadap gerak-gerakan kaerja dan membaginya
sejumlah elemen-elemen gerakan.
b. Misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas di urai menjadi elemen
menjangkau, memegang dan mengangkat.
c. Bersama istrinya Lilian yang juga seorang psikolog, keduanya
mengembangkan sereangkaian prinsip perancangan system kerja yang di
kenal dengan Ekonomi gerakan.
d. Tujuannya untuk menghasilkan suatu system kerja yang terancang baik,
sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan gerakan kerja yang
menghindari atau melambatkan datangnya kelelahan.
II-2

2.2 Langkah-langkah untuk memecahkan masalah


Langkah-langkah sistematika yang telah dikembalikan dalam
merencanakan suatu masalah dapat di gariskan sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah
Silahkan perhatikan baik-baik apa masalahnya, kemudian uraikan dengan
serinci mungkin.
b. Menganalisah masalah
Berdampak fakta-fakta yang ada yang di buat spesifikasi batasan-batasan ,
menyajikan fakta-fakta secara sistematis, melakukan pengujian kembali atas
persoalan dan kriteria-kriteria.
c. Pencarian alternatif
Di buat spesifikasi batasan-batasan yang telah di tentukan di susun sebagai
alternatif pemecahan persoalan yang masih harus di pilih.
d. Mengepaluasi alternatif
Mengepaluasi alternatifkan yang di peroleh pada langkah 3 di pilih yang
paling baik dengan menggunakan prinsip dan teknik-teknik yang dapat di
pertanggung jawabkan secara ilmiah.
e. Pengambilan keputusan
Yaitu suatu yang ada merupakan keputusan yang harus di laksanakan, si
penganalisah harus bisa mengkomunikasikan hasil analisahnya kepada si
pelaksana. Agar tidak terjadi salah pengertian maka di perlukan cara-cara
komunikasi yang sistematis.

2.3 Peta-Peta Kerja


Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta ini kita bisa melihat
langkah-langkah atau kejadian yang di alami benda kerja dari mulai masuk ke
pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian menggambarkan semua langkah-
langkah yang di alaminya seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan
perakitan sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari produk lengkap.
II-3

Dengan peta-peta kerja tersebut kita dapat memperbaiki metode kerja


suatu proses produksi dan dapat menghilangkan atau menggabungkan suatu
proses operasi dengan operasi lainnya. Pada intinya pete-peta kerja ini merupakan
alat untuk menganalisis suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
merancangkan suatu system kerja.
Ada pun lambang-lambang yang di gunakan dalam peta-peta kerja tersebut
adalah sebagai berikut:

Operasi
Simbol ini menunjukkan bahwa suatu kegiatan operasi terjadi apa bila
benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi, mengambil
informasi maupun memberikan informasipada suatu keadaan juga termasuk
operasi, contohnya :
a. Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut
b. Pekerjaan mengeraskan logam
c. Pekerjaan merakit

Pemeriksaan
Simbol ini menunjukkan bahwa suatu kegiatan pemeriksaan terjadi, apa
bila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas
maupun kuantitas , lambang ini digunakan jika kita melakukan pemeriksaan
terhadap suatu obyek atau membandingkan obyek tertentu dengan suatu standart,
contohnya:
a. Mengukur dimensi benda
b. Memeriksa warna benda
c. Menbaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap

Transportasi
Simbol ini menunjukkan suatu kegiatan transportasi terjadi, apa bila suatu
pekerjaan atau perlengkapan kerja mengalami perpindahan tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi. Contohnya:
II-4

a. Benda kerja di angkat dari mesin bubut ke tempat mesin sekrap untuk
mengalami operasi berikutnya.
b. Suatu obyek dipindahkan dari lantai bawah ke lantai atas elevator.

Menunggu
Simbol ini menunjukkan bahwa suatu proses menunggu terjadi, dengan
kata lain suatu pekerjaan atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa
misalnya menunggu proses pekerjaan sebelumnya (pekerjaan sebelumnya
memerlukan waktu yang lebih lama dalam pemrosesannya). Ini biasanya dalam
proses menunggu dalam waktu sebentar (bukan menunggu dalam berbentuk hari,
bulan dan tahun) Contohnya:
a. Obyek menunggu untuk di periksa
b. Peti menunggu untuk di bongkar.
c. Bahan menunggu diangkat ketempat lain

Penyimpanan
Simbol ini menunjukkan suatu proses penyimpanan terjadi, apa dila benda
kerja untuk di simpan dalam dentuk yang lama. Jika benda kerja tersebut di ambil
kembali , biasanya memerlukan suatu proses perizinan tertentu. Lambang ini di
gunakan untuk menyatakan suatu obyek yang mengalami penyimpanan permanen,
yaitu di tahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu. Prosedur
perizinan dan lama nya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan
menunggu dan penyimpanan. Contohnya:
a. Dokumen atau catatan di simpan dalam brangkas.
b. Bahan baku di simpan dalam gudang

Aktifitas Gabungan
Simbol ini menunjukkan suatu kegiatan terjadi apa bila antara aktifitas
operasi dan pemeriksaan di lakukan secara bersamaan atau dilakukan pada satu
tempat kerja. Contohnya:
II-5

a. Peker melakukan aktifitas kerja mesin CNC (pemeriksaan threading bagi


operator apakah sudah benar-benar ok produk yang akan dikeluarkan dari
dalam mesin)
b. Pekerja melakukan aktifitas kerja mesin serut (memeriksa pekerjaan apakah
benda kerja sudah halus) pekerjaan dilakukan secara bersamaan.

1. Peta Proses Operasi


Peta proses operasi adalah merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan di alami bahan baku
mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak awal sampai menjadi
produk jadi utuh maupun sebagai komponen dan juga memuat informasi-
informasi yang di perlukan untuk analisa lebih lanjut seperti waktu yang di
habiskan, material yang di gunakan, tempat, alat atau mesin yang di pakai.
A. Kegunaan Peta Operasi sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya.
b. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku (dengan perhitungan
efesiensi di setiap operasi dan pemeriksaan)
c. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang di pakai.
e. Sebagai alat untuk latihan kerja
B. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Operasi
a. Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepala “Peta Proses
Operasi” yang di ikuti oleh identifikasi lain seperti: Nama obyek, nama
pembuatan peta, tanggal di petakan, cara lama atau cara sekarang, nomor
peta, nomor gambar.
b. Material yang akan di proses di letakkan di atas garis horisntal, yang
menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
c. Lambang-lambang di tempatkan dalam arah vertikal yang menunjukan
terjadinya perubahan proses.
II-6

d. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi di berikan secara berurutan


sesuai dengan urutan operasiyang di butuhkan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
e. Penomoran terhadap kegiatan pemeriksaan di berikan secara tersendiri
dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
C. Analisis Suatu Proses Operasi
Adanya empat hal yang harus di perhatikanatau di pertimbangkan agar di
peroleh oleh suatu kerja yang baik melalui peta proses operasi yaitu analisah
terhadap bahan-bahan operasi, pemeriksaan dan terhadap waktu penyelesaian
suatu proses.

Gambar 2.1 Contoh Peta Proses Operasi


II-7

2. Peta Aliran Proses


Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan
dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi
selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya di muat pula
informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang di
butuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi.
A. Kegunaan Umum Dari Peta Aliran Proses
a. Bisa di gunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas pekerja atau
aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai
aktifitas terakhir.
b. Peta ini dapat memberikan informasi mengenai suatu penyelesaian suatu
proses atau prosedur.
c. Bisa untuk mengetahui jumlah suatu kegiatan yang di alami bahan,
pekerja atau kertas selama proses atau prosedur berlangsung.
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda
kerja.
e. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang di alami oleh
suatu komponen atau satu karyawan, secara lebih lengkap, maka peta ini
merupakan suatu alat yang akan memudahkan proses analisis untuk
mengetahui tempat-tempat di mana terjadi ke tidak efisienan atau terjadi
ke tidak sempurnaan pekerja.
B. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Aliran Proses
a. Seperti pada peta proses operasi suatu peta aliran proses pun mempunyai
judul, di mana pada baris paling atas dari kertas tulisan “PETA ALIRAN
PROSES” sebagai judulnya.Kemudian di ikuti dengan pencatatan
beberapa identifikasi seperti: Nomor atau nama komponen yang di
petakan, nomor gambar, peta pekerja atau peta bahan, secara sekarang
atau yang di usulkan, tanggal pembuatan dan nama pembuat pet.Semua
informasi ini di catat di sebelah kanan stas kertas.
b. Di sebelah kiri atas kertas berdampingan dengan informasi yang di catat
pada titik di atas, di catat mengenai ringkasan yang memuat jumlah total
II-8

dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi. Begitu juga total jarak
perpindahan yang di alami bahan, pekerja atau kertas selama proses atau
prosedur berlangsung.
c. Di bagian “badan” di uraikan proses yang terjadi secara lengkap dengan
lambang-lambang dan informasi mengenai jarakperpindahan, jumlah yang
di layani, waktu yang di butuhkan dan kecepatan produksi (jika mungkin).
Di muat pula pada kolom-kolom yang tersedia analisis. Catatan dan
tindakan yang di ambil berdasarkan analisis tersebut.
d. Ada suatu cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk menganalisis
peta aliran proses, yaitu dengan mengajukan lima buah pernyataan pada
setiap kejadian dari suatu peta aliran proses, caraini di sebut “Dot And
Check Technique” yang merupakan suatu jenis dari analisis 4W-1 H yang
umum di kenal.
C. Macam-Macam Peta Aliran Proses.
a. Peta aliran proses Tipe Bahan menggambarkan kejadian yang di alami
bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam suatu
prosers atau prosedur suatu operasi. Dengan menggambarkan salah satu
komponen produk jadi, peta ini menggambarkan salah satu bagian dari
peta yang lebih kompleks. Biasanya analis akan sedapat mungkin
menghindar dari masalah-masalah yang kompleks. Karena itu terutama
untuk peta aliran prosestipe bahan, lebih disukai peta yang
menggambarkan tiap komponen satu per satu. Di samping lebih
sederhsna, proses penganalisisannya akan lebih mudah. Contoh
penggunaan peta ini dalam praktek, misalnya untuk menggambarkan
aliran yang di alami bahan saat penerimaan, pengepakan dan pengiriman.
b. Peta aliran proses tipe orang pada dasarnya bisa di bagi menjadi 2 bagian,
yaitu:
1. Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang
operator.
2. Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja
sekelompok manusia, sering disebut Peta Proses Kelompok Kerja. Pada
II-9

umumnya Peta Aliran Proses tipe orang adalah suatau peta yang
menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktivitas-aktivitas
manusianya. Peta ini merupakan gambar simbolis dan sekelompok
pekerja ketika pekerjaannya membutuhkan dia (mereka) untuk bergerak
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam prakteknya peta ini bisa di
gunakan untuk menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi di suatu
restoran, di mana seorang juru masak bekerjauntuk mempersiapkan
santapan di dapur restoran tersebut.
c. Peta Aliran Proses Tipe Kertas yang di gambarkan adalah aliran dari
kertas yang menjalani sekumpulan urutan proses mengikuti suatu
prosedur tertentu secara bertahap. Serangkaian tahap yang di perlukan
untuk menyelesaikan suatu proses permohonan izin, adalah salah satu
contohnya.
D. Analisis Suatu Peta Aliran Proses
a. Menghilangkan aktifitas-aktifitas yang tidak perlu.
b. Menggabungkan atau mengubah tempat kerja.
c. Menggabungkan atau mengubah waktu atau urutan kerja.
d. Menggabungkan atau mengubah jumlah karyawan.
e. Menyederhanakan atau memperbaiki metoda kerja.

Gambar 2.2 Contoh Peta Aliran Proses


II-10

3. Peta Proses Regu Kerja


Peta ini dapat di gunakan sebagai alat untuk menganalisis aktifitas suatu
kelompok kerja.Di atas telah di uraikan bahwa masalah utama dengan adanya
kerja sama antara kelompok karyawan di mana satu aktifitas dengan lainnya
saling bergantungan adalah banyaknya dijumpai aktivitas-aktivitas menunggu
(delay).
Tujuan utama yang harus di analisis dari kelompok kerja ini adalah
meminimumkan waktu menunggu (delay). Dengan berkurangnya waktu
menunggu berarti kita bisa mencapai tujuan lain yang lebih nyata, diantara
kegunaannya:
a. Dapat mengetahui jumlah kegiatan yang di alami.
b. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan metode kerja.
c. Prinsip-prinsip pembuatan peta proses regu kerja.
d. Mencatat mengenai judul secara lengkap dan ringkas.
e. Lambang yang bisa di gunakan dalam peta aliran proses (kecuali)
penyimpanan permanen bisa di gunakan untuk membuat peta regu kerja.

Gambar 2.3 Contoh Peta Regu Kerja


II-11

A. Prinsip Pembuatan Peta Regu Kerja


1. Lngkah pertama, nyatakan judul peta lengkap dengan identifikasi-
identifikasi lainnya dan ringkasannya.
2. Lambang-lambang yang biasanya di gunakan untuk membuat peta aliran
proses di gunakan juga untuk membuat peta proses kelompok kerja sesuai
kebutuhan.
3. Tiap peta aliran proses yang menunjukan satu seri kegiatan kerja,
merupakan anggota dari suatu peta proses kelompok kerja. Peta-peta
aliran proses tersebut di letakkan saling berdampingan secara paralel,
bergerak mulai dari kiri-kanan, di mana kolom vertikal menunjukan
aktifitas-aktifitas yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota
kelompok.
4. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara
berdekatan dan perubahan lambang menunjukan perubahan aktifitas.

4. Peta Diagram Alir


Diagram aliran merupakan suatu gambar menurut skala dari susunan lantai
dan gedung yang menunjukan lokasi dari semua aktifitas dalam peta aliran proses.
Aktifitas yang berarti pergerakan suatu material atau pekerja dari satu tempat
ketempat berikutnya, dinyatakan dalam garis proses aliran diagram tersebut. Arah
aliran di gambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut.
Prinsip-prinsip pembuatan diagram aliran, pertama harus di buat judul peta
yang di ikuti oleh identifikasi lainnya, untuk membuat suatu diagram aliran,
penganalisah harus mengidentifikasi setiap aktifitas dengan lambang dan nomor
yang sesuai dengan yang di gunakan dalam peta aliran proses dan arah gerakan di
nyatakan oleh anak panah kecil yangdi buat secara periodik sepanjang garis aliran.
Dengan mengetahui tata letak tempat perpindahan suatu barang, maka
dapat dianalisa agar jarak perpindahan tersebut minimum.
A. Kegunaan Diagram Aliran
1. Lebih memperjelas suatu peta Aliran Proses, apalagi jika arahaliran
merupakan faktor yang penting.
II-12

2. Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.


B. Prinsip – Prinsip Pembuatan Diagram Aliran
1. Nyatakan judul peta lengkap dengan identifikasi-identifikasi lain dan
ringkasannya, seperti nama pekerjaan yang dipetakan, apakah memetakan
dalam keadaan sekarang atau usulan, nomor peta, nama yang memetakan,
dan tanggal pemetaan.
2. Analisis harus mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambang dan
nomor yang sesuai dengan yang digunakan dalam Peta Aliran Proses
3. Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
berurutan sepanjang garis aliran.
4. Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau
barang maka tiap lintasan dibedakan dengan warna atau bentuk panah
yang khas untuk setiap hal yang berpindah.

Gambar 2.4 Contoh Peta Diagram alir

Anda mungkin juga menyukai