Sap SC
Sap SC
I.Tujuan umum
Setelah mendapat penyuluhan ini,ibu mampu mengetahui tentang perawatan luka post sc,
perineum
II.Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama, sasaran dapat :
a.Menyebutkan kembali pengertian perawatan post sc, luka perineum
b.Menyebutkan kembali tujuan perawatan luka post sc, perineum
c.Menyebutkan kembali alat-alat untuk perawatan luka
d.Menjelaskan cara kerja perawatan perineum
e.Faktor yang mempengaruhi perawatan luka perineum
III.Pokok Bahasa
“Ante Natal Care (ANC)
VI.Metode
Ceramah dan Tanya jawab
KEGIATAN PENYULUHAN
Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya, namun
jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, pastikan tidak
salah dalam merawat luka operasi.
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara
paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta
sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (sitti
saleha,2009). Perawatan perineum adalah perawatan ibu postpartum untuk memulihkan alat
kandung seperti sebelum hamil.Perawatan perineum adalah perawatan pada daerah kedua
paha yang di batasi oleh vulva dan anus pada ibu nifas (Naldhohatake,2009).
Jadi,perawatan perinium adalah perawatan antara vagina dan anus yang mengalami
robekan saat peroses persalinan alami.
1. Luka infeksi
Persiapan alat :
1. Bak steril berisi : kapas bulat atau kasa persegi steril, kom kecil 2 buah, 2 pasang pinset
(4 buah) atau minimal 3 buah (2 surugis, 1 anatomis), spatel untuk salep (jika
diperlukan), sarung tangan steril (jika diperlukan)
2. Perlak dan pengalas
3. Bengkok 2 buah
i.Bengkok 1 berisi desinfektan 0,5 % untuk merendam alat bekas
ii.Bengkok 2 untuk sampah
Larutan betadine dan NaCl 0,9%
Plester
Gunting plester
Sarung tangan bersih (jika diperlukan)
Langkah-langkah :
1. Bantu klien pada posisi yang nyaman, buka pakaian hanya pada bagian yang
luka dan instruksikan klien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan
yang steril
2. Cuci tangan
3. Pasang perlak dan pengalas dibawah daerah luka
4. Lepaskan plester, dengan melepaskan ujung dan menariknya perlahan, bila
plester sulit dilepas basahi dengan wash bensin
5. Gunakan pinset, angkat balutan kotor
6. Amati keadaan luka
7. Buang peralatan luka pada bengkok
8. Buka bak steril, tuangkan betadin dan normal saline dan tambahkan kapas atau
kasa kedalamnya.
9. Bersihkan luka dengan kapas/kasa yang telah dibasahi normal saline dari area
yang kuarang terkontaminasi kearah yang terkontaminasidengan
menggunakan pinset.
10. Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka
11. Pasang kasa betadin pada luka lalu tutp dengan kasa kering, usahakan serat
kasa jangan melekat pada luka
12. Luka diplester
13. Lepaskan sarung tangan dan pinset buang ke bengkok perendam
14. Rapikan alat-alat dan klien
15. Cuci tangan
G. CARA KERJA
1. Melakukan cuci tangan
2. Mengatur posisi ibu yang nyaman : jika di tempat tidur posisi semifowler/fowler, lutut
ditekuk
3. Membuka baju bagian bawah
4. Membersihkan paha bagian atas dan keringkan ( kiri dan kanan )
5. Bersihkan lipatan bagian atas ( labia mayora ). Tangan kiri menarik lipatan ke atas,tangan
kanan membersihkan dengan hati-hati lipatan kulit. Usap dari perineum kearah anus.
Ulangi pada sisi yang berlawanan
7. Regangkan lipatan bagian atas ( labia mayora) dengan tangan kiri. Tangan kananyang
lain membersihkan dari area bagian atas lipatan ( pubis ) ke lubang tempatbuang air
besar ( anus ) dengan satu kali usapan. Gunakan kapas yang berbeda. Areayang
dibersihkan yaitu lipatan bagian dalam ( labiaminora , klitoris dan oripicium vagina).
8. Tuangkan air hangat ke area perineum dan keringkan
9. Merubah posisi dengan posisi miring
10. Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan dari arah depan(vagina) ke
belakang (anus) dengan satu usapan. Ulangi dengan kapas yang berbeda sampai bersih
11. Keringkan dengan handuk. Pasang pembalut pada celana dalam. Celupkan pada kassa
steril ke dalam larutan bethadine, peras lembab dan tempelkan di daerah perineum (bila
ada jahitan) atau bila ada salep oleskan
12. Pasang celana dalam yang sudah dipasang pembalut, kemudian dirapihkan
13. Pakai pakaian bawah
14. Cuci tangan
3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan
luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin
dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat.Dapat terjadi penipisan
protein- kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum
akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam
menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya
kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan
sangat mempengaruhi penyembuhan luka.
1.Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2.Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupunpada
jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir.
Fungsi Episiotomi
1. Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan ruptura perinii
yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka bergerigi
2. Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit.
3. Mengurangi tekanan kepala bayi.
4. Mempersingkat kala II
5. Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura perinium totalis.
PENUTUP