Makalah Fisika Termodinamika
Makalah Fisika Termodinamika
TERMODINAMIKA
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN MESIN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 4
1.3 Tujuan................................................................................ 4
BAB II ISI
Pengertian Termodinamika....................................................... 5
Hukum I Termodinamika.......................................................... 5
Hukum II dan 0 Termodinamika.................................................... 6
Jenis – Jenis Proses Termodinamika................................................ 7
Mesin Kalor................................................................................. 9
Entropi......................................................................................... 10
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah
makalah momentun linear dan tumbukan ini dapat tersusun. Salawat dan salam tak lupa kita
junjungkan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawah kita dari jalan yang gelap
menuju jalan yang terang benerang ini.
Termodinamika sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Pada makalah ini kita akan
membahas mengenai hukum termodinamika 1 ,2,dan 0, entropi, dan yang lainnya
Penulis menyadari bahwa makalah ini memilik banyak kesalahan, maka dari itu kritik dan saran
dari pembaca sangat dibutuhkan dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian
Kelompok 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah termodinamka masih asing ditelinga masyarakat indonesia dan termodinamika
ini sendiri sangat sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari. Setiap benda
memiliki suhu pasti termasuk termodinamika. Maka dari itu penulis membuat makalah
ini agar dapat menjadi bahan pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Termodinamika?
2. Apa hukum 0,1,2 Termodinamika?
3. Apa yang dimaksud mesin kalor?
4. Bagaimana jenis-jenis proses termodinamika?
5. Apa yang dimaksud entropi dan persamaannya?
C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian momentum dan hubungannya dengan gaya
2. Mampu menjelaskan bunyi hukum kekekalan momentum
3. Mampu menjelaskan pengertian tumbukan dan impuls
4. Mampu menjelaskan kekekalan energi pada tumbukan
5. Mengetahui tumbukan elastis pada 1 dimensi,2 dimensi, dan 3 dimensi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
TERMODINAMIKA
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses
perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor
diartikan sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu, sedangkan
usaha merupakan perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan
oleh perubahan suhu. Proses perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas
dua hukum, yaitu Hukum 1 Termodinamika yang merupakan persyaratan hukum
kekekalan energi, dan Hukum 2 Termodinamika yang memberikan batasan tentang arah
perpindahan kalor yang dapat terjadi.
5
Hukum II Termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan
yang tidak dapat terjadi. Pembatassan ini dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Hukum II Termodinamika dalam menyatakan aliran kalor.
Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
2. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor.
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan megubah seluruhnya menjadi
usaha luar.
3. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan entropi.
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah
ketika proses irreversibel terjadi.
Proses Reversibel : suatu proses yang dapat dibalikkan ke keadaan semula tanpa
mengubah keadaan sekelilingnya.
Proses Irreversibel : suatu proses yang tak terbalikkan. Untuk mengembalikkan ke
keadaan semula harus mengubah keadaan sekelilingnya.
Entropi adalah besaran termodinamika yang menyertai perubahan setiap keadaan dari
awal sampai keadaan akhir sistem. Entropi menyatakan ukuran ketidakteraturan suatu
sistem. Suatu sistem yang memiliki entropi tinggi berarti sistem tersebut makin tidak
teratur.
Perubahan entropi suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir. Proses
reversibel tidak mengubah total entropi dari semesta, tetapi setiap proses irreversibel
selalu menaikkan entropi semesta.
Setelah sistem A dan B terjadi keseimbangan termis dan sistem C dihubungkan dengan
A dan B, maka selanjutnya akan terjadi keseimbangan termis. A = B = C
Proses yang terjadi dalam suatu arah, misal benda yang berbeda temperaturnya
bersentuhan, akhirnya seimbang termal. Tetapi tidak dapat terjadi dalam arah yang
sebaliknya. Proses tersebut dinamakan proses irreversibel.
6
Proses Termodinamika
Pada gambar diatas memperlihatkan penampang air silinder yang didalamnya terdapat gas
piston (pengisap). Piston ini dapat bergerak bebas naik turun. Jika luas piston A dan tekanan
gas P, maka gas akan mendorong piston dengan gaya F = P × A. Oleh karena itu, usaha yang
dilakukan gas adalah W = F × Δs . Jika F = P × A, maka W = P × A × Δs.
Dan jika , maka persamaannya menjadi seperti berkut.
W = P × ΔV atau W = P (V2 – V1)
Keterangan:
W : usaha (J)
P : tekanan tetap (N/m2)
V1 : volume awal (m3)
V2 : volume akhir (m3)
7
Proses Isotermal
Proses isotermal adalah proses yang dialami gas pada suhu tetap. Usaha yang dilakukan gas
pada proses ini tidak dapat dihitung dengan persamaan W = p × ΔV .
Hal ini dikarenakan tekanannya tidak konstan. Namun, dapat diselesaikan dengan melakukan
pengintegralan sebagai berikut.
Ingat , maka
karena n, R, dan T konstan, maka persamaannya menjadi sebagai berikut :
8
Proses Isokorik
Proses isokorik adalah proses yang dialami oleh gas di mana gas tidak mengalami perubahan
volume atau volume tetap ( ΔV = 0 ). Oleh karena itu, usaha yang
dilakukan gas pada proses isokorik adalah nol (W = p x 0
= 0 ).
Mesin kalor
” tidak mungkin mengubah semua kalor yang terdapat pada resevoir kalor temperatur tinggi
menjadi kerja dalam sebuah siklus kerja tanpa membuang sebagian kalor ke reservoir kalor
temperatur rendah” . Pernyataan ini dapat digambarkan sebagai berikut .
Gambar 1
proses perubahan kalor menjadi kerja menurut hukum kedua termodinamika
Semua mesin kalor yang bekerja menghasilkan kerja dengan mengkonversikan kalor dari
sumber kalor yang lebih tinggi (Qh) pasti akan membuang sebagian kalor ke resevoir kalor
yang lebih rendah temperaturnya (Ql). Artinya tidak semua kalor dapat diubah menjadi kerja,
pasti ada kebocoran dan kerugian yang disebut efisiensi (η).
9
Contoh; sebuah motor bakar bensin membakar campuran udara dan bahan bakar dan
menghasilkan kalor. Energi kalor ini tidak semuanya dapat diubah oleh mesin menjadi kerja
(putaran poros), tetapi pasti ada sebagian yang dibuang ke lingkungan sekitar melalui
pendingin mesin dan sisa gas buang. Proses konversi energi pada motor bakar menurut
hukum kedua termodinamika dapat digambarkan sebagai berikut .
Gambar 2
proses konversi energi pada motor bakar menurut hukum kedua termodinamika
Efisiensi sistem dapat dihitung dengan membandingkan kerja yang dihasilkan dengan kalor
yang diberikan atau dapat ditulis secara matematis .
ENTROPI
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per
satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Mungkin manifestasi
yang paling umum dari entropi adalah (mengikuti hukum termodinamika), entropi dari
10
sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah
dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada
suatu sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses
reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi
tidak dapat dipakai untuk melakukan usahapada proses-proses termodinamika. Proses-proses
ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah
menjadi kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama
kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam
bentuk panas buangan.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses
perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan.
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi bersifat kekal, tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain.
1. Hukum II Termodinamika dalam menyatakan aliran kalor.
Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
2. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor.
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan megubah seluruhnya menjadi
usaha luar.
3. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan entropi.
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah
ketika proses irreversibel terjadi.
Setelah sistem A dan B terjadi keseimbangan termis dan sistem C dihubungkan
dengan A dan B, maka selanjutnya akan terjadi keseimbangan termis. A = B = C
Jenis-Jenis Proses Termodinamika
1. Proses Isobarik
2. Proses Isotermal
3. Proses Isokorik
Mesin kalor
” tidak mungkin mengubah semua kalor yang terdapat pada resevoir kalor
temperatur tinggi menjadi kerja dalam sebuah siklus kerja tanpa membuang sebagian
kalor ke reservoir kalor temperatur rendah”
ntropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per
satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha
12
DAFTAR PUSTAKA
13