Anda di halaman 1dari 6

KONFIRMASI STATUS ANOPHELES VAGUS SEBAGAI VEKTOR PENDAMPING SAAT KEJADIAN LUAR

BIASA MALARIA DI KABUPATEN SUKABUMI INDONESIA

Amrul Munif, Saptoro Rusmiarto, Yusniar Aryati, Herri Andris, Craig A. Stoops

Abstrak

Konfirmasi A nopheles Vagus Sebagai Vektor Menerapkan Wabah Malaria Di


Kabupaten Sukabumi, Indonesia.

Sebuah studi tentang anopheles dewasa vektor malaria incrimination untuk


status vektor ofAn. aconitus, An.sundaicus dan An. barbirostris, An. vagus
terinfeksi parasit malaria dilakukan di kecamatan Simpenan, kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat dari Januari 2003 hingga Februari 2003. Pengamatan
identifikasi Anopheles spp. dan hubungannya dengan malaria wabah serta
penentuan Anopheles spp. sebagai vektor malaria di daerah endemik harus
diberikan perhatian sebagai upaya mencegah wabah malaria. Nyamuk dewasa
dikumpulkan dari umpan manusia di dalam dan di luar ruangan. Nyamuk
kepala-thoraces diuji untuk kehadiran circumsporozoite dari Plasmodium
falciparum dan P. vivax untuk kehadiran darah manusia oleh ELISA. Sebanyak
3.308 anophelines betina yang mewakili 9 spesies dikumpulkan. Sembilan
spesies Anopheles yang teridentifikasi yaitu: An.aconitus, An.sundaicus, An
maculatus, An.indefinitus, An. vagus, An. baezai, An.kochi, An.barbirostris dan
An.annularis, yang direkam selama wabah, adalah vektor utama malaria di
distrik Simpenan. Infeksi parasit malaria terlihat pada sembilan spesies
nyamuk, dengan infeksi alami 0,12% dari positif An. nyamuk vagus yang
mengandung P. faciparum. Sebuah. vagus terjadi dalam kelimpahan, terlibat
dalam penularan malaria dalam periode wabah. Tingkat inokulasi rata-rata
adalah 0,213 Sementara ada bukti berbasis ELISA kuat yang melibatkan An.
vagus sebagai vektor yang dominan. Dari jumlah tersebut, An.aconitus,
An.maculatus dan An.sundaicus dicurigai sebagai vektor malaria primer di
kecamatan Simpenan, kabupaten Sukabumi, Indonesia, tetapi An. vagus telah
terlibat dengan kepastian dalam penularan malaria di negara ini.
Bionomik Vektor dan Situasi Malaria di Kecamatan Kokap Kabupaten
Kulonprogo, Yogyakarta

Barodji, Barodji and Boewono, Damar Tri and Boesri, Hasan and Sudini, Sudini
(2003) Bionomik Vektor dan Situasi Malaria di Kecamatan Kokap Kabupaten
Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan, 2 (2). ISSN 1412-4025

Abstrak

Kecamatan Kokap adalah salah satu daerah yang memiliki kasus malaria yang
tinggi di Kabupaten Kulonprogo Provinsi Yogyakarta. Insiden Parasit Tahunan
(API) meningkat dari 37,54% pada tahun 1997 hingga 51,10% pada tahun 1999.
Anopheles balabacencis dan maculatus telah dikonfirmasi sebagai vektor
malaria di daerah ini. Temuan kasus malaria dengan deteksi kasus aktif dan
pasif dan pengobatan malaria dilakukan secara rutin dan studi bionomik vektor
malaria dilakukan di dusun Gunungrego, desa Hargorejo (Kokap I) dan dusun
Sebatang, desa Hargotirto (Kokap II) pada tahun 2000. Hasil menunjukkan
bahwa malaria kasus di kecamatan Kokap ditemukan sepanjang tahun dan ada
indikasi bahwa kasus malaria yang meningkat dimulai pada masa transisi dari
musim basah ke musim kemarau, yaitu pada bulan April dan tertinggi pada
bulan Mei - Juli dan Oktober - Desember. Anopheles balabacensis adalah
spesies dalam ruangan yang dominan di semua area dan dominan di luar di
Sebatang, sedangkan maculatus adalah spesies luar ruangan yang dominan di
Hargorejo. Kedua spesies itu ditemukan sepanjang malam mulai saat matahari
terbenam. Kepadatan mereka tertinggi antara 21.00 - 24.00. Distribusi vektor
malaria dan nyamuk Anopheline tinggi lainnya kebanyakan ditemukan (89,44%
- 97,90%) di kandang ternak dan sekitarnya. Pengendalian malaria di Desa
Hargotirto, Kokap II dilakukan dengan penyemprotan residual dalam ruangan
menggunakan Bendiocarb 80 WP pada dosis target 0,20 g bahan aktif dalam 2
siklus pada tahun 2000. Perawatan kasus malaria menunjukkan bahwa
prevalensi malaria seperti yang disajikan oleh jumlah slide positif rate (SPR)
menurun sebesar 66,25% di Hargotirto dan 36,50% di Hargorejo, sementara
slide positif Plasmodium falciparum (SFR) tidak menurun. Dalam Hargotirto SFR
adalah 9,38% sebelum penyemprotan dan 22,03% setelah penyemprotan.
Dalam Hargorejo SFR adalah 9,73% sebelum penyemprotan dan 11,51%
setelah penyemprotan.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja
Puskesmas Rembang Kabupaten Purbalingga

Abstrak

Malaria adalah penyakit baru dan masih merupakan masalah kesehatan


masyarakat yang serius di Indonesia. Di Purbalingga pada tahun 2011 tercatat
207 kasus positif malaria dengan Slide Positive Rate (SPR) mencapai 26,37%
dan tingkat morbiditas 0,23 € °. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di
wilayah kerja Puskesmas Rembang Kabupaten Purbalingga. Itu adalah
penelitian observasional menggunakan desain kontrol kasus. Total sampel
penelitian adalah 58 responden, 29 responden kasus sampel adalah total kasus
dan kontrol yang diambil secara acak sebanyak 29 responden berdasarkan data
pasien register Puskesmas Rembang. Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Chi-square dengan tingkat kesalahan 5% (Î ± = 5%) dan
menghitung odds ratio (OR). Dari hasil penelitian diketahui ada hubungan
antara kondisi dinding (p = 0,016, OR = 4,452) dan keberadaan sapi (p = 0,023,
OR = 0,141) dengan kejadian malaria. Faktor-faktor yang tidak terkait dengan
kejadian malaria adalah adanya layar ventilasi, adanya semak-semak, adanya
badan air, kondisi kebun salak di sekitar rumah, penggunaan kelambu,
penggunaan obat nyamuk, dan kebiasaan tidur malam hari. Namun,
keberadaan faktor badan air, keberadaan semak-semak dan malam keluar
cukup kebiasaan untuk berkontribusi terhadap kejadian malaria dilihat dari
masing-masing Odds Ratio adalah 2,160, 1,630, dan 2,318.
Abstrak

Malaria adalah penyakit yang muncul kembali dan menjadi masalah kesehatan
di Indonesia. Lingkungan merupakan faktor dominan prevalensi dan kejadian
malaria di daerah endemik. Penelitian dilakukan di daerah endemis malaria di
Provinsi Jawa Timur di mana di daerah perbatasan yaitu Tulungagung dan
Trenggalek. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh faktor
lingkungan terhadap kejadian malaria di daerah perbatasan. Ini adalah
penelitian observasional dengan desain studi kasus. Daerah studi adalah
Watulimo dan Besuki. Kejadian malaria di daerah penelitian termasuk Insiden
Low Case (LCI) di Besuki, dan High Case lnsidence (HCI) di Watulimo. Suhu,
kelembaban dan kepadatan hujan dipengaruhi (uji chi square, p <0,05)
semakin banyak vektor. Tinggal tempat berkembang biak mendukung
kehidupan Anopheles sp. Perawatan ternak dengan kandang dermaga yang
stabil dapat mengubah perilaku nyamuk dari anthrophilic menjadi zoophilic.
Vegetasi di daerah penelitian berpotensi sebagai tempat istirahat Anopheles
sp. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan faktor tidak langsung
untuk mempengaruhi kepadatan nyamuk yang menyebabkan kejadian malaria.
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah mencegah gigitan nyamuk,
menyebarkan predator larva Anopheles sp di tempat penangkaran,
melaporkan kasus ke petugas kesehatan.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU (PSP) MASYARAKAT TENTANG MALARIA
DI DAERAH LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

Supratman Sukowati, Siti Sapardiyah S., Enny W. Lestari

Abstrak

Malaria tetap menjadi masalah kesehatan utama di Nusa Tenggara Barat.


Pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) masyarakat merupakan salah satu faktor
penting untuk pengendalian penyakit yang ditularkan melalui vektor termasuk
pengendalian malaria. Dalam rangka menyediakan data dasar untuk langkah-
langkah pengendalian malaria, sebuah studi tentang KAP orang-orang
mengenai malaria dan pengendaliannya dilakukan di daerah pedesaan
kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada tahun
1999. responden kuesioner adalah 99, dengan 51% responden laki-laki dan
52% responden perempuan tidak lulus dari sekolah dasar. Lebih dari 80%
responden pernah mendengar tentang malaria, meskipun hanya 46,6% dari
mereka mengetahui karakteristik gejala klinis malaria, seperti demam tinggi,
dingin dan berkeringat. Sebanyak 77,8% responden pernah mengalami malaria,
jadi mereka tahu malaria itu berbahaya. KAP masyarakat di Lombok Timur
untuk malaria tidak mendukung program pengendalian malaria, hal ini
disebabkan oleh rendahnya pendidikan serta status sosial ekonomi yang
rendah.
Insiden Malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi Kota
Sawahlunto Bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012

Mareza Dwithania, Nuzulia Irawati, Rosfita Rasyid

Abstrak

Malaria masih merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk Indonesia


karena angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini cukup tinggi.
Tingginya insiden malaria pada suatu daerah dapat dipengaruhi oleh parasit,
hospes, dan vektor. Sawahlunto sebagai suatu daerah perbukitan memiliki
risiko tinggi untuk penyebaran dan penularan penyakit malaria. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui insiden dan distribusi malaria menurut
spesies parasit penyebab malaria, derajat infeksi berdasarkan hitung parasit,
umur, dan jenis kelamin penderita. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien
dengan gejala klinis malaria yang berobat ke Puskesmas Sungai Durian dan
Puskesmas Talawi dari Oktober 2011 sampai Februari 2012. Data diperoleh
dengan pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan sediaan
darah tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan
Giemsa. Hasil penelitian dari 312 sampel terdapat 13 sediaan darah positif
malaria. Parasit penyebab malaria yang ditemukan adalah Plasmodium vivax
(76,92%), Plasmodium falciparum (15,38%) dan Plasmodium malariae (7,69%).
Berdasarkan distribusi derajat infeksi (hitung parasit), semua sampel
merupakan infeksi ringan (100%) dan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur
≥15 tahun (61,54%) dan jenis kelamin laki-laki (53,85%). Insiden malaria di
Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi dominan disebabkan
Plasmodium vivax, semua kasus tergolong infeksi ringan, sedangkan distribusi
penderita terbanyak pada umur ≥15 tahun dan jenis kelamin laki-laki.
Penelitian ini menunjukkan penurunan kasus dari tahun sebelumnya.

Kata kunci: Plasmodium, Anopheles, malaria

Anda mungkin juga menyukai