Anda di halaman 1dari 4

Mardiansyah,A dan Ananto,ABS / Lintang Alivia Anggareta / Elektrolisa (rev-00)

Elektrolisa
Aditya Mardiansyah, Adjie Bimo Setyohadi Ananto, dan Lintang Alivia Anggareta
Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Teknik Kimia FTI ITS

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

REPORT INFO ABSTRACT

The purpose of this experiment is find the reaction occured in cathode and anode in electrolysis and to learn
Report History : the effect of current,time and type of electrode on weight addition or reduction in the anode and cathode.First
Experiment 25 Oktober 2018 each electrode was weighed and then 20ml CuSO4 0.25 M was made.Then the DC power supply was turned
Received 1 November 2018 on and regulated with a current of 0.1 A then the electrolysis step was done and the changes were
1st Revised observed.The same steps are repeated for the current variation of 0.3 : 0.5 : and 1 A and time variation of 5,8,
2nd Revised 10 minutes.From this experiment it can be concluded that, the current is directly proportional to the
Accepted increasing in the mass of carbon and the duration of the electrolysis process is directly proportional to the
increasing of carbon mass

Keywords:
Anode,Cathode,Electrolysiss

1. Pendahuluan

Elektrokimia adalah salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang perubahan bentuk energi listrik menjadi energi kimia dan sebaliknya. Proses
elektrokimia melibatkan reaksi redoks.Redoks adalah kependekan dari reduksi dan oksidasi. Oksidasi merupakan zat yang kehilangan elektron, sedangkan
reduksi adalah zat yang menerima electron sehingga redoks merupakan proses transfer electron. Proses transfer elektron akan menghasilkan sejumlah energi
listrik. Dalam elektrokimia digunakan dua buah elektroda. Elektroda tersebut adalah anoda dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi sedangkan pada katoda
terjadi reaksi reduksi. Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan dalam dua jenis sel, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. (Sime, 1990)
Elektrolisis adalah dimana energy listrik diubah menjadi energy kimia. pada sel elktrolisis, anoda bermuatan positif dan katoda bermuatan negative.
Elektroda yang digunakan terdapat dua jenis yaitu elektroda inert dan tidak inert.
Reaksi pada Katoda
- Bila kation dari logam alkali, alkali tanah, aluminium, atau mangan (logam alkali) maka air akan tereduksi sedangkan untuk kation dari logam
lainnya maka kation tersebut yang tereduksi.
- Bila digunakan ion-ion lelehan atau leburan dari golongan alkali dan alkali tanah maka kation tersebut yang tereduksi
Reaksi pada Anoda
- Bila anoda inert (Pt, C, Au) maka elektrodanya tidak bereaksi tetapi ada 2 kemungkinan
a. Anion yang mengandung oksigen (SO42-, NO3-, dll) maka molekul air yang dioksidasi
b. Anion yang tidak mengandung oksigen (Cl-, Br-, dll) maka anion tersebut yang teroksidasi.
- Bila anoda non-inert maka anodanya yang teroksidasi
(Atkins, 1983)
Penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah pada peristiwa penyepuhan (electroplating) sebagai perlindungan
katodik. Penyepuhan adalah peristiwa pelapisan suatu logam oleh logam lainnya.
(Sime, 1990)
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu :

1. Mengetahui reaksi yang terjadi pada daerah anoda dan katoda

2. Mempelajari pengaruh kuat arus, waktu dan jenis elektroda terhadap pengurangan atau penambahan berat pada daerah anoda dan katoda

2. Alat, Bahan, dan Metode Eksperimen

Adjie Bimo S.A. Tel.: +6282142609611


E-mail address : @ajisetyohadi@gmail.com
Mardiansyah,A dan Ananto,ABS / Lintang Alivia Anggareta / Elektrolisa (rev-00)

2.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain, DC power supply sebagai sumber tegangan, gelas beker sebagai wadah larutan elektrolit dan tempat
percobaan, gelas ukur sebagai media ukur volume, kaca arloji sebagai wadah untuk menimbang CuSO₄ hidrat, dan neraca analitik untuk mengukur massa objek.
Kemudian, bahan yang digunakan adalah batang karbon, plat tembaga, dan plat aluminium sebagai elektroda, CuSO₄ hidrat sebagai larutan, dan aquades sebagai
pelarut CuSO₄.

2.2 Metode Eksperimen

Pada percobaan ini, variabel bebasnya adalah kuat arus dan waktu. Variabel terikatnya adalah massa elektroda. Variabel kontrolnya adalah larutan CuSO₄,
kuat arus, dan waktu.Langkah pertama, masing-masing elektroda ditimbang dengan neraca analitik sehingga diperoleh massa masing-masing elektroda.
Selanjutnya, dibuat larutan CuSO₄ 0,25 M sebanyak 200 mL. Kemudian, DC power supply dihidupkan dan diatur dengan arus 0,1A. Selanjutnya, elektroda
karbon dan tembaga dihubungkan dengan DC power supply dan dimasukkan ke dalam larutan CuSO₄ dalam beaker glass selama 5 menit dan diamati
perubahannya. Kemudian, timbang masing-masing elektroda setelah bereaksi. Kemudian, dengan langkah percobaan yang sama, arus 0,1 A diganti dengan arus
0,3; 0,5; dan 1A. Setelah itu, dengan langkah percobaan yang sama, elektroda tembaga diganti dengan elektroda aluminium dengan variasi kuat arus yang sama.
Kemudian, dengan langkah percobaan yang sama, lakukan dengan variasi waktu elektrolisis 5, 10, dan 15 menit. Setelah itu, dengan langkah percobaan yang
sama, elektroda tembaga diganti dengan elektroda aluminium.

1. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh data yang disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 1 Hasil Pengukuran Elektrolisa terhadap anoda (Cu) dan katoda (C) berdasarkan kuat arus
Kuat Arus (A)
Elektroda 0,1 0,3 0,5 1,0 Hasil Pengamatan
Mo Mt Mo Mt Mo Mt Mo Mt
Cu 4,8332 4,8212 5,0456 4,7124 4,7751 4,6842 4,4312 4,2130 Terdapat perbedaan warna
gram gram gram gram gram gram gram gram yang berbeda antara yang
dicelupkan dengan yang
tidak
C 2,3571 2,3807 2,3751 2,5743 2,3582 2,6668 2,3370 2,7722 Terdapat lapisan warna
gram gram gram gram gram gram gram gram coklat tua

Tabel 2 Hasil Pengukuran Elektrolisa terhadap anoda (Al) dan katoda (C) berdasarkan kuat arus
Kuat Arus (A)
Elektroda 0,1 0,3 0,5 1,0 Hasil Pengamatan
Mo Mt Mo Mt Mo Mt Mo Mt
1,1776 1,2372 1,1715 1,1833 1,1906 1,2017 1,1923 1,1879 Timbul gelembung gas
Al
gram gram gram gram gram gram gram gram pada anoda
2,3838 2,4062 2,3942 2,5029 2,3827 2,6183 2,3732 2,6578 Terdapat lapisan warna
C
gram gram gram gram gram gram gram gram coklat tua

Tabel 3 Hasil Pengukuran Elektrolisa terhadap anoda (Cu) dan katoda (C) berdasarkan waktu
Waktu (menit)

5 10 15
Hasil Pengamatan
Elektroda
Mo Mt Mo Mt Mo Mt

Adjie Bimo S.A. Tel.: +6282142609611


E-mail address : @ajisetyohadi@gmail.com
Mardiansyah,A dan Ananto,ABS / Lintang Alivia Anggareta / Elektrolisa (rev-00)

Cu 4,8069 gram 4,6317 gram 4,6500 gram 4,6225 gram 4,9747 gram 4,6319 Terdapat perbedaan
Gram warna yang berbeda
antara yang dicelupkan
dengan yang tidak

C 2,3407 gram 2,3864 gram 2,3408 gram 2,4349 gram 2,3576 gram 2,4528 gram Terdapat lapisan warna
coklat tua

Tabel 4 Hasil Pengukuran Elektrolisis terhadap anoda (Al) dan katoda (C) berdasarkan waktu
Waktu (menit)

5 10 15
Hasil Pengamatan
Elektroda
Mo Mt Mo Mt Mo Mt

Al 1,1684 gram 1,1999 gram 1,1677 gram 1,2030 gram 1,1673 gram 1,2267 gram Timbul gelembung gas
pada anoda

C 2,3569 gram 2,4219 gram 2,3569 gram 2,4526 gram 2,3566 gram 2,5046 gram Terdapat lapisan warna
coklat tua

Pada percobaan elektrolisis dengan larutan CuSO4 terjadi reaksi pada anoda dan katoda untuk masing-masing elektroda. Untuk elektroda C dan Cu, reaksi
yang terjadi adalah
CuSO4 → Cu2+ + SO42-
Katoda: Cu2+ (aq) + 2e- → Cu(s)
Anoda : Cu(s) → Cu2+ (g) + 2e-
Pada katoda yang merupakan elektroda negatif maka akan menarik ion positif dan melakukan reaksi reduksi. Sedangkan pada anoda yang merupakan elektroda
positif akan menarik ion negatif terjadi reaksi oksidasi, karena yang digunakan adalah elektroda non inert yaitu Cu sehingga yang terektrolisis adalah elektroda
tersebut. Dari reaksi ini didapatkan bahwa pada elektroda C nantinya akan bertambah massanya karena adanya endapan dari reduksi Cu. Sedangkan pada anoda
akan berkurang massanya karena terlepasnya ion Cu pada elektroda untuk membentuk ion Cu2+. (Atkins, 1983)
Pada percobaan kedua digunakan larutan CuSO4 sebagai larutan elektrolit, karbon sebagai elektroda inert, dan aluminum sebagai anoda. Pada elektroda inert
terjadi reaksi reduksi terhadap ion Cu menjadi Cu yang menempel pada batang karbon.
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Hal ini menyebabkan bertambahnya massa batang karbon dan terdapat endapan yang berwarna coklat tua, coklat tua tersebut adalah padatan Cu. Pada anoda
terjadi oksidasi aluminium
Al(s) Al3+(aq) + 3e-
Ion aluminium akan membentuk Al2O3 sebagai lapisan inert pada plat. Hal ini menyebabkan anoda bersifat inert sehingga molekul air yang teroksidasi yaitu
H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
Gelembung gas pada anoda merupakan gas O2 hasil oksidasi molekul air. Oleh karena itu diperoleh persamaan reaksi kedua elektroda sebagai berikut.
Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Anoda : H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
(Atkins, 1983)

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa semakin besarnya kuat arus yang diberikan pada sistem dengan waktu yang sama menyebabkan
massa batang karbon bertambah semakin besar. Hal ini menunjukkan naiknya kuat arus sebanding dengan pertambahan massa batang karbon. Hal ini sesuai
dengan hukum Faraday yang secara teoritis menyatakan bahwa massa berbanding lurus dengan kuat arus yang diberikan.Selain itu dapat diketahui bahwa
semakin lama waktu elektrolisis pada kuat arus yang sama menyebabkan massa matang karbon bertambah semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa lama
waktu berbanding lurus dengan pertambahan massa batang karbon. Hal ini sesuai dengan hukum Faraday yang secara teoritis menyatakan bahwa massa
berbanding lurus dengan waktu elektrolisis. (Atkins, 1983)

2. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Reaksi yang terjadi pada percobaan pertama
Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Anoda : Cu(s) → Cu2+(g) + 2e-

Adjie Bimo S.A. Tel.: +6282142609611


E-mail address : @ajisetyohadi@gmail.com
Mardiansyah,A dan Ananto,ABS / Lintang Alivia Anggareta / Elektrolisa (rev-00)

Reaksi yang terjadi pada percobaan kedua


Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Anoda : H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e-

2. Pertambahan massa pada batang karbon dan pengurangan massa pada plat Cu sebanding dengan pertambahan kuat arus yang diberikan pada waktu
yang sama.
Pertambahan massa pada batang karbon dan pengurangan massa pada plat Cu sebanding dengan lamanya waktu elektrolisis pada kuat arus yang sama.
3. Pustaka

Atkins, P.W. 1983. Physical Chemistry 7 Edition. New York: McGraw Hill
Sime, Rodney. 1990. Physical Chemistry. New York: Saunders Golden

4. Appendix

.1 Menghitung massa CuSO4.5H2O

Larutan 0,25 M CuSO4.5H2O

Diketahui: larutan total yang dibutuhkan sebanyak 0,2 L

Konsentrasi = massa zat terlarut / (BM zat terlarut x Volume total larutan)

Massa zat terlarut = M x BM zat terlarut x Volume total larutan

Massa zat terlarut = 0,25 x (63,5 + 32 + 16x4 + 5x18 ) x 0,2

= 0,25 x 249,5 x 0,2

Massa zat terlarut = 12,475 gram CuSO4

Jadi, massa CuSO4 yang dibutuhkan adalah sebanyak 12,475 gram

Adjie Bimo S.A. Tel.: +6282142609611


E-mail address : @ajisetyohadi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai