Kolom1 PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

2/23/2018

Konstruksi Beton II
Dr. Eng. Evi Nur Cahya ST., MT.

Teknik Pengairan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Materi Konstruksi Beton II


• Kolom

• Pondasi dan dinding penahan tanah

• Aplikasi balok dan kolom pada bidang teknik


pengairan

1
2/23/2018

Materi Konstruksi Beton II


Metode
No Materi Waktu Evaluasi Tugas
Pembelajaran
1 Desain penampang balok terhadap geser :
- Definisi geser
- Kegagalan akibat geser Kuliah 200 menit
-
- Detail penulangan geser

2 Konsol pendek :
- Teori konsol pendek Kuliah
- Kegagalan geser friksi 100 menit - -
Diskusi
- Desain dan detail penulangan

3 Pemeriksaan panjang penyaluran, lendutan


dan lebar retak :
- Kriteria aman lendutan Kuliah 200 menit - Mandiri
- Kriteria aman lebar retak
- Detail penulangan
4 Kolom :
- Definisi Kolom
- Jenis-jenis kolom
- Desain dan analisis kolom pendek
- Desain dan analisis kolom langsing Kuliah 200 menit - Mandiri
- Kekakuan kolom
- Kolom pada portal bergoyang dan tidak
bergoyang
- Detail penulangan
5 Materi 1 - 4 100 menit Kuis I

Referensi :
• Chu Kia Wang & Charles G. Salmon, 1987, Desain Beton Bertulang, Jakarta :
Erlangga.
• Dipohusodo, Istimawan, 1994, Struktur Beton Bertulang, Jakarta : PT.
Gramedia
• Ferguson, Phil M., 1981, Reinforced Concrete Fundamental, John Wiley &
Son
• McCormac, Jack C., 2005, Desain Beton Bertulang (jilid 1 dan 2), Jakarta :
Erlangga

2
2/23/2018

Peraturan-peraturan Beton yang umum dipakai :


• American Concrete Institute (ACI - Building Code Requirements for
Reinforced Concrete)  ACI 318 yang sudah mengalami revisi 3 kali sejak
2002
• ASTM (American Society for Testing and Materials)
• British Standard Institution (BSI)
• NZS (New Zealand Standart)
• SNI :
▫ SNI T-15-1991-03, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
▫ SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton. Untuk Bangunan
Gedung.
▫ SNI 1726-2012, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung dan non gedung
▫ SNI 03-1750-1990, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton
▫ SNI 03-2915-1992, Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air

KOLOM
• Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban
aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali
dimensi lateral terkecil.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.

• Kolom adalah komponen struktur yang diberi beban tekan sentris atau beban tekan
eksentris.

• Kolom sering merupakan bagian dari struktur rangka


• Bagian atas dan bawah berhubungan kaku dengan komponen horisontal (balok),
maka tegangan yang bekerja pada kolom, selain tegangan aksial mungkin juga
tegangan yang disebabkan oleh momen lentur

3
2/23/2018

Jenis Kolom berdasarkan tulangan pengikat


• Jenis-jenis kolom ada 3 (tiga) :
a) Kolom ikat (tie column)
b) Kolom spiral (spiral column)
c) Kolom komposit (composite column)

Kolom ikat (tie column)


• Kolom ini merupakan kolom beton
yang ditulangi dengan batang
tulangan pokok memanjang, yang
pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang ke arah
lateral.

• Tulangan ini berfungsi untuk


memegang tulangan pokok
memanjang agar tetap kokoh pada
tempatnya.

4
2/23/2018

Kolom spiral (spiral column)

• Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan


yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok
memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling
membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.

• Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom


untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh,
sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh
struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan
terwujud.

Kolom komposit (composite column)


• Kolom ini komponen struktur tekan
yang diperkuat pada arah memanjang
dengan gelagar baja profil atau pipa,
dengan atau tanpa diberi batang
tulangan pokok memanjang.

5
2/23/2018

Jenis Kolom berdasarkan kelangsingan


• Berdasarkan kelangsingannya, kolom dapat dibagi
atas :

▫ Kolom Pendek, dimana masalah tekuk tidak perlu


menjadi perhatian dalam merencanakan kolom
karena pengaruhnya cukup kecil.

▫ Kolom Langsing, dimana masalah tekuk perlu


diperhitungkan dalam merencanakan kolom.

Kolom Utama dan Kolom Praktis


• Pada bangunan sederhana, umumnya digunakan dua jenis kolom yaitu:
- kolom utama
- kolom praktis

• Kolom Utama :
kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya.
• Pertimbangan jarak kolom berhubungan dengan dimensi balok, yang berkaitan
langsung dengan tinggi per lantai suatu bangunan

• Kolom Praktis :
kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding
agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan
pasangan bata, (sudut-sudut).

6
2/23/2018

Kolom dalam konstruksi


• Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas,
artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini
akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya  Jadi harus
dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai.

• Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan
yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil.

• Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur
kolom mempunyai kekakuan yang sama.

Kolom dalam konstruksi


• Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai
kolom-kolom menjadi satu kesatuan.

• Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom
pendukung.

• Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang
dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal.

• Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan


kolom, boleh ditambah tebalnya.

7
2/23/2018

Perencanaan Kolom
• Menurut SNI-03-2847-2002, ada empat ketentuan terkait perhitungan kolom:

1. Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang


bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal
dari beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang
ditinjau. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari
momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan.

2. Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pengaruh dari adanya


beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar atau dalam
harus diperhitungkan. Demikian pula pengaruh dari beban eksentris karena
sebab lainnya juga harus diperhitungkan.

Perencanaan Kolom
3. Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja pada kolom,
ujung-ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung-ujung tersebut
menyatu (monolit) dengan komponen struktur lainnya.

4. Momen-momen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap harus
didistribusikan pada kolom di atas dan di bawah lantai tersebut berdasarkan
kekakuan relatif kolom dengan juga memperhatikan kondisi kekekangan pada
ujung kolom.

8
2/23/2018

Dasar-dasar perhitungan
1. Kuat perlu

2. Kuat rancang

• Faktor reduksi (ø)


1) Lentur tanpa beban aksial 0.8
2) Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur 0.8
3) Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur
a. Tulangan spiral maupun sengkang ikat
b. Sengkang biasa: 0.7, 0.65

Kegagalan pada kolom

9
2/23/2018

Kegagalan pada kolom

20

10
2/23/2018

21

11

Anda mungkin juga menyukai