Paper MPP
Paper MPP
Disusun Oeh:
FAKULTAS PERTANIAN
SURAKARTA
2018
PENDAHULUAN
B. SIGNIFIKANSI MAKANAN
1. Jenis Makanan
Makanan sangat berbeda dalam kerentanan mereka terhadap kerusakan oleh
mikroorganisme. Hal ini terutama karena perbedaan mereka dalam faktor intrinsik
(Aw, pH, , kandungan nutrisi, zat antimikroba, dan struktur pelindung). Makanan
dengan Aw dan Ph yang lebih rendah kurang rentan terhadap pembusukan bakteri
dibandingkan dengan Aw dan pH lebih tinggi Namun, jamur dan ragi mungkin akan
tumbuh dengan baik di bawah kedua kondisi tersebut.
Atas dasar kerentanan pembusukan, makanan dapat dikelompokkan menjadi :
a. mudah busuk (cepat rusak, dalam beberapa hari) seperti daging, sayur, dan
buah.
b. memiliki umur simpan yang relatif lama, beberapa minggu atau bulan, seperti
roti kering, makanan kering
c. tidak mudah busuk memiliki umur simpan yang sangat panjang, berbulan-bulan
atau bertahun-tahun seperti tepung, gula, garam, mie.
2. Metabolisme Mikroba Nutrisi Makanan
Pertumbuhan mikroba dalam makanan dikaitkan dengan metabolisme
beberapa senyawa karbohidrat, protein, dan lipid. Pengaruh jenis utama karbohidrat
(polisakarida, trisakarida, disakarida, monosakarida, dan alkohol gula), senyawa
protein (protein, peptida), dan lipid (trigliserida, fosfolipid, asam lemak, sterol)
berakibat pada pembusukan makanan oleh mikroba. Hal ini terbukti bahwa
kemampuan mikroorganisme untuk memetabolisme nutrisi makanan sangatlah
berbeda (seperti kemampuan atau ketidakmampuan untuk memanfaatkan selulosa dan
laktosa sebagai sumber karbon, kasein sebagai sumber nitrogen, dan oksidasi asam
oleat). Demikian pula, nutrisi yang sama (substrat) dapat dimanfaatkan oleh
mikroorganisme yang berbeda dengan jalur metabolik yang berbeda untuk
menghasilkan produk akhir yang berbeda (misalnya, glukosa dimetabolisme oleh
bakteri asam homolactic dan heterolactic). Nutrisi yang sama (substrat) dapat
terdegradasi untuk menghasilkan produk akhir yang berbeda di bawah metabolisme
aerobik dan anaerobik (respirasi dan fermentasi, masing-masing).
Beberapa mikroorganisme juga dapat mengeluarkan enzim ekstraseluler untuk
memecah nutrisi molekul besar (polimer) dalam makanan seperti pemecahan pati oleh
amilase yang dihasilkan oleh beberapa jamur. Akhirnya, beberapa mikroorganisme
dapat mensintesis pigmen saat tumbuh dalam makanan seperti Micrococcus luteus
menghasilkan pigmen kuning. Dengan demikian, metabolisme nutrisi makanan
selama pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan dapat mengubah kualitas
penerimaannya dalam beberapa cara. Beberapa perubahan adalah bau (karena
produksi produk akhir yang mudah menguap), warna (produksi pigmen atau oksidasi
senyawa warna alami, seperti oksidasi mioglobin daging), tekstur (pemecahan pektin
oleh pektinase pada sayuran, pelunakan jaringan di daging oleh proteinase, atau
penebalan susu oleh enzim proteolitik), akumulasi gas (karena produksi CO2, H2,
atau H2S), pembentukan lendir (karena produksi dekstran dan berbagai jenis
exopolysaccharides atau terlalu banyak sel mikroba yang mengakibatkan
pertumbuhan yang konkrit), dan akumulasi cairan (akumulasi pembersihan; dalam
daging segar dan olahan karena pemecahan struktur menahan air hidrasi).
Beberapa produk akhir metabolisme mikroba nutrisi makanan dikaitkan
dengan pembusukan makanan. Produk akhir bervariasi dengan sifat metabolisme
(misalnya, respirasi aerobik, pernapasan anaerobik, atau fermentasi. Terbukti bahwa
banyak dari metabolit ini mampu menghasilkan perubahan yang terkait dengan
pembusukan makanan mikroba seperti contohnya perubahan bau, pembentukan gas,
atau pembentukan lendir.
C. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEBERADAAN MIKROBA DALAM
PEMBUSUKAN MAKANAN
1. Keuntungan :
a. Berperan dalam proses pengolahan makanan. Proses pengolahan makanan
menggunakan mikroba salah satunya adalah proses fermentasi. Proses
fermentasi yang melibatkan kemampuan mikroba sesuai dengan kondisi proses
dan hasilnya dibagi menjadi 2 bentuk, fermentasi secara alkoholis dan
fermentasi secara nonalkoholis.
b. Berperan dalam peningkatan nilai gizi makanan, contohnya seperti pembuatan
tempe. Disamping akan menghasilkan zat gizi yang jauh lebih baik dan lengkap,
juga meningkatkan nilai organoleptik makanan hasilnya.
c. Berperan dalam pengadaan bau dan rasa.
d. Berperan dalam perubahan warna, bau, rasa, mempunyai arti penting untuk
bahan makanan. Warna makanan yang menarik akan lebih mendatangkan
peminat.
2. Kerugian
Mikroba dalam makanan mendatangkan kerugian bila kehadirannya merubah
nilai organoleptik yang tidak dikehendaki, menurunkan berat atau volume,
menurunkan nilai gizi, merubah bentuk serta susunan senyawa, senyawa
menghasilkan toksi yang membahayakan. Kerusakan bahan makanan yang paling
umum terjadi adalah pembusukan.
KESIMPULAN