Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN PENDEKATAN BELAJAR SAVI DENGAN VIDEO UNTUK

MENUMBUHKAN RASA INGIN TAHU PESERTA DIDIK


Sri Muryaningsih, Nurul Ahadila Thohirin
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
E-mail: srimuryaningsihump@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas berlatarbelakang rasa ingin tahu peserta didik mata pelajaran
matematika yang rendah. Tujuannya untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
pendekatan Somatik, Auditory, Visualization, Intellectual (SAVI) dengan video di kelas IV
SD N 1 Padamara. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD N 1 Padamara,
Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga sebanyak 20 peserta didik yang terdiri dari
12 laki-laki dan 8 perempuan. Pelaksanaan setiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengunpulan data diperoleh melalui
tes, observasi, dokumentasi, dan angket. Data rasa ingin tahu diperoleh dari lembar
observasi rasa ingin tahu dan angket skala sikap rasa ingin tahu. Berdasarkan hasil
penelitian, pada siklus I skor rata-rata rasa ingin tahu peserta didik yang diperoleh dari
lembar observasi mencapai 2,06 dan meningkat pada siklus II mencapai 2,87, kemudian
hasil dari lembar angket pada siklus I mendapatkan rata-rata 2,43 dan meningkat pada
siklus II menjadi 3,31. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendekatan
SAVI dengan video dapat meningkatkan rasa ingin tahu.
Kata Kunci: SAVI, Rasa ingin tahu,Video

Pendahuluan ingin tahu peserta didik terhadap


Peningkatan mutu pendidikan materi kurang. Hal ini terlihat dari
perlu dilakukan setiap aspek, salah peserta didik yang tidak menanyakan
satuaspek yang pelu ditingkatkan materi yang belum dipahaminya
adalah kualitas guru. Karena guru kepada guru. Peserta didik juga
menjadi pusat pembaharuan dan tkurang memiliki rasa ingin tahu saat
peningkan mutu pendidikan. Guru kegiatan diskusi, karena peserta didik
melakukan pembaharuan dan tidak terlibat aktif dalam diskusi
peningkatan mutu pendidikan melalui kelompok. Adapaun rasa ingin tahu
model pembelajaran yang lebih baik. yang seharusnya dimiliki peserta didik
Menurut Joyce & Well (2011:133), sesuai yang dikemukakan oleh
model pembelajaran adalah suatu Daryanto (2013: 147), yang
rencana atau pola yang dapat menyatakan bahwa indikator rasa
digunakan guru untuk membentuk ingin tahu adalah melakukan diskusi
kurikulum (rencana pembelajaran dengan baik dan bertanya tentang
jangka panjang), merancang bahan sesuatu yang terkait materi
pembelajaran dan membimbing pembelajaran.
pembelajaran di kelas. Rasa ingn tahu yang kurang
Pembelajaran yang dilakukan salah satunya dapat diminimalisir oleh
guru di kelas seharusnya direspon guru dengan konsep pembelajaran
dengan baik oleh peserta didik. dengan pendekatan Somatic, Auditori,
Namun, sesuai hasil observasi di kelas Visualization, Intelektual (SAVI).
IV SDN 1 Padamara menunjukkan rasa Pendekatan SAVI dalam pembelajaran
2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 284
menggunakan semua alat indra yang Kabupaten Purbalingga tahun ajaran
dimiliki peserta didik, dan 2017/2018. Peserta didikyang diteliti
memanfaatkan fisik secara aktif. Meier sebanyak 20 anak, yang terdiri dari 12
(2004:91), menyatakan pendekatan anak laki-laki dan 8 perempuan.
SAVI merupakan suatu pendekatan Teknik pengumpulan data
pembelajaran dengan menggunakan teknik non tes berupa:
menggabungkan gerak fisik dengan observasi, angket, dan dokumentasi.
aktivitas intelektual dan penggunaan Observasi dilakukan untuk mengamati
semua alat indra yang dimiliki peserta aktivitas peserta didik dan rasa ingin
didik. Pendekatan SAVI diharapkan tahu peserta didik di kelas. Angket
dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dilakukan untuk mengumpulkan data
peserta didik di kelas saat tentang trasa ingin tahu peserta didik
pembelajaran. selama pembelaaran. Dokumentasi
Pembelajaran dengan SAVI perlu berupa foto dan dokumen yang
dibantu dengan video pembelajaran, diperlukan untuk memperkuat hasil
hal ini diharapkan agar peserta didik penelitian.
memiliki rasa ingin tahu yang lebih Alat pengumpulan data terdiri
tinggi dalam kegiatan pembelajaran. dari: lembar observasi yang digunakan
Pendapat Pribadi (2017: 137), untuk mengamati secara langsung rasa
menyatakan video tergolong sebagai ingin tahu peserta didik saat
media audio visual yang mampu pelaksanaan pembelajaran. Lembar
menanyangkan unsur pesan informasi angket yang digunakan untuk
melalui gambar dan suara yang mengetahui rasa ingin tahu pada
disampaikan secara peserta didik melalui skala sikap rasa
stimulasi.Berdasarkan masalah yang ingin tahu peserta didik. Dokumentasi
diperoleh saat observasi, maka perlu digunakan untuk mencari data yang
adanya penelitian tentang penerapan berupa foto dan juga data peserta
pendekatan SAVI dengan video untuk didik yang diperlukan.
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta Analisis Data yang dilakukan,
didik kelas IV SD N 1 Padamara. adalah sebagai berikut:
a. Menghitung observasi aktivitas
METODE PENELITIAN peserta didik dan Menghitung
Jenis penelitian yang digunakan observasi rasa ingin tahu peserta
adalah penelitian tindakan kelas didik
(PTK), penelitian ini digunakan untuk Menghitung observasi aktivitas
memperbaiki pembelajaran yang ada peserta didik dan menghitung
di kelas. Penelitian tindakan kelas ini observasi rasa ingin tahu peserta
terdiri dari 4 tahap yaitu: didik dengan menggunakan rumus
perencanaan, tindakan, pengamatan, berikut ini:
dan refleksi. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas IV SDN 1 ℎ
=
Padamara, Kecamatan Padamara, ℎ

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 285


Keterangan: 1=Kurang, 2=Cukup, Peserta didik juga mendengarkan
3=Baik, 4=Sangat baik. (Arikunto, penjelasan yang ada di dalam video
2012:264) atau Auditory, sehingga peserta didik
lebih mudah mengerti materi yang
b. Menghitung angket sikap rasa ingin
sedang dijelaskan dalam video
tahu peserta didik
pembelajaran tersebut. Peserta didik
Angket rasa ingin tahu peserta
menyimak dengan seksama materi
didik terdiri dari pernyataan negatif
yang terdapat di dalam video
dan pernyataan positif. Setiap
pembelajaran, karena peserta didik
pernyataan kemudian dianalisis dan
menganggap pembelajaran dengan
dihitung dengan menggunakan
media video lebih menarik.Pada tahap
rumus:
ini, peserta didik membentuk
ℎ kelompok beranggotakan 4-5 anak
=
ℎ yang sebelumnya telah ditentukan
Keterangan: oleh guru. Guru mengulas kembali
1=Kurang, 2=Cukup, 3=Baik, materi tentang yang terdapat dalam
4=Sangat baik. (Arikunto, 2012:264). video.
Unsur Intellectual dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN pemdekatan SAVI mulai diterapkan
Penelitian Tindakan Kelas dengan carameminta peserta didik
dengan pendekatan SAVI dengan untuk mengemukakan pendapat
video dilaksanakan di kelas IV SD N 1 tentang cara menghasilkan energi
Padamara, Kecamatan Padamara listrik. Banyak peserta didik yang
Kabupaten Banyumas yang masih malu untuk mengemukakan
dilaksanakan pada tema 9 Kayanya pendapatnya. Ada beberapa peserta
Negeriku. Penelitian ini dilaksanakan didik yang berani untuk
dalam dua siklus dengan masing- mengemukakan pendapatnya tetapi
masing pertemuan dilakukan dengan masih cukup sedikit.
alokasi waktu 1 hari atau 175 menit. Setelah berdiskusi selesai, guru
Hasil pembelajaran dengan menerapkan unsur SAVI yaitu Somatic.
menggunakan SAVI adalah sebagai Peserta didik melakukan percobaan
berikut: pembelajaran lebih mudah mengamati dan diskusi. Setelah selesai
bagi peserta didik untuk memahami melakukan diskusi, setiap kelompok
materi, karena peserta didik dapat mempresentasikan hasil dari
melihat secara nyata atau Visual apa pengamatan dan percobaan. Hasil
yang sedang dipelajarinya. Materi dari diskusi dipaparkan di depan kelas
yang tidak mungkin untuk disajikan di dan ditanggapi oleh kelompok lain.
kelas dapat disajikan dengan Berdasarkan hasil observasi dan
menggunakan bantuan video. Dengan angket skala sikap rasa ingin tahu yang
video apat dilihat, selain itu juga telah dilaksanakan dapat disimpulkan
dapat didengar. bahwa rasa ingin tahu peserta didik
meningkat. Hasil observasi rasa ingin

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 286


tahu siswa kelas IV SDN 1 Padamara video dalam proses pembelajaran
selama siklus I dan siklus II dapat adalah kemampuan dalam membawa
dilihat pada tabel 1 berikut ini: peserta didik mengalami peristiwa
yang sulit untuk dialami secara
Tabel 1 Hasil Observasi Rasa Ingin
langsung. Media video dapat
Tahu Siklus I dan II
mengatasi kesulitan peserta didik
Jumlah Rata dalam memperoleh pengalaman
Siklus Kriteria
P1 P2 -rata belajar yang terhambat karena faktor
fisik, ruang, dan waktu, misalnya, kita
I 149 181 2,06 Cukup dapat menikmati pengetahuan
II 210 250 2,87 Baik tentang peristiwa sejarah yang terjadi
di masa lalu yang terjadi di negara
Hasil observasi rasa ingin tahu lain.
pada siklus I memperoleh rata-rata Pembelajaran menggunakan
sebesar 2,06 dengan kriteria cukup video terbukti memunculkan rasa
dan pada siklus II memperoleh rata- ingin tahu yang tinggi. Pada aspek
rata sebesar 2,87 dengan kriteria baik. afektif juga menunjukkan adanya
Rasa ingin tahu peserta didik peningkatan, dengan banyaknya
meningkat karena peserta didik lebih peserta didik yang memahami arti
aktif dan antusias saat pembelajaran menjaga lingkungan yang dipengaruhi
menggunakan pendekatan SAVI yang oleh peningakan rasa ingin tahu
dibantu dengan video. setelah melihat video pembelajaran.
Banyak peserta didik yang Hal ini sesuai pernyataan Pribadi
antusias saat pembelajaran (2017: 146), menyatakan bahwa
menggunakan pendekatan SAVI peningkatan aspek afektif dapat
dengan video. Pembelajaran dengan melalui tayangan informasi dan
pendekatan SAVI dengan video pengetahuan yang terdapat dalam
membuat peserta didik dapat melihat sebuah video untuk memotivasi
materi yang sedang dipelajari secara perilaku seseorang agar dapat
nyata, hal tersebut membuat rasa menerima nilai dan norma tertentu.
ingin tahu yang dimiliki peserta didik Data dari hasil observasi rasa ingin
menjadi meningkat. Pribadi (2017: tahu juga diperkuat oleh angket rasa
145-146) menyatakan, keuntungan ingin tahu.
yang menjadi kontribusi dari media

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 287


ANGKET RATA INGIN TAHU
4
3,5

RATA-RATA
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siklus I 2,55 2,45 1,95 2,6 2,4 2,35 2,8 2,25 2,2 2,8
Siklus II 3,35 3,35 3,25 3,5 3,6 3,15 3,45 3,1 3,15 3,25

Gambar 1 Grafik Rasa Ingin Tahu Siswa Siklus I dan II

Data skor pada setiap tidak mau untuk menanyakan hal


indikator rasa ingin tahu peserta yang belum dimengerti. Pendapat
didik mengalami peningkatan dari Yuami (2014: 102), menjadikan
siklus I ke siklus II dapat diuraikan seseorang yang selalu ingin tahu
sebagai berikut: pernyataan 1) Saya sebenarnya bukan lah suatu perkara
membaca bacaan di luar buku teks sulit, namun sering kali
tentang materi sumber daya alam diperhadapkan dengan suatu situasi
mengalami peningkatan dari siklus I keraguan, ketakutan, atau mungkin
sebesar 2,55 meningkat menjadi merasa belum mendesak untuk
3,35 pada siklus II. Peningkatan ini diketahui. Camkanlah bahwa rasa
ditunjukkan dengan rasa ingin tahu ingin tahu adalah landasan dasar
peserta didik yang semakin tinggi dalam proses belajar.
pada saat mengerjakan LKPD peserta Pernyataan ke 3, Saya bertanya
didik mencari dari buku sumber lain tentang contoh sumber daya alam
wawasan yang dimiliki semakin mengalami peningkatan dari siklus I
bertambah. Sesuai dengan pendapat sebesar 1,95 meningkat menjadi 3,25
Kurniawan (2014: 92), menyatakan pada siklus II. Peserta didik yang
manusia mempunyai sifat rasa serba memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
ingin tahu sejak awal kehidupan. akan menanyakan materi yang
Rasa ingin tahulah yang membuat belum dimengerti kepada guru.
akal anak bertambah pengetahuan. Peserta didik yang memiliki rasa
Pernyataan ke 2, Saya kurang ingin tahu akan bertanya mengenai
memahami materi tetapi saya tidak materi yang sedang dipelajari kepada
menanyakan pada guru guru. Rasa ingin tahu yang tinggi
menunjukkan peningkatan dari siklus akan mendorong peserta didik untuk
I sebesar 2,45 meningkat menjadi menanyakan sesuatu yang belum
3,35 pada siklus II. Kurangnya rasa diketahui Pendapat dari Yuami
ingin tahu membuat peserta didik (2014: 102), menyatakan orang yang
2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 288
selalu ingin tahu terhadap sesuatu memberi nama tentang hal-hal yang
pasti melakukan beberapa hal, salah sedang dipelajari. Guru memang
satunya adalah mengajukan dapat dan harus menganbil prakarsa
pertanyaan. untuk menata lingkungan yang
Pernyataan ke 4, Saya merasa memberi peluang optimal untuk
tidak perlu tahu contoh sumber daya terciptanya belajar, namun yang
alam, mengalami peningkatan dari paling menentukan terwujudnya
siklus I sebesar 2,6 meningkat gejala belajar adalah niat belajar dari
menjadi 3,6 pada siklus II. Hal ini peserta didik.
perlu ditangani oleh guru agar rasa Pernyataan ke 6, Saya tidak
ingin tahu yang dimilik peserta didik membaca bacaan di luar buku teks
dapat meningkat dengan cara tentang sumber daya alam
menerapkan pembelajaran yang mengalami peningkatan dari siklus I
menyenangkan dengan pendekatan sebesar 2,35 meningkat menjadi 3,15
SAVI. Hal ini didukung pernyataan pada siklus II. Hal tersebut sesuai
Suryadi (2013: 17), secara alamiah, dengan pernyataan Prastowo (2015:
iklim pembelajaran yang aktif dan 300) menyatakan bahwa, media
menyenangkan akan mendorong video memiliki banyak informasi dan
munculnya rasa ingin tahu pada tugas untuk dimanfaatkan dalam
peserta didik. Sebaliknya, iklim program pembelajaran, karena
pembelajaran yang mencekam dan dapat sampai kehadapan peserta
tidak memberi ruang bagi peserta didik secara langsung. Selain itu,
didik untuk berpikir akan semakin media video menambah suatu
memasung munculnya rasa ingin dimensi baru terhadap
tahu. pembelajaran. Guru harus mampu
Pernyataan ke 5, Jika sedang membuat peserta didik
berdiskusi saya tidak aktif mencari meningkatkan rasa ingin tahunya,
tahu tentang sumber daya alam agar peserta didik tidak hanya
mengalami peningkatan dari siklus I terfokus pada satu sumber dalam
sebesar 2,4 meningkat menjadi 3,6 pembelajaran. Hal yang diperlukan
pada siklus II. Peran guru dalam oleh guru adalah dengan
meningkatkan keaktifan peserta didik menerapkan berbagai media dalam
saat melakukan diskusi perlu pembelajaran
ditingkatkan, karena juka peserta Pernyataan ke 7, Bila guru
didik tidak aktif mengikuti diskusi bertanya saya tidak berusaha
akan bendampak pada prestasi menjawab mengalami peningkatan
belajar peserta didik. Hal ini sesuai pada siklus I sebesar 2,8 meningkat
dengan pendapat Budiningsih (2012: menjadi 3,45 pada siklus II. Perlunya
58-59), Pembentukan harus peningkatan rasa ingin tahu sehingga
dilakukan oleh peserta didik yang peserta didik akan berfikir keras dan
aktif melakukan kegiatan, aktif mencari sumber lain agar rasa ingin
berpikir, menyusun konsep dan tahunya dapat terpenuhi. Hal ini

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 289


sesuai dengan pernyataan Yuami jawabanya, termasuk saat peserta
(2014: 102), menyatakan bahwa rasa didik sedang mengikuti proses
ingin tahu yang tinggi akan membuat pembelajaran. Peserta didik akan
peserta didik menggali, menjajaki sangat antusias apabila guru
dan menyelidiki hal yang diinginkan. mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Apabila peserta didik memiliki rasa yang berkaitan dengan materi.
ingin tahu yang tinggi, dengan Pernyataan 10, Saya berusaha
sendirinya peserta didik akan mencari tahu apa yang terjadi jika
menggali materi yang sedang sumber daya alam habis, mengalami
dipelajari tanpa diperintah oleh peningkatan dari siklus I sebesar 2,8
guru. meningkat menjadi 3,25 pada siklus
Pernyataan ke 8, Saya bertanya II. Rasa ingin tahu yang tinggi sangat
tentang manfaat sumber daya alam bagus untuk membantu peserta didik
bagi manusia mengalami mengembangkan materi yang sedang
peningkatan, pada siklus I sebesar dipelajari sehingga hasilnya akan
2,25 meningkat menjadi 3,1. Rasa lebih maksimal. Hal ini sesuai
ingin tahu yang dimiliki peserta didik pendapat Yuami (2014: 102),
membuat peserta didik aktif mencari menyatakan rasa ingin tahu yang
sesuatu yang belum dimengerti. Hal dimiliki peserta didik akan membuat
ini sesuai dengan pernyataan Yuami peserta didik tertarik untuk
(2014: 102), menyatakan bahwa rasa mengintai, mengintip dan
ingin tahu yang dimiliki peserta didik membongkar berbagai hal yang
menimbulkan rasa penasaran masih kabur. Pada saat guru
mengenai hal-hal yang belum memberikan materi baru, peserta
diketahui. Rasa penasaran sangat didik memperhatikan dengan
baik apa bila diterapkan dalam seksama, agar rasa ingin tahu yang
pembelajaran, karena peserta didik dimiliki dapat tercapai.
akan aktif menggali materi yang Hasil angket rasa ingin tahu
belum diketahui. peserta didik pada siklus I dan II
Pernyataan ke 9, Ketika guru menunjukkan peningkatan. Pada
menjelaskan saya berusaha bertanya siklus I memperoleh rata-rata 2,43
tentang manfaat sumber daya alam dengan kriteria cukup, masih
mengalami peningkatan dari siklus I terdapat beberapa pernyataan yang
sebesar 2,2 meningkat menjadi 3,15 perlu ditingkatkan. Hasil yang
pada siklus II. Peserta didik yang diperoleh pada siklus I menunjukkan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi bahwa rasa ingin tahu yang dimiliki
akan mendorong peserta didik peserta didik masih kurang, hal
mencari tahu sesuatu yang belum tersebut dibuktikan dengan
dipahami. Hal ini sesuai dengan kurangnya sumber belajar yang
pernyataan Yuami (2014: 102) dibaca dan sebagian besar peserta
Peserta didik akan tertarik pada didik kurang tertarik terhadap materi
berbagai hal yang belum ditemukan yang sedang dipelajari.

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 290


Pada siklus II rata-rata Tabel 2 Aktivitas Peserta Didik
meningkat menjadi 3,31 dengan Selama Siklus I dan II
kriteia baik. Hasil yang diperoleh Jumlah Rata-
selama siklus II menunjukkan adanya Siklus Kriteria
P1 P2 rata
peningkatan dari siklus I ke siklus II
sebesar 0,88. Pembelajaran disiklus II I 170 182 2,2 Cukup
sudah banyak peserta didik yang
II 207 250 2,86 Baik
menggunakan sumber belajar dari
buku lain selain buku siswa yang Tabel 2 di atas menunjukkan
menjadi acuan saat proses bahwa aktvitas peserta didik dari
pembelajaran. Peserta didik sudah siklus I dan siklus II mengalami
banyak yang berani menyampaikan peningkatan, pada siklus I rata-rata
pendapat saat melakukan diskusi dan yang diperoleh adalah 2,2 dengan
banyak yang bertanya kepada guru kriteria cukup. Siklus II rata-rata yang
apa bila terdapat materi yang belum diperoleh adalah 2,86 dengan
dipahami. Suryadi (2013: 17), secara kriteria aktivitas baik. Dari hasil
alamiah, iklim pembelajaran yang observasi aktivitas peserta didik
aktif dan menyenangkan akan selama siklus I dan siklus II
mendorong munculnya rasa ingin mengalami banyak peningkatan,
tahu pada peserta didik. Hasil yang dengan kriteria aktivitas baik.
diperoleh pada siklus II telah Peserta didik mulai aktif dalam
mencapai indikator dengan kriteria mengikuti proses pembelajaran,
baik, hai ini menunjukkan adanya tidak hanya duduk dan diam saja
peningkatan rasa ingin tahu peserta tetapi banyak yang menanyakan
didik saat pembelajaran apabila ada yang belum paham.
menggunakan pendekatan SAVI Pada saat guru meminta peserta
dibantu dengan video. didik untuk membacakan bacaan
Peningkatan rasa ingin tahu yang terdapat di LKPD, peserta didik
peserta didik juga tidak lepas dari saling berebut untuk membacakan
adanya peningkatan pada aktivitas lebih awal, hal ini menunjukkan
peserta didik. Aktivitas yang peserta didik sangat aktif mengikuti
meningkat saat proses pembelajaran proses pembelajaran. Meier (2004:
menunjukkan adanya rasa ingin tahu 90), menyatakan pendekatan SAVI
yang tinggi pada materi yang sedang dalam belajar memunculkan sebuah
dipelajari peserta didik. Observasi konsep belajar yang disebut Belajar
aktivitas peserta didik bertujuan Berbasis Aktivitas (BBA). Belajar
untuk mengetahui aktivitas peserta dengan bergerak aktif memanfaatkan
didik selama proses pembelajaran indera sebanyak mungkin, dan
menggunakan pendekatan SAVI membuat seluruh tubuh dan pikiran
dibantu dengan video. Hasil tersebut terlibat dalam proses belajar. Peserta
dapat dilihat pada tabel 2 berikut didik juga menunjukkan rasa ingin
ini: tahu yang tinggi saat mengerjakan

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 291


LKPD, serta dalam mengerjakan soal- DAFTAR PUSTAKA
soal evaluasi yang dibuktikan dengan Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar
peningkatan prestasi belajar. Dengan Evaluasi Pembelajaran.
demikian aktivitas peserta didik Jakarta: Bumi Aksara
dapat meningkat dengan Budiningsih, C. A. 2012. Belajar Dan
menggunakan pedekatan SAVI Pembelajaran. Jakarta:
dengan video. Reneka Cipta
Joyce, B., Marha W., & Emily C.
SIMPULAN DAN SARAN 2011. Model Of Teacing.
Simpulan hasil pembelajaran Yogyakarta: Pustaka Pelajar
dengan pendekatan Somatik, Daryanto & Darmintun, S. 2013.
Auditory, Visualization, Intellectual Implementasi Pendidikan
(SAVI) dengan video dapat karakter di Sekolah.
meningkatkan rasa ingin tahu peserta Yogyakarta: Gava Media.
didik di kelas IV SDN 1 Padamara. Kurniawan, S. 2017. Pendidikan
Data dari lembar observasi rasa ingin Karakter. Yogyakarta: Ar-
tahu peserta didik pada siklus I Ruzz Media.
sebesar 2,06 dengan kriteria cukup Meier, D. 2004. The Accelerated
dan meningkat pada siklus II dengan Learning Handbook.
skor rata-rata 2,87 dengan kriteria Bandung: PT Mizan Pustaka
baik. Data tersebut juga didukung Prastowo, A. 2012. Panduan kreatif
dengan data angket skala sikap rasa Membuat Bahan Ajar
ingin tahu pada siklus I mendapatkan Inivatif. Jogjakarta: DIVA
Press.
skor rata-rata 2,43 dengan kriteria
cukup dan meningkat pada siklus II Pribadi, B.A. 2017. Media dan
sebesar 3,31 dengan kriteria sangat Teknologi Dalam
Pembelajaran. Jakarta: PT
baik.
Balabat Dedikasi Prima
Saran untuk penelitian
mendatang dengan menggunakan Suryadi. 2014. Strategi Pembelajaran
Pendidikan Karakter.
pendekatan SAVI dengan video
Bandung: PT Remaja
adalah mensortir video dengan baik Resdakarya
sesuai dengan kebutuhan materi dan
Yuami, M. 2014. Pendidikan
kelas. Guru yang menggunakan Karakter Landasan, Pilar,
video pembelajaran hendaknya dan Implementasi. Jakarta:
mampu mengoperasikan laptop dan Prenademedia Grup.
LCD dengan baik.

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 292

Anda mungkin juga menyukai