Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PROSES TERBENTUKNYA PANCASILA

DOSEN PEMBIMBING : ABU BAKAR S.Pd M.Si

KELOMPOK A :
1. Andi Kartika Kusnasriyanti 8. Muh. Yusuf Khairuddin
2. Arab Mustari'ba 9. Nur Fadilah Tasya Yusuf
3. Desi Lusiawati 10. Nur Hikmah
4. Dian Maya Sari 11. Sitti Maulina Kahar Musakkir
5. Fijri Dwi Rasti Rasyid 12. Syamsari
6. Iswandi Muin 13. Syuhud Aliyah
7. M. Asdar 14. Sadam Mangun

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya kepada kita. Sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PROSES TERBENTUKNYA
PANCASILA” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

Shalawat beriring salam untuk Rasul pemimpin umat yakni Nabi


Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari alam Jahiliyah ke alam
yang Islamiyah dan dari alam kegelapan ke alam yang terang dan berilmu
pengetahuan seperti saat ini.

Dalam pembuatan makalah ini, banyak proses pemakalah lakukan untuk


mencari bahan bacaan. Namun berkat kerja sama anggota kelompok dan
kepada semua pihak yang membantu dari segi moril maupun materi,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan penulis sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Makassar, 04 Oktober 2018

Kelompok A

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.2RUMUSAN MASALAH .................................................................... 2
BAB II .................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................... 3
2.1PENGERTIAN PANCASILA ............................................................... 3
2.2SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA ........................................... 3
2.3PROSES TERBENTUKNYA PANCASILA ............................................. 4
BAB III ................................................................................................. 9
PENUTUP ............................................................................................ 9
KESIMPULAN ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemahaman kembali sejarah lahirnya Pancasila bagi bangsa Indonesia


dimanapun merupakan hal yang penting dalam memahami makna Pancasila
sebagai sebuah ideologi. 1 Juni dan 1 Oktober di negara Republik Indonesia
merupakan dua tanggal yang memiliki nilai histori yang berarti bagi maju
berkembangnya Pancasila sebagai ideologi Negara RI. Sesuai fakta yang ada
bahwa 1 Juni diperingati sebagai tanggal lahirnya Pancasila, betapapun
bahwa sesungguhnya pada 1 Juni 1945 Bung Karno bukanlah penemu
maupun pencipta Pancasila, ia hanyalah PENGGALI kembali ideologi yang
sudah lama ada di kehidupan masyarkat Nusantara sejak dahulu kala. Fakta
ini memiliki makna bahwa Pancasila lahir jauh sebelum 1 Juni 1945.
Jauh sebelum Republik Indonesia, Pancasila sudah dianut dan menjadi
dasar filsafat serta ideologi Kerajaan Maghada pada Dinasti Maurya sejak
dipimpin oleh raja yang gagah perkasa ASHOKA (sekitar tahun 273 SM – 232
SM). Raja Ashoka merupakan penganut agama Buddha yang taat. Pancasila
sendiri merupakan ajaran yang diciptakan oleh Sang Buddha Siddharta
Gautama, Pancasila merupaka ajaran yang harus diamalkan oleh setiap
penganut agama Buddha bahkan sampai kini.
Dengan berkembangnya ajaran Buddha, termasuk ke Nusantara.
Negara kedua setelah Kerajaan Maghada yang menjadikan Pancasila sebagai
dasar negaranya yaitu Kerajaan Majapahit di pulau Jawa yang berkembang
hampir kesepetiga Nusantara. Kerajaan Majapahit mengakui dan mengayomi
dua agama resmi Negara yaitu Buddha dan Hindu, kedua agama ini memiliki
tempat peribadatan masing-masing dilingkungan Negara. Maka terbentuklah
keharmonisan antar pemeluk agama dibawah naungan Pancasila. Isi
Pancasila yang terdapat di Kerajaan Majapahit dapat ditemukan dalam Kitab
Negarakertamagama karya Empu Prapanca.

1
Kejayaan Majapahit berakhir dengan kalahnya Perang dengan
Kerajaan Islam Malaka dan disempurnakan kekalahannya oleh Kerajaan
Islam Demak dibawah pimpinan Raden Fatah. Saat itulah Kerajaan Majapahit
terkubur, bukan Istananya saja bahkan Ideologi dan lambang Garuda-nya
pun ikut terkubur. Negara memang bisa runtuh tapi benih ideologi tetap
bersemayam di dada-dada penganutnya.
Walaupun ketiga Negara diatas memiliki sedikit perbedaan dalam
konteks Pancasila, namun isi dari falsafahnya setali tiga uang.

1.2RUMUSAN MASALAH
Pembahasan makalah ini membatasi masalah :

1.2.1Apa arti Pancasila?

1.2.2Sejarah terbentuknya Pancasila ?

1.2.3Bagaimana proses terbentuknya Pancasila?

1.3TUJUAN MAKALAH

Dengan tersusunnya makalah ini,diharapkan para pendengar dapat


memahami dan mengetahui tentang :

1.3.1Mengetahui arti Pancsila

1.3.2Memahami Sejarah Lahirnya Pancasila

1.3.3Memahami Bagaimana Proses terbentuknya pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1PENGERTIAN PANCASILA
Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari dua kata
“panca” yang artinya lima dan “sila” yang artinya dasar, yang secara harfiah
berarti dasar negara yang mempunyai lima unsur.
Pancasila sebelum menjadi dasar Negara yang sah,nilai-nilainya telah
ada dalam bangsa Indonesia itu sendiri dan selalu diterapkan baik itu nilai
adat istiadat,kebudayaan, dan nilai kereligiusan. Kemudian para pendiri
Negara bermusyawarah untuk mengangkat nilai-nilai tersebut kemudian
merumuskannya menjadi dasar Negara yang sah yang sesuai dengan moral
luhur, antara lain sidang-sidang BPUPKI melaksanakan sidang
pertama,kemudian di susul dengan sidang kedua yang kemudian
menghasilkan piagam Jakarta.

2.2SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

Pada tanggal 15 Agustus Jepang telah mengangkat tangan, pada hari itu
Indonesia telah merdeka namun sebuah negara belum di katakan negara
merdeka sebelum mendapat atau melakukan beberapa persyaratan
diantaranya adalah mendapat pengakuan dari negara-negara lain.

Maka Indonesia merdeka secara sah menurut formalitas dunia


Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia telah banyak di
jajah oleh bangsa-bangsa lain seperti Belanda, Jepang, Portugis dan Inggris.
Padahal sebelum datangnya penjajah terdapat beberapa kerajaan di wilayah
Indonesia diantaranya :
1) Kerajaan Kutai
Pada kerajaan atau zaman ini Indonesia telah memasuki abad sejarah
pada tahun 400 M. Dengan di temukannya prasasti yang berupa 7 yupa
berdasarkan prasasti tersebut dapat di ketahui bahwa raja mulawarman
adalah keturunan aswawarman keturuna dari kudungga. Pada zaman ini
adalah masyarakat kutai yang pertama kali membuka sejarah akan nilai

3
sosial politik,ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah
kepada para brahmana.
2) Zaman Sriwijaya
Menurut Mr. Yamin berdirinya Negara Indonesia tidak lepas dari
kerajaan-kerajaan kuno yang merupakan warisan nenek moyang. Pada
zaman ini agama dan kebudayaan di kembangkan dengan didirikan
universitas budha yang sangat terkenal di Negara lain di asia.

3) Pra Majapahit
Pada zaman ini muncul suatu kerajaan yang mencanangkan nilai-nilai
nasionalisme, telah muncul kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa
Timur secara silih berganti. Di Jawa Tengah terjadi refleksi puncak budaya
pada periode kerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan pra majapahit sangat
berkaitan erat dengan berdirinya kerajaan majapahit.

4) Zaman Majapahit
Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan majapahit yang mampu
mencapai masa keemasan pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan
mahapahit gajah mada yang di bantu oleh Laksaman Nala dalam memimpin
armadanya untuk menguasai nusantara. Pada waktu itu agama hindu dan
budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan Mpu Pra
Panca menulis Negarakertagama dalam kitab tersebut telah terdapat istilah
pancasila. Mpu Tantular mengarang buku sutasoma dan di dalam buku itu
kita temui seloka persatuan nasional yaitu ”bhinneka tunggal ika”.

2.3PROSES TERBENTUKNYA PANCASILA


Jepang membentuk Dokuritsu Jumbi Choosakai (BPUPKI – 62 orang)
tanggal 29 April 1945 dan dilantik 28 Mei 1945 dengan Ketua Dr. Rajiman
Wedyodiningrat dan Wakil Ketua R. Panji Soeroso dan Ichibangase (orang
Jepang) yang mulai bekerja 29 Mei 1945.

4
Tugas BPUPKI, yaitu:

1. Membuat rancangan dasar negara


2. Membuat rancangan UUD

Sidang I BPUPKI 29-31 Mei dan 1 Juni.1945 membahas dasar negara

Usulan rumusan dasar negara :


 Muhammad Yamin (29 Mei 1945) menyampaikan usulan secara lisan,
yaitu :

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Selain itu Muhammad Yamin juga memberikan usul secara tertulis yang
juga terdiri dari lima hal, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Setelah berpidato Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis


tentang Rancangan UUD.
Di dalam Pembukaan UUD tersebut terdapat rumusan lima asas negara
merdeka yang berbunyi sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

5
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

 Seopomo (31 Mei 1945) menyampaikan pokok-pokok pikiran, sebagai


berikut:

1. Paham negara persatuan.


2. Warga negara hendaknya tunduk kepada Tuhan dan supaya
ingat kepada Tuhan(Perhubungan Negara dan Agama).
3. Sistem badan permusyawaratan.
4. Ekonomi negara bersifat kekeluargaan.
5. Hubungan antarbangsa yang bersifat Asia Timur Raya.

 Bung Karno (1 Juni 1945)


Pada Tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno (Ir. Soekarno) di depan
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) mengusulkan calon dasar negara yang terdiri dari lima asas,
oleh bung karno kelima asas tersebut diberi nama Pancasila, inilah
awal terbentuknya dasar negara Pancasila, yang kemudian pada
tanggal tersebut dikenang sebagai hari lahirnya Pancasila. 1 Juni
menjadi tanggal yang sangat penting, karena di situlah Pancasila telah
lahir, dan inilah hari lahir dasar negara Indonesia. berikut kelima asas
yang diusulkan Bung Karno sebagai calon dasar negara :
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

6
Kelima hal tersebut oleh Bung Karno diberi nama Pancasila.
Kemudian Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat
diperas menjadi Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Berikutnya tiga hal tersebut menurutnya juga bisa diperas lagi
menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Soekarno (1 Juni 1945) mengemukakan lima dasar negara, sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan.

Soekarno mengusulkan kelima dasar tersebut diberi nama Pancasila.


Ketiga usulan rumusan dasar negara tersebut tidak ada yang ditetapkan
sebagai dasar negara, maka dibentuklah Panitia Kecil (Panitia Sembilan)
terdiri atas :

1. Soekarno
2. Moh. Hatta
3. Moh. Yamin
4. AchmadSoebardjo
5. Wachid Hasyim
6. Agus Salim
7. Abdulkahar Moedzakir
8. Abikusno Tjokrosoejoso
9. AA. Maramis

7
Panitia Kecil berhasil menyusun Piagam Jakarta (Jakarta Charter)
pada tanggal 22 Juni 1945, yaitu dokumen yang berisi asas dan tujuan negara
Indonesia merdeka.

Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta, yaitu :

1. Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syari’at Islam bagi


Pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Mohammad Hatta sehari sebelum sidang I PPKI didatangi oleh Kaigun


yang menyampaikan pesan bahwa orang Indonesia Timur merasa keberatan
atas tercantumnya kata Islam dalam Piagam Jakarta (Rancangan Pembukaan
UUD) dan Rancangan Batang Tubuh UUD pasal 29 (1),
Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Menurut Inpres No. 12 Tahun 1968 (13 April 1968), rumusan Pancasila
yang benar (shohih) dan sah adalah yang tercantum di dalam Pembukaan
UUD 1945 yang ditetapkan dan disahkan oleh PPKI tanggal 18 AgustuS 1945,
yaitu ;

1. Ketuhanan Yang Maha Esa .


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan
negara Republik Indonesia. Maka manusia indonesia menjadikan
pengalaman pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya
harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara
negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila
oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat
maupun di daerah. Dalam mengoperasikan Pancasila ini bangsa Indonesia
menghadapi dua hal yang terus-menerus diberi perhatian penuh. Pertama
menyesuaikan transformasi Pancasila dengan perkembangan dunia moderen
dan kedua menciptakan kreasi-kreasi yang tepat untuk mengembangkan
kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat diseluruh wilayah
Indonesia sesuai dengan Pancasila, yang sebelumnya belum dikenal dalam
tradisi.
Pancasila dapat dikatakan sebagai hasil proses identifikasi dan
idealisasi lewat sejarah dan pemikiran, yang kemudian merupakan nilai –
nilai budaya ideal yang sedang dioperasionalisasikan dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat untuk seluruh manusia Indonesia
yang mendiami wilayah Indonesia sekarang.Dalam hidup berbangsa dan
bernegara pun perwujudan Pancasila seiring dengan peruwujudannya dalam
hidup bernegara. Kedua bidang kehidupan ini juga baru berproses menuju ke
perwujudan Pancasila. Dalam hidup berbangsan menuju persatuan dri
keanekaragaman suku, budaya, agama, tingkat kehidupan ekonomi yang
menghasilkan kesatuan organis dengan sifat – sifat unggul keanekaragaman
yang mempunyai daya komplementer yang menyempurnakan. Dengan
harapan pada suatu saat akan lahir bangsa Indonesia modern yang bertuhan,
manusiawi, bersatu, demokratis, dan adil sejahtera.

9
DAFTAR PUSTAKA

 http://tescpnsku.blogspot.com/2018/01/sejarah-proses-
terbentuknya-pancasila.html
 http://www.sejarawan.com/32-sejarah-terbentuknya-
pancasila.html
 https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C%93&
q=proses+terbentuknya+pancasila
 http://maymeilin.blogspot.com/2012/12/makalah-pkn-sejarah-
lahirnya-pancasila_6.html
 https://www.scribd.com/document/347930269/Makalah-
Sejarah-Lahirnya-Pancasila
 http://arif-zulbahri.blogspot.com/2014/11/sejarah-lahirnya-
pancasila.html

10

Anda mungkin juga menyukai