Anda di halaman 1dari 2

ASESMEN NYERI

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/ 2
BLUD RSUD HAJI
PADJONGA DAENG
NGALLE
Tanggal Ditetapkan : Ditetapkanoleh
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Hj. Novita Yulianty
NIP.19730707 200212 2 006

Kegiatan untuk menilai, mengkaji dan mengevaluasi ulang tingkat skala nyeri
PENGERTIAN pasien.

Sebagai acuan penerapan langkah pengkajian pasien dengan keluhan nyeri,


sehingga dapat :
TUJUAN 1. Menggolongkan tingkat nyeri yang di alami pasien.
2. Menentukan tindakan selanjutnya yang akan di lakukan untuk mengatasi nyeri.

Asesmen keperawatan awal terdiri dariTanda-tanda Vital, pengkajian nyeri,


pengkajian jatuh dan riwayat kesehatan dan harus selesai dalam waktu 24 jam
KEBIJAKAN atau lebih cepat karena kondisi pasien, sesuai dengan Peraturan Direktur no …….

1. Perawat menyiapkan lembar formulir asesmen nyeri.


2. Dokter/Perawat mengisi lembar asesmen nyeri di LCM 9 pengkajian nyeri (
sesuai dengan kasus usia pasien ) : NIPS (Neonatal infant pain scale) usia 0-1
tahun, Wong Baker Scale/ Numeric Rating Scale pada usia> 1 hingga dewasa.
3. Dihitung jumlah skor asesmen nyeri (untuk asesmen awal pada kolom skors
data awal dating sedangkan untuk asesmen ulang nyeri mengisi baris
berikutnya ).
4. Dilakukan asesmen nyeri pada semua pasien setiap kali pemeriksaan awal
pasien dating berobat, setiap kali melakukan pemeriksaan fisik dan setiap
pergantian shiff, pada pasien yang mengeluh nyeri, pasien yang mengalami
prosedur menyakitkan, sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang
dari rumahsakit.
a. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung) lakukan asesmen
PROSEDUR ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat intravena.
b. Pada nyeri akut atau kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit –
1 jam setelah pemberian obat nyeri.
c. Intervensi non farmakologi 30-60 menit berikutnya.
5. Digolongkan pasien pada skala nyeri berapa.
6. Dilakukan intervensi dan implementasi sesuai dengan managemen nyeri.
7. Didokumentasikan intervensi dan implementasikan serta dievaluasi di CMI.4
(Catatan Perkembangan) untuk pasien Gawat Darurat dan di CM.7 (Catatan
Pelayanan Terintegrasi) untuk pasien rawat inap, untukpasien ICU
dokumentasikan intervensi, implementasi serta evaluasi di LCM.1 (Laporan
Perawatan).
1 jam setelah pemberian obat nyeri.
d. Intervensi non farmakologi 30-60 menit berikutnya.
8. Digolongkan pasien pada skala nyeri berapa.
9. Dilakukan intervensi dan implementasi sesuai dengan managemen nyeri.
10. Didokumentasikan intervensi dan implementasikan serta dievaluasi di CMI.4
(Catatan Perkembangan) untuk pasien Gawat Darurat dan di CM.7 (Catatan
Pelayanan Terintegrasi) untuk pasien rawat inap, untukpasien ICU
dokumentasikan intervensi, implementasi serta evaluasi di LCM.1 (Laporan
Perawatan).

1. Instalansi Rawat Jalan.


2. Instalansi Rawat Inap.
3. Instalansi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT 4. Instalansi Intensive Care Unit.
5. Instalansi Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai