Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) TRI WAHYUNI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) TRI WAHYUNI
(RPP)
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke :7
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan spesifikasi dan karakteristik baja dan alumunium untuk konstruksi bangunan
Aspek Afektif
Aspek Kognitif
Aspek Psikomotorik
1. Mencatat materi yang diberikan guru baik dari penjelasan melalui ceramah maupun
dari tayangan power point
2. Melaksanakan perintah guru untuk mengerjakan tugas baik tugas individu maupun
kelompok
3. Menyusun materi dari guru untuk kemudian dikumpulkan sebagai tugas rangkuman
4. Mengelola hasil catatan dari guru dan berbagai sumber lainnya untuk dimasukkan ke
dalam tugas kelompok baik berupa tulisan maupun berupa power point
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca buku, Peserta didik mampu menjelaskan pengertian baja 100%
benar
2. Dengan mengamati tayangan power point, Peserta didik mampu menjelaskan
penggunaan baja yang biasa digunakan pada komponen struktur bangunan 90% benar
3. Dengan membaca buku, Peserta didik mampu menerapkan spesifikasi dan
karakteristik baja untuk konstruksi bangunan 90% benar
E. Materi Ajar
1. Baja
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara
teoritis maksimum 1,7%., baja termasuk jenis logam Ferro (Besi). Logam ferro adalah
suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi
dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam ferro terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara besi dan karbon. Masuknya karbon ke dalam
besi dengan berbagai cara. Logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2%
hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon,
mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium.
Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara
beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium,
vanadium dan niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan
lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.
Klasifikasi Baja
Menurut Komposisinya
Menurut komposisinya, baja dapat dikelompokkan menjadi :
a) Baja bukan paduan
b) Baja paduan rendah
c) Baja paduan tinggi
Baja bukan paduan mempunyai kandungan maksimal : 0,5% Si, 0,8% Mn, 0,1% Al,
0,1% Ti, 0,25 % Cu. Baja paduan rendah mempunyai unsur paduan maksimal 5%,
sedangkan pada baja paduan tinggi > 5%.
b) Fe + Cr
Kuat, Keras, dan Tahan Karat
Fe + Cr > 12 % dinamakan Stainless Steel ( Baja Tahan Karat )
Prosentase yang banyak digunakan adalah :
Fe + 0.1 sampai 0.4 % C + 12 sampai 14 % Cr
Fe + 0.9 sampai 1.0 % C + 17 sampai 19 % Cr
Sifat tahan karat ini disebabkan karena terjadinya lapisan chromoksida
(Cr2O3) pada permukaan baja yang menghalangi terjadinya karat. Bila
prosentase C terlalu besar maka sifat tahan karat akan menurun karena
sebagian Cr akan diikat menjadi CrC.
Prosentase ideal adalah C < 0.1 %
c) FE + Cr + Ni
Baja tahan asam (acid)
Contoh : baja 18/8 (18 % Cr + 8 % Ni) atau disebut juga baja Crupp
Menurut Kemurniannya
Tingkat kemurnian pada baja adalah besar kecilnya unsur Posphor (P) dan Sulfur (S),
yang dianggap sebagai unsur-unsur yang merusak sifat baja.
a) Baja biasa adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing 0,05%
b) Baja kualitas tinggi adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing
0,045%
c) Baja mulia adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing 0,035 %
Menurut Penggunaannya
Secara umum hanya ada 2, yaitu :
a) Baja konstruksi mesin, adalah baja yang digunakan untuk konstruksi bangunan
atau mesin.
b) Baja perkakas, adalah baja yang digunakan sebagai bahan perkakas.
Jenis-Jenis Baja
1. Baja Konstruksi
Unsur yang paling menentukan dalam baja jenis ini adalah unsur karbon.
Kenaikan kadar C akan mengakibatkan naiknya kekerasan dan kekuatan, tetapi
batas mulurnya turun dan semakin getas, selain itu mampu las dan mampu
mesinnya juga ikut menurun. Namun semua jenis baja bisa dipakai untuk
konstruksi bangunan gedung tergantung kebutuhan.
3. Baja Temper
Temper adalah salah satu jenis perlakuan panas (heat treatment) yang bertujuan
meningkatkan kekuatan atau keuletan dan menurunkan kekerasan bahan. Bahan
yang mungkin untuk dijadikan baja temper adalah baja dengan kadar karbon > 0,2
% dengan kualitas kemurnian yang tinggi. Baja temper biasanya digunakan untuk
bahan bagian-bagian mesin dengan beban mekanis tinggi.
4. Baja Otomat
Dengan penambahan Sulfur kurang lebih 0,2 % sifat mampu mesin akan lebih
baik. Unsur S akan membentuk Sulfida dengan Fe atau dengan bahan paduan Mn.
Sulfida yang Terbentuk akan menyebabkan tatal (beram) selama proses
permesinan menjadi pendek-pendek. Tatal yang pendek sangat baik untuk
pengerjaan dengan mesin-mesin otomatis, karena itu baja ini disebut baja otomat.
Kadang unsur Pb pun ikut ditambahkan agar permukaan hasil permesinan menjadi
lebih baik.
5. Baja Perkakas
Baja perkakas dibagi menjadi beberapa jenis, biasanya digunakan untuk
pembuatan perkakas rumah tangga, bengkel, alat perkantoran, dan lain-lain.
Jenis baja perkakas : a. Baja perkakas bukan paduan
b. Baja perkakas dingin paduan
c. Baja perkakas panas paduan
d. Baja perkakas kecepatan tinggi
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke - :7
Alokasi Waktu : 45 menit
Mengeksplorasi :
1. Guru memberikan tugas individu untuk merangkum
hasil pembelajaran mengenai jenis dan klasifikasi baja
2. Guru memberikan tugas kelompok berupa video proses
pembuatan baja untuk peserta didik telaah
3. Guru meminta peserta didik membuat laporan hasil
pemeriksaan/pengamatan
Mengasosiasi :
1. Guru meminta peserta didik menyajikan hasil video
pengamatan proses pembuatan baja
2. Peserta didik secara berkelompok menyajikan hasil
video pengamatan proses pembuatan baja
3. Guru meminta siswa menganalisis hasil pemeriksaan
fisik dan mekanik baja secara visual
4. Peserta didik secara berkelompok menganalisis hasil
pemeriksaan fisik dan mekanik baja secara visual
5. Guru meminta peserta didik menyimpulkan hasil
pemeriksaan
6. Peserta didik secara berkelompok menyimpulkan hasil
pemeriksaan
Mengkomunikasikan :
1. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil
pemeriksaan dalam media power point pada pertemuan
selanjutnya
H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Penilaian Afektif
Teknik Non Tes , Bentuk Pengamatan oleh guru terhadap sikap peserta didik dalam
pembelajaran
a. Penilaian Motivasi
Aspek Yang dinilai
kan Gagasan
Individu/Kel
Mengemuka
Saat Diskusi
No. Nilai
saat diskusi
hasil Kerja
Kerjasama
Kerapihan
Siswa skor
Partisipasi
kelompok
kelompok
Aktivitas
ompok
dalam
Tugas
1.
2.
3.
4.
Dst..
Pedoman Penskoran
Afektif : Skor Max 3 dan Skor Min 1 dengan criteria sebagai berikut:
3 = Kegiatan Baik sekali atau intensitas tinggi
2 = Kegiatan cukup atau intensitas sedang
1 = Kegiatan kurang atau intensitas rendah
b. Penilaian disiplin
Aspek Yang dinilai
Jumlah
mengumpul
pembelajar
Kesesuaian
Mengikuti
an sampai
kan tugas
skor
laporan
dengan
selesai
waktu
dalam
tugas
1.
2.
3.
4.
5.
Dst..
Pedoman penskoran
2. Penilaian Kognitif
Bobot
No. Soal Kunci Jawaban
nilai
1. Jelaskan pengertian baja! 1. Baja adalah logam paduan antara besi
dan karbon dengan kadar karbonnya
secara teoritis maksimum 1,7%., baja
termasuk jenis logam Ferro (Besi).
Logam ferro adalah suatu logam
paduan yang terdiri dari campuran
unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan 30
yang mempunyai sifat yang berbeda
dengan besi dan karbon maka
dicampur dengan bermacam logam
lainnya. Logam ferro terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara
besi dan karbon.
2. Jelaskan yang anda ketahui 1. Semua jenis baja bisa dipakai untuk
penggunaan baja jenis apa yang konstruksi bangunan gedung
biasa digunakan pada bangunan! tergantung kebutuhan. Jenis baja yang
bisa digunakan seperti baja konstruksi,
baja keras permukaan, baja temper,
baja otomatis. Baja perkakas tidak 30
dimasukkan dalam daftar baja yang
bisa digunakan pada konstruksi gedung
karena memang dikhususkan untuk
bahan-bahan perkakas.
3. Penilaian Psikomotorik
RUBRIK PENILAIAN
Pedoman Kelulusan
Untuk menentukan nilai akhir (NA) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
∑𝑺+∑𝑷+∑𝑲
𝑵𝑨 = X 100
∑𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
K = Keterampilan (Psikomotorik)