Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Majalengka


Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Pertemuan ke :4
Materi Pokok : Jenis dan Klasifikasi Baja
Alokasi Waktu : 15 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
2. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap
kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan.
3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
diskusi.
4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan pada bidang
penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan di
masyarakat
5. Menerapkan spesifikasi dan karakteristik baja untuk konstruksi bangunan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Aspek Afektif
1. Mengikuti mata pelajaran Konstruksi Bangunan secara aktif
2. Mengajukan pertanyaan terkait jenis dan klasifikasi baja
3. Memadukan berbagai sumber pembelajaran baik dari buku cetak maupun internet
mengenai baja untuk didiskusikan bersama-sama
4. Membuktikan keabsahan suatu sumber mengenai materi baja

Aspek Kognitif
1. Menjelaskan pengertian baja
2. Menjelaskan penggunaan baja yang biasa dipakai pada komponen struktur bangunan
3. Menerapkan spesifikasi dan karakteristik baja untuk konstruksi bangunan

D. Tujuan Pembelajaran
1. Terdapat pengertian baja, Peserta didik mampu menjelaskan pengertian baja dengan
100% benar
2. Terdapat beberapa jenis dan klasifikasi baja, Peserta didik dapat menjelaskan jenis
dan klasifikasi baja yang biasa digunakan pada bangunan 90% benar
3. Terdapat contoh-contoh proses pembuatan baja, Peserta didik mampu menjelaskan
proses pembuatan baja 90% benar

E. Materi Ajar
1. Baja
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara
teoritis maksimum 1,7%., baja termasuk jenis logam Ferro (Besi). Logam ferro adalah
suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi
dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam ferro terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara besi dan karbon. Masuknya karbon ke dalam
besi dengan berbagai cara. Logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2%
hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon,
mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium.
Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara
beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium,
vanadium dan niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan
lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.

Klasifikasi Baja
A. Menurut Komposisi
B. Menurut Kemurnian
C. Menurut Proses Pembuatan
D. Menurut Penggunaan
E. Menurut Struktur Larutan Padat

Spesifikasi Baja
Menurut Komposisinya
Menurut komposisinya, baja dapat dikelompokkan menjadi :
a) Baja bukan paduan
b) Baja paduan rendah
c) Baja paduan tinggi
Baja bukan paduan mempunyai kandungan maksimal : 0,5% Si, 0,8% Mn, 0,1% Al,
0,1% Ti, 0,25 % Cu. Baja paduan rendah mempunyai unsur paduan maksimal 5%,
sedangkan pada baja paduan tinggi > 5%.

Contoh Baja Paduan:


a) Fe + Ni
Fe + 2 % Ni untuk baja keling
Fe + 25 % Ni tak bekarat dan tak magnetik
Fe + 36 % Ni baja invar, sifat muai yang sangat kecil

b) Fe + Cr
Kuat, Keras, dan Tahan Karat
Fe + Cr > 12 % dinamakan Stainless Steel ( Baja Tahan Karat )
Prosentase yang banyak digunakan adalah :
Fe + 0.1 sampai 0.4 % C + 12 sampai 14 % Cr
Fe + 0.9 sampai 1.0 % C + 17 sampai 19 % Cr
Sifat tahan karat ini disebabkan karena terjadinya lapisan chromoksida
(Cr2O3) pada permukaan baja yang menghalangi terjadinya karat. Bila
prosentase C terlalu besar maka sifat tahan karat akan menurun karena
sebagian Cr akan diikat menjadi CrC.
Prosentase ideal adalah C < 0.1 %

c) FE + Cr + Ni
Baja tahan asam (acid)
Contoh : baja 18/8 (18 % Cr + 8 % Ni) atau disebut juga baja Crupp

d) HSS (High Speed Steel)


Biasa digunakan sebagai alat potong karena memiliki sifat Red Hardness yaitu
tetap memiliki kekerasan yang tinggi walaupun temperaturnya mencapai
600˚C
Contoh: Fe + 0.7 – 0.8 %C, 3.8 – 4.4 %Cr, 17.5 – 19 % W, 1.0 – 1.4 %V

Menurut Kemurniannya
Tingkat kemurnian pada baja adalah besar kecilnya unsur Posphor (P) dan Sulfur (S),
yang dianggap sebagai unsur-unsur yang merusak sifat baja.
a) Baja biasa adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing 0,05%
b) Baja kualitas tinggi adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing
0,045%
c) Baja mulia adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing 0,035 %
Menurut Proses Pembuatan
Karena setiap proses pembuatan berpengaruh terhadap baja yang dihasilkan, maka
pengelompokan berdasarkan prosesnya dapat dilakukan, yaitu :
a) Baja tungku listrik, adalah baja yang diproses dengan menggunakan tungku listrik.
b) Baja Siemens-Martin (baja S-M), adalah baja yang diproses dengan proses
Siemens-Martin.
c) Baja Linz-Donawitz (baja LD), adalah baja yang diproses dengan proses Linz-
Donawitz
d) Baja Thomas, adalah baja yang diproses dengan proses Thomas.

Menurut Penggunaannya
Secara umum hanya ada 2, yaitu :
a) Baja konstruksi mesin, adalah baja yang digunakan untuk konstruksi bangunan
atau mesin.
b) Baja perkakas, adalah baja yang digunakan sebagai bahan perkakas.

Menurut Struktur Larutan Padatnya


a) Baja austenit, adalah baja yang terdiri dari 10 – 30% unsur paduan tertentu (Ni,
Mn atau CO) Misalnya : Baja tahan karat (Stainlees steel),nonmagnetic dan baja
tahan panas (heat resistant steel).
b) Baja ferit, adalah baya yang terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau
Si) tetapi karbonnya rendah dan tidak dapat dikeraskan.
c) Baja martensit, adalah baja yang unsur paduannya lebih dari 5 sangat keras dan
sukar dimesin.
d) Baja Karbid (ledeburit), adalah baja yang terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur
penbentuk karbid (Cr, W, Mn, Ti, Zr).
Jenis-Jenis Baja

1. Baja Konstruksi
Unsur yang paling menentukan dalam baja jenis ini adalah unsur karbon.
Kenaikan kadar C akan mengakibatkan naiknya kekerasan dan kekuatan, tetapi
batas mulurnya turun dan semakin getas, selain itu mampu las dan mampu
mesinnya juga ikut menurun. Namun semua jenis baja bisa dipakai untuk
konstruksi bangunan gedung tergantung kebutuhan.

2. Baja Keras Permukaan


Baja keras permukaan dipakai untuk bagian-bagian mesin yang harus memiliki
kekuatan tinggi, keuletan yang baik di bagian dalamnya untuk menahan beban
kejut, tumbuk dan puntir. Selain itu permukaannya harus tahan aus. Umumnya,
baja keras permukaan memiliki kadar karbon yang rendah (sekitar 0,2 %). Batas
kadar karbon pada baja agar dapat dikeraskan adalah 0,3 % , karena itu baja keras
permukaan harus mengalami pengarbonan agar dapat mencapai tingkat kekerasan
yang ingin dicapai.
3. Baja Temper
Temper adalah salah satu jenis perlakuan panas (heat treatment) yang bertujuan
meningkatkan kekuatan atau keuletan dan menurunkan kekerasan bahan. Bahan
yang mungkin untuk dijadikan baja temper adalah baja dengan kadar karbon > 0,2
% dengan kualitas kemurnian yang tinggi. Baja temper biasanya digunakan untuk
bahan bagian-bagian mesin dengan beban mekanis tinggi.

4. Baja Otomat
Dengan penambahan Sulfur kurang lebih 0,2 % sifat mampu mesin akan lebih
baik. Unsur S akan membentuk Sulfida dengan Fe atau dengan bahan paduan Mn.
Sulfida yang Terbentuk akan menyebabkan tatal (beram) selama proses
permesinan menjadi pendek-pendek. Tatal yang pendek sangat baik untuk
pengerjaan dengan mesin-mesin otomatis, karena itu baja ini disebut baja otomat.
Kadang unsur Pb pun ikut ditambahkan agar permukaan hasil permesinan menjadi
lebih baik.

5. Baja Perkakas
Baja perkakas dibagi menjadi beberapa jenis, biasanya digunakan untuk
pembuatan perkakas rumah tangga, bengkel, alat perkantoran, dan lain-lain.
Jenis baja perkakas : a. Baja perkakas bukan paduan
b. Baja perkakas dingin paduan
c. Baja perkakas panas paduan
d. Baja perkakas kecepatan tinggi

F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan scientific
2. Model Pembelajaran : Inquiry
3. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, penugasan.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke - :4
Alokasi Waktu : 15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas dan menyiapkan siswa secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa berdoa dan merespon salam sebelum belajar
3 menit
3. Guru mengabsen siswa dengan menyebutkan nama-
nama siswa
4. Siswa memberikan respon ketika diabsen
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi
yang akan dicapai, serta rencana kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan terkait materi baja
6. Siswa menerima informasi mengenai tujuan
pembelajaran, kompetensi yang akan dicapai, rencana
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
7. Guru memberikan informasi mengenai keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
8. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Kegiatan Inti Mengamati :
1. Guru mengintruksikan peserta didik untuk membaca
buku terkait dengan bahan baja
2. Peserta didik membaca bahan bacaan terkait dengan
bahan baja
3. Guru menjelaskan materi ajar mengenai baja
4. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang baja
dari guru
5. Guru memberikan informasi mengenai perkembangan
teknologi bahan bangunan yang menggunakan baja
6. Peserta didik menyimak informasi tentang
perkembangan teknologi bahan bangunan yang
menggunakan baja

Menanya :
1. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk 10 menit
bertanya mengenai materi yang belum dimengerti
maupun pertanyaan lain yang berkaitan untuk
menambah wawasan
2. Peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk
bertanya mengenai jenis dan klasifikasi baja
berdasarkan penggunaannya pada konstruksi bangunan
3. Peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami dan
bertanya untuk memperluas wawasan

Mengeksplorasi :
1. Guru memberikan tugas individu untuk merangkum
hasil pembelajaran mengenai jenis dan klasifikasi baja
2. Guru memberikan tugas kelompok berupa video proses
pembuatan baja untuk peserta didik telaah
3. Guru meminta peserta didik membuat laporan hasil
pemeriksaan/pengamatan

Mengkomunikasikan :
1. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil
pemeriksaan dalam media power point pada pertemuan
selanjutnya

Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan secara singkat


pembelajaran yang telah dibahas
2. Guru bersama siswa merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya :
a) Siswa diingatkan untuk mempresentasikan hasil
2 menit
pemeriksaan pada pertemuan selanjutnya
3. Guru mengakhiri pelajaran dan memberikan motivasi
untuk peserta didik agar rajin belajar
4. Guru mengucapkan salam
5. Siswa menjawab salam

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Alat Pembelajaran : Spidol dan Papan Tulis
2. Media Pembelajaran : Laptop, Proyektor, dan Modul Pembelajaran
3. Sumber Pembelajaran :
 Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas X Semester 1. Ilmu Bahan Teknik 1.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. hal, 26 s/d 51.
 Referensi buku luar: Cecil. C. Handisyde. Building Materials Science and
Practice. London: The Architectural Press

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Afektif
Teknik Non Tes , Bentuk Pengamatan oleh guru terhadap sikap peserta didik dalam
pembelajaran

a. Penilaian Motivasi
Aspek Yang dinilai
Kelengkapan

kan Gagasan
Individu/Kel

Mengemuka

Saat Diskusi
saat diskusi

Nama Jumlah
hasil Kerja
Kerjasama

Kerapihan
Partisipasi

kelompok

kelompok

No. Nilai
Aktivitas

Siswa skor
ompok
dalam

Tugas

1.
2.
3.
4.
Dst..
Pedoman Penskoran
Afektif : Skor Max 3 dan Skor Min 1 dengan criteria sebagai berikut:
3 = Kegiatan Baik sekali atau intensitas tinggi
2 = Kegiatan cukup atau intensitas sedang
1 = Kegiatan kurang atau intensitas rendah

b. Penilaian disiplin
Aspek Yang dinilai

mengumpul

pembelajar
Kesesuaian

Jumlah

Ketepatan

Mengikuti

an sampai
kan tugas
No. Nama Siswa Nilai
laporan

skor
dengan

selesai
waktu
dalam
tugas

1.
2.
3.
4.
5.
Dst..
Pedoman penskoran
Diskusi : Skor maximum 3 dan skor minimum 1 dengan kriteria sbb :
3 = Pertanyaan logis/Jawaban tepat/argumen sanggahan mempunyai dasar
yang kuat
2 = Pertanyaan mendekati logis/Jawaban tepat/argumen sanggahan
mempunyai dasar yang kuat
1 = Pertanyaan tidak logis/Jawaban tepat/argumen sanggahan mempunyai
dasar yang kuat

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


Perhitungan nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

2. Penilaian Kognitif
Bobot
No. Soal Kunci Jawaban
nilai
1. Jelaskan pengertian baja! 1. Baja adalah logam paduan antara besi
dan karbon dengan kadar karbonnya
secara teoritis maksimum 1,7%., baja
termasuk jenis logam Ferro (Besi).
Logam ferro adalah suatu logam 10
paduan yang terdiri dari campuran
unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan
yang mempunyai sifat yang berbeda
dengan besi dan karbon maka
dicampur dengan bermacam logam
lainnya. Logam ferro terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara
besi dan karbon.

2. Jelaskan yang anda ketahui 1. Semua jenis baja bisa dipakai untuk
penggunaan baja jenis apa yang konstruksi bangunan gedung
biasa digunakan pada bangunan! tergantung kebutuhan. Jenis baja yang
bisa digunakan seperti baja konstruksi,
baja keras permukaan, baja temper,
baja otomatis. Baja perkakas tidak 10
dimasukkan dalam daftar baja yang
bisa digunakan pada konstruksi gedung
karena memang dikhususkan untuk
bahan-bahan perkakas.

3. Tulislah rangkuman anda Contoh rangkuman singkat :


mengenai spesifikasi dan 1. Baja pada konstruksi bangunan
klasifikasi baja yang telah anda Menurut Penggunaannya baja yang
pelajari!
digunakan untuk konstruksi bangunan
adalah Baja Konstruksi. Baja
konstruksi ini sudah didesain agar kuat
dalam menahan struktur bangunan
gedung, komposisi dari baja konstruksi 30
ini sudah diolah sedemikian rupa
sehingga ketahanannya terhadap
kekuatan tarik dan tekan seimbang.
Baja ini adalah komponen konstruksi
paling kuat dibanding komponen
lainnya.

4. 1. Cari video tentang proses


pembuatan Baja
2. Dimasukkan dalam bentuk
power point untuk
dipresentasikan
3. Jelaskan tahapan proses 50
pembuatan baja
berdasarkan video yang
didapat
4. Waktu pengumpulan tugas
: 1 minggu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

OLEH :

TRI WAHYUNI

5415141191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017

Anda mungkin juga menyukai