Jenis Dan Klasifikasi Baja
Jenis Dan Klasifikasi Baja
(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
2. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap
kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan.
3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
diskusi.
4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan pada bidang
penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan di
masyarakat
5. Menerapkan spesifikasi dan karakteristik baja untuk konstruksi bangunan.
Aspek Kognitif
1. Menjelaskan pengertian baja
2. Menjelaskan penggunaan baja yang biasa dipakai pada komponen struktur bangunan
3. Menerapkan spesifikasi dan karakteristik baja untuk konstruksi bangunan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Terdapat pengertian baja, Peserta didik mampu menjelaskan pengertian baja dengan
100% benar
2. Terdapat beberapa jenis dan klasifikasi baja, Peserta didik dapat menjelaskan jenis
dan klasifikasi baja yang biasa digunakan pada bangunan 90% benar
3. Terdapat contoh-contoh proses pembuatan baja, Peserta didik mampu menjelaskan
proses pembuatan baja 90% benar
E. Materi Ajar
1. Baja
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara
teoritis maksimum 1,7%., baja termasuk jenis logam Ferro (Besi). Logam ferro adalah
suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi
dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam ferro terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara besi dan karbon. Masuknya karbon ke dalam
besi dengan berbagai cara. Logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2%
hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon,
mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium.
Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara
beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium,
vanadium dan niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan
lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.
Klasifikasi Baja
A. Menurut Komposisi
B. Menurut Kemurnian
C. Menurut Proses Pembuatan
D. Menurut Penggunaan
E. Menurut Struktur Larutan Padat
Spesifikasi Baja
Menurut Komposisinya
Menurut komposisinya, baja dapat dikelompokkan menjadi :
a) Baja bukan paduan
b) Baja paduan rendah
c) Baja paduan tinggi
Baja bukan paduan mempunyai kandungan maksimal : 0,5% Si, 0,8% Mn, 0,1% Al,
0,1% Ti, 0,25 % Cu. Baja paduan rendah mempunyai unsur paduan maksimal 5%,
sedangkan pada baja paduan tinggi > 5%.
b) Fe + Cr
Kuat, Keras, dan Tahan Karat
Fe + Cr > 12 % dinamakan Stainless Steel ( Baja Tahan Karat )
Prosentase yang banyak digunakan adalah :
Fe + 0.1 sampai 0.4 % C + 12 sampai 14 % Cr
Fe + 0.9 sampai 1.0 % C + 17 sampai 19 % Cr
Sifat tahan karat ini disebabkan karena terjadinya lapisan chromoksida
(Cr2O3) pada permukaan baja yang menghalangi terjadinya karat. Bila
prosentase C terlalu besar maka sifat tahan karat akan menurun karena
sebagian Cr akan diikat menjadi CrC.
Prosentase ideal adalah C < 0.1 %
c) FE + Cr + Ni
Baja tahan asam (acid)
Contoh : baja 18/8 (18 % Cr + 8 % Ni) atau disebut juga baja Crupp
Menurut Kemurniannya
Tingkat kemurnian pada baja adalah besar kecilnya unsur Posphor (P) dan Sulfur (S),
yang dianggap sebagai unsur-unsur yang merusak sifat baja.
a) Baja biasa adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing 0,05%
b) Baja kualitas tinggi adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing
0,045%
c) Baja mulia adalah baja dengan kandungan P dan S masing-masing 0,035 %
Menurut Proses Pembuatan
Karena setiap proses pembuatan berpengaruh terhadap baja yang dihasilkan, maka
pengelompokan berdasarkan prosesnya dapat dilakukan, yaitu :
a) Baja tungku listrik, adalah baja yang diproses dengan menggunakan tungku listrik.
b) Baja Siemens-Martin (baja S-M), adalah baja yang diproses dengan proses
Siemens-Martin.
c) Baja Linz-Donawitz (baja LD), adalah baja yang diproses dengan proses Linz-
Donawitz
d) Baja Thomas, adalah baja yang diproses dengan proses Thomas.
Menurut Penggunaannya
Secara umum hanya ada 2, yaitu :
a) Baja konstruksi mesin, adalah baja yang digunakan untuk konstruksi bangunan
atau mesin.
b) Baja perkakas, adalah baja yang digunakan sebagai bahan perkakas.
1. Baja Konstruksi
Unsur yang paling menentukan dalam baja jenis ini adalah unsur karbon.
Kenaikan kadar C akan mengakibatkan naiknya kekerasan dan kekuatan, tetapi
batas mulurnya turun dan semakin getas, selain itu mampu las dan mampu
mesinnya juga ikut menurun. Namun semua jenis baja bisa dipakai untuk
konstruksi bangunan gedung tergantung kebutuhan.
4. Baja Otomat
Dengan penambahan Sulfur kurang lebih 0,2 % sifat mampu mesin akan lebih
baik. Unsur S akan membentuk Sulfida dengan Fe atau dengan bahan paduan Mn.
Sulfida yang Terbentuk akan menyebabkan tatal (beram) selama proses
permesinan menjadi pendek-pendek. Tatal yang pendek sangat baik untuk
pengerjaan dengan mesin-mesin otomatis, karena itu baja ini disebut baja otomat.
Kadang unsur Pb pun ikut ditambahkan agar permukaan hasil permesinan menjadi
lebih baik.
5. Baja Perkakas
Baja perkakas dibagi menjadi beberapa jenis, biasanya digunakan untuk
pembuatan perkakas rumah tangga, bengkel, alat perkantoran, dan lain-lain.
Jenis baja perkakas : a. Baja perkakas bukan paduan
b. Baja perkakas dingin paduan
c. Baja perkakas panas paduan
d. Baja perkakas kecepatan tinggi
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan scientific
2. Model Pembelajaran : Inquiry
3. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, penugasan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke - :4
Alokasi Waktu : 15 menit
Menanya :
1. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk 10 menit
bertanya mengenai materi yang belum dimengerti
maupun pertanyaan lain yang berkaitan untuk
menambah wawasan
2. Peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk
bertanya mengenai jenis dan klasifikasi baja
berdasarkan penggunaannya pada konstruksi bangunan
3. Peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami dan
bertanya untuk memperluas wawasan
Mengeksplorasi :
1. Guru memberikan tugas individu untuk merangkum
hasil pembelajaran mengenai jenis dan klasifikasi baja
2. Guru memberikan tugas kelompok berupa video proses
pembuatan baja untuk peserta didik telaah
3. Guru meminta peserta didik membuat laporan hasil
pemeriksaan/pengamatan
Mengkomunikasikan :
1. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil
pemeriksaan dalam media power point pada pertemuan
selanjutnya
H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Alat Pembelajaran : Spidol dan Papan Tulis
2. Media Pembelajaran : Laptop, Proyektor, dan Modul Pembelajaran
3. Sumber Pembelajaran :
Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas X Semester 1. Ilmu Bahan Teknik 1.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. hal, 26 s/d 51.
Referensi buku luar: Cecil. C. Handisyde. Building Materials Science and
Practice. London: The Architectural Press
a. Penilaian Motivasi
Aspek Yang dinilai
Kelengkapan
kan Gagasan
Individu/Kel
Mengemuka
Saat Diskusi
saat diskusi
Nama Jumlah
hasil Kerja
Kerjasama
Kerapihan
Partisipasi
kelompok
kelompok
No. Nilai
Aktivitas
Siswa skor
ompok
dalam
Tugas
1.
2.
3.
4.
Dst..
Pedoman Penskoran
Afektif : Skor Max 3 dan Skor Min 1 dengan criteria sebagai berikut:
3 = Kegiatan Baik sekali atau intensitas tinggi
2 = Kegiatan cukup atau intensitas sedang
1 = Kegiatan kurang atau intensitas rendah
b. Penilaian disiplin
Aspek Yang dinilai
mengumpul
pembelajar
Kesesuaian
Jumlah
Ketepatan
Mengikuti
an sampai
kan tugas
No. Nama Siswa Nilai
laporan
skor
dengan
selesai
waktu
dalam
tugas
1.
2.
3.
4.
5.
Dst..
Pedoman penskoran
Diskusi : Skor maximum 3 dan skor minimum 1 dengan kriteria sbb :
3 = Pertanyaan logis/Jawaban tepat/argumen sanggahan mempunyai dasar
yang kuat
2 = Pertanyaan mendekati logis/Jawaban tepat/argumen sanggahan
mempunyai dasar yang kuat
1 = Pertanyaan tidak logis/Jawaban tepat/argumen sanggahan mempunyai
dasar yang kuat
2. Penilaian Kognitif
Bobot
No. Soal Kunci Jawaban
nilai
1. Jelaskan pengertian baja! 1. Baja adalah logam paduan antara besi
dan karbon dengan kadar karbonnya
secara teoritis maksimum 1,7%., baja
termasuk jenis logam Ferro (Besi).
Logam ferro adalah suatu logam 10
paduan yang terdiri dari campuran
unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan
yang mempunyai sifat yang berbeda
dengan besi dan karbon maka
dicampur dengan bermacam logam
lainnya. Logam ferro terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara
besi dan karbon.
2. Jelaskan yang anda ketahui 1. Semua jenis baja bisa dipakai untuk
penggunaan baja jenis apa yang konstruksi bangunan gedung
biasa digunakan pada bangunan! tergantung kebutuhan. Jenis baja yang
bisa digunakan seperti baja konstruksi,
baja keras permukaan, baja temper,
baja otomatis. Baja perkakas tidak 10
dimasukkan dalam daftar baja yang
bisa digunakan pada konstruksi gedung
karena memang dikhususkan untuk
bahan-bahan perkakas.
OLEH :
TRI WAHYUNI
5415141191
FAKULTAS TEKNIK
2017