Anda di halaman 1dari 1

Gen for gen hipotesi bahwa setiap gen mengendalikan hipotesisi setiap tanaman yang sesuai dengan

patogenititas pada pathogen. Resistensi inang diatur oleh gen dominan dan virulensi dari pathogen den
gen resesifnya. Gen tiipe inang pathogen akan menentukan reaksi terhadap penyakit. Ketika gen inang
dan pathogen berpasangan pada semua lokus maka inang akan memperlihatkan reaksi peka, tapi apabila
gen tidak berpasangan maka inang akan memperlihatkan reaksi resisten.
Hipotesisi gen for gen jika dikenal dengan flor hipotesis.
Pada tingkat molekuler, bahwa gen untuk gen resisten biasanya melibatkan adanya toksin yang berupa
protein antibiotic. Produksi toksin dihubungkan dengan takaran gen. resistensi dikendalian oleh gen
dominan merupakan suatu yang diharapkan. Hubungan antara gen dengan gen sangat jarang atau tidak
dikenal untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri atau Fusarium.
Pada 1940 Harold Henry Flor yang pertama kali mengembangkan konsep gen to gen untuk menerangkan
interaksi genetic antaraMelamspora dan flax (tanaman sejenis gandum).
Atas dasar interaksi molekuler sehingga tanaman akan resisten atau peka. Untuk atanaman inang,
hubungun inang dengan gen diklasifikasikan menjadi 2 kelompok :
1. Inkompatibel
2. Kompatibel

Virulen dan avirulen

Anda mungkin juga menyukai