sangat tinggi.
persediaan, dan jumlah nilainya juga sekitar 20% dari jumlah nilai
Jenis bahan baku ini biasanya berjumlah 70% dari seluruh jenis
persediaan, tetapi memiliki nilai atau harga sekitar 10% dari seluruh
yang tinggi.
8
2.2 Persediaan
harta (assets) keseluruhan dari perusahaan adalah relatif cukup tinggi. Oleh
biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu,
9
setiap waktu (Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta,
pada waktunya dan dilain pihak investasi persediaan material dapat ditekan
digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan
terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan
10
pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan
dari modal kerja (aktiva lancar). Persediaan merupakan invastasi yang sangat
memiliki lebih dari 25% dari total aktiva perusahaan. Masalah penentuan
11
Turunnya kualitas persediaan.
berikut :
biaya tranportasi.
2. Persediaan cadangan
12
peramalan. Waktu siklus produksi (lead time) hmungkin lebih
3. Persediaan antisipasi
tenaga kerja
4. Persediaan pipeline
13
Persediaan pipeline merupakan total investasi perubahan dan harus
dikendalikan.
5. Persediaan lebih
produk jadi
perusahaan.
14
Dilihat dari tujuannya ada 3 macam persediaan, yaitu (Agus Ristono,
2. Persediaan antisipasi
15
Eksternal transit stock adalah persediaan yang masih berada
dalam transportasi.
dipindahkan.
material. Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi
persediaan menurut Starr dan Miller (1986) yaitu menjamin bahwa fungsi
produksi tidak dihambat oleh kekurangan bahan baku yang diperlukan dan
16
menyimpan bahan persediaan yang diperlukan telah dilaksanakan dengan
biaya minimum.
dipertimbangkan, diantaranya :
1. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost), terdiri atas biaya-
variabel, tetapi tetap, maka tidk dimasukkan dalam biaya penyimpana per
unit.
costs). Pada umumnya, biaya per pesanan (di luar biaya bahan dan
kali pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan
total akan turun. Ini berarti, biaya pemesanan total per periode (tahunan)
17
2.3 Material Requirement Planning (MRP)
akan item-item dependend secara lebih baik dan efisien. Selain itu, MRP
untuk mengatur aliran bahan baku dan persediaan dalam proses hingga sesuai
beberapa tahapan proses/fase atau dengan kata lain adalah suatu rencana
dapat ditentukan kapan dan berapa banyak yang dipesan untuk masing-
18
Sistem MRP merencanakan ukuran lot sehingga barang-barang tersebut
tersedia pada saat dibutuhkan. Ukuran lot adalah kuantitas yang akan dipesan
keuntungan.
perusahaan.
19
tenaga kerja agar proses produksi dapat sesuai dengan jadwal
produksinya.
sistem ini bahan-bahan yang diperlukan akan tersedia pada saat proses
produksi berjalan.
pelanggan
20
jelas langkah-langkah suatu produk yang dibuat, langkah
dengan :
(inventory on hand).
21
2.3.4 Prosedur Sistem MRP
keempat langkah ini harus diterapkan satu per satu pada periode
perencanaan dan pada setiap item. Prosedur ini dpat dilakukan secara
manual bila jumlah item yang terlibat dalam produksi relatif sedikit. Suatu
2.3.4.1 Netting
Pengertian kebutuhan kotor adalah jumlah dri produk akhir yang akan
22
tertentu yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Dapat disimpulkan bahwa
level diatasnya.
Format yang digunakan pada sistem MRP seperti pada Tabel 2.1 berikut.
Keterangan :
1. Gross Requirements adalah total dari semua kebutuhan, termasuk
penjadwalan produksi.
suatu periode. Apabila tidak terdapat net requirements dan planned order
net requirements dan planned order receipts pada periode tersebut, maka
23
receipts periode tersebut ditambah pojected on-hand periode sebelumnya
3. Net Requirements adalah kebutuhan bahan baku yang tidak dapat lagi
besar dari gross requiremnt, maka tidak terdapat net requirement untuk
periode tersebut. Tetapi, jika projected on-hand lebih kecil dari gross
sizing.
dipesan pada suatu periode dengan harapan akan diterima oleh perusahaan
pada saat yang tepat. Pesanan diasumsikan akan diterima ketika barang
24
2.3.4.2 Lotting
ongkos set-up dan ongkos simpan, ada juga yang bersifat sederhana
pemesanan tetap.
2.3.4.3 Offsetting
Langkah ini bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan
2.3.4.4 Explosion
item atau komponen yang lebih bawah. Perhitungan kebutuhan kotor ini
lebih atas. Untuk perhitungan kotor ini, diperlukan struktur produk dan
informasi mengenai berapa jumlah kebutuhan tiap item untuk item yang
akan dihitung.
25
2.3.5 Tujuan MRP
1. Meminimalkan persediaan
biaya persediaan.
4. Meningkatkan efisiensi
26
MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah
yang diturunkan dari rencana produksi, MRP mengidentifikasi item apa yang
harus dipesan, berapa banyak kuantitas item yang harus dipesan dan kapan
27
2. Jadwal produksi
penyusunan MRP.
atau dibuat dengan bahan dasar lain sehingga jelas dalam menentukan
tersebut akan bermanfaat untuk mengetahui jenis bahan baku apa saja
Lead Time
pesanan sampai item yang dipesan itu siap untuk digunakan, atau
28
2.3.7 Keluaran MRP
Hasil MRP :
ukuran lot ini. Kapasitas produksi selama lead time produksi dalam hal ini
29
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan besarnya lot. Sekali
ukuran lot ditetapkan maka lot ini akan digunakan untuk seluruh periode
pesan akan tetap sebesar lot yang telah ditentukan tersebut. Metode ini
mahal.
Penetapan ukuran lot dengan teknik ini sangat populer dalam sistem
persediaan tradisional. Dalam teknik ini besarnya ukuran lot adalah tetap.
Penentuan lot berdasar biaya pesan dan biaya simpan, dengan formula
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝐻
D = Permintaan (Demand)
Metode EOQ ini biasa dipakai untuk horizon perencanaan selama 1 tahun
sebanyak 12 bulan. Metode ini baik digunakan bila semua data konstan
30
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
−𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 =
𝐸𝑂𝑄
lagi. Kasus ini dapat terjadi jika pada periode yang bertepatan dengan saat
dari semua teknik ukuran lot yang tersedia. Teknik selalu melakukan
meminimumkan ongkos simpan hingga nol. Teknik ini cocok bagi item
yang mempunyai biaya simpan per unit sangat mahal. Apabila dilihat dari
pola kebutuhan yang mempunyai sifat diskontinu atau tidak teratur maka
teknik Lot For Lot ini memiliki kemampuan yang baik. Disamping itu,
31
2.3.9 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Pengarang Permasalahan Tujuan Pendekatan Kesimpulan
1 A Project Scheduling Approach to Production Planning in MTO/ETO Production
Arianna Alfieri; Tullio Tolio;
Production and Material Requirement Schedule Aggregate Manufacture To Order; System; This proposed approach is a suitable
Marcello Urgo
Planning in Manufacturing-to-Order Production Planning Production Plan Engineering To Order tool to support Material Requirement Planning
2 PENERAPAN SISTEM MRP UNTUK
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU ANIMAL FEEDMILL Mengelola Peramalan; Master Production
Danny Suryansyah Prima;
DENGAN LOT SIZING Lead Time Tinggi, Persediaan dalam Schedule; Safety Stock; Lot Sizing Algoritma Wagner-Within hemat 11.5
Nasir Widha Setyanto; Ceria
BERDASARKAN ALGORITMA Biaya Pesan Tinggi penjadwalan Material Requirement Planning; %; Lot Sizing Silver Meal hemat 10.2 %
Farela Mada Tantrika
WAGNER-WITHIN DAN SILVER- Lot Sizing
pengadaan material
MEAL (StudiKasus: PT. Sierad
agar inventory cost
Produce, Tbk.) rendah
3
ANALISIS PENERAPAN MATERIAL
REQUIREMENT PLANNING (MRP )
Sistem pengendalian
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN menentukan metode
Feri Surya Erlangga; Retno bahan baku yang Lot for Lot; Economic Order Teknik Lot Size EOQ menghasilkan biaya
LOT SIZING UNTUK Lot Sizing yang
Astuti; Mas'ud Effendi tidak terstruktur; Quantity persediaan yang rendah
PENGENDALIAN PERSEDIAAN efektif
Tidak ada
BAHAN BAKU (Studi Kasus di Quick
perencanaan yang
Chicken Kota Batu – Jawa Timur)
baik
4 A SIMULATION METHOD FOR
Minimizing the sum Material Requirement Planning;
MATERIAL REQUIREMENT
Haibatolah Sadeghi; Ahmad of all the Period Order Quantity; A tree If setup cost was very small rather than holding
PLANNING SUPPLY DEPENDENT Simulation Method
Makui; Mehdi Heydari component holding level assembly system; cost therefore the lot for ordering system is better
DEMAND AND UNCERTAINLY
cost and setup cost mathematics model
LEAD-TIME
5 To reduce the idle
Bad Manage of the Bill of Material; Master MRP reduces the maintenance and carrying cost
MATERIAL REQUIREMENT time and cost of
Dinesh E.D; Arun A. P.; material flow and Production Schedule; of industry. It improves the unbroken chain of
PLANNING FOR AUTOMOBILE material and by
Pranav R component on the Economic Order Quantity; component for service and delivers vehicle on
SERVICE PLANT procuring material
factory floor Forecast (Linear Regression) time
in right time
6 USULAN PENGENDALIAN Metode Lot for Lot diterapkan bagi material
Material Requirement Planning;
PERSEDIAAN DAN MATERIAL Texon, Natural All Star, Canvas Black, Eye Late
Keterlambatan bahan Meminimumkan Lot for Lot; Fixed Order
REQUIREMENT PLANNING UPPER dan metode Economic Order Quantity
Carolus Paliling baku; persediaan biaya total Quantity; Economic Order
CONVERSE ALL STAR CEVER diterapkan bagi material Tounge Lable, Benang
yang terlalu banyak persediaan Quantity; Period Order
(STUDI KASUS DI CV.CIKUPA INTI Sewing karena menghasilkan biaya persediaan
Quantity
RUBBER) yang minimum
32